1. Usia
Jumlah urine pada balita akan jauh lebih banyak dikarenakan faktor makanan
yang lebih encer dan belum maksimal nya menahan rangsang untuk buang air
kecil. Berbeda dengan lansia, karena kemampuan nefron ginjal yang menurun
sehingga urine yang dikeluarkan lebih sedikit.
2. Hormon ADH
Antidiuretik hormon (ADH) adalah hormon yang berfungsi untuk penyerapan
air. Jika ADH sedikit maka penyerapan air pun sedikit sehingga urine yang
dibuang akan lebih banyak.
3. Jumlah/volume air yang dikonsumsi
Semakin banyak jumlah air yang diminum seseorang, maka jumlah urine
yang dikeluarkan pun semakin banyak. Hal ini disebabkan semakin banyak air
yang diminum, akan sedikit yang diserap darah sehingga jumlah urine lebih
banyak dan bewarna bening transparan atau kuning pucat.
Begitu sebaliknya, jika cairan yang masuk ke tubuh sedikit darah akan
semakin banyak menyerap cairan tubuh sehingga membuat urine yang
diproduksi ginjal lebih sedikit dan bewarna kuning pekat dan hal ini
menandakan bahwa tubuh sedang mengalami dehidrasi.
4. Cuaca/suhu lingkungan
Jika suhu lingkungan sedang panas, eskresi akan lebih banyak
mengeluarkannya melalui keringat dalam wujud keringat. Sebaliknya, jika
suhu lingkungan dingin akan lebih mengeluarkan banyak urine.
5. Gaya hidup dan aktivitas
Orang yang sering minum alkohol dan mengkonsumsi kafein jumlah urine
lebih sedikit karena terjadi penghambatan ADH.
6. Kondisi psikologis
Seseorang yang mengalami stress dan emosi metabolisme tubuh akan lebih
cepat sehingga urine yang dikeluarkan lebih banyak.
7. Kesehatan
Kondisi orang yang sakit akan lebih banyak mengeluarkan urine daripada
orang sehat.
Sumber:
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-pembentukan-
urine/amp/#aoh=15860051958808&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s