Format Askep Yang Benar
Format Askep Yang Benar
Format Askep Yang Benar
1
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN PASIEN HIV/AIDS
2.1 Pengkajian
A. Identitas pasien.
1. Nama :Tn. ABC
2. Umur : 37 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Suku/bangsa : Banten/Indonesia.
5. Agama : Kristen Katholik
6. Status perkawinan : Belum kawin
7. Pendidikan/pekerjaan : SMA Makasar
8. Bahasa yang digunakan : Indonesia
9. Alamat : Jl. Garuda
C. Riwayat kesehatan
2.1 Riwayat kesehatan sebelum sakit ini :
pasien sebelumnya tidak pernah sakit serius kecuali batuk dan
pilek.
2.2 Riwayat kesehatan sekarang :
sejak 12 tahun, yang lalu pasien mengkonsumsi obat putaw dengan
cara suntik. Karena menggunakan obat terlarang akhirnya
dikucilkan oleh saudara-saudaranya. Klien memakai obat karena
merasa terpukul akibat ditinggal menginggal ibunya. Sejak 1 bulan
yang lalu klin mencret-mencret 3-5 kali sehari. Sejak 15 hari yang
lalu mencretnya makin keras dan tak terkontrol. Klien tgl 10-1-
2016, memeriksakan diri ke UGD RSUD nabire.
2.3 Riwayat kesehatan keluarga :
Kedua orang tua sudah meninggal, tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit yang sama atau PMS. Tidak ada penyakit
bawaan dalam keluarga klien.
2
2.2 Pengkajian Kasus Kelolaan
A. ktivitas hidup sehari – hari
3
memakai putaw. dengan petugas.
B. Psikososial.
a. Psikologis :
pasien belum tahu penyakit yang dialaminya, klien hanya merasa
ditelantarkan oleh teman dan keluarganya. Klien punya kaka di
Bandung, tetapi sejak lama tidak berkomunikasi.Klien tidak percaya
dengan kondisinya sekarang. Mekanisme koping pasrah. Klien ingin
diperlakukan manusiawi. Klien pada tanggal 14-1-2002 bermaksud
melakukan bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari lantai II akibat
merasa tidak berguna lagi.
b. Sosial :
sejak 12 tahun sudah berkomunikasi dengan keluarga sejak ayah dan
ibunya meninggal, teman-temanya sebagian pemakai putaw yang
sekarang entah dimana.
c. Spiritual :
Pada waktu sehat sangat jarang ke Gereja. Klien minta didampingi
Pastur Jelanti dari Menara Kathedral Surabaya.
Head to toe :
Kepala:
Bentuk bulat, dan ukuran normal, kulit kepala nampak kotor dan berbau,
Rambut ikal, nampak kurang bersih.
Mata (penglihatan).
Ketajaman penglihatan dapat melihat, konjungtiva anemis, refleks cahaya
mata baik, tidak menggunakan alat bantu kacamata.
Hidung (penciuman).
Bentuk dan posisi normal, tidak ada deviasi septum, epistaksis, rhinoroe,
peradangan mukosa dan polip. Fungsi penciuman normal.
Telinga (pendengaran).
4
Serumen dan cairan, perdarahan dan otorhoe, peradangan, pemakaian alat
bantu, semuanya tidak ditemukan pada pasien. Ketajaman pendengaran
dan fungsi pendengaran normal.
Mulut dan gigi.
Ada bau mulut, perdarahan dan peradangan tidak ada, ada karang
gigi/karies. Lidah bercak-bercak putih dan tidak hiperemik serta tidak ada
peradangan pada faring.
Leher.
Kelenjar getah bening tidak membesar, dapat diraba, tekanan vena
jugularis tidak meningkat, dan tidak ada kaku kuduk/tengkuk.
Thoraks.
Pada inspeksi dada simetris, bentuk dada normal. Auskultasi bunyi paru
normal. Bunyi jantung S1 dan S2 tunggal. Tidak ada murmur.
Abdomen.
Inspeksi tidak ada asites, palpasi hati dan limpa tidak membesar, ada nyeri
tekan, perkusi bunyi redup, bising usus 14 X/menit.
Repoduksi
Penis normal, lesi tidak ada.
Ekstremitas
Klien masih mampu duduk berdiri dan berjalan sedikit, tetapi cepat lelah.
Ektremitas atas kanan terdapat tatoo dan pada tangan kiri tampak tanda
bekas suntikan.
Integumen.
Kulit keriput, pucat, akral hangat.
5
Data Subyektif Data Obyektif
Pasien mengatakan lemah, cepat Keadaan umum :
lelah, bila melaukan aktivitas, Pasien tampak lemah, kurus,
terbatas. dan pucat
Pasien mengatakan kadang Kesadaran : Compos
demam. Mentis
Pasien mengatakan tidak ada TD : 110/70
nafsu makan, saat menelan sakit, mmHg
mengatakan tidak bisa N : 120 x/ mnt
menghabiskan porsi yang R : 22 x/ mnt
disiapkan SB : 37,8oC
Pasien mengatakan diare sejak 1 BB : 40 kg Turgor masih
bulan yang lalu, mengatakan baik, inkontinensia alvi,
menceret 5-7 kali/hari, kadang BAB encer, membran
demam dan keringat pada malam mukosa kering, bising usus
hari, minum 2-3 gelas/hari meningkat 20 X/menit
Klien merasa diasingkan oleh Lemah, 4 hari tidak makan,
keluarga dan teman-temannya, mulut kotor, lemah,
klien tidak punya uang lagi, klien holitosis, lidah ada bercak-
merasa frustasi karena tidak bercak keputihan, Hb
punya teman dan merasa 8,7g/dl, pucat, konjungtiva
terisolasi. Minta dipanggilkan anemis
Pastur Jelantik dari Gereja
Katedral.
