ABSTRAK
Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematik merupakan kemampuan mahasiswa
yang perlu dikembangkan di program studi pendidikan matematika. Kemampuan ini termasuk
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang perlu digali agar mahasiswa mampu berpikir secara rasional,
logis, sistematis, kritis dan kreatif. Aplikasi multimedia pembelajaran matematika dapat menyajikan
konsep dan keterampilan tingkat tinggi dalam matematika, yang memiliki keterkaitan antara satu
unsur dan unsur lainnya yang sulit diajarkan dan dipelajari melalui buku semata. Kelebihan aplikasi
multimedia interaktif matematika adalah dalam menjelaskan suatu konsep dapat menuntut mahasiswa
bereksplorasi dan menganalisis, mencoba dan menggali konsep serta prinsip yang termuat dalam
suatu materi yang dihadapinya, sehingga dapat membangun struktur pemahamannya. Hal ini dapat
terjadi dari terintegrasinya komponen-komponen seperti suara, teks, animasi, gambar/grafik, dan
video yang berfungsi untuk mengoptimalkan peran indera dalam menerima informasi ke dalam sistem
memori. Saat mahasiswa mengaplikasikan program ini ia diajak untuk terlibat secara auditif, visual
dan kinetik sehingga dengan pelibatan ini, informasi atau pesannya mudah dimengerti.
Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat memfasilitasi mahasiswa
untuk belajar mandiri dalam mengembangkan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematiknya.
Kata Kunci: kemampuan pemahaman matematik, kemandirian belajar, pembelajaran multimedia
interaktif, pemecahan masalah matematik
ABSTRACT
Mathematical comprehension and problem solving is an ability which is needed to develop at the
mathematics education department. It is included at the high level thinking ability needed to explore
in order enable students to think rationally, systematically, logically, as well as active and creative.
The application of multimedia learning provides high level mathematical concept and skill. It has
interrelation among particular element which impossibly taught and learned through text books. The
advantage of interactive multimedia application is that it requires students to explore and to analyze,
to try and to study the concept and principles included in particular materials faced so they can
construct their comprehension. This merely can happen by the integration of sound, text, animation,
picture/graphic, and video which optimizing the role of students’ senses to decode information into
memory. While applying this program, students are invited to involve audibly, visually and
kinetically in order the information and message are easy to understand. The development of
interactive multimedia teaching learning can facilitate students to learn independently on developing
their own mathematical comprehension and problem solving.
Keywords: independence learning, interactive multimedia learning, mathematical comprehension,
mathematical problem solving
167
168 Jurnal Pengajaran MIPA, Volume 18, Nomor 2, Oktober 2013, hlm. 167-177
negara kita berada pada peringkat ke-34 dari pendidik profesional dalam bidang
keseluruhan 38 negara peserta (Kusumah, matematika. Berdasarkan hal ini, mahasiswa
2008). Catatan lain juga menyebutkan bahwa di program studi Pendidikan Matematika
dalam berbagai diskusi pendidikan di sebagai calon guru matematika perlu
Indonesia, khususnya pendidikan matematika, menyiapkan diri secara maksimal agar mampu
salah satu yang menjadi sorotan adalah mutu memenuhi misi program studi Pendidikan
pendidikan matematika yang diduga tergolong Matematika. Sedangkan untuk melaksanakan
memprihatinkan. misi tersebut salah satu mata kuliah yang
menjadi bekal mahasiswa calon guru di SLTP
Penyebab rendahnya mutu pendidikan
dan SLTA adalah Kapita Selekta Matematika.
matematika adalah penguasan konsep dasar
Kuliah ini membahas secara lebih mendalam
matematika yang masih kurang, antara lain
beberapa topik terpilih dalam matematika
dalam memahami rumus, generalisasi, dan
sekolah lanjutan dan menengah serta cara
konteks kehidupan nyata dengan ilmu
penyajiannya sesuai dengan Kurikulum/GBPP
matematika. Bahkan diperoleh keterangan
matematika sekolah lanjutan dan menengah
80% dari peserta memiliki penguasaan konsep
yang berlaku. Lingkup perkuliahan meliputi:
dasar matematika yang sangat lemah. Catatan
topik-topik matematika sekolah lanjutan dan
Sujianto (2008) ini juga menyiratkan masih
menengah yang esensial dan sering terjadi
rendahnya pemahaman matematik siswa yang
kesalahan pengertian (miskonsepsi), atau
menyebabkan rendahnya mutu pendidikan
merupakan topik yang dianggap sulit bagi
matematika. Keadaan tersebut tentu sangat
siswa maupun guru matematika sekolah
ironis bila dikaitkan dengan peranan
lanjutan dan menengah.
matematika sebagai dasar untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan Untuk memfasilitasi belajar mandiri
teknologi. mahasiswa, penggunaan media pembelajaran
merupakan salah satu alternatif dalam proses
Dalam upaya meningkatkan mutu
pengembangan pembelajaran untuk menjadi
pendidikan di Indonesia, khususnya mutu
lebih baik. Muhammad (Samsudin, Achmad,
pendidikan matematika perlu diadakan
2008), tersedia online
terobosan-terobosan baru, baik dalam
(http://pendidikansains.blogspot.com/2008/01/
pengembangan kurikulum, sumber daya
peran-multimedia-interaktif-mmi-dalamhtml),
manusia, inovasi pembelajaran, maupun
menekankan pentingnya media sebagai alat
dalam pemenuhan sarana dan prasarana
untuk merangsang proses belajar. Melalui
pendidikan. Berkaitan dengan pengembangan
penggunaan media pembelajaran, mahasiswa
sumber daya manusia, guru matematika
secara mandiri lebih dapat memahami materi-
memegang peranan penting dan sebagai ujung
materi tertentu yang terkesan abstrak dan
tombak dalam meningkatkan pemahaman
tidak mudah divisualisasikan. Selain itu,
matematik siswa. Salah satu cara untuk
diharapkan mahasiswa sebagai calon guru
mencapai hasil belajar siswa yang optimal
matematika termotivasi dan mampu berperan
dalam pelajaran matematika adalah jika para
aktif pada pembelajaran di kelas.
guru menguasai materi yang diajarkan dengan
baik dan mampu memilih strategi atau metode Saat ini beberapa kelas di FKIP sudah
pembelajaran dengan tepat dalam setiap menyediakan sarana untuk menunjang
proses pembelajaran. pembelajaran berbasis teknologi komunikasi
dan informasi (Information and
Salah satu sasaran strategis Fakultas
Communication Technology/ICT). Pada
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
kondisi seperti saat ini, belajar seharusnya
Universitas Siliwangi Tasikmalaya adalah
bukan lagi merupakan suatu hal yang
menyiapkan tenaga guru bidang studi pada
membosankan, seperti beberapa dekade yang
SLTP dan SLTA sesuai dengan kebutuhan
lalu. Berkat perkembangan teknologi
baik jumlah maupun kualitas. Sedangkan
informasi yang sedemikian pesat, bahan ajar
salah satu misi program studi Pendidikan
dapat disajikan dengan suara dan gambar yang
Matematika adalah menyelenggarakan
dinamis, tidak membosankan, serta padat
pendidikan bermutu untuk menyiapkan tenaga
informasi. Oleh karena itu pengembangan
Sri Wardani, Ipah Mudzalipah, dan Edi Hidayat, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk
Memfasilitasi Belajar Mandiri Mahasiswa pada Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika 169
pembelajaran berbasis ICT diharapkan dapat pemahaman mahasiswa. Hal ini diakibatkan
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di karena terintegrasinya komponen-komponen
kelas. UNESCO 2002 menyatakan bahwa seperti suara, teks, animasi, gambar/grafik,
penggunaan ICT dalam pembelajaran dan video berfungsi untuk mengoptimalkan
memiliki tiga tujuan, yaitu :1) untuk peran indera dalam menerima informasi ke
membangun “knowledge-based society dalam sistem memori. Pembelajaran biasa
habits” seperti kemampuan pemecahan yang selama ini dilakukan tanpa bantuan
masalah (problem solving), kemampuan media interaktif belum memberikan
berkomunikasi, kemampuan mencari/ kesempatan mahasiswa untuk bereksplorasi
mengelola informasi, mengubah informasi dan mengembangkan kreativitasnya. Oleh
tersebut menjadi pengetahuan baru dan karena itu pengembangan media pembelajaran
menginformasikannya kepada orang lain, 2) berbasis multimedia interaktif diprediksi
untuk mengembangkan kemampuan mampu memfasilitasi mahasiswa untuk
menggunakan ICT atau “ICT literacy”, dan 3) mandiri dalam mengembangkan kemampuan
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemahaman dan pemecahan masalah
proses pembelajaran. matematiknya.
Salah satu media pembelajaran berbasis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
komputer yang populer saat ini adalah media merancang dan mengembangkan media
interaktif. Penggunaan media interaktif pada pembelajaran berbasis multimedia interaktif
pembelajaran matematika di kelas diharapkan pada mata kuliah kapita selekta matematika
dapat menarik minat dan memotivasi mahasiswa program studi pendidikan
mahasiswa untuk meningkatkan prestasinya. matematika. Secara rinci tujuan yang akan
Kusumah (dalam Rosmana, 2008) dicapai sebagai berikut:
berpendapat, “Pada umumnya
1. Merancang dan mengembangkan media
siswa/mahasiswa mempunyai rasa penasaran
pembelajaran berbasis multimedia
yang tinggi untuk mencoba sesuatu yang baru,
interaktif yang dapat digunakan untuk
termasuk teknologi yang dalam dasawarsa ini
memfasilitasi belajar mandiri dalam mata
sedang digandrungi remaja dan anak-anak
kuliah kapita selekta matematika.
sekolah.” Pembelajaran matematika dengan
2. Mengukur kelayakan media pembelajaran
menggunakan media interaktif merupakan
yang dikembangkan berdasarkan penilaian
salah satu bentuk realisasi dari kurikulum di
ahli media pembelajaran dan ahli materi.
program studi Pendidikan Matematika dan
3. Mengukur kemampuan pemahaman
juga pengembangan mata kuliah Media
matematik dan pemecahan masalah
Pembelajaran Matematika. Diharapkan
matematik mahasiswa setelah
mahasiswa dapat berperan aktif dan belajar
menggunakan media pembelajaran ini.
mandiri pada mata kuliah kapita selekta
matematika sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman dan pemecahan
METODE
masalah matematiknya.
Penelitian ini merupakan pengembangan
Kemampuan pemahaman dan pemecahan media pembelajaran berbasis multimedia
masalah matematik mahasiswa merupakan interaktif pada mata pelajaran matematika
kemampuan yang akan digali dalam penelitian
dengan model Research and Development.
ini. Kemampuan ini termasuk kemampuan Pada langkah penelitian uji pelaksanaan
berpikir tingkat tinggi dan akan digali melalui lapangan (operational field testing)
penggunaan pembelajaran multimedia. penelitiannya menggunakan desain kelompok
Kelebihan aplikasi multimedia interaktif kontrol hanya postes.
dalam menjelaskan suatu konsep matematika
dapat menuntut mahasiswa untuk Desain eksperimen yang digunakan
bereksplorasi dan menganalisis, mencoba dan adalah:
menggali konsep dan prinsip yang termuat A X O
dalam suatu materi yang dihadapinya,
sehingga relatif membangun struktur A O
170 Jurnal Pengajaran MIPA, Volume 18, Nomor 2, Oktober 2013, hlm. 167-177
Tabel 1. Skor Tertinggi, Terendah, Rata-rata, dan Deviasi Standar Skor Tes Pemahaman Matematik
dengan multimedia interaktif lebih besar dari memberikan hasil lebih baik daripada melalui
yang diperoleh mahasiswa yang belajar gambar statik.
langsung. Prosentase pencapaian skor
Dari temuan tentang sikap mahasiswa
pemecahan masalah matematik mahasiswa
berdasarkan model pembelajaran, sudah
mencapai 66,44%, dan ini lebih besar dari
saatnya lembaga meningkatkan sarana
pencapaian skor tertinggi yang dicapai
prasaran berupa peralatan ICT sebagaimana
mahasiswa pada pembelajaran biasa.
tuntutan perkembangan jaman dalam
Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan perangkat teknologi dalam
pembelajaran multimedia interaktif lebih baik pembelajaran. Untuk mempersiapkan
dibandingkan dengan pembelajaran langsung mahasiswa sebagai calon guru, mahasiswa
dalam mengembangkan pemahaman dapat melihat aplikasi dalam kehidupan
matematik dan kemampuan pemecahan sehari-hari, diharapkan mereka dapat
masalah matematik siswa. Hal ini sejalan menggunakan sesuai dengan kebutuhannya.
dengan penelitian bahwa mahasiswa yang Sebagaimana dikemukakan oleh Murnane dan
belajarnya menggunakan multimedia Levy (Christine,2004) alasan pentingnya
interaktif mampu mengingat dan dapat pembelajaran dengan metode belajar berbasis
menerapkan strategi pemecahan masalah yang ICT merupakan konsep “nilai tambah”, ketika
lebih baik daripada cara biasa. mahasiswa menyelesaikan pendidikannya,
mereka harus berhadapan dengan dunia nyata
Pada umumnya mahasiswa belum
dan dunia pekerjaan.
terbiasa dengan tugas-tugas matematik tingkat
tinggi yang memuat aspek pemecahan Elemen-elemen dalam aplikasi
masalah, Namun pada kelas eksperimen multimedia interaktif diantaranya seperi teks
melalui pembelajaran dengan menggunakan bergerak, dan gambar serta ditunjang oleh
multimedia interaktif, siswa merasa terbantu prior knoweledge (pengetahuan sebelumnya),
dalam memahami konsep-konsep, sehingga sangat membantu mahasiswa dalam
mereka dapat menyelesaikan permasalahan memahami konsep matematika. Seperti yang
yang diberikan. Komponen-komponen dalam dikemukakan oleh Schnotz dan Bannert
multimedia interaktif seperti animasi, teks (2003) bahwa pemahaman melalui teks dan
bergerak suara, video, gambar, dan pemahaman melalui gambar serta ditunjang
interaktivitas memudahkan mahasiswa dalam oleh prior knoweledge dapat menunjang
memahami konsep matematika. pembentukan mental model. Multimedia
interaktif dalam pembelajaran matematika
Dari hasil angket yang diberikan kepada
bagi mereka merupakan pengalaman
mahasiswa umumnya merespon positif
berharga.
terhadap aplikasi multimedia interaktif.
Mahasiswa senang belajar matematika melalui Pada umumnya mahasiswa menyatakan
multimedia interaktif , komponen-komponen pembelajaran menggunakan multimedia
seperti animasi, teks bergerak, suara, program interaktif membuat mereka mampu
umpan balik, gambar, video, dan musik memahami kosep-konsep yang disampaikan,
membuat mahasiswa lebih bersemangat dalam sebab mereka dapat mengulang kembali jika
memahami konsep-konsep matematika. dirasakan belum dipahami. Dengan
multimedia pembelajaran interaktif ini
Hal ini sesuai dengan pendapat Rieber
diharapkan saat siswa belajar matematika
(1994) bahwa animasi dapat digunakan untuk
tidak terbatas saat waktu di sekolah saja.
mengarahkan perhatian mahasiswa pada aspek
penting dari materi yang dipelajarinya.
Animasi juga dapat berfungsi sebagai
KESIMPULAN DAN SARAN
penunjang belajar mahasiswa, yaitu ketika
mereka hanya akan dapat melakukan proses Berdasarkan hasil analisis data dan
kognitif jika dibantu dengan animasi, pengamatan selama proses pembelajaran,
sedangkan tanpa animasi proses kognitif tidak maka simpulan penelitian ini adalah:
dapat dilakukan. Banyak hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa belajar melalui animasi
Sri Wardani, Ipah Mudzalipah, dan Edi Hidayat, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk
Memfasilitasi Belajar Mandiri Mahasiswa pada Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika 175