Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK

Konsep-konsep dasar strategi dan manajemen strategik

Dosen Pengampu :
Dr. Indarto, SE,MSi

Disusun Oleh :
Kelompok 12
1. Aji Sutrisno ( B.131.17.0019 )
2. M Nur Taufiq ( B.131.17.00 )
3. Iqbal Tegar W ( B.131.17.0047 )
4. Ainulutviah ( B.131.17.0265 )

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN AJARAN 2020


KONSEP - KONSEP DASAR STRATEGI DAN MANAJEMEN
STRATEGIK

1. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari
kata “ to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan.
Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur,
membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha
yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli yaitu :
a. Menurut R. Terry, Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya.
b. Menurut James A.F. Stoner, Manajemen merupakan suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
c. Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel, Manajemen adalah usaha untuk
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Mengenai definisi manajemen, sebenarnya ada banyak versinamun
demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa kita jadikan
pegangan adalah bahwa “Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau
pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang
terbatas”.
2. Pengertian Strategik
Asal kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, strategos.
Pengertian strategi menurut Glueck dan Jauch adalah Rencana yang disatukan, luas
dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan
tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut :
a. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu
cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
b. Pengertian Khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru
dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang
dilakukan.
Jadi dapat disimpulkan secara singkat bahwa strategi adalah rencana
jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
analisis dan pengamatan lingkungan.
3. Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen adalah proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian atau pengawasan,
yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan SDM dan sumber daya lainnya. Sedangkan, strategi adalah rencana
jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh
jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Pengertian Manajemen Strategik menurut beberapa ahli yaitu :
a. Pengertian manajemen strategis menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen
adalah “Strategic Management is that a set of managerial decisions and actions
that determines the long-run performance of a corporation”, dan jika
diterjemahkan secara bebas maka Manajemen strategis adalah serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang.
b. Pengertian manajemen strategis menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan
bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang
dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
c. Pengertian manajemen strategi menurut Fred R. David adalah bahwa manajemen
strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat
mencapai tujuan.
d. Pengertian manajemen strategis menurut Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech
(Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998) : Manajemen Strategis
adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu
strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran
perusahaan.
Jadi secara umum dapat dijelaskan bahwa manajemen strategis merupakan proses
atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan.
Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi/
perusahaan di dunia bisnis karena  :
a. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan
b. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak
c. Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata
d. Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas
Hirarki Strategi
Strategi-strategi itu berinteraksi erat dan berkelanjutan serta harus diintegrasikan
dengan baik demi kesuksesan perusahaan.Pelaksanaan khususnya sangat bervariasi
antar satu perusahaan.
Adapun keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yakni :
a. Ketrampilan konseptual (conceptional skill)
Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi yang kemudian dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan.
b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan
membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
a. Keterampilan manajemen waktu, keterampilan yang merujuk pada kemampuan
seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
b. Keterampilan membuat keputusan, kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan
adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer
atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan:
a. Mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil
untuk menyelesaikannya.
b. Mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik.
c. Mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
4. Perencana Strategi
a. Pejabat eksekutif kepala f. Penasehat
b. Presiden g. Dekan
c. Pemilik h. Atau wirausahawan
d. Ketua dewan direksi
e. Direktur eksekutif

5. Tingkatan Strategi
a. Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Masyarakat adalah kelompok
yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam, ada pemerintah
dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan
kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara
organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat
menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi
sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik
terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand
Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Bagaimana misi
itu dijalankan, hal ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan
perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
c. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah
masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para
pengusaha, para donor dan sebagainya untuk memperoleh keuntungan stratejik yang
sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d. Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain.
 Strategi functional ekonomi, mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan
organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, berkaitan dengan
keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
 Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu
planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating,
communicating,
decision making, representing, dan integrating.
 Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi
lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang
selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).
Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat
bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh
dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya
memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104,
1996).

6. Model Manajemen Strategi


a. Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan cita-cita tentang keadaan
di masa datang yang ingin diwujudkan oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari
jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah.  Misi adalah penjabaran secara
tertulis mengenai visi agar visi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf
perusahaan.
b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak
berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk
mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena
pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali organisasi. Selain
pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal
perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi
yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Berdasarkan pemahaman lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga
kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui. Selain itu, perusahaan perlu
mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar perusahaan memiliki
keunggulan kompetitif.
c. Analisis Pilihan Strategi
Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai
strategi. Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak
menyadarinya. Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan, dan
bahkan antar-situasi. Namun ada sejumlah strategi yang sudah umum diketahui,
dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan
ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi generic.
Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok strategi generic ini akan dipilih
salah satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand strategy) dengan
menggunakan cara-cara tertentu.
d. Sasaran Jangka Panjang
Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses
berkesinambungan yang memerlukan tahapan. Untuk menentukan apakah suatu
tahapan sudah dicapai atau belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun
waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-
angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi
induk yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-
baginya ke dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu
tahunan, secara berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta
dapat diukur. Sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi
fungisonal yang sifatnya operasional.
Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang
fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama
dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional menjadi
penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan
strategi utamanyan saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya.
Dalam organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-bidang fungsional
utamanya adalah bidang keuangan, SDM, produksi dan operasi, serta bidang
pemasaran.
f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah
ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan
tidak efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik
minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien
serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Pengendalian
atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang
diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah
disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang. Jika hasil evaluasi pekerjaan
diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja
dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau oleh hal-hal lain
yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang.