6
Data Penyebab Masalah
Ds :
Pasien mengatakan
kadang demam
Do :
Keadaan umum : Pasien
tampak lemah, kurus,
dan pucat
Immunocompromised Resiko Infeksi
Kesadaran : Compos
Mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 120 x/ mnt
R : 22 x/ mnt
SB : 38,oC
Ds :
Pasien mengatakan
diare sejak 1 bulan yang
lalu, mengatakan
menceret 5-7 kali/hari,
kadang demam dan
keringat pada malam Resiko tinggi terhadap
hari, minum 2-3 Diare intake cairan kekurangan volume
gelas/hari. cairan
Do :
Turgor masih baik,
inkontinensia alvi, BAB
encer, membran mukosa
kering, bising usus
meningkat 20 X/menit
Ds :
Pasien mengatakan
tidak ada nafsu makan,
saat menelan sakit,
mengatakan tidak bisa
menghabiskan porsi
yang disiapkan. Intake yang tidak Perubahan nutrisi
Do : adekuat kurang dari kebutuhan
Lemah, 4 hari tidak tubuh
makan, mulut kotor,
lemah, holitosis, lidah
ada bercak-bercak
keputihan, Hb 8,7g/dl,
pucat, konjungtiva
anemis
Ds : Harga diri rendah Resiko bunuh diri
7
Klien merasa
diasingkan oleh
keluarga dan teman-
temannya, klien tidak
punya uang lagi, klien
merasa frustasi karena
tidak punya teman dan
merasa terisolasi. Minta
dipanggilkan Pastur.
Do :
Mencoba melakukan
percobaan bunuh diri
tanggal 14-1-2016,
dengan berusaha
menceburkan diri dari
lantai II.
8
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN HIV/AIDS
(DIAGNOSA, INTERVENSI,)
No Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan Intervensi Rasional
1 Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan Keseimbangan cairan dan Monitor tanda-tanda Volume cairan deplesi
b/d kehilangan yang berlebihan, diare berat, elektrolit dipertahankan dehidrasi. merupakan komplikasi dan
ditandai dengan : dengan kriteria intake dapat dikoreksi.
Ds : seimbang output, turgor
Pasien mengatakan diare sejak 1 bulan yang lalu, normal, membran mukosa
mengatakan menceret 5-7 kali/hari, kadang demam lembab, kadar urine normal, Monitor intake dan ouput Melihat kebutuhan cairan
dan keringat pada malam hari, minum 2-3 tidak diare setelh 3 hari yang masuk dan keluar.
gelas/hari. perawatan.
Do :
Turgor masih baik, inkontinensia alvi, BAB encer,
Anjurkan untuk minum Sebagai kompensasi akibat
peroral peningkatan output.
membran mukosa kering, bising usus meningkat 20
X/menit
Atur pemberian infus dan Memenuhi kebutuhan intake
eletrolit : RL 20 tetes/menit. yang peroral yang tidak
terpenuhi.
Kolaborasi pemberian
antidiare antimikroba
Mencegah kehilangan cairan
tubuh lewat diare (BAB).
2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Setelah satu 4 hari perawatan Monitor kemampuan Mengetahui jenis makanan
intake yang tidak adekuat ditandai dengan : pasien mempunyai intake mengunyah dan menelan. yang lebih cocok
Ds : kalori dan protein yang
9
Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, saat adekuat untuk memenuhi
menelan sakit, mengatakan tidak bisa kebutuhan metaboliknya
menghabiskan porsi yang disiapkan. dengan kriteria pasien makan, Monitor intake dan ouput. Untuk membandingkan
Do : serum albumin dan protein kebutuhan dengan suplai
Lemah, 4 hari tidak makan, mulut kotor, lemah, dalam batas normal, sehingga diharapkan tidak
holitosis, lidah ada bercak-bercak keputihan, Hb menghabiskan porsi yang terjadi kurang nutrisi
8,7g/dl, pucat, konjungtiva anemis disiapkan, tidak nyeri saat
menelan, mulut bersih. Rencanakan diet dengan Untuk mengurangi kotoran
pasien dan orang penting dalam mulut yang dapat
lainnya.Anjurkan oral menurunkan nafsu makan.
hygiene sebelum makan.
3 Resiko infeksi b/d immunocompromised ditandai Pasien akan bebas infeksi Monitor tanda-tanda infeksi Untuk pengobatan dini
dengan : oportunistik dan baru.
Ds : komplikasinya dengan
Pasien mengatakan kadang demam kriteria tak ada tanda-tanda
Do : infeksi baru, lab tidak ada gunakan teknik aseptik pada Mencegah pasien terpapar
Keadaan umum : Pasien tampak lemah, kurus, dan infeksi oportunis, tanda vital setiap tindakan invasif. Cuci oleh kuman patogen yang
pucat dalam batas normal, tidak ada tangan sebelum meberikan diperoleh di rumah sakit.
Kesadaran : Compos Mentis luka atau eksudat. tindakan.
TD : 110/70 mmHg
N : 120 x/ mnt
R : 22 x/ mnt
Anjurkan pasien metoda Mencegah bertambahnya
mencegah terpapar terhadap infeksi
SB : 37,8oC
lingkungan yang patogen.