DISUSUN OLEH:
HANNA AYUNTYAS
NIM. 190070300111049
KELOMPOK 1B
KASUS 1
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. X DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Oleh :
Hanna Ayuntyas
190070300111049
Pembimbing Akademik
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Klien : Cerai
Keterangan:
Pasien merupakan anak kedua dari 2 saudara. Pasien menikah dengan suaminya
dan memiliki 2 orang putra. Pasien tinggal Bersama dengan suami dan kedua
anaknya (keluarga inti). Pengambilan keputusan dilakukan secara bermusyawarah
dan saling meminta pendapat. Ketika pasien menghadapi masalah, pasien hanya
memendamnya sendiri dan kadang bercerita dengan suaminya.
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat : suami pasien
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat : Pasien sebagai
anggota PKK sering mengikuti kegiatan tiap minggu, namun 2 minggu terkahir
pasien tidak mengikuti kegiatan. Saat ditanya, pasien mengatakan tidak ingin
betemu dengan orang-orang sejak mengetahui kerabatnya sering
membicarakan dirinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien
mengatakan orang pendiam. Suami pasien mengatakan, pasien sebelumnya
sering bercerita dengan dirinya dan sering mengikuti kegiatan dilingkungan
sekitar rumah.
Masalah Keperawatan : Menarik diri
4. Spiritual dan kultural
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan kondisinya saat ini dikarenakan emosinya yang tidak stabil
dan bukan karena guna-guna
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Pasien tidak memiliki pertentangan dengan agama ataupun budaya
c. Kegiatan ibadah
Pasien beragama islam, rajin ibadah dan menunikan kewajiban umat muslim.
Pasien sholat 5 waktu
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
5. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)
a. Makan
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jenis Rumah Rumah Sakit
Sumber karbohidrat, sayur, TKTP (nasi, sayur,
Jenis makanan
lauk (nabati dan hewani). lauk).
Frekuensi makan 2x/ hari 3x/ hari
Porsi yang dihabiskan 1 porsi 1 porsi
Nafsu makan Baik Baik
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Jenis minuman Air putih, kopi. Air putih
Frekuensi minum 5-8x/ hari 5-8x/harix/ hari
Jumlah minuman Kurang lebih 750 mL Kurang lebih 750 mL
Jelaskan: ADL pasien secara mandiri
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
b. BAB/BAK
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 1x sehari 3x
Konsistensi Padat/cair Padat/cair
kecoklatan/ bau khas
kecoklatan/ bau khas feses
Warna/bau feses atau bau khas
atau bau khas uris
uris
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya menangani Tidak ada Tidak ada
Jelaskan: pasien mampu BAB/BAK secara mandiri
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Mandi
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jenis Rumah Rumah Sakit
Mandi
2 kali sehari
Frekuensi 2 hari sekali
Keramas
1x/ hari
Frekuensi 2 hari sekali
Menggosok gigi
1x/ hari 1x/ minggu
Frekuensi
Frekuensi memotong
1x/ minggu Tidak ada
kuku
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya untuk
Tidak ada
mengatasi 2 hari sekali
Jelaskan: pasien mampu BAB/BAK secara mandiri
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
d. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jenis Rumah Rumah sakit
Frekuensi ganti baju 2x/ hari Ganti baju pasien
Rambut rapi, baju rapi
Penampilan Rapi
dan bersih
Jelaskan: pasien mampu Berpakaian secara mandiri
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
e. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 2-3 jam
Tidur malam lama : 5-7 jam
Aktivitas sebelum / sedudah tidur : tidak ada
f. Penggunaan obat
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
MRS :Klien minum obat rutin sesuai jadwal dengan bantuan perawat
g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Penjelasan: Pasien sebelumnya tidak memiliki riwayat kejiwaan dan tidak pernah
bercerita mengenai masalah yang dihadapi pada keluarga.
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
Jelaskan: Pasien selalu memasak untuk makan sehari-hari.
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakn bahwa pasien biasa membeli kebutuhan
rumah diwarung sendiri menggunakan motor. Pasien kadang ke pasar sendiri
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
VII. MEKANISME KOPING
Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Merokok
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya: Lainnya:
Jelaskan:
Pasien jika terdapat masalah lebih ingin memendam sendiri dan kadang bercerita
dengan suaminya. Suami pasien mengtaakan bahwa pasien cenderung diam jika
punya masalah. Jika tidak dibujuk untuk cerita, pasien tidak ada mengatakan masalah
yang dialami.
Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan koping
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Pasien mengatakan bahwa segala keputusan yang diambil meminta pendapat orang
terdekat untuk dimintai masukan.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Suami pasien mengatakan sudah 1 minggu yang lalu pasien jarang keluar rumah
dan tiak mengikuti perkumpulan ibu-ibu. Pasien mengatakan tidak ikut perkumpulan
karena takut jika menjadi bahan pembicaraan orang lain.
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Pasien mengatakan pendidikan terakhirnya SMP
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Pasien tidak bekerja
Masalah dengan perumahan, uraikan
Pasien dan Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki masalah dengan
tetangganya
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Keluarga mengatakan perokonomian pasien hanya dapat menghidupi sehari-hari
saja. Pasien mengatakan dulu sempat meminjam uang dari kerabatnya saat
suaminya tidak bekerja, namun pasien sudah mengembalikan uang yang dipinjam.
Pasien bingung mengapa kerabatnya masih mengungkit masalah tersebut.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Pasien selama dirawat menggunakan BPJS
Masalah lainnya, uraikan
Masalah Keperawatan: -
IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya....
Jelaskan : Pasien tidak mengetahui tentang perilaku marah dan pasien tidak tahu obat-
obatan yang dapat mengontrol marah. Koping yang dimiliki pasien tidak ada, karena
pasien memendam masalahnya sendiri. Pasien mengatakan, saat merasa banyak
pikiran yang dilakukan adalah tidak ingin bertemu dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : kurangnya pengetahuan
I. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :
Terapi medik :
Tanggal Nama Obat Dosis
Pemberian
17 Maret 2020 -
No. Nama Obat Efek samping Fungsi
X. POHON MASALAH
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien dalam kondisi stabil, klien sedang tiduran di kamar ketika perawat datang dan
berbicara dengan nada datar.
2. Diagnosa keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan khusus:
- Pasien dapat memasngun kepercayaan dengan perawat
- Pasien dapat melakukan SP2 Risiko Perilaku Kekerasan
4. Tindakan keperawatan:
a. Evaluasi kegiatan latihan fisik (memukul bantal) dan tarik
napas dalam
b. Melatih kegiatan untuk mengurangi marah dengan minum
obat
c. Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih
dalam rencana harian
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif:
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tarik napas dalam, memukul bantal dan belajar minum
obat tadi?”
Obyektif:
”oh iya Bu coba mas sebutkan lagi apa saja kegiatan yang bisa Mas lakukan saat mas
merasa ingin marah?”
2. Tindak lanjut
”Coba selama saya tidak ada, Ibu coba untuk tarik napas dalam atau memukul bantal ya
saat ingin marah dan jangan lupa obatnya diminum ya”
”Sekarang mari kita masukan pada jadwal harian? Mau kapan Bu tarik napas dalam dan
memukul bantalnya? Setiap merasa ingin marah ya Bu, terus obatnya diminum tiap pagi
dan malam ya Bu”
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan dengan cara lain untuk
mengendalikan marah. Ibu mau berbincang-bincang jam berapa? Bagaimana kalau lusa
jam 10.00? Kita besok berbincang-bincang mengenai mengendalikan marah dengan
menolak dan meminta dengan perkataan yang baik. Kita nanti berbincang-bincangnya
disini saja ya Bu. Baik sampai ketemu besok lusa lagi”.