Ditanggapi oleh (Eka Dewa Airlangga) 11.45 : kenapa saudara mengangkat intoleransi aktivitas ? jelaskan perbedaan diagnosa intoleransi aktivitas dan hambatan mobilitas fisik ! Dijawab oleh (Nurul Azizah) 11.56 : untuk intoleran itu seharusnya kondisi terkait dengan gangguan pernafasan dan hambatan mobilitas fisik biasanya terkait gangguan muscoloskeletal dan neuromuscular. Ditambahkan oleh (Siti Nurul Hikmah) 11.58 : menurut saya lebih tepat jika diambil intoleransi aktivitas karena klien tidak cukup energi untuk fisiologis untuk mempertahankan aktivitas. Kekuatan otot memang menurun tapi tubuh mampu berkoordinasi dengan normal, serta pergerakan sendi juga bagus dan tonus otot juga ada.
2. Siti Nurul Hikmah (11.34)
Ditanggapi oleh (Eka Dewa Airlangga) 11.52 : pada diagnosa nyeri akut, kenapa saudara mengambil agen cedera fisik sebagai faktor yang berhubungan ? Dijawab oleh (Siti Nurul Hikmah) 12.07 : terimakasih saudara Eka ada kesalahan dalam faktor berhubungan yang saya cantumkan, seharusnya agen cedera biologis. Terima kasih. Ditanggapi oleh (Eka Dewa Airlangga) 12.12 : baik. Bisa saudara jelaskan perbedaan penyebab dari agen cedera fisik dan biologi ? Dijawab oleh (Siti Nurul Hikmah) 13.01 : agen cedera fisik itu penyebab nyeri akibatcidera fisik seperti lecet, memar dll. 3. Nanik Handayani (11.34) Ditanggapi oleh (Eka Dewa Airlangga) 13.03 : apakah tidak ada DO yang lain agar MK Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh dapat ditegakkan pada kasus ini ? Masukan dari (Nurul Azizah) 13.07 : terkait diagnosa nyeri di DO dan DS nya, seharusnya yang di DO masuk di DS karena yang merasakan nyeri yang bisa menilai pasien sendiri dan yang bisa merasakan nyerinya seperti apa itu hanya pasien sendiri. Terimakasih. Jawaban oleh (NanikHandayani) 13.19 : ada penambahan DO antara lain : pasien enggan makan, tampak pucat, bising usus 20x/menit. Seharusnya saya lebih teliti dalam penulisannya. Terima kasih.
4. Findriana Eka Sukmasari (11.38)
Ditanggapi oleh (Nurul azizah) 13.16 : untuk prioritas diagnosanya antara hambatan mobilitas fisik dan gangguan pola tidur mana yg lebih diprioritaskan ? jelaskan ! Terima kasih. Dijawab oleh (Findriana Eka Sukmasari) 13.23 : menurut saya lebih mengutamakan MK gangguan pola tidur karena tidur digunakan untuk masa pemulihan fisik setelah melakukan aktivitas. Jika tidak mengutamakan MK tidur, pasien tidak bisa melakukan aktivitas yg disebabkan oleh badan kelemahan dan badan tidak segar. Jadi MK tersebut digunakan agar klien dapat memenuhi kriteria hasil badan menjadi segar, tidak menguap dan cukup istirahat. Terima kasih. Ditanggapi oleh (Nurul Azizah) 13.29 : meskipun pasien tersebut mengalami kerusakan integritas struktur tilang, apakah gangguan pola tidur tetap jadi prioritas utama ? Dijawab oleh (Findriana Eka Sukmasari) 13.38 : menurut saya, seseorang yg mengalami fraktur tetap membutuhkan tidur untuk memenuhi kebutuhan pola istirahatnya. Walaupun tidak semua posisi terlentang, bisa dilihat dari kondisi klien. 5. Kurnia Altiwi (11.50) Masukan dari (Eka Dewa Airlangga) 13.07 : Di diagnosa ke tiga pada DS klien mengatakan mengalami edema. Seperti yg kita tahu dalam kasus ini klien adalah masyarakat awam dan berpendidikan SD. Saya rasa penulisan DSnya bisa diganti dengan kata klien mengatakan mengalami bengkak. Terima kasih. Jawaban dari (Kurnia Altiwi) 13.09 : baik. Terimakasih atas masukannya. SESI II
Ditanggapi oleh (Nurul Azizah) 14.14 : untuk prioritas diagnosa hambatan mobilitas fisik dengan defisit perawatan diri di prioritaskan mana ? saudara memprioritaskan defisit perawatan diri dulu akan tetapi kenapa di etiologi saudara yang diagnosa perawatan diri itu kenapa hambatan mobilitas fisik dulu ? Dijawab oleh (Nunung Aryanti) 14.25 : dilihat dari datanya menunjukkan jika klien sudah mengalami permasalahan dalam perawatan dirinya. Terima kasih. Disanggah oleh (Nurul Azizah) 14.28 : kenapa tidak hambatan terlebih dahulu ? Dijawab oleh (Nunung Aryanti) 14.33 : mungkin itu kesalahan saya memprioritaskan diagnosa.
2. Sinta Widyawati (14.07)
Masukan oleh (Nurul Azizah) 14.15 : untuk MK kelebihan volume cairan bisa ditambahkan data Hb dan Ht. Terima kasih. Sinta Widyawati (14.17) : baik terimakasih atas masukannya.
3. Eka Dewa Airlangga (14.11)
Ditanggapi oleh (Nurul Azizah) 14.20 : bagaimana saudara memprioritaskan diagnosa, anda melihatnya dari segi apanya ? apa sudah benar ? terima kasih. Dijawab oleh (Eka Dewa Airlangga) 14.37 : jika cairan tidak diatasi lebih dulu maka cairan bisa masuk kerongga paru dan menyebabkan edema pulmo sehingga klien akan mengalami sesak nafas. Terima kasih. Disanggah (nurul azizah) 14.40 : mana yg lebih utama diagnosa resiko atau diagnosa yg tidak resiko ? Dijawab (Eka Dewa Airlangga) 14.47 : MK prioritas yang utama dan bisa mengangkat MK resiko agar klien tidak mengalami masalah baru. Saya akui memang urutan penetapan diagnosa saya teracak-acak. Terima kasih. Ditanggapi oleh (Siti Nurul Hikmah) 14.24 : anda menyebutkan mengambil diagnosa resiko infeksi dengan menyertakan DS : adanya edema DO : adanya tanda peradangan nyeri (-), tumor (+), Calor (+), Dolor (+) dann fungsiolaesa (+). Dimanakah yang menunjukkan dibagian apa tanda peradangan munculnya tumor ? Dijawab (Eka Dewa Airlangga) 14.27 : dibagian ekstremitas atas yang mengalami edema. Teriama kasih. Disanggah (Siti Nurul Hikmah) 14.28 : apa perbedaan tumor dan edema ? Dijawab oleh (Eka Dewa Airlangga) 14.33 : tumor bengkak, edema juga bengkak. Mungkin bengkak tumor disebabkan oleh peradangan dan bengkak edema disebabkan oleh kelebihan volume cairan pada bagian tertentu. Terimakasih. Disanggah oleh (Siti Nurul Hikmah) 14.34 : apakah tumor berbeda dengan massa ? Dijawab oleh (Eka Dewa Airlangga) 14.37 : neoplasma atau tumor juga bisa disebut sebagai nodul atau massa. Disanggah oleh (siti nurul hikmah) 14. 41 : tindakan kolaboratif apa yang dilakukan agar tidak udem pulmo ? Dijawab (Eka Dewa Airlangga) 14.42 : kurangi asupan natrium dan berikan injeksi furosemid agar edema berkurang. Siti Nurul Hikmah : terima kasih sodara eka.
4. Setyo Budi Nugroho (14.20)
Ditanggapi oleh (findri) 14.41 : kenapa ambil MK kelebihan vlume cairan b.d kelebihan cairan ? bukannya dengan kelebihan natrium ? Dijawab oleh (setyo) 15.09 : setelah saya lihat woc edema disebabkan oleh kenaika natrium. Disanggah (Findri) 15.12 : kenapa anda yakin natrium dapat menyebabkan kelebihan cairan ? Dijawab (Setyo) 15.19 : Natrium bersifat menarik air kadar natrium yang tinggi akan menyebabkan cairan tubuh tertari ke dalam darah menjadi lebih banyak. Penguurangan asupan natrium bertujuan untuk mengindari kelebihan cairan di darah. Jadi volume darah yang mengalir ke ginjal juga tidak banyak sehingga beban ginjal berkurang.
5. Pande Komang (15.22)
Masukan dari (Nurul Azizah)15.28 : untuk DS dan DO bisa ditambahin di pengkajian soalnya di pengkajian lebih lengkap agar bisa memperkuat diagnosa. Terima kasih. (Pande komang) 15.38 : Terima kasih atas masukannya