NIM : 21319004
Masyarakat perlu memahami bahwa semua orang memiliki peran penting dalam
pencegah lonjakan kembali jumlah kasus pandemic covid-19 ini. Masyarakat harus diberi
informasi yang tepat pada waktu yang tepat kepada orang yang tepat melalui saluran
terpercaya. Informasi tersebut harus menjelaskan situasi, intervensi, dan rencana respons
sambil mengindikasikan durasi langkah-langkah yang diterapkan.
Saat ini untuk saya yang mempunyai riwayat penyakit paru-paru memang harus
extra berhati-hati dengan adanya wabah ini, karena mempunyai resiko lebih tinggi untuk
tertular. Usaha saya untuk melawan Covid-19 adalah mendukung anjuran untuk self
isolation, social distancing, berjemur pada waktu yang tepat, menggunakan masker dan
sering mencuci tangan dengan benar, dan tentu saja menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, serta tetap melakukan olahraga walaupun di dalam ruangan.
Saya bersyukur, di tempat tinggal saya mempunyai warga yang sangat antusias
untuk melawan Covid-19 ini. Contohnya, para remaja desa atau sering disebut Karang
Taruna bersedia berpartisipasi untuk membuat hand sanitizer.
Selain pembuatan hand sanitizer, Karang Taruna disini juga membantu dalam
penyemprotan desinfektan yang dilakukan rutin yang bekerja sama dengan beberapa
organisasi seperti Bankom dan Banser. Untuk remaja putri biasanya hanya menyiapkan
konsumsi sedangkan remaja putra membantu dalam penyemprotan keliling desa.
Disisi lain Karang Taruna, saya juga ikut serta dalam pembagian sembako yang
keluarga besar saya adakan. Inisiatif ini bermula dari cerita salah satu warga yang tak lagi
pergi bekerja dan beberapa santri yang tidak dapat pulang sedangkan kondisi keuangan
mereka yang menipis. Himbauan pemerintah untuk membatasi diri keluar rumah dan
menghindari keramaian membuat beberapa keluarga kehilangan sumber pendapatan
mereka.
Satu paket sembako yang berisi kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak
goreng, mie instan, telur, dan gula. Sembako tersebut kemudian dibagikan kepada warga
yang kurang mampu disekitar kampung dan beberapa santri yang sudah tidak
mendapatkan “jatah” makan dari pondok karena libur.
Ternyata, kita dapat bergerak dari hal yang kecil untuk membantu meringankan
hidup para pekerja harian yang terdampak pandemi covid-19 ini. “Allah senantiasa
menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”. (HR Muslim: 2699,
at-Turmudziy: 1930, 1425, 2945, Abu Dawud: 4946, Ibnu Majah: 225 dan Ahmad: II/
252, 296, 500, 514. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy Shahih).
Jika saja semua masyarakat Indonesia sadar dan taat pada anjuran pemerintah,
Indonesia dapat bangkit dari wabah Covid-19 ini pada akhir Mei atau awal Juni dan
menjadi Indonesia yang tentram dan Makmur. Namun sekali lagi, kita tidak bisa lepas
dari masyarakat yang menggantungkan penghasilan dari jalanan (buruh harian, ojek
online, pedagang, dll) jika menerapkan system lockdown atau self isolation.
Diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat berhati-hati pada kondisi
pandemi covid-19 ini. Semakin hati-hati semua masyarakat dalam bertindak maka covid-
19 dapat dengan cepat diatasi dan ditanggulangi sehingga juga dapat mempermudah kerja
dari pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA