Anda di halaman 1dari 5

PAKET PENYULUHAN

Pokok bahasan : Mengenali dan Penanganan Pertama Infark Miokard Akut


Waktu : 30 menit
Sasaran : Keluarga pasien
Hari/Tanggal : Jumat, 1 Juni 2018
Tempat : IGD RST Soepraoen

A. LATAR BELAKANG
Infark miokard akut (IMA) atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung adalah
suatu keadaan dimana suplai darah pada suatu bagian jantung terhenti sehingga sel otot
jantung mengalami kematian (Robbins SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi,
2012). Infark miokard sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak,
umumnya pada pria usia 35-55 tahun, tanpa ada keluhan sebelumnya (Tim Penyusun
FKUI, 2001 dalam Pratiwi, 2012). Serangan jantung merupakan peristiwa darurat medis
sehingga tindakan pertama yang diberikan pada pasien serangan jantung akan
berpengaruh besar untuk mencegah kerusakan jaringan jantung. Setiap tahun jutaan
orang meninggal dunia karena tidak mendapat bantuan medis secepatnya (Kartika,
2013). Keterlambatan tindakan yang diakibatkan ketidaktahuan keluarga pasien dengan
IMA dalam memberikan pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung merupakan
salah satu penyebab kematian pasien.
Menurut laporan WHO, pada tahun 2004 penyakit IMA merupakan penyebab
kematian utama di dunia (WHO, 2008 dalam Siregar, 2011). Terhitung sebanyak
7.200.000 (12,2%) kematian terjadi akibat penyakit ini di seluruh dunia. Sedangkan pada
negara berpenghasilan rendah, IMA adalah penyebab kematian nomor dua dengan
angka mortalitas 2.470.000 (9,4%) (WHO, 2008 dalam Siregar, 2010). Pada tahun 2005,
data dari WHO menunjukkan 17,5 juta atau 30 persen dari 58 juta kematian di dunia,
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari seluruh angka tersebut,
penyebab kematian antara lain disebabkan oleh serangan jantung (7,6 juta penduduk),
stroke (5,7 juta penduduk), dan selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah (4,2 juta penduduk) (Guntoro, 2013).
Di Indonesia pada tahun 2002, penyakit IMA merupakan penyebab kematian
pertama, dengan angka mortalitas 220.000 (14%) (WHO, 2008 dalam Siregar, 2010).
Direktorat Jendral Yanmedik Indonesia meneliti bahwa pada tahun 2007, jumlah pasien
penyakit jantung yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit di Indonesia
adalah 239.548 jiwa. Kasus terbanyak adalah panyakit jantung iskemik, yaitu sekitar
110,183 kasus. Case Fatality Rate (CFR) tertinggi terjadi pada infark miokard akut
(13,49%) dan kemudian diikuti oleh gagal jantung (13,42%) dan penyakit jantung lainnya
E. Analisa Situasi
a. Peserta
Jumlah peserta minimal 7 orang merupakan keluarga pasien
b. Pengajar / Fasilitator
Fasilitator adalah mahasiswa profesi jurusan keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang

F. Alat Bantu dan Media


1. Leaflet

G. Materi Pembelajaran (terlampir)


1. Menjelaskan pengertian Infark miokard akut
2. Menjelaskan penyebab Infark miokard akut
3. Menjelaskan tanda gejala Infark miokard akut
4. Menjelaskan cara menangani Infark miokard akut
5. Menjelaskan pencegahan Infark miokard akut

H. KEGIATAN
Tahap Waktu Kegiatan perawat Kegiatan peserta Metode Media
Kegiatan
Pendahuluan 5 1. Menjelaskan cakupan 1. Mendengarkan Ceramah -
menit materi dan berkenalan dan , Tanya
2. Menjelaskan tujuan memperhatikan jawab
diberikan penyuluhan 2. Mendengarkan
tentang Infark miokard dan
akut memperhatikan
3. Menggali tingkat 3. Menjawab
pengetahuan awal pertanyaan
peserta
Penyajian 15 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan ceramah leaflet
menit pengertian Infark dan
miokard akut memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab
dari Infark miokard
akut
3. Menjelaskan tanda dan
gejala Infark miokard
akut
4. Menjelaskan
penanganan Infark
miokard akut
5. Menjelaskan
Pencegahan Infark
miokard akut
Penutup 10 Menutup pertemuan 1. Menjawab Diskusi
menit 1. Membuka sesi tanya 2. Bertanya Ceramah
jawab jika masih ada 3. Memperhatikan , Tanya,
yang kurang jelas Jawab
2. Memberikan pertanyaan
kepada peserta
3. Meminta klien atau salah
satu keluarga untuk
mereview materi yang
telah disampaikan
4. Menyimpulkan materi
yang diberikan

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penyuluh mencari literatur mengenai Infark miokard akut
b. Penyuluh membuat SAP mengenai Infark miokard akut, telah mempersiapkan
terkait materi, media, alat bantu, serta sarana-prasarana yang digunakan
untuk penyuluhan kesehatan dengan matang
c. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan pengorganisasian

2. Evaluasi Proses
a. Tidak semua peserta mengikuti penyuluhan sampai akhir karena rotasi pasien
ke ruangan
b. Suasana penyuluhan kondusif dan lancar
c. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
d. Tidak ada umpan balik pertanyaan dari peserta

3. Evaluasi Hasil
No Indikator Hasil
1 Jumlah peserta penyuluhan 100%
2 Sarana prasarana siap 100%
(leaflet, tempat penyuluhan)
3 Penyaji menyiapkan materi dan 100%
mampu menguasai materi
4 Kegiatan penyuluhan berjalan 90%
lancar dan konsusif

J. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Leaflet
Lampiran 2 : Absensi Penyuluhan
Lampiran 3 : Dokumentasi
Lampiran 3

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai