KELOMPOK 11 :
Dosen Pembimbing:
i
FORMAT KEGIATAN
BIMBINGAN DAN
KONSELING
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam kita
sampaikan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke alam yang terang dan
penuh pengetahuan.
Penulisan makalah format kegiatan bimbingan dan konseling dalam Bimbingan dan
Konseling ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bimbingan dan
Konseling. Semoga makalah ini dapat memenuhi syarat sebagaimana mestinya. Penulis menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan
untuk penulisan kedepannya maka saran dan kritik yang konstruktif sangat dibutuhkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Kesimpulan 27
B. Saran 27
DAFTAR PUSTAKA 28
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang professional,
menguraikan, pemahaman, penanganan dan penyikapan tentang keadaan seseorang yang
meliputi unsur kognisi, afeksi, dan psikomotori. Pekerjaan ini sangat penting sekali dalam
sekali dalam dunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru
dengan siswa. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh
program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor dalam bentuk
format kegiatan bimbingan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai bentuk yang
mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu pelaksanaan, langkah-langkah dan serta tujuan
dari bentuk format kegiatan bimbingan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling?
2. Bagaimana bentuk format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana bentuk format kegiatan individual bimbingan dan konseling?
4. Bagaimana bentuk format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling?
5. Bagaimana bentuk format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling?
1
6. Bagaimana bentuk format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
1. Mengetahui bentuk format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling
2. Mengetahui bentuk format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
3. Mengetahui bentuk format kegiatan individual bimbingan dan konseling
4. Mengetahui bentuk format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling
5. Mengetahui bentuk format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling
6. Mengetahui bentuk format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Terjadinya komunikasi langsung antara guru BK atau konselor dengan peserta didik/klien
yang memberikan kesempatan bagi peserta didik/klien dapat menyampaikan permasalahan
kelas/pribadi di kelas
3. Terjadinya tatap muka, dialog dan observasi guru BK atau konselor terhadap terhadap
kondisi peserta didik dalam suasana belajar di kelas
Santoso (2011) menyatakan format layanan klasikal terbagi dalam tiga bagian yakni
permulaan, pencegahan dan akhir atau pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap permulaan
peserta didik melakukan review terhadap tujuan mencatat perkembangan dan dikaitkan
dengan kebiasaaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pada tahap pertengahan peserta
didik belajar keterampilan dan strategi baru yang bermanfaat dalam kehidupannya. Pada tahap
akhir layanan format klasikal konselor harus mampu mengajak peserta didik untuk melakukan
refleksi berbagai pengetahuan dalam membuat desain atas tujuan yang diinginkan.
2) Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain bimbingan dan konseling
yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta aspek-aspek perkembangan
peserta didik.
4
adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling yang memendirikan peserta
didik atau konseli.
3). Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian layanan bimbingan klasikal
( ceramah-diskusi; atau ceramah-simulasi-diskusi, atau ceramah-tugas-diskusi).
4). Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkan secara tertulis
merupakan suatu bukti administrasi kegiatan, dengan demikian materi layanannya
disajikan secara terencana dengan harapan mencapai hasil yang optimal, sebab disusun
atas dasar kebutuhan dan literature yang relevan.
5). Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh guru bimbingan dan
konseling atau konselor, dengan catatn telah mencerminkan adanya kesiapan layanan
bimbingan klasikal dan persiapan diketahui oleh koordinator bimbingan dan konseling
dan atau kepala sekolah.
5
respon peserta didik personal sekolah, dan orang tua serta perubahan perkembangan
peserta didik ( tugas-tugas perkembangan ) atau perkembangan belajar, pribadi, sosial,
dan karirnya.
8.Tindak lanjut, perlu dilakukan segai upaya peningkatan pemberian layanan bimbinagn
kelas. Kegiatan tindak lanjut senantiasa mendasarkan pada hasil evaluasi kelgaiatan yang
telah dilaksanakan.
b. Media non cetak adalah sejumlah media yang disiapkan tidak pada kertas, yang
berfungsi untuk keperluan pembelajaran dan penyampaian informasi, contoh media non
cetak antara lain : oht ( overhead transparancies ), audio ( bersifat suara atau bunyi,
minsalnya : radio, tape ), video ( gambar dan bunyi , minsalnya : film ), slide dan komputer.
c. Media display adalah jenis media pembelajaran yang berisi materi tulisan atau gambaran
yang dapat ditampilkan di dalam kelas ataupun di luar kelas, di kelompok kecil atau besar,
perorangan tempa menggunakan alat proyeksi, contoh media display antara lain : flipchart,
adhesive, chart, poster, peta, foto dan relia berupa gambar yang nyata secara anatomi.
6
a. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan peserta didik atau konseli
b. Dapat terjalinnya hubungan emosional antara guru bimbingan dan konseling dengan
peserta didik sehingga akan terciptanya hubungan – hubungan yang bersifat mendidik dan
membimbing.
c. Dapat terciptanya keteladanan dari guru bimbingan dan konseling bagi peserta didik yng
dapat berpengaruh terhadap perubahan-perubahan sikap dan perilaku lebih baik pada
peserta didik.
d. Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi langsung antara guru
bimbingan konseling dengan peserta didik, khusus bagi peserta didik dapat menyampaikan
permasalahan kelas atau pribadi atau curhat di kelas.
e. Dapat terjadinya kesempatan bagi guru bimbingan konseling melakukan tatap muka,
wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta didik dan suasana belajar di kelas.
f. Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan upaya pencegahan, penyembuhan,
perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan pikiran, perasaan, dan kehendak serta prilaku
peserta didik.
7
CONTOH FORMAT KEGIATAN KLASIKAL
8
3. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan tujuan khusus yang akan
dicapai.
9
3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau
bertanya : sesuai dengan topik/ kurang sesuai dengan
topik/ tidak sesuai dengan topik
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan Guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami
2. Evaluasi hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:
1. Merasakan suasana pertemuan:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/ tidak
menarik untuk diikuti
Mengetahui ....................................................
Kepala Sekolah, Guru BK/ Konselor
.............................. ..................................................
10
Contoh Format Laporan Pelaksanaan Bimbingan Klasikal
Mengetahui ....................................................
Kepala Sekolah, Guru BK/ Konselor
.............................. ..................................................
11
B. Bentuk format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
Layanan ini merupakan format kegiatan BK yang melayani sejumlah siswa melalui
suasana kelompok. Menurut Suhartiwi & Musifuddin (2013: 79), format ini dilakukan dalam
kelompok yang terdiri atas sejumlah peserta secara terbatas, format kelompok ini dilakukan
akses yang lebih intensif terhadap obyek layanan, disamping itu kegiatan layanan juga dapat
memanfaatkan dinamika kelompok sehingga hasil layanan dapat lebih optimal. polanya sama
dengan format klasikal yang dilakukan dalam kelompok yang terdiri atas sejumlah peserta
secara terbatas. Tujuan dari layanan ini adalah membantu individu mencapai perkembangan
yang optimal, berperan mendorong munculnya motivasi kepada klien, klien dapat mengatasi
masalahnya lebih cepat, menciptakan dinamika sosial yang berkembang intensif, dan
mengembangkan keterampilan komunikasi.
1. Tujuan konseling kelompok, diantaranya:
a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara didepan orang banyak
b. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok
c. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok
12
h. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan konseling
kelompok.
i. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.
13
K Tanggal pelaksanaan
L Sumber bacaan Buku, internet, artikel, Koran dan lainnya
M Uraian kegiatan
1. Tahap awal
e. Pernyataan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
tujuan menyapa peserta didik/konseli dengan kalimat yang
membuat siswa bersemangat
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan bimbingan yaitu sesuai
dengan tujuan khusus yang akan dicapai meliputi aspek
afektif, kognitif dan psikomotor.
h. peralihan
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
konseling atau konselor menanyakan kesiapan kelompok dalam melaksanakan
menanyakan kalau kalau tugas
ada siswa yang belum b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
mengerti dan memberikan memberi kesempatan bertanya kepada setiap kelompok
penjelasannya (Storming) tentang tugas-tugas yang belum mereka pahami
14
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menjelaskan kembali secara singkat tentang tugas dan
tanggung jawab peserta dalam melakukan kegiatan.
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
konseling atau konselor menanyakan kesiapan para peserta untuk
menyiapkan siswa untuk melaksanakan tugas.
melakukan komitmen b. setelah semua peserta menyatakan siap, kemudian
tentang kegiatan yang akan guru bimbingan dan konseling atau konselor memulai
dilakukannya memasuki tahap kerja
2. tahap inti
Proses/kegiatan yang Uraian ini berisi tentang pelaksanaan tahapan kegiatan
dialam peserta didik peserta didik/konseli (’Do’) sebagai operasionalisasi
dalam suatu kegiatan teknik dalam mencapai tujuan.
bimbingan berdasarkan Pada tahap ini guru bimbingan dan konseling atau
teknisk tertentu konselor harus memastikan keselarasan antara tujuan
(Eksperientasi) yang akan dicapai, metode yang dipilih, dengan materi
yang digunakan.
Pengungkapan perasaan, 1. Refleksi Identifikasi. Uraian ini berisi kegiatan guru
pemikiran dan pengalaman bimbingan dan konseling atau konselor dalam
tentang apa yang terjadi mengidentifikasi respon anggota kelompok melalui
dalam kegiatan bimbingan pertanyaan yang mengungkap pengalaman peserta
(refleksi) tentang apa yang terjadi pada saat mengikuti kegiatan
(What Happened). Pertanyaan-pertanyaan pada refleksi
identifikasi mengacu kepada pengukuran pencapaian
apa yang diketahui (pengenalan).
2. Refleksi Analisis
Uraian ini berisi kegiatan guru bimbingan dan
konseling atau konselor dalam mengajak konseli untuk
menganalisis dan memikirkan (think) sebab sebab
15
mengapa mereka menunjukkan perilaku tertentu dan
apa yang akan dilakukan selanjutnya (so what).
3. Refleksi Generalisasi
Uraian ini berisi kegiatan guru bimbingan dan
konseling atau konselor mengajak peserta membuat
rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku yang
dianggap sebagai kelemahan dirinya (Plan).
Selanjutnya guru bimbingan dan konseling atau
konselor mengajukan pertanyaan tentang rencana
tindakan untuk memperbaiki perilaku sebagai tanda
peserta didk memiliki kesadaran untuk berubah
(NowWhat).
3. Tahap akhir
Menutup kegiatan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
tindak lanjut memberikan penguatan terhadap aspek-aspek yang
ditemukan oleh peserta dalam suatu kerja kelompok
b. Merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan
aspek kerjasama
c. Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan layanan
secara simpatik (Framming)
N Evaluasi
3. Evaluasi proses Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan
konselingatau konselor dengan melihat proses yang
terjadi dalamkegiatan bimbingan kelompok, meliputi :
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat
dalam menumbuhkan antusiasme peserta dalam
mengikuti kegiatan.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
membangun dinamika kelompok
16
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
memberikan penguatan dalam didik membuat langkah
yang akan diakhirinya.
4. Evaluasi hasil Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok antara
lain :
a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengalaman konseli dalam bimbingan kelompok
b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah
bimbingan kelompok.
c. Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru
bimbingan dan konseling atau konselor (seperti contoh
dalam konseling kelompok)
Mengetahui :
....................................... ........................................
17
Contoh Format Laporan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Komponen Layanan:
Bidang layanan : Belajar/Pribadi-Sosial /Karir
Hari/ Tanggal Pelaksanaan : (Diisi dengan hari dan tanggal pelaksanaan)
Waktu : (Diisi sesuai dengan waktu yang telah digunakan)
Kelas : (Diisi dengan kelas sasaran)
Tujuan : (Diisi sesuai dengan yang ada di RPL)
Uraian Pelaksanaan
1. Uraikan kegiatan yang telah dilaksanakan (eksperientasi) :
a. ______________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________
c. ___________________________________________________________________, dst
2. Hasil yang diperoleh (Identifikasi) :
a. ______________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________
c. ___________________________________________________________________, dst
3. Kesimpulan yang didapat (Analisis)
a. ______________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________
c. __________________________________________________________________, dst
4. Tindak lanjut dari kegiatan ini (Generalisasi) :
a. ______________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________
c. ___________________________________________________________________, dst
18
Mengetahui ....................................................
Kepala Sekolah, Guru BK/ Konselor
.............................. ..................................................
19
C. Bentuk format kegiatan individual bimbingan dan konseling
Menurut Suhartiwi & Musifuddin (2013: 79), format individu merupakan format khusus
dilakukan terhadap individu-individu tertentu, dengan isi layanan yang secara khusus
disesuaikan dengan kebutuhan pribadi individu yang bersangkutan.
Layanan format individu merupakan format kegiatan BK yang melayani siswa secara
perorangan. Format ini memungkinkan klien mendapatkan layanan langsung tatap muka
(secara perorangan atau individu) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya.
Teknik-teknik atau strategi dalam format individu ini adalah: empati, refleksi, eksplorasi,
menghampiri, memberi informasi, dan menyimpulkan.
