Anda di halaman 1dari 2

Nama : Regita Elsa M.

NIM : A1D019152
Prodi : Agroteknologi

Aspek lingkungan sangat penting diperhatikan saat hendak melaksanakan bercocok


tanam.Misalnya, curah hujan, suhu, dan kondisi tanah. Kondisi tanah sangat berpengaruh
untuk pertumbuhan tanaman. Kita harus memperhatikan kondisi tanah atau lahan yang
nantinya akan digunakan untuk bertanam. Tanaman bisa jadi tidak tumbuh subur karena
adanya kandungan unsur unsur yang berbahaya yang ada di dalam tanah. Banyak unsur
unsur yang ada di tanah yang tidak kita ketahui ada apa saja. Salah satunya adalah unsur
Alumunium. Aluminium merupakan salah satu logam yang sangat berguna di dalam
kehidupan kita Tetapi jika aluminium tersebut berada pada tanah yang akan digunakan
untuk bertanam, dapat merugikan tanaman. Alumunium merupakan salah satu unsur hara
penunjang yang dapat menyebabkan keracunan tanah di sekitar perakaran tanaman
sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur Al
merupakan unsur yang umumnya bersifat racun apabila berada di tanah yang memiliki pH
<5.

Al berada di tanah yang asam, sehingga untuk menetralisisnya pH tanah harus dinaikkan
dengan cara pengapuran, pemupukan, dan pengembangan varietas baru yang tahan hidup
di tanah asam. Tapi alangkah baiknya jika kita bisa langsung mengetahui apakah di tanah
atau lahan yang ingin kita tanam terbebas dari unsur alumunium yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman. Sebenarnya sudah ditemukan alat pengukur kadar Al, tetapi alat itu
dikhususkan mengukur larutan, contohnya air mineral. Di bidang pertanian

Tujuan : agar dapat mendeteksi kandungan Al dalam tanah, yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Sehingga memudahkan dalam kegiatan bertanam.

Bentuk dan spesifikasi : Alat ini berukuran kecil dan enteng. Memiliki desain yang simpel
dan praktis. Bentuk alat dan prinsip kerja alat ini hampir sama seperti alat pengukur
kelembaban dan pH tanah. Walaupun alumunium itu bisa diketahui jika pH <5 dengan
menggunakan alat ukur pH tanah tetapi lebih bagus lagi jika kita menggunakan alat yang
bisa langsung mendeteksi ada atau tidaknya alumunium didalam tanah. Di bagian atas alat
ini berbentuk persegi yang di tengahnya terdapat layar indikasi. Di bagian bawah layar
indikasi terdapat tombol ON yang berfungsi untuk menyalakan alatnya. Akan tetapi untuk
mematikan alat ini tidak perlu memencet tanda ON lagi, karena terdapat fittur mematikan
otomatis. Yaitu alat akan mati secara otomatis setelah 10 menit tidak digunakan saat alat
berada dalam mode pengukuran. Di bagian pojok kanan atas layar terdapat indikator status
baterai yang menujukkan jumlah baterai yang tersisa. Di alat ini juga terdapat pengingat
atau pesan pada layar yang akan mengingatkan apabila terjadi masalah. Lalu, di bagian
bawah alat terdapat besi panjang seperti jarum berukuran sekitar 15-18 cm yang berfungsi
sebagai alat untuk menancapkan ke dalam tanah.

Cara kerja: Tancapkan ujung besi ke dalam tanah, tapi jangan terlalu dalam. Lalu, nyalakan
alatnya. Angka akan muncul begitu alat masuk ke dalam tanah dan dinyalakan. Tunggu
hingga angka yang ditunjukkan konstan. Pengukurannya dimulai dari angka 0-10. Angka 1-3
menunjukkan tanah mengandung sedikit alumunium, yang artinya kandungan Al masih
dalam tahap aman. Angka 4-7 banyak mengandung alumunium. Dan angka 8-10
menunjukkan tanah mengandung alumunium yang sangat tinggi. Berarti, kandungan Al nya
sudah berada dalam tahap berbahaya. Apabila sudah seperti ini, alat akan mengeluarkan
suara sebagai tanda. Setelah selesai melakukan pengukuran, cabut besi yang
ditancapkanke dalam tanah. Biarkan alat itu mati dengan sendirinya, karena setelah 10menit
alat itu tidak digunakan, akan mati dengan sendirinya. Alat ini akan dijual ke pasaran dengan
harga sekitar Rp 50.000 – 60.000. Diharapkan alat ini bisa segera diwujudkan, karena
sangat berpengaruh untuk bidang pertanian. Dengan adanya alat ini, kita bisa mensurvei
ada atau tidaknya unsur alumunium yang ada dalam tanah, sehingga apabila tanah atau
lahan mengandung Al, kita bisa mencari lahan lain yang lebih bagus untuk pertumbuhan
tanaman, atau melakukan pencegahan awal. Dan semoga jika alat ini benar benar ada,
masyarakat indonesia yang melakukan usaha tani dapat menggunakannya, agar dapat
melakukan kegiatan bertanam dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai