Anda di halaman 1dari 5

HASIL DISKUSI LAPORAN KASUS SINDROM NEFROTIK

SESI I

Tanggal : Jumat, 8 Mei 2020 (11.00 – 14.00)

Moderator : Kurnia Altiwi

Notulen : Eka Dewa Airlangga

Pemateri :

1. Nurul Azizah (11.23)


Ditanggapi oleh (Eka Dewa Airlangga) 11.45 : kenapa saudara mengangkat
intoleransi aktivitas ? jelaskan perbedaan diagnosa intoleransi aktivitas dan
hambatan mobilitas fisik !
Dijawab oleh (Nurul Azizah) 11.56 : untuk intoleran itu seharusnya kondisi terkait
dengan gangguan pernafasan dan hambatan mobilitas fisik biasanya terkait
gangguan muscoloskeletal dan neuromuscular.
Ditambahkan oleh (Siti Nurul Hikmah) 11.58 : menurut saya lebih tepat jika
diambil intoleransi aktivitas karena klien tidak cukup energi untuk fisiologis untuk
mempertahankan aktivitas. Kekuatan otot memang menurun tapi tubuh mampu
berkoordinasi dengan normal, serta pergerakan sendi juga bagus dan tonus otot
juga ada.

2. Siti Nurul Hikmah (11.34)


Ditanggapi oleh (Eka Dewa Airlangga) 11.52 : pada diagnosa nyeri akut, kenapa
saudara mengambil agen cedera fisik sebagai faktor yang berhubungan ?
Dijawab oleh (Siti Nurul Hikmah) 12.07 : terimakasih saudara Eka ada kesalahan
dalam faktor berhubungan yang saya cantumkan, seharusnya agen cedera biologis.
Terima kasih.
Ditanggapi oleh (Eka Dewa Airlangga) 12.12 : baik. Bisa saudara jelaskan
perbedaan penyebab dari agen cedera fisik dan biologi ?
Dijawab oleh (Siti Nurul Hikmah) 13.01 : agen cedera fisik itu penyebab nyeri
akibatcidera fisik seperti lecet, memar dll.
3. Nanik Handayani (11.34)
Ditanggapi oleh (Eka Dewa Airlangga) 13.03 : apakah tidak ada DO yang lain
agar MK Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh dapat ditegakkan pada kasus ini ?
Masukan dari (Nurul Azizah) 13.07 : terkait diagnosa nyeri di DO dan DS nya,
seharusnya yang di DO masuk di DS karena yang merasakan nyeri yang bisa
menilai pasien sendiri dan yang bisa merasakan nyerinya seperti apa itu hanya
pasien sendiri. Terimakasih.
Jawaban oleh (NanikHandayani) 13.19 : ada penambahan DO antara lain : pasien
enggan makan, tampak pucat, bising usus 20x/menit. Seharusnya saya lebih teliti
dalam penulisannya. Terima kasih.

4. Findriana Eka Sukmasari (11.38)


Ditanggapi oleh (Nurul azizah) 13.16 : untuk prioritas diagnosanya antara
hambatan mobilitas fisik dan gangguan pola tidur mana yg lebih diprioritaskan ?
jelaskan ! Terima kasih.
Dijawab oleh (Findriana Eka Sukmasari) 13.23 : menurut saya lebih
mengutamakan MK gangguan pola tidur karena tidur digunakan untuk masa
pemulihan fisik setelah melakukan aktivitas. Jika tidak mengutamakan MK tidur,
pasien tidak bisa melakukan aktivitas yg disebabkan oleh badan kelemahan dan
badan tidak segar. Jadi MK tersebut digunakan agar klien dapat memenuhi kriteria
hasil badan menjadi segar, tidak menguap dan cukup istirahat. Terima kasih.
Ditanggapi oleh (Nurul Azizah) 13.29 : meskipun pasien tersebut mengalami
kerusakan integritas struktur tilang, apakah gangguan pola tidur tetap jadi prioritas
utama ?
Dijawab oleh (Findriana Eka Sukmasari) 13.38 : menurut saya, seseorang yg
mengalami fraktur tetap membutuhkan tidur untuk memenuhi kebutuhan pola
istirahatnya. Walaupun tidak semua posisi terlentang, bisa dilihat dari kondisi
klien.
5. Kurnia Altiwi (11.50)
Masukan dari (Eka Dewa Airlangga) 13.07 : Di diagnosa ke tiga pada DS klien
mengatakan mengalami edema. Seperti yg kita tahu dalam kasus ini klien adalah
masyarakat awam dan berpendidikan SD. Saya rasa penulisan DSnya bisa diganti
dengan kata klien mengatakan mengalami bengkak. Terima kasih.
Jawaban dari (Kurnia Altiwi) 13.09 : baik. Terimakasih atas masukannya.
SESI II

1. Tanggal : 8 Mei 2020 (14.00 – 16.00)


2. Moderator : Kurnia Altiwi
3. Notulen : Eka Dewa Airlangga
4. Pemateri :

1. Nunung Haryanti (14.03)


Ditanggapi oleh (Nurul Azizah) 14.14 : untuk prioritas diagnosa hambatan
mobilitas fisik dengan defisit perawatan diri di prioritaskan mana ? saudara
memprioritaskan defisit perawatan diri dulu akan tetapi kenapa di etiologi
saudara yang diagnosa perawatan diri itu kenapa hambatan mobilitas fisik
dulu ?
Dijawab oleh (Nunung Aryanti) 14.25 : dilihat dari datanya menunjukkan
jika klien sudah mengalami permasalahan dalam perawatan dirinya. Terima
kasih.
Disanggah oleh (Nurul Azizah) 14.28 : kenapa tidak hambatan terlebih
dahulu ?
Dijawab oleh (Nunung Aryanti) 14.33 : mungkin itu kesalahan saya
memprioritaskan diagnosa.

2. Sinta Widyawati (14.07)


Masukan oleh (Nurul Azizah) 14.15 : untuk MK kelebihan volume cairan
bisa ditambahkan data Hb dan Ht. Terima kasih.
Sinta Widyawati (14.17) : baik terimakasih atas masukannya.

3. Eka Dewa Airlangga (14.11)


Ditanggapi oleh (Nurul Azizah) 14.20 : bagaimana saudara memprioritaskan
diagnosa, anda melihatnya dari segi apanya ? apa sudah benar ? terima kasih.
Dijawab oleh (Eka Dewa Airlangga) 14.37 : jika cairan tidak diatasi lebih
dulu maka cairan bisa masuk kerongga paru dan menyebabkan edema pulmo
sehingga klien akan mengalami sesak nafas. Terima kasih.
Disanggah (nurul azizah) 14.40 : mana yg lebih utama diagnosa resiko atau
diagnosa yg tidak resiko ?
Dijawab (Eka Dewa Airlangga) 14.47 : MK prioritas yang utama dan bisa
mengangkat MK resiko agar klien tidak mengalami masalah baru. Saya akui
memang urutan penetapan diagnosa saya teracak-acak. Terima kasih.
Ditanggapi oleh (Siti Nurul Hikmah) 14.24 : anda menyebutkan mengambil
diagnosa resiko infeksi dengan menyertakan DS : adanya edema DO : adanya
tanda peradangan nyeri (-), tumor (+), Calor (+), Dolor (+) dann fungsiolaesa
(+). Dimanakah yang menunjukkan dibagian apa tanda peradangan
munculnya tumor ?
Dijawab (Eka Dewa Airlangga) 14.27 : dibagian ekstremitas atas yang
mengalami edema. Teriama kasih.
Disanggah (Siti Nurul Hikmah) 14.28 : apa perbedaan tumor dan edema ?
Dijawab oleh (Eka Dewa Airlangga) 14.33 : tumor bengkak, edema juga
bengkak. Mungkin bengkak tumor disebabkan oleh peradangan dan bengkak
edema disebabkan oleh kelebihan volume cairan pada bagian tertentu.
Terimakasih.
Disanggah oleh (Siti Nurul Hikmah) 14.34 : apakah tumor berbeda dengan
massa ?
Dijawab oleh (Eka Dewa Airlangga) 14.37 : neoplasma atau tumor juga bisa
disebut sebagai nodul atau massa.
Disanggah oleh (siti nurul hikmah) 14. 41 : tindakan kolaboratif apa yang
dilakukan agar tidak udem pulmo ?
Dijawab (Eka Dewa Airlangga) 14.42 : kurangi asupan natrium dan berikan
injeksi furosemid agar edema berkurang.
Siti Nurul Hikmah : terima kasih sodara eka.

4. Setyo Budi Nugroho (14.20)


Ditanggapi oleh (findri) 14.41 : kenapa ambil MK kelebihan vlume cairan
b.d kelebihan cairan ? bukannya dengan kelebihan natrium ?
Dijawab oleh (setyo) 15.09 : setelah saya lihat woc edema disebabkan oleh
kenaika natrium.
Disanggah (Findri) 15.12 : kenapa anda yakin natrium dapat menyebabkan
kelebihan cairan ?
Dijawab (Setyo) 15.19 : Natrium bersifat menarik air kadar natrium yang
tinggi akan menyebabkan cairan tubuh tertari ke dalam darah menjadi lebih
banyak. Penguurangan asupan natrium bertujuan untuk mengindari kelebihan
cairan di darah. Jadi volume darah yang mengalir ke ginjal juga tidak banyak
sehingga beban ginjal berkurang.

5. Pande Komang (15.22)


Masukan dari (Nurul Azizah)15.28 : untuk DS dan DO bisa ditambahin di
pengkajian soalnya di pengkajian lebih lengkap agar bisa memperkuat
diagnosa. Terima kasih.
(Pande komang) 15.38 : Terima kasih atas masukannya

Anda mungkin juga menyukai