Abstract—Seiring perkembangan teknologi pada era teknologi yang ramah lingkungan. Hal tersebut sesuai
industri 4.0 ini dan pertumbuhan jumlah penduduk yang dengan [4], saat ini banyak negara mencoba memenuhi
semakin pesat khususnya di Indonesia, membuat kebutuhan energi dengan meningkatkan sumber energi
permintaan akan kebutuhan energi juga meningkat baik terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Dalam upaya
pada sektor rumah tangga maupun pada insfrastruktur
meningkatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan
penggerak lainnya. Industri 4.0 menawarkan banyak
manfaat namun juga memiliki tantangan yang harus dibutuhkan suatu sistem pendukung yang saat ini telah
dihadapi. Tantangan yang dihadapi ketika menerapkan berkembang sesuai dengan industri 4.0. Artikel ini
industri 4.0 salah satunya adalah tuntutan penerapan bertujuan membahas pengaruh industri 4.0 dalam
teknologi yang ramah lingkungan. Saat ini banyak bidang energi, yaitu suatu smart sistem yang
negara mencoba memenuhi kebutuhan energi dengan terintegrasi dengan sumber energi terbarukan sehingga
meningkatkan sumber energi terbarukan yang lebih diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan
ramah lingkungan. Dalam upaya meningkatkan energi.
pemanfaatan sumber energi terbarukan dibutuhkan Seiring perkembangan teknologi pada era industri
suatu sistem pendukung yang kini telah berkembang
4.0 ini dan pertumbuhan jumlah penduduk yang
sesuai dengan industri 4.0. Artikel ini bertujuan
membahas pengaruh industri 4.0 dalam bidang energi, semakin pesat khususnya di Indonesia, membuat
yaitu suatu smart sistem yang terintegrasi dengan permintaan akan kebutuhan energi juga meningkat
sumber energi terbarukan sehingga diharapkan dapat baik pada sektor rumah tangga maupun pada
meningkatkan efisiensi penggunaan energi. insfrastruktur penggerak lainnya. Hal ini
menyebabkan pemerintah gencar melakukan upaya
Keywords—off grid, hybrid, renewable energy, IoT pemenuhan kebutuhan energi listrik, salah satunya
adalah pembangunan pembangkit listrik dengan
kapasitas total sebesar 35 giga watt hingga tahun 2019
I. PENDAHULUAN baik dengan energi fosil maupun energi terbarukan.
Perkembangan teknologi semakin pesat, salah satu Tetapi, sumber energi yang digunakan saat ini masih
fase yang menandai adalah munculnya revolusi didominasi dari sumber energi konvensional seperti
industri gelombang ke-4, atau yang lebih dikenal batu bara, minyak bumi, dll. Padahal di sisi lain,
dengan industrial revolution 4.0. Secara teknis industri sumber energi konvensioanl jumlahnya terbatas dan
4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) meninggalkan emisi gas buang yang tidak ramah
dan Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke lingkungan. Sehingga dibutuhkan peran dari sumber
dalam suatu proses industri meliputi manufaktur dan energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan
logistik serta proses lainnya [1]. Oleh karena itu, sumber energi konvensioanl [5,6].
menurut [1] diperlukan keterlibatan akademisi dalam Artikel ini mengangkat sistem off grid pembangkit
bentuk penelitian dan pengembangan untuk hibrid (masih terhubung dengan sumber pembangkit
mewujudkan industri 4.0. Melalui IoT, CPS dapat konvensional/PLN) yang diharapkan dapat
saling berkomunikasi dan bekerja sama secara real diimplementasikan pada skala rumah tinggal sehingga
time termasuk dengan manusia. Berdasarkan [2] dapat mengurangi penggunaan sumber energi
industri 4.0 juga dapat diartikan sebagai era dimana konvensional. Sebelumnya [7] telah melakukan kajian
seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat saling teknis off grid solar system yang menyatakan bahwa
berkomunikasi secara real time kapan saja dengan solar system terdiri dari beberapa komponen utama
berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan CPS yaitu panel surya, battery control unit (BCU), baterai
guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru (energy saver) dan inverter DC to AC.
ataupun optimasi nilai yang sudah ada dari setiap
proses di industri. Panel surya
Industri 4.0 menawarkan banyak manfaat namun Panel surya merupakan gabungan dari modul surya
juga memiliki tantangan yang harus dihadapi. Menurut untuk memenuhi kebutuhan daya dari beban. Besar
[3] tantangan yang dihadapi ketika menerapkan daya panel surya adalah:
industri 4.0 salah satunya adalah tuntutan penerapan 𝑃 = 𝑉. 𝐼 (1)
dimana, menghasilkan energi yang lebih besar dalam waktu
P = Daya yang dibangkitkan oleh panel surya yang bersamaan. Sumber energi terbarukan yang
(watt-peak) dimanfaatkan disini adalah panel surya dan turbin
V = Tegangan panel surya (volt) angin. Menurut [9] secara umum sistem hibrid (panel
I = Arus yang mengalir dari panel surya surya dan turbin angin) dapat diilustrasikan seperti
(ampere) gambar 1.
Inverter
Inverter berfungsi mengubah arus searah menjadi
arus bolak balik. Inverter yang berhubungan
langsung dengan beban listrik mempunyai
kapasitas kerja dalam satuan watt. Penentuan Gambar 2. Skema pembangkit listrik hibrid
kapasitas inverter harus lebih besar dari beban
maksimum yang dibebani. Secara matematis Sistem off grid energi hibrid seperti yang telah
ditulis: dijelaskan kemudian diintegrasikan dengan IoT
𝑃𝑖𝑛𝑣 > 𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑 (5) sebagai sistem pendukung. IoT adalah sebuah jaringan
dimana, internet yang menyediakan, mengolah dan
Pinv = Daya maksimum inverter (watt) mentransmisikan informasi digital yang diperoleh dari
Pmaks load = Daya maksimum beban (watt) sensor yang juga terhubung pada kontroler [11].
Sensor yang terdapat dalam jaringan IoT berfungsi
Sistem hibrid merupakan pembangkit yang terdiri untuk mendeteksi dan mengidentifikasi parameter
dari beberapa jenis pembangkit listrik yang saling yang ada melalui jaringan komunikasi kabel maupun
terintegrasi, dapat berupa gabungan antara pembangkit nirkabel sehingga didapatkan data yang akurat serta
listrik dari sumber energi konvensional (non proses kontrol secara real time [12].
renewable energy) dengan sumber energi terbarukan
(renewable energy) ataupun keduanya pembangkit
listrik dari sumber energi terbarukan, yang bekerja II. PEMBAHASAN
sebagai sumber energi yang berdiri sendiri ataupun Sistem off grid hybrid renewable energy berbasis
bekerja secara terintegrasi dengan sistem grid [8,9]. IoT, di dalamnya terdapat komponen-komponen yang
Dengan demikian sistem pembangkit hibrid dapat saling terintegrasi satu dengan yang lain. Komponen
utama yang menyusun antara lain panel surya dan Mekanisme kerja dari sistem sesuai dengan diagram
turbin angin sebagai sumber energi terbarukan, baterai blok pada gambar 4 [14].
sebagai sistem penyimpanan energi, sensor sebagai
sistem akuisisi data informasi, kontroler sebagai Beban
sistem pengolah data data informasi, jaringan nirkabel
(IoT) sebagai sistem transimisi data informasi, web
server sebagai penyimpan dan menampilkan data Kontrol switch PLN
informasi. Skema sistem off grid hybrid renewable
energy berbasis IoT yang dirancang seperti pada IoT Inverter
gambar 3.
Monitoring V & I
Konverter
Baterai
IoT
Sistem hibrid
REFERENSI
[1] H. Kagermann, W. D. Lukas, dan W. Wahlster, Final report:
recommendations for implementing the strategic initiative
industrie 4.0, Industrie 4.0 Working Group, 2013.
[2] H. Prasetyo dan W. Sutopo, Industri 4.0: telaah klasifikasi
aspek dan arah perkembangan riset, Jurnal Teknik Industri,
no. 1, vol. 13, Semarang: Universitas Diponegoro, Januari
2018, pp. 17-26.
[3] R. Drath dan A. Horch, Industrie 4.0: hit or hype?, (industry
forum), IEEE industrial electronics magazine, no. 8, vol. 2,
2014, pp. 56-58.
[4] M. Gunther, I. Ganal, dan S. Bofinger, A 100% renewable
electricity scenario for the java-bali grid, Int. Journal of
Renewable Energy Development, no. 7, vol. 1, Semarang:
Universitas Diponegoro, 2018, pp. 13-22.
[5] A. R. Fauzi dan M. R. P. Sugita, Studi implementasi smart
grid dengan penetrasi hybrid renewable energy di provinsi
nusa tenggara timur, JNTETI, 2016.
[6] Dewan Energi Nasional RI, Outlook energi indonesia 2014,
Jakarta: Sekretariat Jendral Dewan Energi Nasional, 2014.
[7] Ruskardi, Kajian teknis dan analisis ekonomis plts off-grid
solar system sebagai sumber energi alternatif (studi kasus:
dusun sedayu desa pulau limbung kecamatan sungai raya
kabupaten kubu raya), Jurnal ELKHA, no. 1, vol. 7,
Pontianak: State Polytechnic of Pontianak, Maret 2015.
[8] A. Adria dan Tarmizi, Model hibrid pv-genset aplikasi pada
sistem off-grid, Seminar Nasional dan Expo, Aceh:
Universitas Syiah Kuala, 2015.
[9] P. Bajpai dan V. Dash, Hybrid renewable energy systems for
power generation in stand-alone applications: a review,
Renewable and Sustainable Energy Reviews, India: IIT
Kharagpur, 2012, pp. 2926-2939.
[10] H. Zainuddin, M. S. Yahaya, J. M. Lazi, M. F. M. Basar, dan
Z. Ibrahim, Design and development of pico-hydro
generation system for energy storage using consuming water
distributed to house, World Academy of Science, Engineering
and Technology, vol. 3, 2009, pp. 11-23.
[11] J. A. Momoh, Smart grid design for efficient and flexible
power networks operation and control, Power Systems
Conference and Exposition, IEEE/PES, 2009, pp. 1-8.
[12] N. A. Hidayatullah dan D. E. J. Sudirman, Desain dan aplikasi
internet od thing (iot) untuk smart grid power system, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Madiun: Politeknik
Negeri Madiun, no. 1, vol. 2, April 2017, pp. 35-44.
[13] I. B. K. Sugirianta dan I. N. Sukarma, Keandalan sistem smart
grid (literetur review), Jurnal Logic, no. 2, vol. 15, Bali:
Politeknik Negeri Bali, 2015, pp. 63-68.
[14] M. Z. Hasan, Sistem off-grid pembangkit listrik tenaga angin
berbasis iot (internet of things), Skripsi, Jember: Universitas
Jember, 2019.