Anda di halaman 1dari 12

abnormal Pemeriksaan Hepatomegali

Pembesaran hati dapat disebabkan penyakit parenkim hati oleh sebab apapun.

1. Hati membesar pada awal sirosis namun mengecil pada sirosis tahap lanjut

2. Perlemakan hati (fatty liver/hepatic steatosis) dapat menyebabkan hepatomegali yang bermakna.

3. Pembesaran hati akibat tumor metastasis, konsistensinya keras dan ireguler.

4. Pembesaran lobus kiri dapat terasa pada epigastrium atau bahkan pada hipokondirum kiri.

5. Bruit dapat terdengar di atas hati pada kanker hepatoseluler dan terkadang pada hepatitis alkoholik.

6. Pada gagal jantung kanan, pembesaran hati biasanya konsistensinya lunak dan nyeri, hati yang
berdenyut (pulsating) dapat menjadi tanda adanya regurgitasi trikuspid.

7. Bruit pada hati dapat terdengar pada hepatitis alkoholik akut, kanker hepatoseluler dan malformasi
arterivena.

8. Resonansi di bawah sela iga kelima menandakan emfisema atau kadag interposisi kolon transversum
di antara hati dan diafragma (tanda Chilaiditi).

9. Pembesaran kandung empedu yang teraba memiliki bentuk karakteristik globular. Hal ini jarang
terjadi dan disebabkan baik oleh obstruksi duktus sistikus,seperti pada mucocoele atau empiema
kandung empedu, ataupun oleh obstruksi duktus bilier komunis (sehingga duktus sistikus menjadi
paten) seperti pada kanker pankreas.

10. Pada penyakit batu empedu, kandung empedu dapat terasa nyeri namun tidak teraba karena terjadi
fibrosis dinding kandung empedu.
Hepatojugular Refluks
Tujuan: Untuk memeriksa apakah ada gagal jantung atau tidak.
Interpretasi :
- Normal / negative = terdapat peningkatan sementara pada jugular vena pressure dan cepat
kembali ke base-line nya dalam waktu <10 detik.

- Abnormal / positif = terdapat peningkatan dengan cepat pada JVP dan tetap
meninggi/membesar 4 cm/lebih sampai tekanan pada abdomennya dilepaskan.

(+) Menandakan adanya Congestife heart failure right / left side.

Contoh penyakit bila yang terkena sebelah kanan

 Constrictive pericarditis

 Right heart infarction

 Restrictive cardiomyopathy

 Pulmonary hypertension

 Right heart failure

Contoh penyakit bila yang terkena sebelah kiri


 Left heart failure
 Left ventricular systolic dysfunction

S3 GALLOP

Merupakan bunyi jantung yang abnormal, terdengar pada left ventricullar outflow tract
obstrction. Apabila terdengar bunyi ini pada jantung berarti menandakan penyakit yang di alami
pasien merupakan penyakit yang sudah kronis dan severe.

S3

- S3 normal terdengar pada dewasa muda (dibawah 40 tahun).

- Terdengar setelah suara S2 saat fase diastole.

- Letakan bagian bell dari stetoskop dan tekan secara lembut di bagian apex.
- Suara terdengar dengan frekuensi yang sangat rendah.

Point of Maximal Impulse (PMI)

INSPEKSI

- Harus dilakukan pada ruangan dengan pencahayaan yang cukup.


BATAS JANTUNG
Murmur

Definisi
Murmur merupakan suara yang dihasilkan oleh turbulensi aliran darah.
Dibawah kondisi normal, pergerakan darah melalui vascular bed adalah laminar, smooth
dan silent.
Sebagai hasil dari perubahan hemodynamic dan/atau structural, aliran laminar bisa jadi
terganggu dan menimbulkan audible noise.
Klasifikasi murmur
Murmur digambarkan melalui timing, intensity, pitch, shape, location, radiation, dan
response terhadap maneuver.
A. Timing , maksudnya adalah apakah murmur terjadi selama sistol, diastole atau
‘continuous’ (dimulai pada saat systole dan berlanjut sampai diastole)
B. Intensity, secara khusus ditentukan oleh system ‘grading’.
Systolic murmur :

Diastolic murmur

C. Pitch, frekuensi murmur, berjarak dari tinggi ke rendah.


a. High frequency murmur disebabkan oleh gradient tekanan yang besar diantara
chamber (ex: aortic stenosis), dan paling baik diapresiasikan menggunakan the
diaphragm chest piece of the stethoscope.
b. Low frequency murmur menggambarkan gradient tekanan yang kecildiantara
camber (ex: mitral stenosis) dan paling
baikdidengarkanmenggunakansthetoscope’s bell piece.

D. Shape, menggambarkan bagaimana intensitas murmur berubah dari awal mula


muncul sampai selesai.
Contoh:
1. Crescendo-decrescendo (atau diamond shaped) murmur pertama kali muncul
intensitasnya meningkat dan kemudian intensitasnya turun.
2. Decrescendo, murmur mulai pada intensitas maksimum dan kemudian melembut
3. Uniform, intensitas murmur tidak berubah.

E. Location, berarti murmur’s region of maximum intensity dan biasanya digambarkan


dalam istilah specific ausculatory areas.

F. Radiation, dimana dari lokasi primer, murmur sering kali terdengar beradiasi ke
daerah lain di dada. Serta beberapa pola transmisi yang berhubungan terhadap aliran
turbulent secara langsung.
G. Maneuver. Jenis-jenis yang serupa pada murmur dapat dibedakan satu sama lain
melalui bedside maneuver.
Contoh: standing up-right, valsava (forceful expiration against a closed airway), atau
clenching of the first, masing-masing dari maneuver ini merubah kondisi heart’s loading
dan dapat mempengaruhi intensitas banyak murmur.

Ketika melaporkan murmur beberapa atau seluruh descriptor diatas harus disebutkan.
Contoh: Menggambarkan murmur pada pasien aortic stenosis, “ grade III/VI high pitched.
Crescendo-decrescendo systolic murmur, heard best at the upper right sterna border,
radiating toward the neck.

Systolic murmur
Systolic murmur terbagi menjadi:
Systolic ejection murmur
 Khusus pada aortic atau pulmonary valve stenosis.
 Dimulai setelah suara pertama terdengar dan berakhir sebelum atau selama S2,
tergantung pada tingkat keparahannya dan obstruksi pada katup aortic atau
pulmonary.
 Bentuk murmur adalah jenis crescendo-decrescendo
 Ejection murmur karena aortic stenosis dimulai pada systole setelah S1, dari sana
dipisahkan oleh short audible gap. Gap ini berhubungan dengan periode isovolumetri
kontraksi ventrikel kiri (periode setelah katup mitral menutup tapi sebelum katup
aorta terbuka). Murmur menjadi lebih kuat ketika aliran melalui katup meningkat
selama peningkatan tekanan ventrikel kiri (crescendo) kemudian ketika ventrikel
relaksasi, aliran kedepan menurun dan intensitas murmur menurun (decrescendo) dan
akhirnya berakhir pada aortic component S2.
2. Pansystolic
murmur (disebut juga
holosystolic)
 Disebabkan oleh
pengaliran kembali
darah melalui katup
tricuspid atau
mitral yang tidak
kompeten atau
melalui ventricular septal
defect (VSD).
 Murmur ini dikarakteristikan dengan uniform intensity pada seluruh sistol
 Pada alur balik katup mitral dan tricuspid, secepat mungkin tekanan ventrikel
melebihi tekanan atrial, kemudian aliran retrogade mengalir melalui katup
ruguigitant. Tidak ada gap antara S1 dengan timbulnya murmur ini.

3. systolic murmur
o Dimulai pada pertengahan sampai akhir sistol.
o Contoh yang paling sering terjadi adalah mitral regurgitation yang disebabkanoleh
mitral valve prolapsed (bowing of abnormality redundant and elongated valve
leaflets into the left atrium during ventricular contraction.

Diastolic murmur
Diastolic murmur terbagi menjadi:
 Early decrescendo murmur
 Diakibatkan dari pengaliran balik melalui katup aortic atau pulmonary.
 Paling sering terjadi pada dewasa.
 Jika akibat aliran balik pada aortic valve, murmur dimulai pada A2, bentuk
decrescendo dan berakhir sebelum S1. Karena diastole relaksasi dari ventrikel kiri
yang cepat, gradient tekanan berkembang dengan segera antara aorta dan ventrikel
kiri yang berekanan rendah pada aliran balik aorta, dan kemudian murmur terjadi
pada intensitas maksimal.

 Mid-to-late rumbling murmur


 Diakibatkan dari turbulensi aliran melalui stenotic katup mitral atau tricuspid, atau
dari peningkatan aliran secara abnormal melalui katup mitral atau tricuspid yang
normal (jarang).

Continuous murmur
 Continuous murmur terdengar pada seluruh cardiac cycle tanpa audible hiatus antara
sistol dan diastole.
 Diakibatkan dari kondisi di mana terdapat gradient tekanan yang persistent diantara 2
struktur selama sistol dan diastole.

Anda mungkin juga menyukai