Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

“Format Kegiatan Bimbingan dan Konseling”

KELOMPOK 11 :

Fauzan Azima 17067040

Kindi Naufal Athallah 17018135

Ranti Octhalia 17180072

Sri Ninda Amanda Putri 17003036

Dosen Pembimbing:

Indah Sukmawati, S.Pd, M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020

i
FORMAT KEGIATAN
BIMBINGAN DAN
KONSELING

Format kegiatan klasikal


Layanan format klasikal merupakan layanan yang
Format kegiatan kelompok
berfungsi sebagai pencegahan, pemahaman,
pemeliharaan dan pengembangan dengan upaya Layanan ini merupakan format
yang secara spesifik diarahkan pada proses yang kegiatan BK yang melayani sejumlah
proaktif tanpa mengenal pembedaan gender, ras, siswa melalui suasana kelompok.
agama mulai dari tingkat TK sampai tingkat kelas
dua belas sekolah mengengah atas, disajikan
melalui kegiatan kelas untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir peserta didik.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam kita
sampaikan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke alam yang terang dan
penuh pengetahuan.

Penulisan makalah format kegiatan bimbingan dan konseling dalam Bimbingan dan
Konseling ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bimbingan dan
Konseling. Semoga makalah ini dapat memenuhi syarat sebagaimana mestinya. Penulis menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan
untuk penulisan kedepannya maka saran dan kritik yang konstruktif sangat dibutuhkan.

Padang, 20 April 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Bentuk Format Kegiatan Klasikal Bimbingan dan Konseling 3


B. Bentuk Format Kegiatan Kelompok Bimbingan dan Konseling 12
C. Bentuk Format Kegiatan Individual Bimbingan dan Konseling 20
D. Bentuk Format Kegiatan Lapangan Bimbingan dan Konseling 23
E. Bentuk Format Kegiatan Jarak jauh Bimbingan dan Konseling 23
F. Bentuk Format Kegiatan Kolaboratif Bimbingan dan Konseling 24

BAB III PENUTUP 27

A. Kesimpulan 27
B. Saran 27

DAFTAR PUSTAKA 28

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang professional,
menguraikan, pemahaman, penanganan dan penyikapan tentang keadaan seseorang yang
meliputi unsur kognisi, afeksi, dan psikomotori. Pekerjaan ini sangat penting sekali dalam
sekali dalam dunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru
dengan siswa. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh
program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor dalam bentuk
format kegiatan bimbingan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai bentuk yang
mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu pelaksanaan, langkah-langkah dan serta tujuan
dari bentuk format kegiatan bimbingan konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling?
2. Bagaimana bentuk format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana bentuk format kegiatan individual bimbingan dan konseling?
4. Bagaimana bentuk format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling?
5. Bagaimana bentuk format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling?

1
6. Bagaimana bentuk format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling?

C. Tujuan
1. Mengetahui bentuk format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling
2. Mengetahui bentuk format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
3. Mengetahui bentuk format kegiatan individual bimbingan dan konseling
4. Mengetahui bentuk format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling
5. Mengetahui bentuk format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling
6. Mengetahui bentuk format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling

Layanan format klasikal merupakan layanan yang berfungsi sebagai pencegahan,


pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan dengan upaya yang secara spesifik diarahkan
pada proses yang proaktif tanpa mengenal pembedaan gender, ras, agama mulai dari tingkat
TK sampai tingkat kelas dua belas sekolah mengengah atas, disajikan melalui kegiatan kelas
untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir
peserta didik.
Suhartiwi & Musifuddin (2013: 78) menyatakan bahwa format klasikal, dapat
dilaksanakan di dalam kelas obyek-obyek yang hendak dibahas dibawa kedalam kelas, dalam
bentuk contoh, miniature, tampilan video atau bentuk-bentuk gambar dan replica lainnya
disajikan, dipersepsikan, dicermati, dan didiskusikan. Semua kegiatan ini dilakukan di dalam
kelas oleh peserta sebanyak satu kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi bantuan kepada
seluruh peserta didik atau klien melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur agar klien
memiliki kesadaran tentang diri dan lingkungannya dan mampu mengembangkan
keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang
layak penyesuaian diri dengan lingkungan mampu memenuhi kebutuhan dan menangani
masalahnya dan mampu mengembangkan diri secara tumbuh dan produktif. Layanan format
klasikal memilih nilai efisiensi dalam kaitan antara jumlah peserta didik atau klien yang
dilayani dengan guru BK atau konselor serta layanannya yang bersifat pencegahan,
pemeliharaan dan pengembangan.
Sukardi (2010: 156-158) menyatakan bahwa layanan klasikal disajikan oleh guru BK
atau konselor dengan menggunakan berbagai teknik layanan yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik manfaat layanan klasikal adalah antara lain sebagai wadah media :
1. Terjadinya hubungan emosional dan kondusif antara guru BK atau konselor dengan peserta
didik/klien

3
2. Terjadinya komunikasi langsung antara guru BK atau konselor dengan peserta didik/klien
yang memberikan kesempatan bagi peserta didik/klien dapat menyampaikan permasalahan
kelas/pribadi di kelas
3. Terjadinya tatap muka, dialog dan observasi guru BK atau konselor terhadap terhadap
kondisi peserta didik dalam suasana belajar di kelas
Santoso (2011) menyatakan format layanan klasikal terbagi dalam tiga bagian yakni
permulaan, pencegahan dan akhir atau pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap permulaan
peserta didik melakukan review terhadap tujuan mencatat perkembangan dan dikaitkan
dengan kebiasaaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pada tahap pertengahan peserta
didik belajar keterampilan dan strategi baru yang bermanfaat dalam kehidupannya. Pada tahap
akhir layanan format klasikal konselor harus mampu mengajak peserta didik untuk melakukan
refleksi berbagai pengetahuan dalam membuat desain atas tujuan yang diinginkan.

1. Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal


Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar. Layanan ini juga memiliki
beberapa ketentuan dalam pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar dan
membimbing:
a. Perbedaan dalam mengajar dan membimbing
1). Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajar atau
menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang dirancang dalam
kurikulum pendidikan disekolah, melainkan menyampaikan informasi yang dapat
berpengaruh terhadap tercapainya perkembangan yang optimal seluruh aspek
perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik atau konseli.

2) Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain bimbingan dan konseling
yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta aspek-aspek perkembangan
peserta didik.

3) Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah menyelenggarakan


pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru bimbingan dan konseling atau konselor

4
adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling yang memendirikan peserta
didik atau konseli.

b. Langkah-langkah bimbingan klasikal


Untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan klasikal secara baik terdapat
beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1). Melakukan pemahaman peserta didik ( menetukan kelas layanan, menyiapkan
instrument pemahaman peserta didik, pengumpulan data, analisis data, dan merumuskan
pemahaman).

2). Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbingan klasikal bagi peserta


didik/konsli atas dasar hasil pemahaman peserta didik.

3). Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian layanan bimbingan klasikal
( ceramah-diskusi; atau ceramah-simulasi-diskusi, atau ceramah-tugas-diskusi).

4). Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkan secara tertulis
merupakan suatu bukti administrasi kegiatan, dengan demikian materi layanannya
disajikan secara terencana dengan harapan mencapai hasil yang optimal, sebab disusun
atas dasar kebutuhan dan literature yang relevan.

5). Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh guru bimbingan dan
konseling atau konselor, dengan catatn telah mencerminkan adanya kesiapan layanan
bimbingan klasikal dan persiapan diketahui oleh koordinator bimbingan dan konseling
dan atau kepala sekolah.

6).Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian layanan bimbingan


klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan.

7).Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukan untuk mengetahui


bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang diberikan atau perkembangan sikap dan
prilaku atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan. Secara umum aspek yang
dievaluasi meliputi : kesesuaian program dalam pelaksanaan, keterlaksanaan program,
hambatan-hambatan yang dijumpai, dampak terhadap kegiatan belajar mengajar, dan

5
respon peserta didik personal sekolah, dan orang tua serta perubahan perkembangan
peserta didik ( tugas-tugas perkembangan ) atau perkembangan belajar, pribadi, sosial,
dan karirnya.

8.Tindak lanjut, perlu dilakukan segai upaya peningkatan pemberian layanan bimbinagn
kelas. Kegiatan tindak lanjut senantiasa mendasarkan pada hasil evaluasi kelgaiatan yang
telah dilaksanakan.

2. Media layanan bimbingan klasikal


a. Media cetak adalah sejumlah media yang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi
untuk keperluan pembelajaran dan penyampaian informasi, contoh media cetak antara lain
: buku teks, majalah, leaflet, modul, handout, dan lembar kerja siswa.

b. Media non cetak adalah sejumlah media yang disiapkan tidak pada kertas, yang
berfungsi untuk keperluan pembelajaran dan penyampaian informasi, contoh media non
cetak antara lain : oht ( overhead transparancies ), audio ( bersifat suara atau bunyi,
minsalnya : radio, tape ), video ( gambar dan bunyi , minsalnya : film ), slide dan komputer.

c. Media display adalah jenis media pembelajaran yang berisi materi tulisan atau gambaran
yang dapat ditampilkan di dalam kelas ataupun di luar kelas, di kelompok kecil atau besar,
perorangan tempa menggunakan alat proyeksi, contoh media display antara lain : flipchart,
adhesive, chart, poster, peta, foto dan relia berupa gambar yang nyata secara anatomi.

3. Tujuan dan fungsi layanan bimbingan klasikal


Tujuan yang ingin dicapai bimbingan dan konseling adalah tercapainya
perkembangan yang optimal, penyesuaian diri yang baik, penyelesaian masalah yang
dihadapi, kemandirian, kesejahteraan dan kebahagian serta kebermaknaan dalam
kehidupannya. Dalam kaitannya dengan domain layanan bimbingan dan konseling adalah
meliputi pendidikan atau belajar, pribadi, sosial dan karir.
Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai
berikut:

6
a. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan peserta didik atau konseli

b. Dapat terjalinnya hubungan emosional antara guru bimbingan dan konseling dengan
peserta didik sehingga akan terciptanya hubungan – hubungan yang bersifat mendidik dan
membimbing.

c. Dapat terciptanya keteladanan dari guru bimbingan dan konseling bagi peserta didik yng
dapat berpengaruh terhadap perubahan-perubahan sikap dan perilaku lebih baik pada
peserta didik.

d. Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi langsung antara guru
bimbingan konseling dengan peserta didik, khusus bagi peserta didik dapat menyampaikan
permasalahan kelas atau pribadi atau curhat di kelas.

e. Dapat terjadinya kesempatan bagi guru bimbingan konseling melakukan tatap muka,
wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta didik dan suasana belajar di kelas.

f. Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan upaya pencegahan, penyembuhan,
perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan pikiran, perasaan, dan kehendak serta prilaku
peserta didik.

4. Materi layanan bimbingan klasikal


Materi pemahaman bahaya seks bebas perlu ditekankan adalah sebagai berikut :
a. Proses pertumbuhan anak-anak menuju dewasa, termasuk pertumbuhan organ-organ
seksualnya.
b. Segi etika dan prilaku seksual, peran sosial dari laki-laki dan wanita serta tanggung
jawab masing-masing baik sebelum maupun sesudah perkawinan.

7
CONTOH FORMAT KEGIATAN KLASIKAL

Logo, Nama Sekolah, Alamat Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER… (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN ........

A Komponen layanan Layanan dasar / responsive / Peminatan


B Bidang Layanan Bidang Pribadi-sosial/belajar/ karir
C Topic layanan
D Fungsi
E Tujuan umum
F Tujuan khusus
G Sasaran layanan Tingkat kelas peserta didik/konseli. Semester berapa
H Materi layanan Dipilih sesuai dengan tujuan dan materi yang
dibutuhkan
I Waktu Waktu kegiatan dilaksanakan
J Alat/ media
K Tanggal pelaksanaan
L Sumber bacaan Buku, internet, artikel, Koran dan lainnya
M Uraian kegiatan
1. Tahap awal
a. Pernyataan 1. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
tujuan menyapa peserta didik dengan kalimat yang membuat
siswa bersemangat.
2. Pada tahap ini bisa juga diikuti dengan proses Ice
Breaking/ games sederhana.

8
3. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan tujuan khusus yang akan
dicapai.

b. Penjelasan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor


langkah menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
tanggung jawab peserta didik.
c. Mengarahkan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
kegiatan memberikan penjelasan tentang topik yang akan
dibocarakan
d. Peralihan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan
kgeiatan, dan memulai ke tahap inti
2. tahap inti
Kegiatan peserta didik Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesua
langkah-langkah dan tugas serta tangggung jawab yang
telah dijelaskan.
Kegiatan guru Bimbingan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
dan Konseling atau memberikan materi yang telah disiapkan
Konselor
3. Tahap penutup
Menutup kegiatan dan a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
tindak lanjut memberikan penguatan atau
b. merencanakan tindak lanjut.
N Evaluasi
1. Evaluasi proses Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang
terjadi:
1. Mengadakan refleksi
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan :(contoh
:semangat/ kurang semangat/ tidak semangat)

9
3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau
bertanya : sesuai dengan topik/ kurang sesuai dengan
topik/ tidak sesuai dengan topik
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan Guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami
2. Evaluasi hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:
1. Merasakan suasana pertemuan:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/ tidak
menarik untuk diikuti

Mengetahui ....................................................
Kepala Sekolah, Guru BK/ Konselor

.............................. ..................................................

10
Contoh Format Laporan Pelaksanaan Bimbingan Klasikal

Logo, Nama Sekolah, Alamat Sekolah

LAPORAN BIMBINGAN KLASIKAL


SEMESTER... (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN...

1 Komponen layanan : (layanan dasar, responsive, peminatan, perencanaan individual)


2. Bidang layanan : diisi bidang layanan
3. Topik layanan : diisi topik yang diberikan
4 Tujuan layanan : diisi tujuan layanan
5 Kelas /Semester : diisi kelas / semester
6 Hari/Tanggal : diisi hari/tanggal pelaksanaan
7 Durasi pertemuan : diisi durasi waktu
8 Materi : diisi pokok materi yang diberikan
9 Hasil dan Tindak Lanjut : diisi hasil dan tindak lanjut layanan bimbingan
kelasbesar/bimbingan lintas kelas

Mengetahui ....................................................
Kepala Sekolah, Guru BK/ Konselor

.............................. ..................................................

11
B. Bentuk format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling

Layanan ini merupakan format kegiatan BK yang melayani sejumlah siswa melalui
suasana kelompok. Menurut Suhartiwi & Musifuddin (2013: 79), format ini dilakukan dalam
kelompok yang terdiri atas sejumlah peserta secara terbatas, format kelompok ini dilakukan
akses yang lebih intensif terhadap obyek layanan, disamping itu kegiatan layanan juga dapat
memanfaatkan dinamika kelompok sehingga hasil layanan dapat lebih optimal. polanya sama
dengan format klasikal yang dilakukan dalam kelompok yang terdiri atas sejumlah peserta
secara terbatas. Tujuan dari layanan ini adalah membantu individu mencapai perkembangan
yang optimal, berperan mendorong munculnya motivasi kepada klien, klien dapat mengatasi
masalahnya lebih cepat, menciptakan dinamika sosial yang berkembang intensif, dan
mengembangkan keterampilan komunikasi.
1. Tujuan konseling kelompok, diantaranya:
a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara didepan orang banyak
b. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok
c. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok

2. Unsur konseling kelompok


a. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam rentangan
penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh pemimpin kelompok maupun anggota
kelompok yang lainnya.
b. Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin jalannya kegiatan konseling
kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang konselor atau psikolog yang
professional dengan latihan khusus bekerja kelompok.
c. Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling kelompok adalah sama.
d. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat pada proses kelompok
dan perasaan kelompok.
e. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa dinomor duakan.

f. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasarkan pada alam kesadaran masing-


masing anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok.
g. Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.

12
h. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan konseling
kelompok.
i. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.

Contoh Format Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

Logo, Nama Sekolah, Alamat Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER… (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN…

A Komponen layanan Layanan dasar / responsif


B Bidang Layanan Bidang Pribadi-sosial/belajar/ karir
C Fungsi Layanan Dapat dipilih dari uraian fungsi layanan
D Tujuan Tujuan dapat disusun dengan berdasarkan topik atau
permasalahan
E Topic
F Materi Dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan
menyatu dalam suatu teknik tertentu. Dapat pula dalam
bentuk uraian materi yang dibaca peserta didik/
dijelaskan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor.
G Sasaran layanan Tingkat kelas peserta didik/konseli. Semester berapa
H Metode dan teknik Dipilih sesuai dengan tujuan dan materi yang
digunakan (diskusi kelompok, sosiodrama, psikodrama,
atau teknik inovasinya misalnya games, mind mapping,
expressive writing, art therapy, drawing therapy dan
lain-lain).
I Waktu Waktu kegiatan dilaksanakan
J Alat/ media

13
K Tanggal pelaksanaan
L Sumber bacaan Buku, internet, artikel, Koran dan lainnya
M Uraian kegiatan
1. Tahap awal
e. Pernyataan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
tujuan menyapa peserta didik/konseli dengan kalimat yang
membuat siswa bersemangat
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan bimbingan yaitu sesuai
dengan tujuan khusus yang akan dicapai meliputi aspek
afektif, kognitif dan psikomotor.

f. Penjelasan Menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan bimbingan.


langkah Apabila menggunakan teknik yang sudah dipilih maka,
guru bimbingan dan konseling atau konselor perlu
menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
tanggung jawab siswa

g. Mengarahkan Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan


kegiatan dilakukan secara operasional dan menanyakan kepada
peserta didik/konseli tentang kegiatan yang akan
dilakukannya.

h. peralihan
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
konseling atau konselor menanyakan kesiapan kelompok dalam melaksanakan
menanyakan kalau kalau tugas
ada siswa yang belum b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
mengerti dan memberikan memberi kesempatan bertanya kepada setiap kelompok
penjelasannya (Storming) tentang tugas-tugas yang belum mereka pahami

14
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menjelaskan kembali secara singkat tentang tugas dan
tanggung jawab peserta dalam melakukan kegiatan.
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
konseling atau konselor menanyakan kesiapan para peserta untuk
menyiapkan siswa untuk melaksanakan tugas.
melakukan komitmen b. setelah semua peserta menyatakan siap, kemudian
tentang kegiatan yang akan guru bimbingan dan konseling atau konselor memulai
dilakukannya memasuki tahap kerja

2. tahap inti
Proses/kegiatan yang Uraian ini berisi tentang pelaksanaan tahapan kegiatan
dialam peserta didik peserta didik/konseli (’Do’) sebagai operasionalisasi
dalam suatu kegiatan teknik dalam mencapai tujuan.
bimbingan berdasarkan Pada tahap ini guru bimbingan dan konseling atau
teknisk tertentu konselor harus memastikan keselarasan antara tujuan
(Eksperientasi) yang akan dicapai, metode yang dipilih, dengan materi
yang digunakan.
Pengungkapan perasaan, 1. Refleksi Identifikasi. Uraian ini berisi kegiatan guru
pemikiran dan pengalaman bimbingan dan konseling atau konselor dalam
tentang apa yang terjadi mengidentifikasi respon anggota kelompok melalui
dalam kegiatan bimbingan pertanyaan yang mengungkap pengalaman peserta
(refleksi) tentang apa yang terjadi pada saat mengikuti kegiatan
(What Happened). Pertanyaan-pertanyaan pada refleksi
identifikasi mengacu kepada pengukuran pencapaian
apa yang diketahui (pengenalan).
2. Refleksi Analisis
Uraian ini berisi kegiatan guru bimbingan dan
konseling atau konselor dalam mengajak konseli untuk
menganalisis dan memikirkan (think) sebab sebab

15
mengapa mereka menunjukkan perilaku tertentu dan
apa yang akan dilakukan selanjutnya (so what).
3. Refleksi Generalisasi
Uraian ini berisi kegiatan guru bimbingan dan
konseling atau konselor mengajak peserta membuat
rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku yang
dianggap sebagai kelemahan dirinya (Plan).
Selanjutnya guru bimbingan dan konseling atau
konselor mengajukan pertanyaan tentang rencana
tindakan untuk memperbaiki perilaku sebagai tanda
peserta didk memiliki kesadaran untuk berubah
(NowWhat).
3. Tahap akhir
Menutup kegiatan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
tindak lanjut memberikan penguatan terhadap aspek-aspek yang
ditemukan oleh peserta dalam suatu kerja kelompok
b. Merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan
aspek kerjasama
c. Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan layanan
secara simpatik (Framming)
N Evaluasi
3. Evaluasi proses Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan
konselingatau konselor dengan melihat proses yang
terjadi dalamkegiatan bimbingan kelompok, meliputi :
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat
dalam menumbuhkan antusiasme peserta dalam
mengikuti kegiatan.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
membangun dinamika kelompok

16
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
memberikan penguatan dalam didik membuat langkah
yang akan diakhirinya.
4. Evaluasi hasil Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok antara
lain :
a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengalaman konseli dalam bimbingan kelompok
b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah
bimbingan kelompok.
c. Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru
bimbingan dan konseling atau konselor (seperti contoh
dalam konseling kelompok)

Mengetahui :

Kepala Sekolah, Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................

17
Contoh Format Laporan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

Logo, Nama Sekolah, Alamat Sekolah

LAPORAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK


SEMESTER ..... (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN ............

Komponen Layanan:
Bidang layanan : Belajar/Pribadi-Sosial /Karir
Hari/ Tanggal Pelaksanaan : (Diisi dengan hari dan tanggal pelaksanaan)
Waktu : (Diisi sesuai dengan waktu yang telah digunakan)
Kelas : (Diisi dengan kelas sasaran)
Tujuan : (Diisi sesuai dengan yang ada di RPL)

Uraian Pelaksanaan
1. Uraikan kegiatan yang telah dilaksanakan (eksperientasi) :
a. ______________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________
c. ___________________________________________________________________, dst
2. Hasil yang diperoleh (Identifikasi) :
a. ______________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________
c. ___________________________________________________________________, dst
3. Kesimpulan yang didapat (Analisis)
a. ______________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________
c. __________________________________________________________________, dst
4. Tindak lanjut dari kegiatan ini (Generalisasi) :
a. ______________________________________________________________________
b. ______________________________________________________________________
c. ___________________________________________________________________, dst

18
Mengetahui ....................................................
Kepala Sekolah, Guru BK/ Konselor

.............................. ..................................................

19
C. Bentuk format kegiatan individual bimbingan dan konseling

Menurut Suhartiwi & Musifuddin (2013: 79), format individu merupakan format khusus
dilakukan terhadap individu-individu tertentu, dengan isi layanan yang secara khusus
disesuaikan dengan kebutuhan pribadi individu yang bersangkutan.
Layanan format individu merupakan format kegiatan BK yang melayani siswa secara
perorangan. Format ini memungkinkan klien mendapatkan layanan langsung tatap muka
(secara perorangan atau individu) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya.
Teknik-teknik atau strategi dalam format individu ini adalah: empati, refleksi, eksplorasi,
menghampiri, memberi informasi, dan menyimpulkan.
Menurut Aqib (2012: 79) format kegiatan bimbingan yang melayani klien secara
perorangan dalam format ini seorang konselor hanya menuntaskan pelayanan masalah yang
dihadapi oleh seorang konselor tersebut. Format layanan individual ini akan diaplikasikan
kedalam layanan perorangan yang mana seorang konselor dengan klien itu menyelesaikan
masalahnya klien harus dengan cara tatap muka.
Hal-hal yang perlu dipahami oleh individu dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan
konseling adalah :
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi
2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan
3. Kapasitas (Umum/Intelegensi dan Khusus/baku) dan kecakapan
4. Sikap dan minat
5. Watak dan temperament.
6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7. Aktivitas sosial
8. Hobidan pengisian waktu luang
9. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
10. Latar belakang keluarga siswa

20
FORMAT LAPORAN PELAKSANAN KONSELING INDIVIDU

Logo, Nama Sekolah, Alamat Sekolah

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN


KONSELING INDIVIDUAL
SEMESTER ... (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN ...

1. Nama Konseli :
2. Kelas/Semester :
3. Hari, tanggal :
4. Pertemuan ke :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Pendekatan dan teknik konseling yang digunakan :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
8. Hasil yang dicapai :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

Mengetahui ........................., ....................................


Kepala Sekolah, guru BK

......................................... .........................................

21
Format kepuasan konseli terhadap proses konseling individu

KEPUASAN KONSELI TERHADAP PROSES KONSELING INDIVIDUAL


Identitas : ..............................................................................
Nama Konseli : ..............................................................................
Nama Konselor : ..............................................................................

Petunjuk :
1. Bacalah secara teliti
2. Berilah tanda centang ( ) pada kolom jawaban yang tersedia

No. Aspek yang dinilai Sangat Memuaskan Kurang


memuaskan memuaskan
1 Penerimaan guru bimbingan
dan konseling atau konselor
terhadap kehadiran Anda

2 Kemudahan guru bimbingan


dan konseling atau konselor
untuk diajak curhat

3 Kepercayaan Anda terhadap


guru bimbingan dan konseling
atau konselor dalam layanan
konseling

4 Pelayanan pemecahan
masalah tercapai melalui
konseling individual

Dan seterusya

22
.........................., .......................
Peserta didik/ Konseli

.........................................

D. Bentuk format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling

Format lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
kliennya melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan. Menurut Suhartiwi & Musifuddin
(2013: 78), format lapangan dilakukan jika peserta layanan melakukan kegiatan ke luar kelas
atau ruangan dalam rangka mengakses obyek-obyek tertentu yang menjadi isi layanan. Dalam
hal ini peserta mengunjungi obyek-obyek yang dimaksud. Contohnya adalah teknik orientasi
dimana orientasi adalah proses pengenalan lingkungan yang baru dan dalam teknik orientasi
ini bisa menggunakan format lapangan melalui kegiatan diluar kelas atau dilapangan dalam
rangka mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi layanan. Tujuannya adalah agar klien
atau peserta didik dapat mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi layanan.
Manfaat dari kegiatan lapangan bimbingan dan konseling ini adalah untuk dapat
mencegah dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya dalam bersosialisasi pada
teman, guru, orangtua dan lainnya agar anak dapat menjadi siswa yang suka bersosialisasi
pada lingkungan sekolah, dirumah dan masyarakat.

E. Bentuk format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseng


Suhartiwi & Musifuddin (2013: 79) menyatakan bahwa dalam format ini seorang
konselor dapat melakukan atau memanfaatkan kecanggihan elektronok atau via dunia maya
dalam melakukan proses konseling, misalnya melayani kepentingan siswa melalui media dan
atau saluran jarak jauh seperti surat dan sarana elektronik.

23
Prayitno dan Erma Amti (1994: 152) tujuan dari format jarak jauh adalah untuk
memudahkan konselor dalam pengentasan masalah yang dialami peserta didik atau klien juka
terjadi jarak jauh maka dapat digunakan media seperti surat dan elektronik misalnya
handphone.
Salah satu layanan format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling sebagai alat
komunikasi antara konselor dengan konseli adalah:
1. Layanan bimbingan dan konseling berbasis videoconference
Videoconference adalah konferensi video dimana data yang ditransmisikan dalam
bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi dengan
menggunalan video dan audio sehingga terjadi pertemuan ditempat yang berbeda-beda. Ini
bisa berupa dua lokasi yang berbeda (point to point) atau mengikutsertakan beberapa lokasi
sekaligus didalam satu ruangan konferensi (multi-point). Melalui videoconference ini antar
konselor serta konseli bisa bertatap muka secara langsung walaupun bersifat virtual, maka
bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri.
Bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah layanan konsultasi, layanan informasi,
layanan konseling individual, layanan konseling kelompok, beserta layanan lainnya yang
bisa dikembangkan oleh masing-masing konselor dan sesuai dengan kebutuhan konseli.

2. Layanan bimbingan dan konseling berbasis telepon


Telepon merupakan pelayanan komunikasi yang sangat bagus dalam aspek
pelayanan bimbingan dan konseling yang merupakan suatu cara inovatif dalam mendukung
sesuatu kegiatan layanan jarak jauh. Telepon merupakan barang elektronik yang
mempermudah telewicara dan pengiriman pesan secara otomatis.

F. Bentuk format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling


Suhartiwi & Musifuddin (2013: 79) menyatakan bahwa dalam proses konseling ini
konselor bekerja sama menyelesaikan masalah konseli atau melibatkan pihak-pihak terkait.
Pendekatan ini dilakukan secara khusus dengan pihak terkait. Format kegiatan kolaboratif
yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik
melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan

24
dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik. Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama,
interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-
pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang menerima akibat dan
manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan
persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikn manfaat, kejujuran, kasih sayang serta
berbasis masyarakat.
Tujuan format kegiatan kolaboratif ini adalah:
1. Menjalin hubungan baik antar konselor, konseli serta pihak lain sehingga ketika terjadi
permasalahan, maka dibutuhkan pihak ahli konselor untuk dapat melakukan penanganan
bimbingan dan konseling.
2. Konselor mampu membantu siswa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik.
3. Memberikan berbagai informasi bimbingan konseling Yng dibutuhkan konseli, melalui
ahli-ahli lain.

25
Contoh Format Laporan Kolaborasi

Logo, Nama Sekolah, Alamat Sekolah

LAPORAN KOLABORASI
SEMESTER… (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN…......

1. Nama konseli :
2. Kelas /Semester :
3. Hari/Tanggal :
4. Waktu :
5. Tujuan :
6. Hasil Kolaborasi :
7. Tindak Lanjut :

........................................................
Guru BK/ Konselor Konsultan/ Narasumber

....................................... .................................................

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Layanan format klasikal merupakan layanan yang berfungsi sebagai pencegahan,
pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan dengan upaya yang secara spesifik diarahkan
pada proses yang proaktif tanpa mengenal pembedaan gender, ras, agama mulai dari tingkat
TK sampai tingkat kelas dua belas sekolah mengengah atas, disajikan melalui kegiatan kelas
untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir
peserta didik. Layanan kelompok merupakan format kegiatan BK yang melayani sejumlah
siswa melalui suasana kelompok. Layanan format individu merupakan format kegiatan BK
yang melayani siswa secara perorangan. Format ini memungkinkan klien mendapatkan
layanan langsung tatap muka (secara perorangan atau individu) untuk mengentaskan
permasalahan yang dihadapinya. Teknik-teknik atau strategi dalam format individu ini adalah:
empati, refleksi, eksplorasi, menghampiri, memberi informasi, dan menyimpulkan. Format
lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan kliennya
melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan. Layanan jarak jauh merupakan layanan yang
diberikan konselor dengan memanfaatkan teknologi untuk melakukan kegiatan konseling
bersama konseli. Format kegiatan kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan atau masukan dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik.

B. Saran
Makalah ini dibuat berdasarkan banyak sumber dan masih banyak terdapat
kekurangan. Diharapkan kepada untuk pembaca agar dapat memberikan saran yang
membangun terhadap makalah ini agar dapat menjadi lebih baik lagi.

27
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainab. 2012. Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung; YRMAWDIYA.
Prayitno dan Erma Amti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Santoso, Djoko Budi. 2011. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Malang: Gramedia Widia
Sarana Indonesia.
Sukardi, Dewa Ketut. 2010. Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suhartiwi & Musifuddin. 2013. “Modus dan Format Pelaksanaan Pelayanan Konseling dalam
Memahami Klien Lintas Budaya”. Jurnal Konseling dan Pendidikan. Vol 1 No. 1 : 73-82.

28
PERTANYAAN

Objektif

1. Dibawah ini yang merupakan fungsi dari format kegiatan klasikal BK adalah..

A. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara guru bimbingan dan konseling
atau konselor dengan peserta didik atau konseli.

B. Dapat terjalinnya hubungan emosional antara guru bimbingan dan konseling dengan peserta
didik sehingga akan terciptanya hubungan – hubungan yang bersifat mendidik dan
membimbing.

C. Tercapainya perkembangan yang optimal, penyesuaian diri yang baik, penyelesaian


masalah yang dihadapi, kemandirian, kesejahteraan dan kebahagian serta
kebermaknaan dalam kehidupannya.

D. Dapat terjadinya kesempatan bagi guru bimbingan konseling melakukan tatap muka,
wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta didik dan suasana belajar di kelas.

2. Dibawah ini yang merupakan tujuan dari format kegiatan kelompok BK adalah.. kecuali…

A. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara didepan orang banyak


B. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok
C. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok
D. Mengedepankan masalah individu

3. layanan kegiatan yang memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk melakukan konseling
adalah…

A. Jarak jauh C. Kelompok

B. Lapangan D. Klasikal

29
4. Format kegiatan bk yang melayani konseli diluar kelas, disebut dengan…

A. Individual C. Kolaboratif

B. Lapangan D. Kelompok

5. Format kegiatan yang melayani individu tertentu, dengan materi khusus untuk individu tersebut
disebut dengan…

A. Kelompok C. Jarak jauh

B. Kolaboratif D. Individual

Esay

1. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam layanan kegiatan individual bk

Jawaban : Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan
pribadi, Kondisi jasmaniah dan kesehatan, Kapasitas (Umum/Intelegensi dan Khusus/baku)
dan kecakapan, Sikap dan minat, Watak dan temperament, Cita-cita sekolah dan pekerjaan,
Aktivitas sosial, Hobidan pengisian waktu luang, Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki,
Latar belakang keluarga siswa.

2. Jelaskan tujuan format kegiatan kolaboratif

Jawaban : Menjalin hubungan baik antar konselor, konseli serta pihak lain sehingga ketika
terjadi permasalahan, maka dibutuhkan pihak ahli konselor untuk dapat melakukan
penanganan bimbingan dan konseling, Konselor mampu membantu siswa menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan baik, Memberikan berbagai informasi bimbingan konseling
Yng dibutuhkan konseli, melalui ahli-ahli lain.

30
3. Jelaskan manfaat format kegiatan lapangan

Jawaban : untuk dapat mencegah dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya dalam
bersosialisasi pada teman, guru, orangtua dan lainnya agar anak dapat menjadi siswa yang
suka bersosialisasi pada lingkungan sekolah, dirumah dan masyarakat.

31

Anda mungkin juga menyukai