Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERBANDINGAN

SISTEM DIGESTIVUS PADA VERTEBRATA

I. Judul Praktikum :
1. Praktikum Sistem Digestivus

II. Tujuan Praktikum Sistem Digestivus


1. Memahami pola dasar sistem digestivus pada hewan vertebrata.
2. Memahami perbandingan sistem digestivus pada kelas pisces, amphibi, aves,
reptil dan mamalia
3. Melakukan pembedahan spesimen dengan terampil.

III. Landasan Teori :


Mahluk hidup memerlukan makanan untuk hidup serta melakukan
aktivitasnya. Untuk mendapatkan energi ada beberapa cara yang perlu dilakukan,
tentunya sesuai dengan jenis makhluk hidup itu sendiri. Baik melalui sistem
pencernaan (ekstraseluler) maupun dengan cara langsung (intraseluler) Energi ini
kemudian digunakan untuk proses metabolisme tubuh maupun mengganti sel-sel yang
rusak. Hewan vertebrata tidak bisa memasukkan makanan secara langsung ke dalam
tubuhnya seperti pada hewan tingkat rendah. Pemerolehan energi harus dilakukan
melalui proses pencernaan makanan dengan mengolah terlebih dahulu makanan yang
masuk ke dalam tubuhnya, sehingga bisa diserap oleh sel-sel tubuh.
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui cara fisik dan
kimiawi,sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus,
kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah. Struktur
alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung dari tinggi
rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makananya. Pada hewan
vertebrata sudah memiliki alat pencernaaan yang sempurna yang dilakukan secara
ekstraseluler. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai anus.
Saluran pencernaan makanan terdiri atas organ-organ dan alat untuk makan,
menelan, dan menyerap nutrisi oleh tubuh termasuk di dalamnya adalah: bagian
mulut, rongga mulut, faring, dan struktur-struktur yang berhubungan seperti paruh,
gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Organ-organ pencernaan akan membentuk  saluran
pencernaan, dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem pencernaan. Saluran
pencernaan tersebut terdiri atas Mulut (oris), Tekak (faring), Kerongkongan
(esofagus), Lambung (ventrikulus), Usus halus, Usus besar (colon), Poros Anus
(rektum) dan Anus.

IV. Alat dan Bahan :


1. Alat
 Pinset
 Gunting
 Kapas
 Papan seksi
 Alat seksi
 Masker
 Silet
2. Bahan
 Lele (Clarias sp)
 Kodok (Bufo sp.)
 Kadal (Mabouya multifasciata)
 Ayam (Gallus gallus)
 Kelinci (Lepus sp.)
 Klorofom

V. Prosedur Kerja :
 Prosedur Kerja pada Kelas Pisces
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyiapkan ikan lele (Clarias sp.)
c. Memastikan ikan dalam keadaan tidak sadar/mati. Kemudian melakukan
pembedahan bagian ventral secara melintang pada tubuh ikan lele secara
melintang menggunakan silet/pisau.
d. Mengamati organ-organ dan pencernaan pada ikan lele.
e. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah selesai melakukan
pengamatan.
 Prosedur Kerja pada Kelas Ampibi
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu membius kodok.
c. Memastikan kodok dalam keadaan tidak sadar.
d. Membedah kodok dengan sayatan melintang pada bagian ventral dan
mengamati organ pencernaanya.
e. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah selesai melakukan
pengamatan.
 Prosedur Kerja pada Kelas Reptil
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menuang chloroform pada kapas, setelah itu membius kadal.
c. Memastikan kadal dalam keadaan tidak sadar.
d. Membedah kadal dengan sayatan melintang pada bagian ventral dan
mengamati organ pencernaanya.
e. Merapikan dan membersihkan meja kerja kembali setelah selesai
melakukan pengamatan.
 Prosedur Kerja pada Kelas Aves
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menuang chloroform pada kapas, setelah itu membius burung merpati.
c. Memastikan burung merpati dalam keadaan tidak sadar.
d. Membedah ayam dengan sayatan melintang pada bagian ventral dan
mengamati organ pencernaanya.
e. Merapikan dan membersihkan meja kerja kembali setelah selesai
melakukan pengamatan.
 Prosedur Kerja pada Kelas Mamalia
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menuang chloroform pada kapas, setelah itu membius kelinci.
c. Memastikan kelinci dalam keadaan tidak sadar.
d. Membedah kelinci dengan sayatan melintang pada bagian perut dan
mengamati organ pencernaanya.
e. Merapikan dan membersihkan meja kerja kembali setelah selesai
melakukan pengamatan
VI. Hasil Pengamatan
VII. Hasil Pengamatan Sistem Digestivus
Nosuperclass/class Gambar Keterangan

1.Pisces 1. Ventrikulus
1 2. Intestinum
3. Hati
3
4. Kantung empedu
5. Kloaka
4

5
2. Amphibi 1. Hati
2 2. Ventrikulus
3. Intestinum
1 4. Kloaka

3. Reptil 1. Esofagus
14
2. Ventrikulus
3. Intestinum
4 4. Hati
2 5. Kloaka

5
4. Aves 1. Tembolok
2. Esophagus
1 3. Lambung Kelenjar
2 4. Lambung Pengunyah
3 5. Hati
6. Pankreas
4
7. Intestinum
5 8. Kloaka
6
7
8
5. Mamalia 1
1. Esofagus

3
2. Hati

2
3. Ventrikulus
4. Secum
5. Intestinum
6. Apendiks
5
7. Anus
4
6

7
 lasifikasi Pisces :
Kingdom : Animalia
Pylum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp.

 Klasifikasi Amphibia :
Kingdom : Animalia
Pylum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Annura
Famili : Bufodae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo sp. (Kodok)

 Klasifkasi Reptil :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Scincidae
Genus : Mabouya
Spesies :Mabouya multifasciata

 Klasifikasi Aves :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus

 Klasifikasi Mamalia :
Kingdom : Animalia
Pylum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Lepus
Spesies : Lepus sp.
VIII. Pembahasan
 Tabel Anatomi Perbandingan Sistem Digestivus Hewan Vertebrata
Pisces Amphibi Reptil Aves Mamalia
Kelenjar Kelenjar Kelenjar Kelenjar Kelenjar
Pencernaan Pencernaan Pencernaan Pencernaan Pencernaan
terdiri atas terdiri atas terdiri atas terdiri atas terdiri atas
 Hepar  Hepar  Hepar  Hepar  Hepar
 Pankreas  Pankreas  Pankreas  Pankreas  Pankreas
Alat Alat  Kantung  Kantung  Kantung
Pencernaan Pencernaan empedu empedu empedu
terdiri atas terdiri atas Alat Alat Alat
 Cavum Oris  Cavum Pencernaan Pencernaan Pencernaan
Sistem  Esophagus Oris terdiri atas terdiri atas terdiri atas
Digestivus  Esophagus  Cavum oris  Paruh  Mulut
 Ventrikulus
Vertebrata  Ventrikulus  Esophagus  Esophagus  Esophagus
 Intestinum
 Kloaka  Intestinum  Ventrikulus  Tembolok  Ventrikulus
 Kloaka  Intestinum  Lambung  Usus halus
 Kloaka Kelenjar  Usus besar
 Lambung  Cecum
Pengunyah  Anus
 Usus halus
 Usus besar
 Cecum
 Kloaka

Pada praktikum ini digunakan salah satu perwakilan dari kelas pisces yaitu
ikan lele (Clarias sp.) yang masih segar. Berdasarkan hasil praktikum saluran
pencernaan ikan yang dimulai dari cavum oris, esofagus, ventrikulus, intestinum,
kloaka. Bibir atau labiae oris pada ikan terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas dan
bagian bawah yang menyatu pada maxyla dan mandibula. Pada ikan terdapat
esofagus yang ditemukan sangat pendek, esofagus ikan disini mempunyai bentuk
kerucut, pendek seperti pipa yang terletak dibelakang insang. Esofagus juga
mengandung lendir yang berfungsi untuk membantu penelanan makanan. Fungsi
dari esofagus ini adalah sebagai penghubung rongga mulut dengan ventriculus.
Lambung akan membesar apabila ada makanan yang masuk, lambung mempunyai
batas yang tidak jelas dengan usus. Ventriculus mempunyai fungsi sebagai
penampung makanan dan pencerna makanan. Ventriculus pada ikan tidak memiliki
batas yang kelas denganusus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu
yang berfungsi untuk memeperluas bidang penyerapan makan. Setelah itu terdapat
intestine atau usus, usus bentuknya berupa pipa panjang yang berkelok-kelok dan
bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada ikan meliputi hati dan pankreas.
Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan,
terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak
tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah
punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung
empedu untuk membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk
bulat, berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara
pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan
disalurkan ke usus bila diperlukan. Yang terakhir adalah bagian rectum dan anus.
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang paling terujung. Berfungsi
sebagai penghubung intestine dengan anus. Didalam rectum feses disimpan
terlebih dahulu sebelum dikeluarkan melalui anus. Anus merupakan ujung saluran
pencernaan.

