Anda di halaman 1dari 23

KASUS 1

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. X DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Jiwa

DISUSUN OLEH:
HANNA AYUNTYAS
NIM. 190070300111049
KELOMPOK 1B

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN

KASUS 1
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. X DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Jiwa

Oleh :
Hanna Ayuntyas
190070300111049

Telah diperiksa kelengkapannya pada:


Hari :
Tanggal :
Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Pembimbing Akademik

Ns. Heni Dwi Windarwati S.Kep, M.Kep., Sp Kep.J


NIP. 198002262005012002
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

Ruang Rawat: - Tanggal/Jam: 17 Maret 2020


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. X (P) Tgl Pengkajian/jam : Selasa, 17 Maret 2020
09.30
Umur : 37 tahun RM No. : 1123XXXX
Alamat : Malag Agama : Islam
Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja/ ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Informan : Pasien dan Keluarga
II. ALASAN MASUK
a. Data Primer:
Ny. X mengatakan dirinya awalnya marah namun di pendam dan kemudian tidak
dapat menahan lagi. Pasien mengatakan sering marah-marah, meskipun hal
sepele. Pasien mengatakan ingin marah disebebkan oleh masalah dengan
keluarga.
b. Data Sekunder:
Suami pasien mengatakan pasien berbicara dengan nada tinggi dan sering marah
sejak 2 hari yang lalu jika menyinggung masalah dengan keluarganya.
III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan memendam masalah sekitar 4 bulan yang lalu, menurut pasien
pencutusnya yaitu salah satu kerabat pasien yang mengungkit masalah pasien yang
meminjang uang dan dibicarakan kepada orang-orang.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
Bila ya jelaskan: -
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil
Tidak memiliki riwayat pengobatan sebelumnya
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
ya tidak
Bila ya jelaskan:
 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Jenis Pelaku Usia Korban Usia Saksi Usia
1. Aniaya fisik - - - - - -
2. Aniaya - - - - - -
seksual
3. Penolakan - - - - - -
4. Kekerasan - - - -
dalam
keluarga
5. Tindakan - - - - - -
kriminal

Jelaskan: Pasien tidak pernah menjadi korban/pelaku/ saksi


6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual):
5 tahun lalu pasien pernah mengalami kecelakaan motor
Masalah Keperawatan: -
7. Kesan Kepribadian klien: extrovert introvert lain-lain:
Jelaskan :
Pasien mengatakan semua masalahnya dipendam sendiri dan orang terdekat pasien
adalah suaminya, pasien mengatakan kadang masalahnya diceritakan kepada
suaminya.
 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Ya Tidak
jelaskan: dikeluarga tidak memiliki riwayat gangguan jiwa
Masalah Keperawatan: -
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Fisik : Rambut pasien rapi diikat kebelakang, warna kulit sawo matang,
mukosa bibir lembab, warna bibir merah muda, kuku pasien tampak bersih
 Pakaian : Pasien menggunakan atas dan bawahan yang sesuai, baju tampak
rapi dan bersih
Diagnosa Keperawatan: -
2. Kesadaran
 Kwantitatif/ penurunan kesadaran
compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma
 Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur:
hipnosa disosiasi: sebutkan______________
Secara kuantitatif: Kesadaran pasien compos mentis dengan GCS: E:4, V:5, M:6
Secara kualitatif: Kesadaran pasien tidak berubah
Relasi : Awal pengkajian, pasien mampu mengadakan hubungan dengan
orang lain, pasien mau berkomunikasi dengan perawat, suara pasien
kadang tidak terdengar jelas
Limitasi : Saat berkomunikasi, pasien dapat mengikuti perintah perawat.
Pasien berbicara dengan sopan, Jawaban pasien sesuai dengan
pertanyaan
Realitas : Pasien mengetahui marah-marah yang dirasakan dapat merugikan
dirinya dan sekitarnya. Saat marah, pasien berusaha untuk tidak
memukul atau merusak lingkungan
Masalah Keperawatan: risiko perilakuu kekerasan
3. Disorientasi
waktu tempat orang
Jelaskan : Pada saat pengkajian tanggal 11 Maret 2020
Orang :
P : Selamat pagi Bu, Namanya siapa Bu?
Px : Bu X
P : Perkenalkan, nama saya Hanna. Bu, yang menunggui di RS siapa?
Px : Sama Suami saya
P : Nama suaminya siapa Bu?
Px : Tn W
P : Bu X apakah sudah punya anak? Namanya siapa?
Px : Sudah, An. M
Tempat : - (tidak terkaji)
P : Bu X sekarang ada dimana?
Px : Rumah sakit
P : Rumah Bu X dimana?
Px : Malang
Waktu : - (tidak terkaji)
P : Bu, ini siang dan malam?
Px : Siang ini mbak
P : Tadi malam Ibu datang ke RS jam berapa?
Px : Jam 10 an kayanya
P : Sudah minum obat atau belum?
Px : Sudah
4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor
Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik TIK
grimase tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma
nagativisme reaksi konversi verbigerasi
berjalan kaku/ rigit kompulsif lain-2 sebutkan
Jelaskan : Pasien sejak datang hanya dikamar dan sesekali ke kamar
mandi. Pasien dapat memenuhi ADL secara mandiri. Pasien
berinteraksi dengan suaminya dan petugas kesehatan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apati marah
depresif/ sedih cemas: ringan
sedang berat panik
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
dengan sesuai. Saat berinterkasi kontak mata adekuat. Pasien dapat
menjelaskan perasaan yang dirasakan saat ini.
Masalah Keperawatan: -
6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain, sebutkan......
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak mendengar suara-suara atau pengelihatan
yang tidak bewujud.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
7. Proses Pikir
Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking
pengulangan pembicaraan/ persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat
irelevansi main kata-kata afasi
assosiasi bunyi lain2 sebutkan..
Jelaskan : Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban sesuai dan
kontak mata pasien selama interaksi cukup adekuat
Masalah Keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan
Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi isolasi sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran
curiga nihilistik sisip pikir
siar pikir kontrol pikir kejaran
dosa
Jelaskan :-
Masalah Keperawatan: -
Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik
Jelaskan : Pasien mengatakan perasaannya baik-baik saja. Pasien sadar dirinya
berada di RS untuk menstabilkan emosinya dan berharap bisa secepatnyay pulang
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, ............
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Gangguan daya ingat jangka panjang
P : “Bu apakah sudah menikah?”
Px : “Sudah”
p : “Ibu menikah usia berapa?”
Px : “23 tahun mbak”
Keterangan: tidak terdapat gangguan ingatan jangka Panjang. Jawaban pasien
divalidasi oleh keluarga
Gangguan daya ingat jangka pendek
P : “Ibu kegiatan PKK di lingkungan rumah diadakan hari apa?”
Px : “Setiap 2 minggu sekali, hari Minggu mbak”
Keterangan: Pasien dapat mengingat kejadian 2 minggu yang lalu. Tidak terdapat
gangguan ingatan jangka Pendek. Jawaban pasien divalidasi oleh keluarga
Gangguan daya ingat saat ini
P : “Ibu apakah sudah minum obat?”
Px : “Sudah”
Keterangan: Pasien mengingat sudah minum obat pagi tadi. Tidak terdapat
gangguan saat ini. Jawaban pasien divalidasi oleh keluarga dan perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi
tidak mampu berhitung sederhana
P : “Bu, satu ikat bayam biasanya harganya berapa?”
Px : “2000 mbak”
Px : “Kalau telur 1 kilo berapa harganya Bu?”
Px :”12 ribu”
P :”Kalau beli bayam sama telur totalnya berapa Bu?”
Px :”14 ribu”
Jelaskan : Tingkat berhitung dan konsentrasi pasien tidak mengalami gangguan.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
10. Kemampuan Penilaian
gangguan ringan gangguan bermakna
P : “Bu kalau badan rasanya lemas dan ngantuk, mau jalan-jalan atau makan
biar ga lemes lagi?”
Px : “Iya mbak, mau keluar dulu lihat-lihat depan biar ga lemas”
P : “Nah, itu makanannya sudah dimakan atau belum”
Px : “Nanti aja belum lapar”
Jelaskan. : Pasien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
11. Daya Tilik Diri/ Insight
mengingkari penyakit yang diderita
menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Pasien menyadari bahwa secara fisik pasien sehat, akan tetapi
emosinya sedang tidak stabil. Sehingga, pasien dibawa ke RS untuk
menstabilnya emosinya.
Masalah Keperawatan: -
12. Interaksi selama Wawancara
bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung
kontak mata kurang defensif curiga
Jelaskan : Selama interkasi, kontak mata pasien adekuat, pasien menjawab
pertanyaan dengan suara jelas, dan pasien terkadang tersenyum.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
VI. FISIK
1. Keadaan umum: compos mentis
2. Tanda vital: TD: 120/80 Mmhg N: 87/ menit S: 36.5°C P: 20 x/ menit
3. Ukur: TB: 155 cm BB: 56 turun naik
4. Keluhan fisik: tidak ya
Jelaskan: Pasien tidak memiliki keluhan fisik
Pemeriksaan fisik:
Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk normochepal, simetris
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
Kulit kepala Rambut rabu dikuncir kebelakang, tidak ada ketombe
Leher
Bentuk Normal
Inspeksi Leher normal tidak ada pembesaran atau benjolan
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugu laris, tidak ada nyeri tekan,
dalam batas normal
Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar
Letak, gerakan, warna Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata aktif
kelopak mata dapat berkedip, kelopak mata normal, pasien sering
memejamkan mata, mata tampak merah, mata tampak
sayu .
Konjungtiva/sklera Unanemis
Pupil Isokor
Penglihatan Jelas
Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Fungsi telinga normal. Keadaan telinga bersih
Letak pinna Sejajar dengan sudut mata.
Kanal Bentuk melebar
Pendengaran Pendengaran normal, mampu merespon suara.
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada pembesaran,
tidak terdapat lesi atau luka.
Anterior Vestibula Bersih, tidak ada benjolan.
Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Gigi tampak bersih, bibir tampak merah muda
Membran mukosa/gusi Mukosa bibir lembab
Lidah Lidah berwarna merah muda.
Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan/ Pergerakan dada simetris dan makismal. Dada terlihat
gerakan perkembangan ada luka
payudara
Paru-paru
Inspeksi Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi
intercostae, bentuk dada normal, tidak ada luka,
terdapat sekret
Palsasi Taktil fremitus normal
Perkusi Resonan
Auskultasi Ronchi -/- wheezing -/-
Jantung
Inspeksi Pulsasi ictus cordis tidak nampak
Palsasi Pulsasi ictus cordis traba lebih dari ICS 5 mid clavicula
sinistra
Perkusi Dullness
Auskultasi S1 S2 tunggal, irama reguler
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, teraba lunak, otot kuat, tidak terdapat
bentuk/ukuran/tonus lesi,tidak ada nyeri tekan dan tidak ada masa.
Terdengar suara timpani. Bising usus 15x/menit.
Anus
Inspeksi kerapatan/ kulit Tidak terkaji
anus/ lipatan bokong
Reflek anus Tidak terkaji
Punggung
Inspeksi lengkungan & Tulang belakang simetris, teraba paten, tidak tampak
kesimetrisan tulang kelainan
belakang
Pergerakan tulang belakang Aktif.
Kulit
Warna/Tekstur Kecoklatan (sawomatang),
Kulit lembab terdapat bekas luka hitam
Ekstremitas atas dan bawah 5 5
5 5
Jari-jari kaki dan tangan lengkap dan terdapat luka di
daerah ekstremitas.
Suhu/Turgor/Edema 36,6°C
Pemeriksaan Neurologis
GCS 456 Compos mentis
Kaku kuduk (-)
Mual muntah (-)
Kejang (-)
Penurunan kesadaran (-)
Nervus 1 (pembau): baik mampu mengenali aroma minyak tawon
Nervus II (penglihatan): mampu melihat dengan jelas
Nervus VII (wajah): pasien tersenyum dengan simetris walaupun lambat saat mau
senyum
Masalah Keperawatan : -
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Pasien mengatakan biasa saja. Pasien mensyukuri keadaan
fisiknya
b. Identitas : Pasien mengatakan naman Ny. X kelahiran tahun 1983 (37 tahun)
dirinya seorang ibu dari 2 orang anak laki-laki dan seorang istri dari
suami Tn W. Pasien mengatakan sayang kepada anaknya
c. Peran : Sebagai ibu dan istri, Pasien sebagai ibu rumah tangga yang
mengurus kebutuhan suami dan anak-anaknya
d. Ideal diri : Pasien ingin sembuh dan segera pulang dan mengurus kebutuhan
anak dan suami. Jika terlalu lama di RS pasien khawatir terkait
kebutuhan anak, suami dan rumah.
e. Harga diri : Pasien merasa akhir-akhir ini terasa ingin marah karena kerabatnya
yang menjelek-jelekkan dirinya
Masalah Keperawatan: -
2. Genogram

Ny. X (37 th)

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan --- : Tinggal serumah

: Klien : Cerai
Keterangan:
Pasien merupakan anak kedua dari 2 saudara. Pasien menikah dengan suaminya
dan memiliki 2 orang putra. Pasien tinggal Bersama dengan suami dan kedua
anaknya (keluarga inti). Pengambilan keputusan dilakukan secara bermusyawarah
dan saling meminta pendapat. Ketika pasien menghadapi masalah, pasien hanya
memendamnya sendiri dan kadang bercerita dengan suaminya.
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat : suami pasien
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat : Pasien sebagai
anggota PKK sering mengikuti kegiatan tiap minggu, namun 2 minggu terkahir
pasien tidak mengikuti kegiatan. Saat ditanya, pasien mengatakan tidak ingin
betemu dengan orang-orang sejak mengetahui kerabatnya sering
membicarakan dirinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien
mengatakan orang pendiam. Suami pasien mengatakan, pasien sebelumnya
sering bercerita dengan dirinya dan sering mengikuti kegiatan dilingkungan
sekitar rumah.
Masalah Keperawatan : Menarik diri
4. Spiritual dan kultural
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan kondisinya saat ini dikarenakan emosinya yang tidak stabil
dan bukan karena guna-guna
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Pasien tidak memiliki pertentangan dengan agama ataupun budaya
c. Kegiatan ibadah
Pasien beragama islam, rajin ibadah dan menunikan kewajiban umat muslim.
Pasien sholat 5 waktu
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
5. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)
a. Makan
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jenis Rumah Rumah Sakit
Sumber karbohidrat, sayur, TKTP (nasi, sayur,
Jenis makanan
lauk (nabati dan hewani). lauk).
Frekuensi makan 2x/ hari 3x/ hari
Porsi yang dihabiskan 1 porsi 1 porsi
Nafsu makan Baik Baik
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Jenis minuman Air putih, kopi. Air putih
Frekuensi minum 5-8x/ hari 5-8x/harix/ hari
Jumlah minuman Kurang lebih 750 mL Kurang lebih 750 mL
Jelaskan: ADL pasien secara mandiri
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
b. BAB/BAK
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 1x sehari 3x
Konsistensi Padat/cair Padat/cair
kecoklatan/ bau khas
kecoklatan/ bau khas feses
Warna/bau feses atau bau khas
atau bau khas uris
uris
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya menangani Tidak ada Tidak ada
Jelaskan: pasien mampu BAB/BAK secara mandiri
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Mandi
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jenis Rumah Rumah Sakit
Mandi
2 kali sehari
Frekuensi 2 hari sekali
Keramas
1x/ hari
Frekuensi 2 hari sekali
Menggosok gigi
1x/ hari 1x/ minggu
Frekuensi
Frekuensi memotong
1x/ minggu Tidak ada
kuku
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya untuk
Tidak ada
mengatasi 2 hari sekali
Jelaskan: pasien mampu BAB/BAK secara mandiri
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
d. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jenis Rumah Rumah sakit
Frekuensi ganti baju 2x/ hari Ganti baju pasien
Rambut rapi, baju rapi
Penampilan Rapi
dan bersih
Jelaskan: pasien mampu Berpakaian secara mandiri
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
e. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 2-3 jam
Tidur malam lama : 5-7 jam
Aktivitas sebelum / sedudah tidur : tidak ada
f. Penggunaan obat
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
MRS :Klien minum obat rutin sesuai jadwal dengan bantuan perawat
g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Penjelasan: Pasien sebelumnya tidak memiliki riwayat kejiwaan dan tidak pernah
bercerita mengenai masalah yang dihadapi pada keluarga.
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
Jelaskan: Pasien selalu memasak untuk makan sehari-hari.
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakn bahwa pasien biasa membeli kebutuhan
rumah diwarung sendiri menggunakan motor. Pasien kadang ke pasar sendiri
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
VII. MEKANISME KOPING
Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Merokok
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya: Lainnya:
Jelaskan:
Pasien jika terdapat masalah lebih ingin memendam sendiri dan kadang bercerita
dengan suaminya. Suami pasien mengtaakan bahwa pasien cenderung diam jika
punya masalah. Jika tidak dibujuk untuk cerita, pasien tidak ada mengatakan masalah
yang dialami.
Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan koping
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Pasien mengatakan bahwa segala keputusan yang diambil meminta pendapat orang
terdekat untuk dimintai masukan.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Suami pasien mengatakan sudah 1 minggu yang lalu pasien jarang keluar rumah
dan tiak mengikuti perkumpulan ibu-ibu. Pasien mengatakan tidak ikut perkumpulan
karena takut jika menjadi bahan pembicaraan orang lain.
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Pasien mengatakan pendidikan terakhirnya SMP
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Pasien tidak bekerja
Masalah dengan perumahan, uraikan
Pasien dan Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki masalah dengan
tetangganya
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Keluarga mengatakan perokonomian pasien hanya dapat menghidupi sehari-hari
saja. Pasien mengatakan dulu sempat meminjam uang dari kerabatnya saat
suaminya tidak bekerja, namun pasien sudah mengembalikan uang yang dipinjam.
Pasien bingung mengapa kerabatnya masih mengungkit masalah tersebut.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Pasien selama dirawat menggunakan BPJS
Masalah lainnya, uraikan
Masalah Keperawatan: -
IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya....
Jelaskan : Pasien tidak mengetahui tentang perilaku marah dan pasien tidak tahu obat-
obatan yang dapat mengontrol marah. Koping yang dimiliki pasien tidak ada, karena
pasien memendam masalahnya sendiri. Pasien mengatakan, saat merasa banyak
pikiran yang dilakukan adalah tidak ingin bertemu dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : kurangnya pengetahuan
I. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :
Terapi medik :
Tanggal Nama Obat Dosis
Pemberian
17 Maret 2020 -
No. Nama Obat Efek samping Fungsi
X. POHON MASALAH

Risiko menciderai orang lain dan lingkungan Efek



Perilaku kekerasan Core
 problem
Menarik diri

Tidak efektifnya koping individu Etiologi

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi


- Pasien pernah mengalami kecelakaan - Ekonomi
5 tahun yang lalu Pasien pernah hutang pada
kerabatnya
- Pasien tidak bercerita terkait
masalahnya
ANALISA DATA

No. Data Masalah


1. DS : Risiko perilaku
- Pasien mengatakan rasanya penuh dalam hati kekerasan
namun tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
- Pasien mengatakan perasaannya baik-baik saja,
namun jika ingin sesuatu namun tidak dituruti pasien
ingin marah
- Pasien mengatakan sudah bisa cara mengendalikan
marah dengan Tarik napas dalam dan pukul bantal
- Keluarga mengatakan pasien sudah bisa mengontrol
marah dengan napas dalam dan pukul bantal
- Keluarga mengatakan jika pasien ingin sesuatu dan
tidak segera dituruti pasien cepat marah
- Keluarga mengatakan pasien terkadang berbicara
dengan nada suara tinggi
- Keluarga mengatakan merasa senang dengan
kondisi pasien saat ini karena bisa mengontrol marah
sendiri
DO :
- Kesadaran compos mentis, GCS 456
- Kontak mata : adekuat
- Kontak verbal : pasien mau berinteraksi dan
menjawab pertanyaan
- Ekspresi emosi : datar
- Pasien mampu mempraktikkan Tarik napas dalam
dan pukul bantal
- Keluarga mampu membantu pasien untuk Tarik
napas dalam dan pukul bantal

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa keperawatan:
- Risiko Perilaku Kekerasan
Intervensi yang dilakukan : SP 2 RPK

STRATEGI PELAKSANAAN 2 : Risiko Perilaku Kekerasan

No. Pasien Keluarga


1. 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan fisik
fisik 2 2
a. Cara mengontrol perilaku c. Cara mengontrol perilaku kekerasan
kekerasan dengan Tarik napas dengan Tarik napas dalam
dalam d. Cara mengontrol perilaku kekerasan
b. Cara mengontrol perilaku dengan pukul bantal
kekerasan dengan pukul bantal 2. Jelaskan cara memberikan obat untuk
2. Latih cara kontrol perilaku kekerasan kontrol perilaku kekerasan dengan 6
dengan 6 benar obat benar obat
a. Benar jenis g. Benar jenis
b. Benar guna h. Benar guna
c. Benar dosis i. Benar dosis
d. Benar frekuensi j. Benar frekuensi
e. Benar cara k. Benar cara
f. Benar kontinuitas minum obat l. Benar kontinuitas minum obat
3. Masukkan jadwal kegiatan harian 3. Masukkan jadwal kegiatan harian
a. Anjurkan pasien melakukan 4. Anjurkan membantu pasien
Tarik napas dalam melakukan Tarik napas dalam
b. Anjurkan pasien melakukan 5. Anjurkan membantu pasien
pukul bantal melakukan pukul bantal
c. Anjurkan pasien minum obat 6. Anjurkan memebantu pasien minum
obat
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. X

NO. Tgl & Jam IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


1. 17 Maret Pasien -
2020 SP 2 Risiko Perilaku Kekerasan
1. Mengevaluasi kegiatan latihan
fisik 1 dan fisik 2
a. Cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan Tarik
napas dalam
b. Cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan pukul
bantal
2. Melatih cara kontrol perilaku
kekerasan dengan 6 benar obat
a. Benar jenis
b. Benar guna
c. Benar dosis
d. Benar frekuensi
e. Benar cara
f. Benar kontinuitas minum
obat
3. Memasukkan jadwal kegiatan
harian
a. Menganjurkan pasien
melakukan Tarik napas
dalam
b. Menganjurkan pasien
melakukan pukul bantal
c. Menganjurkan pasien minum
obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. X
Tanggal
NO. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
& Jam
1. 17 Keluarga -
Maret SP 2 Risiko Perilaku Kekerasan
2020 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1
dan fisik 2
a. Cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan Tarik napas
dalam
b. Cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan pukul bantal
2. Menjelaskan cara memberikan
obat untuk kontrol perilaku
kekerasan dengan 6 benar obat
a. Benar jenis
b. Benar guna
c. Benar dosis
d. Benar frekuensi
e. Benar cara
f. Benar kontinuitas minum obat
3. Masukkan jadwal kegiatan harian
a. Menganjurkan membantu
pasien melakukan Tarik napas
dalam
b. Menganjurkan membantu
pasien melakukan pukul bantal
c. Menganjurkan memebantu
pasien minum obat
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-2 (KLIEN)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien dalam kondisi stabil, klien sedang tiduran di kamar ketika perawat datang dan
berbicara dengan nada datar.

2. Diagnosa keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan khusus:
- Pasien dapat memasngun kepercayaan dengan perawat
- Pasien dapat melakukan SP2 Risiko Perilaku Kekerasan

4. Tindakan keperawatan:
a. Evaluasi kegiatan latihan fisik (memukul bantal) dan tarik
napas dalam
b. Melatih kegiatan untuk mengurangi marah dengan minum
obat
c. Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih
dalam rencana harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu. Masih ingat saya Bu?”
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana kabarnya hari ini Bu?
Sudah mandi dan makan apa belum?
Bagaimana obatnya sudah diminum?
Tarik napas dan pukul bantalnya sudah dilakukan?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Oya Bu, sesuai janji saya kemarin, hari ini kita berdiskusi mengenai keadaan Ibu saat ini
dan belajar tentang cara minum obat? Bagaimana kalau di sini Bu? Mau berapa lama Bu?
Bagaimana kalau 15 menit”

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


“Bu apa saja yang sudah di lakukan hari ini?”
“Bagaimana kalau sekarang kita belajar meredam emosi dengan mengkonsumsi obat”
“Nah obat yang putih ini diminumnya 1 kali sehari, minumnya pagi hari. Obat ini untuk
mengurangi efek samping dari obat yang warna pink dan orange”
“Apakah Ibu pernah merasa kejang atau kaku di otot”
“Ya nanti coba digerak – gerakkan kelima jari tangannya dan gerakkan tangannya pelan –
pelan agar tangannya nggak kaku Bu”
“Nah bagus sekali, pokoknya jangan sampai lupa minum obat ya Ibu”
“Jadi selain tarik napas dalam dan memukul bantal, juga ada minum obat untuk
mengendalikan marah. Harus diminum sesuai jadwal ya Bu, ini minum obatnya dimasukkan
ke jadwal”

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif:
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tarik napas dalam, memukul bantal dan belajar minum
obat tadi?”
Obyektif:
”oh iya Bu coba mas sebutkan lagi apa saja kegiatan yang bisa Mas lakukan saat mas
merasa ingin marah?”
2. Tindak lanjut
”Coba selama saya tidak ada, Ibu coba untuk tarik napas dalam atau memukul bantal ya
saat ingin marah dan jangan lupa obatnya diminum ya”
”Sekarang mari kita masukan pada jadwal harian? Mau kapan Bu tarik napas dalam dan
memukul bantalnya? Setiap merasa ingin marah ya Bu, terus obatnya diminum tiap pagi
dan malam ya Bu”
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan dengan cara lain untuk
mengendalikan marah. Ibu mau berbincang-bincang jam berapa? Bagaimana kalau lusa
jam 10.00? Kita besok berbincang-bincang mengenai mengendalikan marah dengan
menolak dan meminta dengan perkataan yang baik. Kita nanti berbincang-bincangnya
disini saja ya Bu. Baik sampai ketemu besok lusa lagi”.

Anda mungkin juga menyukai