7. Manfaat Manajemen Strategi


Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) adalah:
 Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan
pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
 Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari
proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan
karyawan.
 Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan
memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan
menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan
inisiatif serta imajinasi.
 Mendatangkan laba
 Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
 Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
 Meningkatnya produktivitas karyawan
 Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
 Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan
Manfaat Manajemen Strategis secara umum:
 Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.
 Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan
interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar.
 Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki
pengertian mereka atas penghargaan produktivitas did lam setiap perencanaan
strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.
 Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka
terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep
manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil
daripada yang tidak menerapkannya.

8. Menetapkan Tujuan Perusahaan


Tujuan perusahaan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan yang telah dietapkan
perusahaan. Tujuan perusahaan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan
akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan. Jadi tujuan perusahaan
adalah hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan
merupakan hasil dari penyelesaian misi perusahaan.
Beberapa bidang dimana perusahaan perlu membuat tujuan dan sasaran
adalah :
a. Profitabilitas (laba bersih yang ingin diapai)
b. Efisiensi (biaya rendah)
c. Pertumbuhan (kenaikan aset, total penjualan dsb)
d. Kekayaan pemegang saham (dividen dan apresiasi harga saham)
e. Penggunaan sumber daya (ROE atau ROI)
f. Reputasi ( diperhitungkan sebagai perusahaan yang “terkenal”)
g. Kontribusi untuk karyawan ( keamanan kerja, upah)
h. Kontribusi untuk lingkungan (pajak, amal, CSR, produk bermanfaat)
i. Kepemimpinan pasar (pangsa pasar)
j. Kepemimpinan teknologi (inovasi, kreatifitas)
k. Kelangsungan hidup (menghindari kebangkrutan); dan atau
l. Kebutuhan pribadi manajemen puncak ( menggunakan peruahaan untuk tujuan
pribadi, seperti menyediakan pekerjaan untuk keluarga)
(Ref : Hunger & Wheelen, Strategic Management, Addison-Wesley, 2013.)
Tujuan perusahaan menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian,
permotivasian dan pengendalian. Tujuan ditetapkan sebagai petunjuk dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi serta menjadi petunjuk untuk
melakukan performance appraisal. Tanpa tujuan dan komunikasi yang efektif,
perilaku dalam perusahaan dapat tersesat keberbagai arah.
Secara umum, tujuan perusahaan biasanya dikatagorikan dalam dua jenis, yaitu
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah
sasaran perusahaan yang ingindicapai biasanya dalam kurun waktu satu sampai dua
tahun. Tujuan jangka panjang adalah sasaran perusahaan yang ingin dicapai untuk
kurun waktu dua sampai lima tahun. Baik buruknya suatu tujuan secara umum
biasanya ditentukan oleh bagaimana tujuan tersebut benar-benar berguna bagi
perusahaan.

9. Manajemen Strategik dalam perusahaan kecil, organisasi nirlaba, dan


pemerintah
Suatu organisasi pada dasarnya bisa dibedakan menjadi dua kategori:
a. Organisasi bisnis/komersial (swasta)
Organisasi ini adalah organisasi yang bertujuan mendapatkan laba sebanyak-
banyaknya bagi pemilik.
b. Organisasi non-komersial (sektor publik)
kegiatannya lebih banyak berhubungan dengan aktivitas sosial dan pelayanan
masyarakat. Contohnya, lembaga pemerintahan, partai politik, yayasan, sekolah,
universitas, rumah sakit dan organisasi sejenis lainnya. Dari sudut pandang
kepemilikan, organisasi ini dimiliki secara kolektif oleh masyarakat/publik. Atas
dasar itu, organisasi ini dinamakan sebagai organisasi sektor publik.
Kategori organisasi jenis sebenarnya masih bisa diklasifilcasikan lagi menjadi:
a. Lembaga Pemerintahan
Organisasi pemerintahan, baik pemerintah pusat dan daerah. Secara
operasional, organisasi ini diselenggarakan oleh pemerintah, dengan kata lain
pengelolanya adalah pemerintah dan pemiliknya adalah warga negara.
b. Lembaga Non-pemerintahan (Organisasi Nirlaba)
Organisasi yang merupakan bagian dari subklasifikasi ini adalah organisasi
yang didirikan oleh masyarakat, baik dalam bentuk yayasan, organisasi profesi,
partai politik, maupun organisasi keagamaan. Secara operasional organisasi ini
tidak mencari laba dan juga tidak diselenggarakan oleh pemerintah. Pengelolanya
adalah orang-orang yang dipercaya oleh masyarakat, dan pemiliknya adalah
masyarakat.
Berdasarkan pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa
karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan
utamanya adalah pada cara organisasi tersebut memperoleh sumber daya. Organisasi
bisnis memperoleh sumber daya dari modal pemilik atau setoran pemilik,
sedangkan organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota
atau masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat. Identifikasi perlu kita
lakukan, karena pada kenyataannya, organisasi sektor publik (terutama organisasi
nirlaba) juga bisa menawarkan produk/jasa yang tidak berbeda dengan organisasi
bisnis.

Manajemen Strategis dalam Perusahaan Kecil


Kurangnya pengetahuan tentang Manajemen Strategi pada bisnis kecil merupakan
hambatan yang serius bagi pebisnis kecil, masalah lainnya adalah modal yang kurang
memadai untuk memanfaatkan peluang eksternal dan pemahaman kerangka acauan sehari-
hari. Risetpun menunjukkan bahwa manajemen strategi pada perusahaan kecil lebih informal
daripada perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil yang menggunakan manajemen strategis
lebih berhasil dibanding dengan yang tidak menggunakan. 

Anda mungkin juga menyukai