Dari hasil praktikum sistem digestivus pada kelas amphibi menggunakan


Kodok (Bufo sp.). Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diamati organ
pencernaan pada kodok yaitu cavum oris, esophagus, venticulus, intestinum dan
kloaka. Rongga mulut dari kodok (Bufo sp.) ini dilengkapi dengan deretan gigi
yang berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lingua untuk menangkap
mangsa. Amphibi tidak begitu banyak memiliki kelenjar ludah, peran lidah sangat
membantu dalam proses penangkapan mangsa. Pada amphibi terdapat esophagus
yang berupa saluran pendek. Ventriculus pada kodok dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu tempat masuknya esophagus dan lubang keluar menuju usus. Bagian muka
ventrikulus yang besar disebut cardiac, sedangkan bagian posterior mengecil dan
berakhir di pyloris. Proses pencernaan di ventriculus kodok dengan kontraksi
dinding otot ventriculus dan bantuan enzim-enzim. Di dekat lambung menempel
pankreas yaitu kelenjar pencernaan yang berwarna kuning yang berfungsi sebagai
penghasil enzim-enzim pencernaan. Selain itu juga terdapat hepar yang
menghasilkan cairan empedu yang menetralisir racun dan zat – zat toxic yang
masuk ke saluran pencernaan kodok. Selanjutnya ada intestinum. Intestinum
amphibi meliputi, duodenum, jejenum dan ileum namun pada amphibi belum jelas
batas-batasnya. Usus kodok relatif panjang dan menggulung. Selanjutnya yaitu
Colon dan kloaka . Di dalam colon kodok hanya terjadi penyerapan air dan
pembusukan sisa makanan. Bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum
akan menjadi feses. Colon berakhir pada rektum dan akan menuju kloaka. Kloaka
yang terletak di antara kaki belakangan kodok ini merupakan muara bersama antara
saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi dan urin.

Pada hasil praktikum sistem digestivus pada kelas reptile kami menggunakan
kadal (Mabouya multifasciata), dapat ditemukan yaitu saluran pencernaan dari
reptil yang terdiri atas cavum oris, esophagus, ventriculus, intestinum dan kloaka.
Untuk kelenjar pencernaan yang dimiliki antara lain hati, pancreas dan kantung
empedu. Pada reptil memiliki lidah yang panjang untuk dapat menangkap
mangsanya dan mendeteksi suhu panas yang dikeluarkan oleh tubuh
mangsanya.Reptil memiliki usus yang cukup pendek. Letak hati tepat berada
didepan lambung (ventriculus) . Makanan akan diingesti ke dalam rongga mulut
reptil yang akan mengalami pencernaan secara mekanik maupun kimiawi. Mulut
disusun oleh sel-sel bersilia yang mengsekresikan mukus/lendir  untuk membantu
melumasi makanan agar mudah ditelan. Pada reptil pemakan daging (karnivora),
mulut dilengkapi dengan gigi-gigi yang tajam yang membantu menangkap objek
makanannya. Sedangkan pada reptil herbivora, terdapat gigi yang sederhana  dalam
rongga mulutnya. Beberapa reptil, memiliki kelenjar racun di dalam rongga mulut
yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsanya.

Pada praktikum sistem pencernaan aves kami menggunakan ayam (Gallus


gallus) dan dapat ditemukan bahwa saluran pencernaan aves dimulai dari paruh,
rongga mulut, esophagus, tembolok yang merupakan tempat penyimpanan
makanan dan terjadi pencernaan secara mekanik, pro ventriculus (lambung
kelenjar) dimana menghasilkan enzim pencernaan, ventriculus (lambung
pengunyah), kemudian menuju ke intestinum dan bermuara pada kloaka.
Intestinum pada ayam berukuran panjang dan berlekuk – lekuk serta terdapat
sektum yang melekat pada usus yang kemudian bermuara di kloaka. Ayam
memiliki paruh yang sangat keras dan kuat yang fungsinya untuk mematuk
makanannya, ayam tidak memiliki gigi sehingga untuk menghaluskan makanan
yang keras maka ayam akan menelan batu-batu yang kemudian akan berkumpul
pada tembolok yang fungsinya untuk membantu pencernaan secara mekanik dari
ayam. Kelenjar pencernaan ayam terdiri dari hati dan pancreas dimana hati ayam
memiliki ukuran yang besar tetapi tidak lebih besar dari hati mamalia, berwara
merah tua dan terdapat kantong empedu yang berwarna hijau.

