BAB X KONSEP RUMAH SAKIT MASA DEPAN A. Kompetensi dasar mampu menjelaskan pengertian inovasi rumah sakit, manfaat inovasi rumah sakit,tantangan rumah sakit masa depan dan aplikasi inovasi rumah sakit. B. pengertian inovasi rumah sakit inovasi rumah sakit adalah suatu proses atau hasil pengembangan pemanfaatan suatu produk/ sumber daya yang telah ada sebelumnya, sehingga memiliki nilai yang pembaharuan terhadap berbagai sumber daya sehingga sumber daya tersebut mempunyai manfaat yang lebih bagi manusia.proses inovasi sangat dipengaruhi oleh kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan karena dua hal tersebut dapat memudahkan dalam memproduksi sesuatu yang baru dan berbeda dari rumah sakit tersebut,agar lebih memudahkan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas tinggi. inovasi pelayanan di rumah sakit sejalan dengan implementasi revolusi mental yang harus dilakukan oleh tiap fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.rumah sakit diupayakan mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang bermutu,responsif dan tidak diskriminatif kepada masyarakat guna mendorong manajemen rumah sakit untuk berinovasi terkait penyelenggaraan pelayanan fasilitas kesehatan .dengan internalisasi revolusi mental,peserta akan membawa perubahan yang lebih baik terkait pelaksanaan etika rumah sakit,pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sejalan dengan inovasi-inovasi yang sudah ada di rumah sakit .tinggal nanti perlu dijalankan sistem monitoring dan evaluasinya.seperti pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) yang cepat tanpa diskrimantif dan pelayanan antrian operasi efektif yang bisa menunggu di rumahdan juga keberadaan jalur cepat (fast track) bagi pasien disabilitas,anak-anak, ibu hamil dan orang tua.program tersebut merupakan inisiatif supaya memangkas padatnya antrian di depan loket dan juga sebagai jawaban atas keluhan masyarakat terkait lamanya peracikan obat. C. manfaat inovasi rumah sakit inovasi dilakukan karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh manusia.adapun manfaat inovasi adalah sebagai berikut: 1. meningkatkan kualitas secara umum,manfaat inovasi di berbagai bidang adalah untuk meningkatkan kualitas dan juga nilai sesuatu hal yang sudah ada ,baik itu produk atau layanan.dengan adanya inovasi terbaru,diharapkan produk- produk tersebut memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih bernilai dari sebelumnya. 2. mengurangi biaya inovasi juga bertujuan untuk membantu mengurangi biaya ,khususnya biaya tenaga kerja .sebagai contoh sekarang ini banyak diciptakan mesin atau peralatan yang dapat menggantikan tenaga manusia dalam proses produksi. dengan adanya mesin dan peralatan tersebut maka biaya tenaga kerja untuk produksi akan semakin berkurang. selai itu, penggunaan mesin dan peralatan pada proses produksi barang / jasa tertentu akan menghasilkan kinerja lebih baik. 3. menciptakan pasar baru dengan adanya produk yang lebih bernilai tinggi sebagai hasil dari inovasi ,maka hal ini akan menciptakan pasar baru di masyrakat. 4. memperluas jangkauan produk salah satu contohnya dapat kita lihat dari bisnis e-commerce seperti saat ini.para pengusaha memperluas jangkauan produk mereka dengan memanfaatkan internet yang dapat diakses lebih banyak calon dokumen potensial. 5. mengganti produk /layanan inovasi juga bertujuan untuk mengganti pproduk atau layanan yang dianggap kurang efektif / efisien.salah satunya dapat kita lihat inovasi yang terjadi pada rekam medis pasien yang sekarang menggunakan komputer lebih menghemat waktu, mengurangi pemakaian kertas dan mengurangi tingkat kesalahan diagnosa. 6. mengurangi konsumsi energi. manusia selalu ingin menghemat penggunaan energi,itulah sebabnya ada banyak sekali inovasi yang dilakukan manusia .salah satunya adalah adanya sumber energi yang terbaruh yang memanfaatkan alam .misalnya tenaga surya, angin, dan air sebagai sumber energi listrik. D. tantangan rumah sakit masa depan Tantangan yang dihadapi oleh rumah sakit adalah tantangan yang harus disikapi dengan upaya menata strategi. Dari kacamata bisnis, upaya ini pada akhirnya bermuara pada peningkatan kinerja dan daya saing yang berdampak pada peningkatan profit margin. Ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh pihak rumah sakit untuk mencapai sasaran ini. Langkah-langkah ini bukan pilihan yang mutlak, mungkin. Namun setidaknya, langkah-langkah berikut bisa memberikan ragam solusi alternatif agar kepak sayap rumah sakit berhasil melibas saingan-saingannya dalam mengarungi cakrawala dunia kesehatan yang semakin beriklim kompetitif. Pertama, melalui peningkatan program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Tujuannya untuk menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan sebagai penyedia utama layanan kesehatan yang cakap, terampil, serta terhubung dengan baik dalam rangkaian sistem pelayanan yang terkoordinasi. Majunya teknologi kesehatan hanya akan berdampak bila diterapkan oleh tenaga yang terampil dan ahli yang saling terhubung. Kegagalan praktik pelayanan kesehatan (malpraktik) di rumah sakit kerap dipicu oleh kegagalan koordinasi antar tenaga pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Thomas Lee, dalam Harvard Bussines Review edisi April 2010 pernah berujar bahwa permasalahan dunia kesehatan bukanlah biaya kesehatan yang terus meninggi. Lee menilai bahwa permasalahan biaya adalah sekadar symptom (gejala) belaka. “Penyakit” sebenarnya adalah ketidakcakapan tenaga pelayanan kesehatan (SDM). Kedua, segmentasi pasar yang diperluas. Selama ini tiga RS milik PTPN X dikenal sebagai rumah sakit yang memiliki segmentasi pasar di kalangan menengah ke atas (middle up consument). Dengan meningkatnya persaingan di kalangan pelaku usaha bidang perumahsakitan, maka segmentasi pasar yang dibidik diharapkan semakin meluas, merambah ke semua kalangan. Berubahnya arah segmentasi pasar ini diperkuat oleh kebijakan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang rencananya akan mulai berlaku di negara ini pada awal tahun 2014 kelak. Diberlakukannya SJSN-BPJS berdampak pada meningkatnya konsumen yang mendapatkan pelayanan rumah sakit dengan gratis, sebab negara menjaminnya. Mekanismenya, negara akan menarik iuran dari masyarakat kemudian mengelolanya sebagai amunisi dari sistem ini. Dengan berlakunya sistem ini, rumah sakit harus berani membuka diri dan ramah terhadap segala pasar, demi bertahannya rumah sakit itu sendiri di tengah arus industri kesehatan yang kian menderas. Ketiga, melalui pengembangan fasilitas. Tak bisa dipungkiri, fasilitas memegang peranan penting dalam mendongkrak daya saing rumah sakit. Dengan fasilitas yang lengkap dan tepat guna, rumah sakit diharapkan dapat memenuhi tingkat kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang semakin kompleks. Saya sering teringat analogi satir Jorge Luis Borges, seorang sastrawan besar Argentina, tentang rumah sakit. Borges berujar bahwa rumah sakit tak ubahnya sebuah taksi, dengan argometer yang terus berjalan, tapi pengendaranya tidak kemana-mana selain tetap berada di dalam taksi. Borges membuat analogi ini untuk menyindir sekaligus bercanda bahwa pelayanan rumah sakit itu mahal, padahal pasien hanya berbaring di tempat tidur. Mirip dengan orang naik taksi yang argometernya terus berjalan, tapi taksinya diam. Maka rumah sakit harus memperbaiki diri dengan mengembangkan fasilitasnya agar serupa dengan taksi yang nyaman. Meminjam analogi Borges, rumah sakit harus menjadi taksi yang sofanya empuk, remnya pakem, suspensinya enak dirasa, memiliki audio system yang memanjakan telinga, safety belt yang aman, AC yang dingin, dan sebingkis kenyamanan lainnya. Keempat, membuat diferensiasi. Diferensiasi adalah perihal mendasar dalam sebuah bisnis. Diferensiasi akan membedakan unit bisnis dengan pesaing lain, sehingga pasar lebih mempunyai ketertarikan kepada kita karena perbedaan kita menjadi daya pikat tersendiri. Terdapat tiga buah unsur diferensiasi, yakni konten, konteks, dan infrastruktur. Konten adalah aspek nyata dari diferensiasi yang ditawarkan oleh rumah sakit kepada pelanggan. Konteks adalah cerminan cara rumah sakit dalam memberikan penawaran. Dan infrastruktur adalah dimensi sumber daya untuk membuat diferensiasi. Contoh diferensiasi adalah proyeksi Rumah Sakit Perkebunan (RS Jember Klinik)—salah satu rumah sakit milik PT NMU—yang berniat menggagas sebuah Trauma Center atau pusat penanganan kasus kegawatdaruratan traumatik. Konten dalam contoh ini adalah rumah sakit yang memiliki spesialisasi penanganan kasus kegawatdaruratan traumatik. Konteksnya adalah penawaran tenaga kesehatan di bidang kegawatdaruratan yang terampil, keberhasilan yang tinggi dalam life saving, serta response time yang terukur sangat cepat. Dan unsur infrastrukturnya adalah fasilitas Trauma Center yang canggih dan tepat guna. Pada contoh ini, upaya menggagas Trauma Center mungkin bisa diawali dengan meningkatkan peran, mutu, dan kapasitas pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD). Tidak bisa dipungkiri, UGD adalah garda depan pelayanan