OLEH:
KELOMPOK 4
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Tahap Perkembangan Keluarga Yang Melepaskan Anak Usia Muda” dengan baik. Selesainya
penyusunan ini berkat bantuan, bimbingan, pengarahan, dorongan dan bantuan moril maupun
material dari berbagai pihak.
1. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara Indonesia.
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia.
3. Taruli Sinaga SP. M.kM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas SariMutiara Indonesia.
4. Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS, selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas Farmasi
dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Ns. Siska Evi Simanjuntak, MNS., selaku Dosen Pengajar yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran kepada kelompok dalam menyelesaikan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari isi maupun susunannya, untuk itu tim penulis akan membuka diri terhadap kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang keperawatan. Akhir kata tim penulis mengucapkan terimakasih.
Tim Penulis,
Kelompok 3
BAB 1
PENDAHULUAN
Pemberian asuhan pada keluarga adalah salah satu aspek terpenting dalam
keperawatan karena keluarga sangat besar pegaruhnya terhadap kesehatan individu
dan kelompok. Menurut Friedman (2015) masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan, satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga
tersebut. Melalui keluarga, perawat dapat menjangkau masyarakat karena keluarga
merupakan perantara yang efektif dan efisien untuk berbagai usaha kesehatan
masyarakat. Keluarga merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya yang
mempunyai peranan sangat penting dalam membentuk budaya, karakter, dan perilaku
sehat untuk setiap individu. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai,
tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini
ditanamkan.
Keluarga memiliki beberapa fungsi yang perlu dipenuhi, yaitu fungsi afektif, fungsi
sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi perawatan kesehatan
(Friedman, 2015). Selain itu juga terdapat tugas perkembangan keluarga yang harus
dipenuhi pada setiap siklus perkembangan keluarga. Hal ini dibutuhkan agar keluarga
dapat memenuhi kebutuhan pada setiap anggota keluarga dan mencapai tahap
keluarga yang sejahtera.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai dengan anak
pertama meninggalkan tumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika
anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat dan agak panjang,
tergantung pada beberapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak
anak yang belum menikah yang masih tinggal dirumah setelah tamat dati SMA dan
perguruna tinggi. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh
anak-anak untuk kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas perkembangan menjadi
penting ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari sebuah rumah tangga dengan
anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan istri.
Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit yang tetap
berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa ke dalam kehidupan yang
sendiri (duvall, 2015). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran kakek-
nenek perubahan lainnya dalam peran maupun dalam citra diri mereka.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah diharapkan penulis mampu mengidentifikasi
secara langsung peran, tugas, serta tahap perkembangan keluarga, lalu mengaalisis
data yang sudah didapatkan untuk mengetahui intervensi apa yang tepat untuk
dilakukan. Selain itu juga, penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga di Fakultas Keperawatan Universitas Sari
Mutiara
1.4 Manfaat
Diharapkan dari adanya tugas pengkajian ini, keluarga binaan yang kami kaji
mengetahui tentang masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya, serta dapat
mengatasi cara pencegahannya, serta dapat memenuhi apa saja tugas perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi. Selain itu juga tugas ini dapat dijadikan contoh bagi
mahasiswa keperawatan lain yang akan melalukan pengkajian kepada keluarga.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.2 Konsep Dasar Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Keluarga Pada Dewasa
Muda (Pelepasan)
2.2.1 Definisi Keluarga Melepas Anak Dewasa Usia Muda
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa muda dimulai pada saat
anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah
anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga
untuk tetap berperan dalam melepas anak hidup sendiri. Keluarga mempersiapkan
anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak
terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2014).
2.2.2 Pengertian Tahap Perkembangan Keluarga Pada Dewasa (Pelepasan)
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa dimulai pada saat anak
pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga
untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri. Keluarga
mempersipakan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap
membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2014).
Masa ini sering disebut adult, masa dewasa, masa dimana usia sudah berkisar
ke angka di atas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode yang penuh tantangan,
penghargaan dan krisis. Selain itu masa dimana mempersiapkan masa depan, penentu
karier dan masa usia memasuki dunia pekerjaan dan masa dunia perkarieran, masa
mempersiapkan punya keturunan dan masa usia matang, masa penentuan kehidupan,
dan prestasi kerja di masyarakat, masa merasa kuat dalam hal fisik, masa energik,
masa kebal, masa jaya dan masa merasakan hasil perjuangan .
Masa dewasa ditandai kemampuan produktif dan kemandirian. Menurut Prof.
Dr. A.E Sinolungan (2014), masa dewasa dapat di bagi dalam beberapa fase yaitu:
1. Fase dewasa awal
Fase dewasa awal (20/21-24 tahun), seorang mulai bekarya dan mulai melepaskan
ketergantungan kepada orang lain. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa
awal yaitu:
a) mereka mendapat pengawasan dari orang tua
b) mereka mulai mengembangkan persahabatan yang akrab dan hubungan yang
intim di luar
c) mereka membentuk seperangkat nilai pribadi
d) mereka mengembangkan rasa identitas pribadi
e) mereka mempersiapkan untuk kehidupan kerja
Tahap-tahap perkembangan
a) Perkembangan fisiologis
Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun. Perubahan yang
paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang
membesar. Kebotakan biasanya terjadi selama masa usia pertengahan, tetapi
juga dapat terjadi pada pria dewasa awal. Penurunan ketajaman penglihatan
dan pendengaran sering terlihat pada periode ini.
b) Perkembangan kognitif
Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena
sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan
informasi baru. Beberapa dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan
kejuruan untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau perubahan
pekerjaan.
c) Perkembangan psikosial
Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian yang
diharapkan, perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam
pernikahan atau kematian teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan
stress yang dapat mempengaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa.
Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, Duvall dan Miller, tugas perkemabangan
keluarga meliputi:
a) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak
b) Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
c) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami/istri
2.2.4 Permasalahan Kesehatan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
1. Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu ditingkatkan.
2. Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri.
3. Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
4. Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik
(kolestrol tinggi, obesitas/kegemukan, tekanan darah tinggi).
5. Masalah gaya hidup perlu mendapatkan perhatian antara lain, kebiasaan minum
alkohol, merokok, makan dan lain-lain.
2.2.5 Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan
orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang
yang memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi
kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas,
dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap
penting. Masalah-masalah menopause di kalangan wanita umum terjadi. Efek-efek
dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet semakin
jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya hidup sehat” menjadi
lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa Menurut Friedman, Ali.
a. Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.
b. Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.
c. Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginnya
3) Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah, meliputi :bangunan rumah, sumber air, kebersihan, keadaan
didalam dan diluar rumah
Karakteristik tetangga dan komunitas RW, meliputi : kebiasaan, aturan dan budaya
Mobilitas geografis keluarga
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Sistem pendukung keluarga
Denah rumah
4) Struktur keluarga
Pola/cara komunikasi keluarga (bahasa sehari-hari yang digunakan)
Struktur kekuatan keluarga (pengambilan keputusan)
Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga)
Nilai dan norma keluarga (sopan santun pada yang lebih tua)
5) Fungsi keluarga
Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan orang lain
Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah
Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi
Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan memjaga kelangsungan keluarga
Fungsi ekonomi
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan utuk
memenuhi kebutuhan keluarga
7) Harapan Keluarga
8) Keadaan gizi keluarga, meliputi pemenuhan gizi (konsumsi makanan)
9) Pemeriksaan fisik, meliputi : keadaan umum, kepala, leher, dada, paru, jantung,
abdomen, genetalia, ekstremitas atas dan bawah
BAB 3
KASUS
A. PENGKAJIAN KELUARGA
a. Identitas Keluarga
1. Identitas kepala keluarga
Nama : Ny.A
Umur : 50 tahun
Agama : Kristen
Suku : Batak
Pendidikan : SMK
Alamat : Jl Jati 2 No. 54 Medan
2. Komposisi keluarga
Status Status
No Nama L/P Umur Hub. Keluarga Pendidikan Imunisasi
Perkawinan
3. Genogram
Keterangan:
53 4
: Laki-Laki
: Perempuan
26 13
: Tinggal serumah
4. Type Keluarga
Keluarga Ny. A merupakan keluarga inti dengan ayah, ibu dan anak kandung. Ny. A
mengatakan tidak ada masalah dengan type keluarga
5. Suku Bangsa
Ny. A menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku Batak, hidup dilingkungan
etnis sumatera. Ny. A berkomunikasi dengan bahasa Batak baik antara anggota
keluarga maupun dengan tetangga sekitar. Ny. A mengatakan tidak ada budaya yang
bertentangan dengan kesehatan mereka.
6. Agama
Semua anggota keluarga Tn. H beragama Kristen dan menjalankan ibadah di rumah
dan di gereja.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah: yang mencari nafkah Tn. H yang sebagai
kepala keluarga dan Ny. A juga membantu mencari nafkah
b. Penghasilan: Rp. 2.000.000 penghasilan Tn. H dan 1.600.000 untuk penghasilan
Ny. A
c. Harta benda yang dimiliki: motor dan memiliki perabotan rumah yang lengkap
d. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Ny. A mengatakan kebutuhan yang
dikeluarkan tiap bulan yaitu membayar cicilan motor, berbelanja untuk kebutuhan
sehari-hari, membayar tagihan listrik.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga Ny. A, setiap hari mereka menonton TV bersama-
sama istri anak di malam hari dan sekali seminggu memancing bersama. Kadang
mereka juga berkumpul bersama tetangga atau saudara dekat untuk berbincang-
bincang bersama. Jika liburan panjang keluarga pergi ke kampong halaman
mengunjungi orang tua.
b. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. H dan Ny. A memiliki 3 anak, keluarga Tn. H dan Ny. A saat ini berada
pada tahap perkembangan keluarga yang sudah melepas anaknya yang sudah menikah
dan mempunyai tempat tinggal sendiri. Hanya anak yang pertama dan terakhir yang
tinggal serumah dengannya..
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Menurut Ny. A tahap perkembangan keluarga sampai ini yang belum terpenuhi sangat
mengkhawatirkan kehidupan anaknya yang sudah menikah terutama tidak tinggal
serumah dengannya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
a) Ny. A mengatakan memiliki masalah kesehatan yaitu rematik
b) Suami Ny. A (Tn. H) mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan, setiap
malam hari badannya terasa pegal disebabkan karena kelelahan dari pekerjaan
sebagai tukang.
c) Anak Ny. A (Tn. W): Tn. W sampai saat ini tidak ada penyakit yang di derita, dan
Tn. W jarang sakit.
d) Anak Ny. A (An. R): An. R tidak punya riwayat penyakit berbahaya dan jarang
sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Menurut pengakuan Ny. A dikeluarganya tidak mempunyai penyakit yang kronis dan
menular.
c. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. H merupakan rumah permanent dengan ukuran panjang ± 10 meter dan
lebar 6 meter. Dirumah tersebut terdapat:
a) Kamar tidur (3 kamar tidur yang terdapat diruang tengah)
b) Ruang tamu
c) Rumah makan Ny. A bergabung dengan dengan ruang dapur
d) Kamar mandi berjumlah 1 dan WC 1
Lantai rumah Tn. H terbuat dari plester. Sumber air keluarga berasal dari sumur gali
yang telah dipasang pompa air dan tendon, kualitas airnya bersih. Jarak septictank
dengan sumur >10 meter. Keluarga mengatakan membuang air limbah di belakang
rumah dengan membuatkan saluran dan tempat penampungan. Untuk pembuangan
sampah dilakukan dengan ditampung dulu dikotak sampah kemudian bakar. Untuk
sarana penerangan keluarga Tn. H menggunakan listrik semuanya.
K. Tidur
Ruang Tamu
K. Tidur
K. Mandi
K. Tidur
Dapur
WC
sumu
Pembuangan
limbah
2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas
Rumah Ny. A berada diwilayah kelurahan yang mayoritas penduduk disekitarnya
adalah pegawai swasta dan negeri. Sarana jalan didaerah tersebut sudah di aspal.
Sarana kesehatan dilingkungan tersebut berupa dokter, bidan dan puskesmas
Disekitar rumah Ny. A terdapat masjid dan gereja. Tetangga Ny. A mayoritas
beragama Kristen serta memiliki sifat kebersamaan serta menganut adat batak,
misalnya pesta, gotong-royong, bersih desa, pertamiangan, dan lain-lain.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny. A dan suaminya adalah sejak berkeluarga mereka tidak pernah berpindah-
pindah rumah.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga Ny. A mengatakan tidak ada perkumpulan atau pertemuan-pertemuan
khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti paskah,
natalan, tahun baruan kemarin semua keluarga berkumpul.
2. Fungsi Sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: Hubungan antara dirinya dengan suaminya
sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik dan
hubungan antara menantu dan anak-anaknya terjallin dengan baik. Hubungan
keluarga dengan orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi dan hubungan dalam keluarga
baik-baik saja.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: menurut Ny. A
yang selalu mengambil keputusan ialah Tn. H
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: kegiatan di waktu senggang keluarga sering
mancing bersama anaknya seminggu sekali.
e) Partisipasi dalam kegiatan social : membantu dalam kegiatan gotong royong
3. Fungsi Reproduksi
Menurut Ny. A belum merencanakan untuk memiliki anak lagi karena lebih focus
untuk bekerja. Ny. A menggunakan alat kontrasepsi yang berbentuk pil.
4. Fungsi Ekonomi
Ny. A mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan. Dalam anggota keluarga ada yang sekolah jadi
pendapaan keluarga Ny. A cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
5. Fungsi Perawatan kesehatan
a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Menurut Ny. A sebenarnya mengetahui sebagian penyakit keluarganya dan
sebagian yang lain tidak tahu. Tetapi tidak tahu penyebabnya. Ny. A menderita
sakit rematik dan menurutnya itu hal yang biasa yang terjadi dan tidak perlu
diperiksakan atau dikwahtirkan.
Riwayat - - - -
1
penyakit saat ini
Riwayat - - - -
4 penyakit
sebelumnya
TD = 120/80 TD = TD = TD = 100/70
mmHg 120/80 120/80 mmHg
S = 36,5oC mmHg mmHg S = 36oC
Tanda-tanda RR = 24 S = 36,5oC S = 36,8oC RR = 20
5
vital x/menit RR = 20 RR = 20 x/menit
N = 80 x/menit x/menit N = 78
x/menit N = 77 N = 77 x/menit
x/menit x/menit
- - - -
Sistem
6
kardiovaskuler
7 Sistem respirasi - - - -
8 Sistem GI tract - - - -
Sistem - - - -
9
musculoskeletal
10 Sistem genetalia - - - -
h. Harapan Keluarga
1) Terhadap masalah kesehatannya: Keluarga berharap agar tetap sehat.
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada: Dengan adanya petugas kesehatan yang datang
ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan
pengetahuan atau solusi kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti
saat ini diharapkan dapat membantu masalah keluarga yang dihadapi dengan
berkurang.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
Data Masalah Penyebab
DS: Nyeri pada keluarga Ketidakmampuan keluarga
- Ny. A mengatakan sering Tn. H khususnya Ny. A mengenal masalah penyakit
merasa linu di persendian rematik pada Ny. A
tangannya sehingga kaku
untuk digerakkan.
- Ny. A mengatakan ketika
bekerja terlalu berat
tangannya merasa senut-
senut (nyeri) dan sulit
digerakkan.
DO:
- Ny. A tampak memegang
tangan karena menahan nyeri
- Skala nyeri sedang (4)
No IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
1. 1) Mengkaji tingkat S : Keluarga Ny A mengatakan sudah
pengetahuan keluarga mengetahui tentang reumatik
2) Memberikan pendidikan O: Keluarga Ny A mampu menyebutkan
kesehatan tentang rematik kembali definisi, penyebab, tanda dan gejala
- Definisi reumatik , dampak yang terjadi pada rematik
- Penyebab A: Masalah teratasi
- Tanda gejala P: Intervensi dipertahankan
- dampak yang terjadi
pada rematik
3) Mengevaluasi tingkat
pengetahuan keluarga
2.
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Definisi keluarga melepas anak dewasa muda adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak dewasa muda dimulai pada saat anak pertama mulai
meninggalkan rumah. Tujuan adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap
berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.
Peran perawat adalah memberikan pendidikan konseling pada keluarga,
merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya, serta mengkaji
kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya meninggalkannya
Keluarga akan mengalami perubahan dan pertumbuhan sepanjang waktu.
Setiap tahap perkembangan memiliki tantangan, kebutuhan, dan sumber masing-
masing termasuk tugas yang perlu diselesaikan sebelum keluarga dapat meningkat ke
tahap berikutnya dengan sukses. Dengan asuhan keperawatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan telah membantu keluarga dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan dengan lancar sesuai dengan tahap perkembangan keluarga dewasa
awal (melepas anak sebagai dewasa) sehingga dapat menciptakan dan
mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial
anggota keluarga.
4.2 SARAN
Agar perawat keluarga dapat membantu mengenali masalah keluarga terutama dalam
keluarga melepas anak sebagai dewasa, perawat membatu mengenali tahap-tahap
dalam perkembangan keluarga sesuai kebutuhan keluarganya
DAFTAR PUSTAKA
Ekasari, 2011. Pengantar keperawatan keluarga. Jakarta. EGC.
Achjar, 2010. Keperawatan Keluarga plus Contih ASKEP Keluarga. Yogyakarta: Nuha
Medika
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika