Anda di halaman 1dari 63

Skenario 2

blok 4.1

Libert Valentine
DEXTRA Medical Course
skenario
1. Kardiomiopati

Kelainan jantung yang ditandai oleh


dilatasi salah satu atau kedua ventrikel

STEP 1 disertai disfungsi sistolik dan diastolik

2. Gallop
Bunyi jantung ke 3 atau ke 4 (s3 atau s4)
yang merupakan salah satu bentuk
kelainan irama jantung
01.

HYPERTENSION

seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang

—PERKI, 2015
PHYSIOLOGY REVIEW : BLOOD PRESSURE
PHYSIOLOGY REVIEW : BLOOD PRESSURE

1. Tekanan darah ditentukan oleh :


• curah jantung (cardiac output, CO)
• resistensi pembuluh darah terhadap darah.

2. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa melalui jantung per menit,
• CO = isi sekuncup (stroke volume, SV) x heart rate (HR)

3. Resistensi diproduksi terutama di arteriol dan dikenal sebagai resistensi vaskular


sistemik
• Resistensi merupakan hambatan aliran darah dalam pembuluh
• Resistensi bergantung pada tiga faktor, yaitu viskositas (kekentalan), Panjang
pembuluh dan jari-jari pembuluh
MEAN ARTERIAL BLOOD PRESSURE

• MABP adalah nilai rata-rata dari tekanan arteri yang diukur milidetik per milidetik selama
periode waktu tertentu.
• Secara konstan MABP dipantau oleh baroreseptor yang diperantarai secara otonom dan
mempengaruhi jantung serta pembuluh darah untuk menyesuaikan curah jantung dan
resistensi perifer total sebagai usaha memulihkan tekanan darah ke normal.
• Reseptor terpenting yang berperan dalam pengaturan terus-menerus yaitu sinus
karotikus dan baroreseptor
SHORT TERM
LONG TERM
RESPONSE
MEAN ARTERIAL BLOOD PRESSURE

Short-term control adjustments


• Occur within seconds
• Adjustments made by alterations in cardiac output and total peripheral resistance
• Mediated by means of autonomic nervous system influences on heart, veins, and
arterioles

Long-term control adjustments


• Require minutes to days
• Involve adjusting total blood volume by restoring normal salt and water balance through
mechanisms that regulate urine output and thirst
Baroreceptor
Reflexes
to Restore
Blood Pressure
to Normal
Baroreceptor
Reflexes
to Restore
Blood Pressure
to Normal
PATHOPHYSIOLOGY
CLASSIFICATION
CLASSIFICATION
CLASSIFICATION
PENENTUAN RISIKO
KARDIOVASKULAR
• Menggunakan perhitungan
estimasi risiko
kardiovaskular yang
formal (ESC 2013), untuk
mengetahui prognosis .
• Selalu mencari faktor
risiko metabolic
(diabetes, ganguan tiroid
dan lainnya) pada pasien
dengan hipertensi dengan
atau tanpa penyakit
jantung dan pembuluh
darah
DIAGNOSIS
TATALAKSANA

(AHA, 2018)
TATALAKSANA
TATALAKSANA
02.
CONGESTIVE
HEART FAILURE

kumpulan gejala yang kompleks dimana seorang pasien harus memiliki tampilan
berupa: Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat istrahat atau saat
melakukan aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda retensi cairan (kongesti
paru atau edema pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari gangguan struktur
atau fungsi jantung saat istrahat

—PERKI, 2015
ETIOLOGI
Gagal jantung disebabkan oleh banyak penyakit, penyebab tersering pada :

Disfungsi diastolik Disfungsi SIstolik


kardiomiopati hipertensi
Kardiomiopati obstruktif,
restriktif, hipertrofik CAD

VALVULAR DISEASE

(NCBI, 2019)
PATOFISIOLOGI (highlight)

CARDIAC DILATATION
01 NEUROHORMONAL 03
ACTIVATION HYPERTROPHY

BAGIAN JANTUNG NEGATIVE CARDIAC


MENGALAMI KEGAGALAN 02 REMODELING 04
PATOFISIOLOGI
BAGIAN JANTUNG MENGALAMI KEGAGALAN

KIRI
AKTIVASI NEUROHORMONAL

● Meningkatkan n. simpatis – meningkatkan


kontraktilitas miocard dan vasokonstriksi
perifer
● Aktivasi RAAS – retensi air dan garam
● Sekresi ADH/Vasopressin – vasokonstriksi
perifer dan retensi air
● Aktivasi neurohormonal membantu
mempertahankan tekanan arteri tetapi juga
berkontribusi dalam meningkatkan kerja
jantung
MANIFESTASI KLINIS (general)

DEPRESI, ANXIETAS

NAFAS CEPAT

JVP MENINGKAT

sesak nafas. ortopneu. pnd KARDIOMEGALI, GALLOP S3


MANIFESTASI KLINIS
FRAMINGHAM
KLASIFIKASI NYHA
diagnostic
LABORATORIUM
LABORATORIUM
EKG
ECG
LVH
CRITERIA
LEFT VENTRICULAR HYPERTROPHY

NON VOLTAGE CRITERIA VOLTAGE CRITERIA


ECG
RVH
CRITERIA
RIGHT VENTRICULAR HYPERTROPHY

DIAGNOSTIC CRITERIA SUPPORTING CRITERIA


LEFT AND RIGHT ATRIAL CRITERIA
RADIOLOGY (THORAX X-RAY / AP)
STAGING
FOTO THORAX
FOTO THORAX
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
DOSIS UNTUK GAGAL JANTUNG
TERAPI TIDAK
DIREKOMENDASIKAN
Non farmakologi

01 02 03 04

Asupan cairan Latihan fisik Pengurangan BB Ketaatan pasien


minum obat
Restriksi cairan 1,5 - Latihan fisik Pengurangan berat badan
2L/hari dipertimbangkan direkomendasikan pasien obesitas (IMT > 30 Ketaatan pasien
terutama pada pasien kepada semua kg/m2) dengan gagal berobat menurunkan
dengan gejala berat yang pasien gagal jantung jantung dipertimbangkan morbiditas, mortalitas
disertai hiponatremia. kronik stabil. untuk mencegah perburukan dan kualitas hidup
gagal jantung pasien
03.
GAGAL JANTUNG
AKUT
CLASSIFICATION AND PLAN
TATALAKSANA EPA DAN
SYOK KARDIOGENIK
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai