Hasyim No. Dokumen No.Revisi Halaman No. 144 xxx 0 1/1 Pontianak DITETAPKAN OLEH MANAJER KLINIK KITAMURA STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR OPERASIONAL xxx Dr. Suriadi, MSN., AWCS Upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada I. PENGERTIAN pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Mencegah penularan penyakit secara langsung maupun tidak langsung II. TUJUAN dari atau kepada pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. SK manajer Klinik Kitamura No. xxx tentang Standar Prosedur III. KEBIJAKAN Operasional A. Menjaga Kebersihan Tangan: IV. PROSEDUR 1. Jaga agar kuku pada jari-jari tetap pendek dan bersih. 2. Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air. 3. Selalu bersihkan tangan / hand hygiene pada situasi-situasi berdasarkan 5 (lima) momen cuci tangan menurut WHO, yaitu: a. Sebelum kontak dengan pasien b. Sebelum tindakan aseptic c. Setelah terkena cairan tubuh pasien d. Setelah kontak dengan pasien e. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien 4. Lakukan hand hygiene sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. 5. Lakukan hand hygiene sebelum memegang alat/instrument invasive, baik ketika mengenakan sarung tangan maupun tidak. 6. Lakukan hand hygiene setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran mukosa, kulit yang tidak intak, atau kasa penutup luka. 7. Lakukan hand hygiene ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian tubuh lain dari pasien yang sama. 8. Lakukan hand hygiene setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan dengan pasien (termasuk peralatan medis). 9. Lakukan hand hygiene setelah melepas sarung tangan (steril maupun non-steril). 10. Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih berbahan dasar alcohol (alcohol-based handrub) sesuai Gambar 1, jika tidak tersedia cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir. 11. Jika tangan terlihat kotor, atau bila terkena darah/cairan tubuh, atau setelah menggunakan toilet, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir. Cuci tangan juga dianjurkan bila dicurigai ada paparan terhadappatogen berspora, misalnya pada wabah Clostridium difficile. Lakukan prosedur mencuci tangan sesuai Gambar 2 selama 40-60 detik. 12. Lakukan hand hygiene sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan. Bersihkan tangan dengan pembersih tangan berbahan dasar alcohol atau cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
Gambar 1: Mencuci tangan dengan Handrub
Gambar 2. : Mencuci tangan dengan air dan sabun.
B. Menggunakan Sarung Tangan: 1. Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah di-Desinfeksi Tingkat Tinggi (DDT) ketika melakukan prosedur invasif, khitan, perawatan luka dan menjahit luka. 2. Gunakan sarung tangan pemeriksaan (non-steril) untuk melakukan pemeriksaan fisik, memasang infus, memberikan obat injeksi dan mengambil sampel darah. 3. Gunakan sarung tangan rumah tangga atau sarung tangan non- steril saat: a. Membersihkan alat tenun dan tempat tidur b. Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah dan limbah c. Membersihkan darah dan cairan tubuh yang berceceran C. Melindungi Diri Dari Darah Dan Cairan Tubuh: 1. Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas. 2. Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan bahan tahan air. 3. Berhati-hati dalam mengelola sampah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. 4. Kenakan apron Panjang yang terbuat dari plastic atau bahan tahan air, serta sepatu boot karet ketika melakukan perawatan luka. 5. Lindungi mata dengan menggunakan kacamata (goggle) atau wajah dengan mengunakan pelindung wajah (face shield). 6. Gunakan masker dan topi atau tutup kepala. D. Membuang Sampah Tajam Dengan Benar: 1. Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak dapat ditembus oleh jarum. 2. Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali. 3. Jangan menutup kembali, membengkokkan ataupun merusak jarum yang telah digunakan. 4. Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke tempat penampungan sampah tajam, tanpa memberikannya kepada orang lain. 5. Ketika tempat pembuangan sampah tajam sudah ¾ penuh, tutup, sumbat atau plester wadah tersebut dengan rapat, lalu tempatkan di Gudang pengumpulan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sebelum diangkut dan dimusnahkan oleh pihak yang telah ditunjuk. E. Membuang Limbah dan Sampah Secara Aman: 1. Buang limbah dan sampah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh ke wadah anti bocor. 2. Buang limbah cair ke saluran khusus atau IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 3. Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan setelah membuang sampah atau limbah infeksius.
F. Mengelola Alat Tenun Yang Terkontaminasi:
1. Petugas yang menangani alat tenun harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa sarung tangan non-steril, sepatu bertutup kedap air, apron dan kacamata pelindung. 2. Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh di kantong plastik khusus. 3. JANGAN PERNAH MENYENTUH BENDA-BENDA TERSEBUT DENGAN TANGAN SECARA LANGSUNG. 4. Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air sebelum mencucinya dengan sabun.
G. Proses Steriliasi Instrumen:
1. Untuk instrument yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah pokok yang ada di Gambar 3 di bawah ini: a. Dekontaminasi b. Pencucian dan pembilasan c. Sterilisasi dan Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Gambar 3: Langkah-Langkah Sterilisasi Instrumen
2. Saat mencuci alat, kenakan sarung tangan tebal/sarung tangan
non-steril dan berhati-hatilah jangan sampai tertusuk instrumen tajam. 3. Jika tidak segera dipakai, instrumen yang sudah steril harus dijaga agar tidak terkontaminasi.
Gambar 4: Cara Membuat Larutan Klorin
Rawat Inap Ruang Tindakan / Rawat Jalan Ruang Dokter XII. TERKAIT Instalasi Farmasi IPAL Rumah Tangga