Pada praktikum sistem pencernaan mamalia kami menggunakan kelinci


(Lepus sp.), dapat dilihat sistem pencernaan pada kelinci dibagi menjadi saluran
pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestivus).
Sistem pencernaan pada kelinci sudah tertata dengan rapi dan organ-organ
pncernaannya sudah jelas sehingga mudah dikenali. Saluran pencernaan pada
kelinci yang diamati terdiri dari: Rongga mulut (cavum oris), di mulut ditemukan
gigi dan lidah. Gigi yang paling berkembang pada kelinci adalah gigi seri.
Kemudian dilanjutkan dengan esofagus, merupakan pipa musculus yang sempit
yang menembus diafragma dan masuk ke dalam abdomen atau saluran menuju ke
lambung. Esofagus berupa tabung yang berotot yang dilalui makanan yang datang
dari mulut menuju ke lambung. Pada esophagus tidak terjadi proses pencernaan.
Namun, pada praktikum ini esophagus tidak ditemukan. Kemudian lambung,
lambung pada kelinci berbentuk kantong yang berukuran besar. Warna lambung
kelinci yang ditemukan adalah abu-abu kemerahan. Lambung disebut juga
ventrikulus yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal (kardia), bagian tengah
(fundus) dan bagian akhir (pilorus). Lambung berfungsi sebagai tempat
penyimpanan makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan dimana dinding
lambung mensekresikan getah lambung yang terdiri dari air, garam anorganik,
mucus, HCl, pepsinogen dan faktor intrinsik lainnya. Selanjutnya yaitu usus halus,
usus halus yang ditemukan pada kegiatan praktikum berupa saluran panjang dan
berwarna kemerahan. Usus halus berfungsi untuk penyerapan atau absorbs
makanan. Usus halus mamalia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Kemudian usus
besar, usus besar pada kelinci yang diamati berbentuk seperti kantong yang besar
dan berwarna hijau tua keabu-abuan. Usus besar ini panjang dan di ujungnya
terdapat apendiks (umbai cacing). Usus besar berfungsi menyimpan makanan
dalam waktu sementara sebelum nanti dikeluarkan melalui anus. Anus, berupa
lubang yang berfungsi sebagai tempat ekskresi.
Kelenjar pencernaan pada kelinci atau mamalia yang diamati terdiri dari:
 Hati (liver), hati pada kelinci berwana merah tua dan terletak di belakang lambung.
Hati pada kelinci terdiri dari dua lobus, yaitu lobus kiri dan lobus kanan. Hati pada
kelinci berukuran besar. Di belakang hati terdapat gall bladder atau kantong
empedu yang berwarna merah keunguan. Fungsi dari gall bladder adalah
menyimpan cairan empedu yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak.
 Pankreas pada mamalia terletak dekat dengan intestinum dan berwarna merah
muda dimana pancreas berfungsi untuk menghasilkan insulin dan hormone
glukogen

IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
1. Organ – organ digestivus pada hewan vertebrata hampir sama
2. Kelas pisces, organ digestivusnya sangat sederhana dan masih menyatu
dengan masa visceral sehingga sulit dibedakan.
3. Kelas amphibi sudah meningkat, sudah memiliki rongga mulut yang
dilengkapi dengan gigi serta saluran pencernaanya sudah lebih jelas
4. Kelas reptile juga sudah lebih berkembang, pada reptile memiliki lidah
yang panjang serta memiliki kelenjar racun untuk menaklukan mangsanya
5. Kelas aves memiliki sistem digestivus yang lebih kompleks khususnya
pada lambung memiliki lambung kelenjar dan lambung pengunyah.
6. Kelas mamalia memiliki sistem digestivus yang paling kompleks dari
kelas vertebrata lainnya.

Daftar Pustaka
- Artawan, I.K. 2010. Asistensi Praktikum Zoologi Vertebrata. Singaraja:
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Undiksha
- Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang: Penerbit Universitas Negeri
Malang.

- http://www.academia.edu/16007645/Laporan_Praktikum_Struktur_Hewan_
Sistem_Pencernaan_ . Diakses pada 20 Oktober 2018.

- https://www.sridianti.com/sistem-pencernaan-makanan-pada-hewan-
vertebrata.html. Diakses pada 20 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai