Anda di halaman 1dari 4

Kajian Sistem Off Grid Hybrid Renewable

Energy Berbasis IoT


Alfi Firman Syah 02311950010002
Pascasarjana Departemen Teknik Fisika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, Indonesia
alfisyah.19023@mhs.its.ac.id

Abstract—Seiring perkembangan teknologi pada era teknologi yang ramah lingkungan. Hal tersebut sesuai
industri 4.0 ini dan pertumbuhan jumlah penduduk yang dengan [4], saat ini banyak negara mencoba memenuhi
semakin pesat khususnya di Indonesia, membuat kebutuhan energi dengan meningkatkan sumber energi
permintaan akan kebutuhan energi juga meningkat baik terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Dalam upaya
pada sektor rumah tangga maupun pada insfrastruktur
meningkatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan
penggerak lainnya. Industri 4.0 menawarkan banyak
manfaat namun juga memiliki tantangan yang harus dibutuhkan suatu sistem pendukung yang saat ini telah
dihadapi. Tantangan yang dihadapi ketika menerapkan berkembang sesuai dengan industri 4.0. Artikel ini
industri 4.0 salah satunya adalah tuntutan penerapan bertujuan membahas pengaruh industri 4.0 dalam
teknologi yang ramah lingkungan. Saat ini banyak bidang energi, yaitu suatu smart sistem yang
negara mencoba memenuhi kebutuhan energi dengan terintegrasi dengan sumber energi terbarukan sehingga
meningkatkan sumber energi terbarukan yang lebih diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan
ramah lingkungan. Dalam upaya meningkatkan energi.
pemanfaatan sumber energi terbarukan dibutuhkan Seiring perkembangan teknologi pada era industri
suatu sistem pendukung yang kini telah berkembang
4.0 ini dan pertumbuhan jumlah penduduk yang
sesuai dengan industri 4.0. Artikel ini bertujuan
membahas pengaruh industri 4.0 dalam bidang energi, semakin pesat khususnya di Indonesia, membuat
yaitu suatu smart sistem yang terintegrasi dengan permintaan akan kebutuhan energi juga meningkat
sumber energi terbarukan sehingga diharapkan dapat baik pada sektor rumah tangga maupun pada
meningkatkan efisiensi penggunaan energi. insfrastruktur penggerak lainnya. Hal ini
menyebabkan pemerintah gencar melakukan upaya
Keywords—off grid, hybrid, renewable energy, IoT pemenuhan kebutuhan energi listrik, salah satunya
adalah pembangunan pembangkit listrik dengan
kapasitas total sebesar 35 giga watt hingga tahun 2019
I. PENDAHULUAN baik dengan energi fosil maupun energi terbarukan.
Perkembangan teknologi semakin pesat, salah satu Tetapi, sumber energi yang digunakan saat ini masih
fase yang menandai adalah munculnya revolusi didominasi dari sumber energi konvensional seperti
industri gelombang ke-4, atau yang lebih dikenal batu bara, minyak bumi, dll. Padahal di sisi lain,
dengan industrial revolution 4.0. Secara teknis industri sumber energi konvensioanl jumlahnya terbatas dan
4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) meninggalkan emisi gas buang yang tidak ramah
dan Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke lingkungan. Sehingga dibutuhkan peran dari sumber
dalam suatu proses industri meliputi manufaktur dan energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan
logistik serta proses lainnya [1]. Oleh karena itu, sumber energi konvensioanl [5,6].
menurut [1] diperlukan keterlibatan akademisi dalam Artikel ini mengangkat sistem off grid pembangkit
bentuk penelitian dan pengembangan untuk hibrid (masih terhubung dengan sumber pembangkit
mewujudkan industri 4.0. Melalui IoT, CPS dapat konvensional/PLN) yang diharapkan dapat
saling berkomunikasi dan bekerja sama secara real diimplementasikan pada skala rumah tinggal sehingga
time termasuk dengan manusia. Berdasarkan [2] dapat mengurangi penggunaan sumber energi
industri 4.0 juga dapat diartikan sebagai era dimana konvensional. Sebelumnya [7] telah melakukan kajian
seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat saling teknis off grid solar system yang menyatakan bahwa
berkomunikasi secara real time kapan saja dengan solar system terdiri dari beberapa komponen utama
berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan CPS yaitu panel surya, battery control unit (BCU), baterai
guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru (energy saver) dan inverter DC to AC.
ataupun optimasi nilai yang sudah ada dari setiap
proses di industri.  Panel surya
Industri 4.0 menawarkan banyak manfaat namun Panel surya merupakan gabungan dari modul surya
juga memiliki tantangan yang harus dihadapi. Menurut untuk memenuhi kebutuhan daya dari beban. Besar
[3] tantangan yang dihadapi ketika menerapkan daya panel surya adalah:
industri 4.0 salah satunya adalah tuntutan penerapan 𝑃 = 𝑉. 𝐼 (1)
dimana, menghasilkan energi yang lebih besar dalam waktu
P = Daya yang dibangkitkan oleh panel surya yang bersamaan. Sumber energi terbarukan yang
(watt-peak) dimanfaatkan disini adalah panel surya dan turbin
V = Tegangan panel surya (volt) angin. Menurut [9] secara umum sistem hibrid (panel
I = Arus yang mengalir dari panel surya surya dan turbin angin) dapat diilustrasikan seperti
(ampere) gambar 1.

 Battery control unit


Battery control unit (BCU) merupakan komponen
yang mengatur/meregulasi pengisian baterai.
Kapasitas BCU ditentukan berdasarkan arus
maksimum yang dihasilkan oleh panel surya.
Secara matematis ditulis:
𝐼𝐵𝐶𝑈 > 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 (2)
dimana,
IBCU = Kapasitas arus BCU
Imaks panel = Arus maksimum yang
dibangkitkan panel surya Gambar 1. Diagram blok sistem hibrid panel surya dan turbin angin

 Baterai Salah satu syarat utama untuk sistem hibrid adalah


Baterai merupakan media penyimpan energi. untuk memastikan aliran daya yang berkelanjutan
Kapasitas muatan baterai dalam satuan Ampere- dengan menyimpan kelebihan energi dari sumber
Jam (Ah). Untuk menghitung kapasitas (Ah) dari energi terbarukan [10].
baterai, dilakukan perhitungan sebagai berikut: Skema sistem hibrid yang dirancang harus
𝐴ℎ = 𝐸𝑘 ⁄(𝑉. 𝑃𝐹) (3) menyesuaikan sifat sumber energi terbarukan yang
dimana, intermitten agar dapat memenuhi kebutuhan beban
Ek = Kebutuhan energi konsumen yang diperlukan. Sistem dilengkapi dengan
V = Tegangan baterai (12volt) penyimpanan energi untuk menyimpan energi dan
PF = Faktor daya/Power factor (0,90) meningkatkan keandalan seperti pada gambar 2 [5].
Depth of discharge (DOD) diberlakukan pada
baterai sesuai dengan ketentuan penggunaan deep
cycle battery yang hanya di-discharge sebanyak
50% dari kapasitas totalnya, maka nilai Ah baterai
yang didapat kita kalikan 2. Maka kapasitas baterai
adalah:
𝐴ℎ 𝐵𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 = 2. 𝐴ℎ (4)

 Inverter
Inverter berfungsi mengubah arus searah menjadi
arus bolak balik. Inverter yang berhubungan
langsung dengan beban listrik mempunyai
kapasitas kerja dalam satuan watt. Penentuan Gambar 2. Skema pembangkit listrik hibrid
kapasitas inverter harus lebih besar dari beban
maksimum yang dibebani. Secara matematis Sistem off grid energi hibrid seperti yang telah
ditulis: dijelaskan kemudian diintegrasikan dengan IoT
𝑃𝑖𝑛𝑣 > 𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑 (5) sebagai sistem pendukung. IoT adalah sebuah jaringan
dimana, internet yang menyediakan, mengolah dan
Pinv = Daya maksimum inverter (watt) mentransmisikan informasi digital yang diperoleh dari
Pmaks load = Daya maksimum beban (watt) sensor yang juga terhubung pada kontroler [11].
Sensor yang terdapat dalam jaringan IoT berfungsi
Sistem hibrid merupakan pembangkit yang terdiri untuk mendeteksi dan mengidentifikasi parameter
dari beberapa jenis pembangkit listrik yang saling yang ada melalui jaringan komunikasi kabel maupun
terintegrasi, dapat berupa gabungan antara pembangkit nirkabel sehingga didapatkan data yang akurat serta
listrik dari sumber energi konvensional (non proses kontrol secara real time [12].
renewable energy) dengan sumber energi terbarukan
(renewable energy) ataupun keduanya pembangkit
listrik dari sumber energi terbarukan, yang bekerja II. PEMBAHASAN
sebagai sumber energi yang berdiri sendiri ataupun Sistem off grid hybrid renewable energy berbasis
bekerja secara terintegrasi dengan sistem grid [8,9]. IoT, di dalamnya terdapat komponen-komponen yang
Dengan demikian sistem pembangkit hibrid dapat saling terintegrasi satu dengan yang lain. Komponen
utama yang menyusun antara lain panel surya dan Mekanisme kerja dari sistem sesuai dengan diagram
turbin angin sebagai sumber energi terbarukan, baterai blok pada gambar 4 [14].
sebagai sistem penyimpanan energi, sensor sebagai
sistem akuisisi data informasi, kontroler sebagai Beban
sistem pengolah data data informasi, jaringan nirkabel
(IoT) sebagai sistem transimisi data informasi, web
server sebagai penyimpan dan menampilkan data Kontrol switch PLN
informasi. Skema sistem off grid hybrid renewable
energy berbasis IoT yang dirancang seperti pada IoT Inverter
gambar 3.

Monitoring V & I

Konverter

Baterai
IoT

Sistem hibrid

Hybrid renewable energy Kontroler dan


modul wifi Gambar 4. Diagram blok sistem off grid hybrid renewable energy
berbasis IoT
PLN
Berikut adalah flowchart kontroler sistem off grid
Baterai hybrid renewable energy berbasis IoT [14].
Sensor arus
dan
Inverter Start
tegangan

Gambar 3. Skema sistem off grid hybrid renewable energy berbasis


IoT Cek status baterai

Mekanisme yang bekerja pada sistem off grid


hybrid renewable energy berbasis IoT ini sebagai
berikut. Energi yang dihasilkan oleh panel surya dan BacaADC
turbin angin disimpan pada baterai. Pada komponen
baterai telah terpasang sensor yang dapat membaca
arus dan tegangan dari baterai. Data informasi terkait
arus dan tegangan akan diteruskan pada kontroler dan Ukur V, I
modul wifi yang kemudian ditransmisikan untuk dapat
disimpan dan ditampilkan pada web server. Data
Tampil web V, I
informasi yang telah disimpan dan ditampilkan pada
web server dapat diakses secara real time melalui
gadget yang terkoneksi dengan internet. Bila energi
yang tersimpan pada baterai telah mencukupi, maka N
V, I
dapat digunakan untuk mencatu beban peralatan memadai
rumah menggantikan sumber energi listrik
konvensional (PLN). Perintah tersebut dapat diberikan
melalui gadget pada web server yang nantinya Y
PLN
mengirimkan perintah kembali pada kontroler untuk Gunakan sistem
mengaktifkan relay yang dapat merubah sumber yang hibrid
memenuhi kebutuhan listrik. Dengan memanfaatkan
sistem berbasisi IoT ini memungkinkan untuk
dilakukan pengawasan, pengendalian, dan perekaman Fungsi kontrol off
data sehingga penggunaan energi terbarukan semakin grid
efisien, dengan pengukuran real time dan
berkecepatan tinggi, proteksi dan aksi kontrol yang
sesuai dapat dilakukan untuk menjamin keandalan Selesai
sistem saat terjadi gangguan. Penyaluran dan akuisisi
informasi secara luas, real time, dan cepat merupakan Gambar 5. Flowchart kontroler sistem off grid hybrid renewable
kunci pengontrolan dan optimasi operasi sistem [13]. energy berbasis IoT
III. KESIMPULAN
Dari kajian pemanfaatan sistem off grid hybrid
renewable energy berbasis IoT dapat mengurangi
penggunaan sumber energi listrik konvensional
(PLN). Saat pelanggan tidak mendapatkan aliran
listrik dari PLN, tetap dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik yang telah tersimpan pada baterai.
Penggunaan teknologi berbasis IoT memungkinkan
pengawasan, pengendalian, dan perekaman data dari
sistem secara real time sehingga dapat menjaga
keandalannya.

REFERENSI
[1] H. Kagermann, W. D. Lukas, dan W. Wahlster, Final report:
recommendations for implementing the strategic initiative
industrie 4.0, Industrie 4.0 Working Group, 2013.
[2] H. Prasetyo dan W. Sutopo, Industri 4.0: telaah klasifikasi
aspek dan arah perkembangan riset, Jurnal Teknik Industri,
no. 1, vol. 13, Semarang: Universitas Diponegoro, Januari
2018, pp. 17-26.
[3] R. Drath dan A. Horch, Industrie 4.0: hit or hype?, (industry
forum), IEEE industrial electronics magazine, no. 8, vol. 2,
2014, pp. 56-58.
[4] M. Gunther, I. Ganal, dan S. Bofinger, A 100% renewable
electricity scenario for the java-bali grid, Int. Journal of
Renewable Energy Development, no. 7, vol. 1, Semarang:
Universitas Diponegoro, 2018, pp. 13-22.
[5] A. R. Fauzi dan M. R. P. Sugita, Studi implementasi smart
grid dengan penetrasi hybrid renewable energy di provinsi
nusa tenggara timur, JNTETI, 2016.
[6] Dewan Energi Nasional RI, Outlook energi indonesia 2014,
Jakarta: Sekretariat Jendral Dewan Energi Nasional, 2014.
[7] Ruskardi, Kajian teknis dan analisis ekonomis plts off-grid
solar system sebagai sumber energi alternatif (studi kasus:
dusun sedayu desa pulau limbung kecamatan sungai raya
kabupaten kubu raya), Jurnal ELKHA, no. 1, vol. 7,
Pontianak: State Polytechnic of Pontianak, Maret 2015.
[8] A. Adria dan Tarmizi, Model hibrid pv-genset aplikasi pada
sistem off-grid, Seminar Nasional dan Expo, Aceh:
Universitas Syiah Kuala, 2015.
[9] P. Bajpai dan V. Dash, Hybrid renewable energy systems for
power generation in stand-alone applications: a review,
Renewable and Sustainable Energy Reviews, India: IIT
Kharagpur, 2012, pp. 2926-2939.
[10] H. Zainuddin, M. S. Yahaya, J. M. Lazi, M. F. M. Basar, dan
Z. Ibrahim, Design and development of pico-hydro
generation system for energy storage using consuming water
distributed to house, World Academy of Science, Engineering
and Technology, vol. 3, 2009, pp. 11-23.
[11] J. A. Momoh, Smart grid design for efficient and flexible
power networks operation and control, Power Systems
Conference and Exposition, IEEE/PES, 2009, pp. 1-8.
[12] N. A. Hidayatullah dan D. E. J. Sudirman, Desain dan aplikasi
internet od thing (iot) untuk smart grid power system, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Madiun: Politeknik
Negeri Madiun, no. 1, vol. 2, April 2017, pp. 35-44.
[13] I. B. K. Sugirianta dan I. N. Sukarma, Keandalan sistem smart
grid (literetur review), Jurnal Logic, no. 2, vol. 15, Bali:
Politeknik Negeri Bali, 2015, pp. 63-68.
[14] M. Z. Hasan, Sistem off-grid pembangkit listrik tenaga angin
berbasis iot (internet of things), Skripsi, Jember: Universitas
Jember, 2019.

Anda mungkin juga menyukai