Menurut Aqib (2012: 79) format kegiatan bimbingan yang melayani klien secara
perorangan dalam format ini seorang konselor hanya menuntaskan pelayanan masalah yang
dihadapi oleh seorang konselor tersebut. Format layanan individual ini akan diaplikasikan
kedalam layanan perorangan yang mana seorang konselor dengan klien itu menyelesaikan
masalahnya klien harus dengan cara tatap muka.
Hal-hal yang perlu dipahami oleh individu dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan
konseling adalah :
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi
2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan
3. Kapasitas (Umum/Intelegensi dan Khusus/baku) dan kecakapan
4. Sikap dan minat
5. Watak dan temperament.
6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7. Aktivitas sosial
8. Hobidan pengisian waktu luang
9. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
10. Latar belakang keluarga siswa
20
FORMAT LAPORAN PELAKSANAN KONSELING INDIVIDU
1. Nama Konseli :
2. Kelas/Semester :
3. Hari, tanggal :
4. Pertemuan ke :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Pendekatan dan teknik konseling yang digunakan :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
8. Hasil yang dicapai :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
......................................... .........................................
21
Format kepuasan konseli terhadap proses konseling individu
Petunjuk :
1. Bacalah secara teliti
2. Berilah tanda centang ( ) pada kolom jawaban yang tersedia
4 Pelayanan pemecahan
masalah tercapai melalui
konseling individual
Dan seterusya
22
.........................., .......................
Peserta didik/ Konseli
.........................................
Format lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
kliennya melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan. Menurut Suhartiwi & Musifuddin
(2013: 78), format lapangan dilakukan jika peserta layanan melakukan kegiatan ke luar kelas
atau ruangan dalam rangka mengakses obyek-obyek tertentu yang menjadi isi layanan. Dalam
hal ini peserta mengunjungi obyek-obyek yang dimaksud. Contohnya adalah teknik orientasi
dimana orientasi adalah proses pengenalan lingkungan yang baru dan dalam teknik orientasi
ini bisa menggunakan format lapangan melalui kegiatan diluar kelas atau dilapangan dalam
rangka mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi layanan. Tujuannya adalah agar klien
atau peserta didik dapat mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi layanan.
Manfaat dari kegiatan lapangan bimbingan dan konseling ini adalah untuk dapat
mencegah dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya dalam bersosialisasi pada
teman, guru, orangtua dan lainnya agar anak dapat menjadi siswa yang suka bersosialisasi
pada lingkungan sekolah, dirumah dan masyarakat.
23
Prayitno dan Erma Amti (1994: 152) tujuan dari format jarak jauh adalah untuk
memudahkan konselor dalam pengentasan masalah yang dialami peserta didik atau klien juka
terjadi jarak jauh maka dapat digunakan media seperti surat dan elektronik misalnya
handphone.
Salah satu layanan format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling sebagai alat
komunikasi antara konselor dengan konseli adalah:
1. Layanan bimbingan dan konseling berbasis videoconference
Videoconference adalah konferensi video dimana data yang ditransmisikan dalam
bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi dengan
menggunalan video dan audio sehingga terjadi pertemuan ditempat yang berbeda-beda. Ini
bisa berupa dua lokasi yang berbeda (point to point) atau mengikutsertakan beberapa lokasi
sekaligus didalam satu ruangan konferensi (multi-point). Melalui videoconference ini antar
konselor serta konseli bisa bertatap muka secara langsung walaupun bersifat virtual, maka
bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri.
Bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah layanan konsultasi, layanan informasi,
layanan konseling individual, layanan konseling kelompok, beserta layanan lainnya yang
bisa dikembangkan oleh masing-masing konselor dan sesuai dengan kebutuhan konseli.
24
dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik. Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama,
interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-
pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang menerima akibat dan
manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan
persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikn manfaat, kejujuran, kasih sayang serta
berbasis masyarakat.
Tujuan format kegiatan kolaboratif ini adalah:
1. Menjalin hubungan baik antar konselor, konseli serta pihak lain sehingga ketika terjadi
permasalahan, maka dibutuhkan pihak ahli konselor untuk dapat melakukan penanganan
bimbingan dan konseling.
2. Konselor mampu membantu siswa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik.
3. Memberikan berbagai informasi bimbingan konseling Yng dibutuhkan konseli, melalui
ahli-ahli lain.
25
Contoh Format Laporan Kolaborasi
LAPORAN KOLABORASI
SEMESTER… (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN…......
1. Nama konseli :
2. Kelas /Semester :
3. Hari/Tanggal :
4. Waktu :
5. Tujuan :
6. Hasil Kolaborasi :
7. Tindak Lanjut :
........................................................
Guru BK/ Konselor Konsultan/ Narasumber
....................................... .................................................
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Layanan format klasikal merupakan layanan yang berfungsi sebagai pencegahan,
pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan dengan upaya yang secara spesifik diarahkan
pada proses yang proaktif tanpa mengenal pembedaan gender, ras, agama mulai dari tingkat
TK sampai tingkat kelas dua belas sekolah mengengah atas, disajikan melalui kegiatan kelas
untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir
peserta didik. Layanan kelompok merupakan format kegiatan BK yang melayani sejumlah
siswa melalui suasana kelompok. Layanan format individu merupakan format kegiatan BK
yang melayani siswa secara perorangan. Format ini memungkinkan klien mendapatkan
layanan langsung tatap muka (secara perorangan atau individu) untuk mengentaskan
permasalahan yang dihadapinya. Teknik-teknik atau strategi dalam format individu ini adalah:
empati, refleksi, eksplorasi, menghampiri, memberi informasi, dan menyimpulkan. Format
lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan kliennya
melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan. Layanan jarak jauh merupakan layanan yang
diberikan konselor dengan memanfaatkan teknologi untuk melakukan kegiatan konseling
bersama konseli. Format kegiatan kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan atau masukan dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik.
B. Saran
Makalah ini dibuat berdasarkan banyak sumber dan masih banyak terdapat
kekurangan. Diharapkan kepada untuk pembaca agar dapat memberikan saran yang
membangun terhadap makalah ini agar dapat menjadi lebih baik lagi.
27
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainab. 2012. Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung; YRMAWDIYA.
Prayitno dan Erma Amti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Santoso, Djoko Budi. 2011. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Malang: Gramedia Widia
Sarana Indonesia.
Sukardi, Dewa Ketut. 2010. Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suhartiwi & Musifuddin. 2013. “Modus dan Format Pelaksanaan Pelayanan Konseling dalam
Memahami Klien Lintas Budaya”. Jurnal Konseling dan Pendidikan. Vol 1 No. 1 : 73-82.
28
PERTANYAAN
Objektif
1. Dibawah ini yang merupakan fungsi dari format kegiatan klasikal BK adalah..
A. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara guru bimbingan dan konseling
atau konselor dengan peserta didik atau konseli.
B. Dapat terjalinnya hubungan emosional antara guru bimbingan dan konseling dengan peserta
didik sehingga akan terciptanya hubungan – hubungan yang bersifat mendidik dan
membimbing.
D. Dapat terjadinya kesempatan bagi guru bimbingan konseling melakukan tatap muka,
wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta didik dan suasana belajar di kelas.
2. Dibawah ini yang merupakan tujuan dari format kegiatan kelompok BK adalah.. kecuali…
3. layanan kegiatan yang memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk melakukan konseling
adalah…
B. Lapangan D. Klasikal
29
4. Format kegiatan bk yang melayani konseli diluar kelas, disebut dengan…
A. Individual C. Kolaboratif
B. Lapangan D. Kelompok
5. Format kegiatan yang melayani individu tertentu, dengan materi khusus untuk individu tersebut
disebut dengan…
B. Kolaboratif D. Individual
Esay
Jawaban : Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan
pribadi, Kondisi jasmaniah dan kesehatan, Kapasitas (Umum/Intelegensi dan Khusus/baku)
dan kecakapan, Sikap dan minat, Watak dan temperament, Cita-cita sekolah dan pekerjaan,
Aktivitas sosial, Hobidan pengisian waktu luang, Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki,
Latar belakang keluarga siswa.
Jawaban : Menjalin hubungan baik antar konselor, konseli serta pihak lain sehingga ketika
terjadi permasalahan, maka dibutuhkan pihak ahli konselor untuk dapat melakukan
penanganan bimbingan dan konseling, Konselor mampu membantu siswa menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan baik, Memberikan berbagai informasi bimbingan konseling
Yng dibutuhkan konseli, melalui ahli-ahli lain.
30
3. Jelaskan manfaat format kegiatan lapangan
Jawaban : untuk dapat mencegah dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya dalam
bersosialisasi pada teman, guru, orangtua dan lainnya agar anak dapat menjadi siswa yang
suka bersosialisasi pada lingkungan sekolah, dirumah dan masyarakat.
31