Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB DENGAN

MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP MODEL ELABORASI PADA


MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 13 SURABAYA

Septi Dwi Puspitasari1 , Mustaji2


Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya
Saripipit11@yahoo.co.id

Abstrak: Dalam mengajar guru tidak lepas dari buku-buku pegangan atau bahan ajar yang
digunakan untuk menyampaikan materi. Saat ini bahan ajar tertulis dalam bentuk buku seperti
modul sudah banyak diciptakan dan bahkan sampai saat ini masih dipergunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi, tetapi seiring dengan kemajuan informasi dan teknologi (IT) saat ini bahan
ajar juga ikut berkembang, salah satunya adalah adanya bahan ajar berbasis web.
SMA Negeri 13 Surabaya memiliki permasalahan dalam proses belajar mengajar. Proses
belajar mengajar disana masih menggunakan bahan ajar cetak atau tertulis yang belum terorganisasi
secara rinci dan ketika siswa dihadapi dengan mata pelajaran yang dituntut untuk memahami
konsep dan prinsip yaitu pelajaran sosiologi,siswa menjadi merasa sulit untuk memahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru selain itu dalam menyampaikan materi guru lebih sering
menggunakan metode ceramah. Selain bahan ajar masih berbentuk cetak, isi materi yang
disampaikan oleh guru belum terorganisasi dengan baik, guru masih mengambil materi dari
berbagai sumber tanpa di susun secara rinci sehingga membuat siswa menjadi bingung dalam
memahami materi.
Bertolak dari permasalahan tersebut, diperoleh sebuah alternatif untuk merancang dan
mengembangkan bahan ajar berbasis web dengan menggunakan prinsip-prinsip model elaborasi
pada mata pelajaran sosiologi secara online. Sasaran utama penelitian ini adalah siswa SMAN 13
Surabaya kelas X, selain menghasilkan produk web bahan ajar berbasis web juga dihasilkan RPP
dan buku pedoman penggunaan.
Langkah-langkah pengembangan menggunakan metode Research and Development (R&D)
dari model Sugiyono dengan subyek uji coba ahli media, ahli materi, ahli desain bahan ajar dan
siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket tertutup dan tes dan teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif. Data hasil uji coba media menunjukkan bahan ajar berbasis web
memperoleh nilai 3,21 dengan kategori baik sekali dan materi di dalam web bahan ajar memperoleh
nilai 3,61 dengan kategori baik sekali sedangkan desain bahan ajar memperoleh nilai 3,28 dan hasil
uji coba seluruh subyek pemakaian memperoleh nilai 2,95 kategori baik. Untuk hasil nilai tes dari
nilai pretest dan postest dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan bahan ajar berbasis web
dengan menggunakan prinsip-prinsip model elaborasi siswa dapat memahami materi sosiologi
yaitu sosialisasi dan pembentukan kepribadian.

Kata Kunci : Pengembangan, Bahan Ajar, Web, Model Elaborasi, Sosiologi.

1. PENDAHULUAN pembangunan nasional adalah mencerdaskan


kehidupan bangsa, begitu juga dalam GBHN
Dalam rangka meningkatkan juga di titik beratkan pada sektor pendidikan.
pembangunan nasional, bangsa Indonesia Guru mempunyai pengaruh yang
telah melaksanakan berbagai upaya untuk sangat penting dalam rangka meningkatkan
meningkatkan kualitas proses dan hasil sumber daya manusia yang berkualitas
belajar di setiap jenjang dan tingkat dengan mendidik peserta didiknya menjadi
pendidikan, agar diperoleh sumber daya generasi muda yang membanggakan bangsa
manusia Indonesia yang berkualitas yang siap dan negara, untuk itu guru harus memiliki
bersaing di dunia global. Seperti dijelaskan kompetensi mengajar yang bagus dan harus
dalam UUD 1945, di sebutkan bahwa tujuan
mampu menciptakan suasana belajar di terhubung melalui jaringan internet.
sekolah dengan sebaik-baiknya. Diharapkan pula melalui media ini siswa
Dalam mengajar guru tidak lepas lebih banyak menyerap informasi yang
dari buku-buku pegangan atau bahan ajar mendidik dan tidak gagap akan kemajuan
yang digunakan untuk menyampaikan teknologi.
materi. Bahan ajar sangatlah bermanfaat Selain menggunakan bahan ajar
dalam kegiatan belajar, salah satu manfaat dalam menyapaikan materi, guru juga harus
dari bahan ajar adalah untuk mengatasi memperhatikan cara atau metode dalam
keterbatasan frekuensi tatap muka antara menyampaikan materi karena tanpa
siswa dengan pengajar. Dengan adanya menggunakan metode dalam menyampaikan
bahan ajar tersebut siswa dapat belajar materi, proses pengajaran kurang bervariasi
secara mandiri dan tidak terlalu dan akan membuat siswa menjadi bosan dan
menggantungkan belajar dan catatan. kurang memahami materi. Sekarang ini
Prestasi belajar siswa di sekolah sudah banyak sekali metode dan model-
sering di indikasikan dengan permasalahan model pembelajaran yang berkembang
belajar dari siswa dalam memahami materi. misalkan model pembelajaran kontekstual,
Indikasi ini dimungkinkan karena faktor model pembalajran langsung, model
belajar siswa yang kurang efektif, bahkan pembelajaran inkuiri hingga model
siswa sendiri tidak merasa termotivasi di pembelajaran yang orang belum banyak
dalam mengikuti pembelajaran dikelas. megetahuinya yaitu model elaborasi. Dari
Sehingga menyebabkan siswa kurang atau beberapa model yang telah disebutkan
bahkan tidak memahami materi yang model yang cocok dalam penyusunan materi
bersifat sukar yang diberikan oleh pelajaran adalah model elaborasi. Model
guru.Selain karena faktor belajar siswa yang elaborasi adalah menetapkan cara
kurang efektif dalam belajar, faktor lainya pengorganisasian isi pembelajaran dengan
adalah bahan ajar yang digunakan oleh guru mengikuti urutan umum ke rinci yang
dalam menyampaikan materi kurang dimaksudkan untuk membangun struktur
menarik baik dalam hal pengorganisasian isi kognitif dan secara kontinyu menunjukan
materi ataupun tampilanya. konteks dari pengetahuan yang sedang
Saat ini bahan ajar tertulis dalam dipelajari (Degeng,1997:22). Berdasarkan
bentuk buku seperti modul sudah banyak pengertian model elaborasi yaitu
diciptakan dan bahkan sampai saat ini masih pengorganisasian isi pembelajaran dengan
dipergunakan oleh guru dalam mengikuti urutan umum ke rinci, model
menyampaikan materi, tetapi seiring dengan elaborasi cocok digunakan dalam menyusun
kemajuan informasi dan teknologi (IT) saat materi pelajaran karena materi pelajaran
ini bahan ajar juga ikut berkembang, salah harus disusun dari umum sampai rinci agar
satunya adalah adanya bahan ajar berbasis siswa dapat mudah dalam memahami
web yaitu bahan ajar yang disiapkan, materi. Selain berdasarkan pengertian dari
dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media model elaborasi yang menguatkan bahwa
web yang terhubung dengan internet model elaborasi cocok digunakan dalam
(http://www.e-dukasi.net/artikel/di akses menyusun materi adalah prinsip-prinsip
pada 15 september 2010). yang dimiliki oleh model elaborasi. Adapun
Teknologi internet merupakan jenis prinsip-prinsip model elaborasi menurut
media e-Education yang dapat menciptakan Degeng (1997 : 36) adalah sebagai berikut:
interaksi dua arah secara online. Kini media a. Prinsip kesatu adalah penyajian
ini semakin popular digunakan untuk kerangka isi.
mengembangkan kegiatan pembelajaran, b. Prinsip kedua adalah elaborasi secara
karena selain bersifat interaktif media ini bertahap
terhubung dengan jaringan global dunia, c. Prinsip ketiga adalah bagian terpenting
sehingga jangkauan aksesnya sangat luas. disajikan pertama kali.
Melalui media ini siswa dapat aktif belajar d. Prinsip keempat adalah cakupan
mandiri dengan hanya mengakses mata optimal elaborasi.
pelajaran melalui layar komputer yang
e. Prinsip kelima penyajian pensintesis mendapat nilai bagus, mereka rajin
secara bertahap. membaca bahan ajar cetak dan selalu
f. Prinsip keenam adalah penyajian jenis mendengarkan guru dalam menyampaikan
pensintesis materi, sedangkan yang nilainya kurang
g. Prinsip ketujuh adalah tahapan bagus mereka relatif tidak suka membaca
pemberian rangkuman. bahan ajar dan tidak paham tentang materi
yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan Observasi yang telah Dari uraian masalah diatas, peneliti
dilakukan peneliti di SMA Negeri 13 ingin mengembangkan bahan ajar berbasis
Surabaya, proses belajar mengajar pada web dengan menggunakan prinsip-prinsip
mata pelajaran sosiologi disana masih model elaborasi untuk mata pelajaran
menggunakan bahan ajar cetak dan saat sosiologi kelas X di SMA Negeri 13
proses belajar mengajar berlangsung siswa Surabaya dengan materi sosialisasi dan
kurang memahami materi yang telah pembentukan kepribadian.
disampaikan guru karena dalam Bahan ajar berbasis web dengan
menyampaikan materi guru lebih sering menggunakan prinsip-prinsip model
menggunakan metode ceramah dan materi elaborasi dalam pengorganisasian isi materi
yang diajarkan mengambil dari berbagai diharapkan dapat membantu siswa
sumber buku tanpa disusun dengan baik hal khususnya kelas X di SMA Negeri 13
ini membuat materi yang diajarkan oleh Surabaya dalam belajar Sosiologi dan
guru belum terorganisasi dengan baik memahami materi secara keseluruhan dan
sehingga siswa menjadi bingung dalam siswa dapat mengakses bahan ajar berbasis
memahami materi. Bila dilihat dari web di internet dan dapat belajar mandiri
karakteristik mata pelajaran sosiologi, karena bahan ajar berbasis web ini
pengetahuan mata pelajaran sosiologi lebih dilengkapi dengan materi yang
mengarah pada konsep dan prinsip. Konsep penyusunanya menggunakan prinsip-prinsip
merupakan definisi, identifikasi, klasifikasi model elaborasi, teks, video / tutorial,
dan ciri-ciri khusus, sedangkan prinsip gambar dan soal-soal latihan, hyiperlink
merupakan penerapan dalil dan rumus sehingga mempermudah siswa dalam belajar
misalnya dalam materi sosialisasi dan dan menambah wawasan dan pengetahuan.
pembentukan kepribadian. Berdasarkan hal Berdasarkan uraian masalah diatas
tersebut bila dalam mengajar mata pelajaran maka dapat ditarik kesimpulan rumusan
sosiologi guru lebih sering menggunakan masalah diperlukan vahan ajar berbasis web
metode ceramah akan membuat siswa dengan menggunakan prinsip-prinsip model
menjadi bosan dalam belajar sehingga elaborasi pada mata pelajaran sosiologi
kurang dalam memahami materi, padahal materi sosialisasi dan pembentukan
dalam belajar sosiologi sangatlah luas, siswa kepribadian untuk SMA semester II di
bisa belajar di internet dan terjun langsung SMAN 13 Surabaya. Berdasarkan uraian
ke masyarakat. Berbicara mengenai internet, masalah rumusan masalah tujuan
di SMAN 13 Surabaya sudah terpasang pengembangan ini adalah menghasilkan
internet. SMAN 13 Surabaya memiliki 2 produk bahan ajar berbasis web dengan
laboratorium komputer yang sudah menggunakan prinsip-prinsip model elaborasi
dilengkapi dengan jaringan internet. pada mata pelajaran sosiologi materi
Berdasarkan hasil nilai sosiologi sosialisasi dan pembentukan kepribadian dan
semester I yang didapat penulis dari guru untuk meningkatkan pemahaman materi
bidang studi, terdapat kesenjangan nilai pada siswa SMAN 13 Surabaya kelas X terhadap
tiap siswa, nilai yang paling bagus lebih materi sosialisasi dan pembentukan
sedikit daripada nilai yang kurang bagus. kepribadian.
Nilai 80 sampai 90 hanya di diperoleh 40%
siswa sedangkan nilai 70 ada 60% siswa. 2. LANDASAN TEORI
Menurut guru bidang studi sosiologi
kesenjangan itu terjadi karena adanya Dalam kawasan teknologi pendidikan,
perbedaan pola belajar siswa. Siswa yang fungsi pengembangan dapat mencakup
berbagai variasi teknologi yang diterapkan ajar adalah bahan-bahan atau materi yang
dalam pembelajaran. Sesuai dengan arah disusun secara sistematis baik tertulis
pengembangan, maka dapat disimpulkan maupun tidak tertulis yang digunakan
bahwa pengembangan bahan ajar berbasis pendidik atau peserta didik dalam proses
web dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar.
model elaborasi termasuk ke dalam kawasan Bahan ajar lambat laun akan
fungsi pengembangan, dengan kategori menyesuaikan dengan kemajuan teknologi
fungsi desain dan produksi. informasi dan komunikasi. Semakin
Penelitian ini berdasarkan kategori berkembangnya ilmu pengetauhan dan
desain menghasilkan “penentuan bentuk- teknologi tanpa batas membuat bahan ajar
bentuk khusus (spesifikasi yang diperlukan yang dulunya berbentuk cetak sekarang
untuk keperluan produksi sumber belajar dan menjelma menjadi bahan ajar berbasis web
komponen sistem intruksional tanpa yang dilengkapi dengan materi, teks, gambar,
memperhatikan format atau sumber “ (AECT, video atau tutorial dan soal-soal latihan,
1986:11), sedangkan berdasarkan kategori hyiperlink sehingga mempermudah siswa
produksi akan menghasilkan “hasil konkrit dalam belajar dan menambah wawasan dan
yang siap di ujicobakan, prototype, atau pengetahuan.
bentuk produksi yang siap diperbanyak Pengguna bahan ajar tinggal
(dilipatgandakan)” (AECT, 1986:12). mengakses di internet tanpa harus membawa
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar kemana-mana tinggal mengklik
penelitian ini merupakan suatu proses pengguna bahan ajar kemudian mendapatkan
penterjemahan variabel sistem perangkat berbagai macam pengetahuan. Kemajuan
lunak ke dalam bentuk sebuah media belajar tersebut mendorong pengembang bahan ajar
atau sumber belajar berbasis komputer untuk untuk mengubah bahan ajar cetak menjadi
digunakan dalam kegiatan pembelajaran di layanan yang dapat diakses dalam sebuah
sebuah lembaga pendidikan. halaman web.
Menurut Widodo dan Jasmadi (2008 : Aplikasi berbasis web menjamur
40) bahan ajar adalah seperangkat sarana atau sejak berkembangnya teknologi internet,
alat pembelajaran yang berisikan materi sedangkan web atau lengkapnya www (world
pembelajaran, metode, batasan-batasan dan wide web) adalah “sebuah koleksi
cara mengevaluasi yang di desain secara keterhubungan dokumen-dokumen yang
sistematis dan menarik dalam rangka disimpan di internet dan diakses
mencapai kompetensi atau sub kompetensi menggunakan protokol HTTP (hypertext
dengan segala kompleksitasnya. Sedangkan transfer protocol)” (Supriyanto, 2007:2).
menurut menurut Pannen dan Purwanto Jadi, dapat disimpulkan bahwa web
(1997 : 7) Bahan ajar merupakan bahan- bahan ajar yang akan dikembangkan adalah
bahan atau materi yang disusun secara bahan ajar yang dituangkan dalam halaman
sistematis yang digunakan pendidik atau web pada jaringan internet dan diakses
peserta didik dalam proses belajar. Adapun menggunakan protocol HTTP (hypertext
menurut Puskur, 2009 dalam Sosialisasi transfer protocol).
KTSP bahan ajar adalah seperangkat materi Aplikasi bahan ajar berbasis web
yang disusun secara sistematis baik tertulis disini adalah aplikasi yang digunakan agar
maupun tidak sehingga tercipta lingkungan bahan ajar berbasis web ini dapat dijalankan
atau suasana yang memungkinkan siswa dan digunakan. Adapun aplikasi yang
untuk belajar. Sedangkan menurut digunakan adalah aplikasi wordpress, fitur
Prawiradilaga dan Siregar (2007 : 21) bahan worpress, theme wordpress.
ajar dalam bentuk media cetak pada Model elaborasi adalah menetapkan
hakikatnya merupakan penuangan strategi cara pengorganisasian isi pembelajaran
penyampaian pesan pembelajaran yang dengan mengikuti urutan umum ke rinci yang
lazimnya disajikan secara tatap muka atau dimaksudkan untuk membangun struktur
secara verbal di depan kelas. kognitif dan secara kontinyu menunjukan
Dari beberapa pengertian bahan ajar konteks dari pengetahuan yang sedang
diatas dapat disimpulkan oleh peneliti bahan dipelajari. (Degeng,1997:22) sedangkan
menurut Hamzah (2009:142) ciri g. Tahapan pemberian rangkuman,
pengorganisasian pembelajaran model artinya rangkuman akan diberikan
elaborasi adalah memulai pembelajaran dari sebelum setiap kali menyajikan
penyajian isi pada tingkat umum bergerak ke pensintesis.
tingkat rinci (urutan elaboratif). Sedangkan Kajian teori yang dibahas lagi adalah
pendapat lain menyebutkan model elaborasi karakteristik siswa dan matapelajaran
berorientasi pada cara untuk mengorganisasi sosiologi
pembelajaran, mulai dengan memberikan
kerangka isi dari bidang studi yang diajarkan. 3. METODOLOGI PENELITIAN
Kemudian memilah isi bidang studi menjadi
bagian-bagian, memilah tiap-tiap bagian Model pengembangan bahan ajar
menjadi sub-sub bagian, mengelaborasi tiap- berbasis web dengan menggunakan prinsip-
tiap bagian, demikian seterusnya sampai prinsip model elaborasi yang dikembangkan
pembelajaran mencapai tingkat keterincian merujuk pada “langkah-langkah penggunaan
tertentu sesuai spesifikasi tujuan. metode Research and Development R&D”
(www.kahmiuin.blogspot.com/2009/12/mode (Sugiyono, 2008:298). Langkah-langkah
l-model-belajar-dan-pembelajaran.html tersebut memilki urutan: potensi dan masalah,
diakses pada tanggal 12 september). mengumpulkan informasi, desain
Dari beberapa pendapat mengenai produk,validasi desain, perbaikan desain, uji
pengertian model elaborasi peneliti dapat coba produk, revisi produk, ujicoba
menyimpulkan bahwa model elaborasi adalah pemakaian, revisi produk, pembuatan dan
model pembelajaran yang memulai produk masal.
pembelajaran dari penyajian isi pada tingkat Prosedur pengembangan bahan ajar berbasis
umum bergerak ke tingkat rinci atau khusus. web dengan menggunakan prinsip-prinsip
Adapun prinsip-prinsip model elaborasi model elaborasi dilaksanakan berdasarkan
menurut Hamzah (2009 : 143) ada sedikitnya model uraian pengembangan yang telah di
tujuh prinsip yang dikembangkan dalam implimentasikan adalah potensi dan masalah,
strategi pembelajaran model elaborasi, yakni Pengumpulan data, Desain Produk, Validasi
sebagai berikut: Desain, Revisi Desain, Uji coba Produk,
a. Penyajian kerangka isi, yakni Revisi Produk, Uji coba pemakaian, revisi
menunjukan bagian-bagian utama produk, produk missal
bidang studi dan hubungan utama di Dalam pelaksanaan uji coba tersebut
antara bagian-bagian tersebut. dilakukan dengan lima langkah, yaitu: 1)
b. Elaborasi secara bertahap, yakni menetapkan desain uji coba, 2) menetapkan
bagian-bagian yang tercakup dalam subjek uji coba, 3) menetapkan jenis data, 4)
kerangka isi akan dielaborasi secara menetapkan instrumen pengumpulan data dan
bertahap. 5) menetapkan teknik analisis data.
c. Bagian terpenting disajikan pertama Sampel uji coba satu-satu 6 siswa
kali, yaitu pada suatu tahap elaborasi yaitu 3 dari kelas X-8 dan 3 dari kelas X-9
apa pun pertimbangan yang dipakai, dan uji coba kelompok kecil sebanyak 20
bagian terpenting akan dielaborasi orang siswa dengan rincian 10 dari kelas X-8
pertama kali. dan 10 dari kelas X-9 sedangkan untuk uji
d. Cakupan optimal elaborasi, maksudnya coba lapangan masuk dalam tahapan uji coba
kedalaman dan keluasan tiap-tiap pemakaian.
elaborasi akan dilakukan secara Subjek uji coba produk terdiri dari
optimal. ahli di bidang materi, ahli di bidang
e. Penyajian pensintesis secara bertahap, perancang materi, ahli di bidang perancang
maksudnya pensintesis akan diberikan web, dan sasaran pemakai produk. Subjek uji
setelah setiap kali melakukan elaborasi. coba terdiri dari dua orang yaitu ahli materi
f. Penyajian jenis pensintesis, artinya bapak Tauchid Sjarief dan Ibu Zuhro selaku
jenis pensintesis akan disesuaikan guru mata pelajaran sosiologi, untuk ahli
dengan tipe isi bidang studi. desain bahan ajar adalah Mayor Adi bandono
dan Irena Yolanita sedangkan untuk ahli
media ada dua orang yaitu bapak Ari
Kurniawan dan bapak alim Sumarno dosen
jurusan Teknologi Pendidikan dan siswa t hitung =
SMAN 13 Surabaya kelas X.
Jenis data yang digunakan dalam
pengembangan ini meliputi data kualitatif dan
kuantitatif dan dalam pengembangan bahan 4. ANALISA DAN DESAIN
ajar berbasis web dengan menggunakan
prinsip-prinsip model elaborasi datanya Pada bab ini akan dijelaskan mengenai
menggunakan instrumen angket berbentuk pelaksanaan kegiatan pengembangan. Proses
tertutup dan tes. pengembangan ini dimulai dari ditemukanya
Skala ukur yang digunakan dalam sebuah potensi dan permasalahan hingga
penelitian ini ditempatkan berdampingan diperoleh suatu jawaban yang mencakup
dengan pertanyaan yang disusun, adapun beberapa tahapan, antara lain: persiapan,
skala tersebut adalah: pelaksanaan, uji coba produk, revisi produk
a. Skor 4 untuk jawaban sangat setuju dan analisis data hasil tes.
b. Skor 3 untuk jawaban setuju Sebelum melakukan penelitian ke
c. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju lapangan untuk memperoleh data, maka perlu
d. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak melakukan beberapa tahap,dalam tahap
setuju persiapan pengembangan ini dilakukan
Dalam menganalisis data, digunakan langkah-langkah sesuai dengan
rumus yang sesuai dengan aspek yang diukur, pengembangan model Sugiyono yaitu
rumus yang digunakan adalah menggali potensi serta masalah dan
pengumpulan data.
Berdasarkan masalah dan potensi
NI = BSI x NSI yang ditemukan peneliti maka peneliti
JB menawarkan sebuah produk bahan ajar
berbasis web dengan menggunakan prinsip-
. prinsip model elaborasi pada mata pelajaran
sosiologi untuk kelas X semester 2 dengan
Teknik penghitungan angket dihitung pokok bahasan sosialisasi dan pembentukan
dari tiap item butir jawaban, untuk kepribadian.
memberikan makna terhadap angka Proses setelah melalui tahap
digunakan kriteria penilaian sebagai berikut: persiapan pengembangan berupa observasi
3,1 – 4,0 = baik sekali potensi, masalah dan pengumpulan data,
2,1 – 3,0 = baik tahap selanjutnya adalah pelaksanaan
1,1 – 2,0 = kurang pengembangan dengan berpedoman pada
0,0 – 1,0 = gagal (Arikunto, model Sugiyono, yaitu tahap desain produk
2008:37) dan validasi desain produk.
Untuk menghitung hasil uji coba Desain produk materi adalah proses lanjutan
untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan dari tahap pengumpulan data. Setelah
memanfatkan bahan ajar berbasis web harus mengumpulkan data dari berbagai sumber
mencari nilai rata-rata (M), standar deviasi selanjutnya materi diorganisasikan menurut
(SD), nilai t hitung, t tabel. Adapun rumus- prinsip-prinsip model elaborasi. Adapun hasil
rumusnya adalah sebagai berikut: pengorganisasian isi materi menurut prinsip-
prinsip model elaborasi mencakup epitome,
Rata – rata = kata kunci, rangkuman internal dan
eksternal.Setelah pengorganisasian isi materi
selesai langkah selanjutnya adalah
Standar Deviasi (SD) = memasukan materi (upload) kedalam web
bahan ajar.
Validasi desain dilakukan dengan
menghadirkan ahli yang berhubungan dengan
produk tersebut, yaitu ahli media sebagai Uji coba produk ini terbagi menjadi
penilaian web, dan ahli materi sebagai penilai dua bagian, yaitu: uji coba satu-satu dan uji
materi pelajaran. Sebelum melakukan coba kelompok kecil. Setelah melakukan uji
validasi desain terlebih dahulu membuat coba produk dan dilakukan revisi atau
angket sebagai bahan penilaian berdasarkan perbaikan sesuai saran dan masukan
variabel instrumen penilaian pada bab III. kelompok terbatas, selanjutnya dilakukan uji
Adapun penjelasan validasi desain dari tiap- coba pemakaian dalam kelompok besar.
tiap ahli adalah ahli media, ahli desain bahan Seluruh uji coba baik uji satu-satu, uji
ajar, ahli materi dan siswa. kelompok kecil dan uji pemakaian
Berdasarkan tabel 4.2 hasil penilaian dilaksanakan selama 4 hari karena dalam uji
oleh ahli media, jika dirata-rata berdasarkan coba pemakaian peneliti mengambil sampel 2
variabel daya tarik dan standar teknis maka kelas dari 9 kelas.
web bahan ajar berbasis web dengan Berdasarkan tabel 4.8 hasil penilaian
menggunakan prinsip-prinsip model elaborasi uji coba satu-satu, jika dirata-rata berdasarkan
mendapatkan nilai sebesar 3.21. Jika variabel daya tarik, comprehention, learning,
dikonsultasikan menurut criteria Suharsimi, standard technis dan appropriatness of design
maka web bahan ajar tergolong baik sekali. maka bahan ajar berbasis web dengan
Berdasarkan tabel 4.4 hasil penilaian menggunakan prinsip-prinsip model elaborasi
oleh ahli materi, jika dirata-rata berdasarkan mendapatkan nilai sebesar 3.20. Jika
variabel comprehention, massage relevancy, dikonsultasikan menurut kriteria Suharsimi,
age appropriatness dan appropriatness of maka materi bahan ajar berbasis web
design maka web bahan ajar berbasis web tergolong baik sekali.
dengan menggunakan prinsip-prinsip model Berdasarkan tabel 4.9 hasil penilaian
elaborasi mendapatkan nilai sebesar 3.61. uji coba kelompok kecil, jika dirata-rata
Jika dikonsultasikan menurut kriteria berdasarkan variabel daya tarik,
Suharsimi, maka materi bahan ajar berbasis comprehention, learning, standard technis dan
web tergolong baik sekali. appropriatness of design maka bahan ajar
Berdasarkan tabel 4.6 hasil penilaian berbasis web dengan menggunakan prinsip-
oleh ahli desain bahan ajar, jika dirata-rata prinsip model elaborasi mendapatkan nilai
berdasarkan variabel comprehention, sebesar 2,95. Jika dikonsultasikan menurut
massage relevancy, standard technis dan kriteria Suharsimi, maka materi bahan ajar
appropriatness of design maka bahan ajar berbasis web tergolong baik.
berbasis web dengan menggunakan prinsip- Berdasarkan tabel 4.11 hasil
prinsip model elaborasi mendapatkan nilai penilaian uji coba pemakaian kelompok
sebesar 3.28. Jika dikonsultasikan menurut besar, jika dirata-rata berdasarkan variabel
kriteria Suharsimi, maka materi bahan ajar daya tarik, comprehention, learning, standard
berbasis web tergolong baik sekali. technis dan appropriatness of design maka
Penelitian pengembangan ini akan bahan ajar berbasis web dengan
menghasilkan produk akhir berupa bahan ajar menggunakan prinsip-prinsip model elaborasi
berbasis web dengan menggunakan prinsip- mendapatkan nilai sebesar 2,93. Jika
prinsip model elaborasi. Sesuai dengan tahap dikonsultasikan menurut kriteria Suharsimi,
pengembangan model Resech And maka materi bahan ajar berbasis web
Development (Sugiyono, 2008:409) maka tergolong baik.
setelah validasi desain oleh ahli kemudian Revisi produk merupakan kegiatan
dilakukan revisi atau perbaikan sesuai saran yang dilakukan untuk memperbaiki dan
dan masukan para ahli. Tahap selanjutnya menyempurnakan produk bahan ajar berbasis
adalah uji coba produk dengan tujuan web dengan menggunakan prinsip-prinsip
mendapatkan informasi dan penilaian dari model elaborasi berdasarkan penilaian dari
kelompok terbatas tentang tingkat efektifitas ahli dan siswa yang menunjukan kategori
bahan ajar berbasis web dengan kurang dan gagal.
menggunakan prinsip-prinsip model Analisis data hasil tes ini
elaborasi. dimaksudkan untuk mengukur tingkat
perbandingan hasil belajar siswa sebelum
menggunakan media dan sesudah 5. KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan media.
Untuk mengetahui tingkat 5.1 KESIMPULAN
pemahaman siswa terhadap materi sosialisasi Dari hasil kegiatan penelitian
dan pembentukan kepribadian sosial, pengembangan yang telah dilaksanakan,
pengembang menggunakan 2 kelas untuk maka dapat ditarik suatu simpulan yang
dijadikan subjek penelitian. diperoleh dari hasil data uji penilaian bahan
Tabel 4.21Data Hasil Uji Coba Bahan Ajar ajar berbasis web dengan menggunakan
berbasis web prinsip-prinsip model elaborasi, simpulan
tersebut antara lain:
Kegiatan N Rata- Standar Nilai- t- 1. Validasi desain web oleh ahli media, ahli
rata Deviasi t tabel desain bahan ajar dan ahli materi sesuai
hitung dengan rumus perhitungan angket dan
Pretest 33 65,58 82,5 15,92 2,042 kriteria penilaian bahan ajar berbasis
kelas X- 86,06 91,37 web dengan menggunakan prinsip-
8 prinsip model elaborasi tergolong baik
Postest sekali.
kelas X- 2. Uji coba produk yang dilakukan secara
8 bertahap menunjukkan rata-rata setiap
Pretest 30 77,43 70,1 7,98 2,045 variabel bahan ajar berbasis web dengan
kelas X- 85,2 92,34 menggunakan prinsip-prinsip model
9 elaborasi yaitu uji coba satu-satu
Postest dikategorikan baik sekali berdasarkan
kelas X- rumus perhitungan angket dan kriteria
9 penilaian dengan nilai 3,20.
Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai 3. Uji coba kelompok kecil dan kelompok
uji coba postest kelas X-8 (86,06) lebih besar besar dikategorikan baik berdasarkan
dari nilai rata-rata uji coba pretest (65,58); rumus menghitung angket dan kriteria
dalam pengujian signifikasi diperoleh harga t- penilaian dengan nilai 2,95dan 293.
hitung (15,92) lebih besar daripada t-tabel 4. Bahan ajar berbasis web memberikan
(2,042) dan standar deviasi posttest (91,37) peningkatan pemahaman siswa terhadap
lebih besar daripada standar deviasi pretest materi sosialisasi dan pembentukan
(82,5). Dengan demikian perbedaan tersebut kepribadian.
dinyatakan signifikan. Begitu juga dengan uji 5. Berdasarkan analisis data baik validasi
coba kelas X-9 terlihat nilai uji coba postest desain oleh ahli dan uji coba oleh siswa
kelas X-9 (85,2) lebih besar dari nilai rata- maka bahan ajar berbasis web dengan
rata uji coba pretest (77,43); dalam pengujian menggunakan prinsip-prinsip model
signifikasi diperoleh harga t-hitung (7,98) elaborasi perlu dikembangkan oleh
lebih besar daripada t-tabel (2,045) dan sekolah SMAN 13 Surabaya.
standar deviasi posttest (92,34) lebih besar 6. Berdasarkan analisis data, maka bahan
daripada standar deviasi pretest (70,1). ajar berbasis web yang dikembangkan
Dengan demikian perbedaan tersebut telah sesuai dengan kajian teori pada bab
dinyatakan signifikan. Maka dapat II yaitu bahan ajar berbasis web dengan
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas menggunakan prinsip-prinsip model
X SMAN 13 Surabaya mengalami elaborasi.
peningkatan setelah memanfaatkan bahan ajar
berbasis web dengan menggunakan prinsip- 5.2 SARAN
prinsip model elaborasi.
Pengembangan bahan ajar
berbasis web dengan menggunakan
prinsip-prinsip model elaborasi
merupakan upaya alternatif bagi siswa
agar dapat lebih mudah dalam belajar
sosiologi dan untuk guru supaya dapat AECT, 1986, Definisi Teknologi Pendidikan:
memberikan variasi dalam mengajar. Satuan Tugas dan Definisi dan
Bagi pengguna produk bahan ajar Terminologi AECT; Seri Pustaka
berbasis web dengan menggunakan Teknologi Pendidikan no.7. Jakarta:
prinsip-prinsip model elaborasi ini Rajawali.
diharapkan dapat memperhatikan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
beberapa hal penting yang dapat Penelitian Suatu Penelitian Praktik.
dijadikan masukan untuk memanfaatkan Jakarta: Rineka Cipta.
bahan ajar tersebut, antara lain: Arikunto, Suharsimi. 2008. Evaluasi
a. Guru SMAN 13 Surabaya Program Pendidikan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Bagi guru bahan ajar berbasis Arthana, I Ketut. 1988.Evaluasi Media
web digunakan sebagai variasi dalam Instruksional. Diktat Kuliah yang
proses belajar mengajar dimana siswa tidak di plubikasikan. Universitas
diminta untuk belajar mandiri disekolah Negeri Surabaya.
maupun dirumah. Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran.
b. Siswa SMAN 13 Surabaya Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
B. Uno, Hamzah.2009. Model Pembelajaran
Siswa dapat mengakses Menciptakan Proses Belajar
langsung bahan ajar berbasis web dimana Mengajar yang Kreatif dan
saja baik sekolah maupun diluar sekolah Efektif.Jakarta: PT Bumi Aksara.
karena sifat bahan ajar berbasis wen ini Degeng, Sudana, I Nyoman.1997. Strategi
adalah online, jika siswa mengalami Pembelajaran Mengorganisasi Isi
kesulitan dalam belajar siswa dapat Dengan Model Elaborasi. Jakarta:
langsung bertanya kepada guru dan IKIP Malang dengan Biro Penerbitan
pengembang melalui email.Siswa juga Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan
dapat mengembangkan web pribadi Indonesia.
sesuai dengan cara yang ada pada Imansyah, Muhammad. 2010. Membangun
pedoman Toko Online dengan Wordpress.
c. Siswa Sekolah Lain Jakarta: Elex Media Komputindo.
Bagi siswa lain selain siswa Hadi, Sutrisno. 1987. Statistik. Yogyakarta:
SMAN 13 surabaya juga dapat Yayasan Penerbitan Fakultas
memnafaatkan bahan ajar berbasis web Psikologi UGM.
ini karena web bahan ajar ini bersifat Jasmadi dan Widodo, Chomsin S. 2008.
online dan jika mengalami kesulitan Panduan menyusun Bahan Ajar
dalam belajar dapat bertanya langsung Berbasis Kompetensi. Jakarta: Elex
kepada guru dan pengembang karena Media Komputindo.
dalam web bahan ajar ini dilengkapi Mustaji. Pengembangan Bahan Ajar. Pusat
alamat email guru dan pengembang. Pembinaan dan Pengembangan
Pengembangan bahan ajar Pendidikan Unesa.
berbasis web dengan menggunakan Nursalim, Mochamad.dkk. 2007. Psikologi
prinsip-prinsip model elaborasi ini dapat Pendidikan. Surabaya: Unesa
dikembangkan lagi dengan materi yang University Press.
berbeda terutama bagi guru bidang studi Purwanto dan Pannen, Paulina. 1997.
supaya lebih dapat mengembangkan Mengajar di Perguruan Tinggi. Pusat
bahan ajar berbasis web ini. antar Universitas.
Pardosi, Mico.2008. Belajar Sendiri Internet.
6. DAFTAR PUSTAKA Surabaya: Dua selaras.
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru
Adri, Muhammad,2008. Guru Go Blog: (PLPG). 2010. Modul Sosiologi
Optimalisasi Blog Untuk SMA.Surabaya: Unesa Press.
Pembelajaran. Jakarta: Alex Media Puskur. 2009. Sosialisasi KTSP bahan
Komputindo. Banprof.Jakarta
Rusijono dan Mustaji.2008.Penelitian
Teknologi
Pembelajaran.Surabaya:Unesa
University Press
Seels, Barbara B & Richey, Rita. 1994.
Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan
UNJ.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan: Kompetensi dan
Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Supriyanto, Aji. 2007. Web dengan HTML
dan XML. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Sitorus. 2000. Sosiologi. Jakarta: PT Gelora
Aksara.
Suyanto dan Narwoko. 2007. Sosiologi Teks
Pengantar Dan Terapan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Universitas Negeri Surabaya. 2006. Panduan
Penulisan dan Penilaian Skripsi.
Surabaya: University Press.
……2010.Pengertian Bahan Ajar Berbasis
Web. http://www.e-dukasi.net/artikel,
di akses pada 15 september 2010.
……2009.Model Belajar dan Pembelajaran.
www.kahmiuin.blogspot.com/2009/12
/model-model-belajar-dan-
pembelajaran.html, di akses pada
tanggal 12 september.
……2010. Pengembangan Bahan Ajar
Presentation.
www.slideshare.net/NASuprawoto , di
akses pada tanggal 12 September 2010.

Anda mungkin juga menyukai