rumah sakit. UGD adalah avant garde, yang berpengaruh besar pada penanaman impresi yang kuat di benak konsumen tentang pelayanan rumah sakit secara umum. Jika pelayanan di UGD tidak berhasil memenuhi harapan konsumen, maka tingkat kepuasan pasien secara umum terhadap kualitas pelayanan rumah sakit juga rendah. Inilah yang menjadi alasan bahwa optimalisasi UGD adalah penting. Selain karena UGD adalah ujung tombak pelayanan, unit ini bisa dijadikan elemen diferensiasi yang membedakan rumah sakit dengan pesaing lain. Kelima, memperkokoh pengendalian keuangan rumah sakit. Tujuannya adalah menciptakan sistem keuangan yang menyediakan informasi tentang kinerja keuangan rumah sakit yang dapat diakses oleh setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Informasi ini dapat digunakan pihak manajemen serta pihak terkait untuk merencanakan dan mengevaluasi sasaran rumah sakit sebagai sebuah unit usaha yang mengedepankan pencapaian keuntungan sebagai orientasi utama.Rumah Sakit masa kini menghadapi tantangan-tantangan berat, termasuk menghadapi masa depan. Dalam persaingan secara umum, ada yang dinamakan segitiga persaingan, yaitu: 1. Customer (Pelanggan) 2. Competitor (pesaing) 3. Corporate (rumah sakit itu sendiri) Tantangan utama secara nasional atau makro adalah bahwa kebutuhan akan kesehatan (health needs) secara kuantitatif dan kualitatif sangat meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan lebih banyak sumber daya kesehatan (health resources) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang meningkat itu. Sedangkan, sumber daya untuk itu (SDM, dana, sarana, ilmu dan teknologi, manajemen, material kesehatan, obat, dll) terbatas. Sehingga kesenjangan antara kebutuhan dan sumber daya cenderung menjadi semakin besar. Inilah yang menjadi masalah dan tantangan bagi rumah sakit kita masa depan.Di dalam rumah sakit, tantangan itu muncul dari konsumen atau pasien, sebab pemakai jasa sudah lebih tinggi lagi tuntutan akan pelayanan yang baik dan bermutu. Konsumen atau pasien sudah terbiasa “dimanjakan” oleh industri barang atau jasa lain yang sudah terlebih dahulu menempatkan “kepuasan pelanggan” sebagai fokus utama dalam elayanan. Selain itu, akibat globalisasi konsumen juga dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang pelayanan kesehatan dari luar negeri. Sehingga mereka mudah untuk membanding-bandingkan. Jadi kita harus berani mengakui bahwa, tantangan pertama bagi rumah sakit kita adalah bagaimana mengubah paradigma kita menjadi lebih berfokus pada upaya sungguhsungguh meningkatkan kepuasan konsumen. Ini berarti mengubah sikap dan perilaku terhadap pasien. Selain itu, tantangan bagi rumah sakit adalah tantangan untuk bersaing, baik dengan sesama pemberi pelayanan kesehatan di dalam negeri maupun luar negeri. Dalam arti positif, kompetisi dalam industri kesehatan adalah kemampuan memberikan konsumen barang atau jasa untuk pemeliharaan kesehatan yang bermutu lebih baik, berharga lebih rendah, pelayanan yang lebih sempurna, lebih mudah terjangkau, memenuhi kebutuhan, tuntutan harapan, dan kepuasan konsumen. E. aplikasi inovasi rumah sakit ilustrasi digihealth (shutterstock) Perkembangan teknologi dan informasi di segala bidang adalah keniscayaan, termasuk menyentuh dunia kesehatan. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi dan informasi terus meningkat dengan semakin banyaknya aplikasi dan layanan kesehatan yang inovatif. Selain meningkatkan mutu, digitalisasi di dunia kesehatan juga memudahkan pasien untuk mengakses layanan. ada 4 manfaat penggunaan teknologi dan informasi dalam dunia kesehatan. Apa saja? Mengatasi biaya perawatan kesehatan jangka panjang, memberdayakan pasien dan penyedia layanan kesehatan dengan data dan koneksi real-time satu sama lain, memberikan hasil perawatan kesehatan yang lebih baik, dan mengenalkan pemeran baru ke ekosistem kesehatan. Teknologi sehari-hari seperti telepon seluler, sensor di smartphone, cloud storage, dan data analysis memainkan peran penting dalam kesehatan digital saat ini. Penggunaan digihealth akan membantu prediksi penyakit di awal sehingga kita mampu melakukan pencegahan dini penyakit sebelum bertambah parah, sekaligus memangkas biaya perawatan. Data dari tubuh pasien akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang kondisinya sehingga dokter bisa memilih secara tepat dan efisien, tindakan apa yang mestinya dilakukan. Identifikasi penyakit yang lebih akurat, tepat waktu plus pemantauan jarak jauh akan meningkatkan kualitas perawatan dan mengurangi pemborosan.