Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

SISTEM REPRODUKSI II

“KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU


BERSALIN FISIOLOGIS”

Dosen Pembimbing :
Heny Ekawati S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 13 (VI-A)
1. Baharudin (1402011398)
2. Diah Lisma Ningsih (1402011401)
3. Novita Sari (1402011419)
4. Yuliana (1402011441)
5. Ninda Junita (1402011881P)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADYAH
LAMONGAN
2017
LEMBARAN PENGESAHAN

Disusun oleh kelompok 13

Telah disusun makalah berjudul :


Konsep Asuhan Keperawatan Ibu Bersalin Fisiologis.
Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sistem Reproduksi I Iyang telah disetujui
untuk dipresentasikan.

Lamongan, Mei 2017

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Heny Ekawati S.Kep.,Ns., M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas luasnya
limpahan rahmat dan hidayah-Nya hingga akhirnya Makalah “Konsep Asuhan
Keperawatan Ibu Bersalin Fisiologis” ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Shalawat dan salam tidak lupa kami panjatkan atas junjungan Rasulullah Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, para sahabatnya serta ummatnya yang senantiasa iltizam
diatas kebenaran hingga akhir zaman.
Penulisan proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi
tugas mata kuliah “SISTEM REPRODUKSI II”. Dalam pembuatan makalah ini tidak
lepas dari bantuan dan dorongan dari beberapa pihak, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bpk. Drs. H. Budi Utomo, Amd.Kep., M.Kes, selaku ketua STIKES Muhammadiyah
Lamongan.
2. Bpk. Arifal Aris, S. Kep. Ns, M.Kes selaku ketua prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Lamongan.
3. Heny Ekawati S.Kep., Ns., M.Kes, selaku pembimbing dan dosen mata kuliah
Keperawatan Jiwa III.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penuh
keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran yang konstruktif
merupakan bagian yang tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak. Allahumma Amin.

Lamongan, Juni 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI
MAKALAH..................................................................................................................................i
LEMBARAN PENGESAHAN....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI.........................................................................................................3
2.1 Definisi Persalinan Normal..............................................................................................3
2.2 Istilah Persalinan Normal................................................................................................3
2.3 Etiologi Persalinan Normal..............................................................................................4
2.4 Manisfestasi Klinis Persalinan Normal............................................................................4
2.5 Tahap Persalinan Normal................................................................................................5
2.6 Pathway.........................................................................................................................11
2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan.............................................................12
2.8 Penatalaksanaan Persalinan Normal..............................................................................12
2.9 Komplikasi Persalinan Normal......................................................................................14
2.10 Pemeriksaan Penunjang Persalinan Normal...................................................................14
BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN NORMAL.........................15
3.1 Pengkajian.....................................................................................................................15
3.2 Diagnosa Keperawatan..................................................................................................20
3.3 Intervensi Keperawatan.................................................................................................21
BAB 4 KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................23
4.1 Kasus.............................................................................................................................23
4.2 Pengkajian.....................................................................................................................24
4.3 Diagnosa Keperawatan..................................................................................................32
4.4 Intervensi Keperawatan.................................................................................................32
BAB 5 PENUTUP......................................................................................................................35
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................35
5.2 Saran..............................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................36
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan saat ini menjadi momok yang ditakutkan dikalangan ibu, khususnya
ibu hamil. Tidak sedikit ibu dan bayinya mengalami kegawatdaruratan dan sampai pada
akhirnya tak dapat terselamatkan yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya
angak kematian ibu dan anak. Akan tetapi hal tersebut dapat diminimalisir dengan
asuhan persalinan [ CITATION Ree11 \l 1033 ].
Angka kematian ibu (AKI) dan kematian bayi (AKB) merupakan indikator
penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan
masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia
saat ini masih cukup tinggi, menurut riset Kesehatan Dasar diperoleh AKI tahun 2007
sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 34 per 1000 KH. Jika
dibandingkan dengan AKI tahun 2009 sebesar 228 per 100000 KH dan AKB sebesar 25
per 1000 KH [ CITATION RIS08 \l 1033 ].
Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali penting pada ibu
selama persalinan karena dapat membantu ibu dalam mempermudah proses persalinan,
membuat ibu lebih yakin untuk menjalani proses persalinan serta untuk mendeteksi
komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan dan ketidaknormalan dalam proses
persalinan [ CITATION Ree11 \l 1033 ].
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk menyusun
makalah tentang konsep persalinan normal untuk mengetahui lebih dalam tentang
bagaimana penatalaksanaan keperawatan yang tepat. Sehingga kejadian yang tidak
diinginkan seperti adanya komplikasi lebih lanjut seperti angka kesakitan dan angka
kematian akibat persalinan ini dapat dikurangi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1.2.1 Apa definisi dari persalinan normal ?
1.2.2 Apa istilah yang bisa diberikan dari persalinan normal ?
1.2.3 Bagaimana etiologi dari persalinan normal ?
1.2.4 Bagaimana manifestasi klinis dari persalinan normal ?
1.2.5 Bagaimana tahap dalam persalinan normal ?
1.2.6 Bagaimana pathway dari persalinan normal ?
1.2.7 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan ?
1.2.8 Bagaimana penatalaksanaan dari persalinan normal ?
1.2.9 Bagaimana komplikasi dari persalinan normal ?
1.2.10 Bagaimana pemeriksaan penunjang dari persalinan normal ?
1.2.11 Bagaimana konsep askep pada klien persalinan normal ?
1.2.12 Bagaimana asuhan keperawatan yang dapat diterapkan dalam kasus ?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah di atas dapat ditarik tujuan penulisan, sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari persalinan normal.
1.3.2 Untuk mengetahui istilah yang diberikan dari persalinan normal.
1.3.3 Untuk mengetahui etiologi dari persalinan normal.
1.3.4 Untuk mengetahui manifestasi klinis dari persalinan normal.
1.3.5 Untuk mengetahui tahap dalam persalinan normal.
1.3.6 Untuk mengetahui pathway dari persalinan normal.
1.3.7 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan.
1.3.8 Untuk mengetahui penatalaksanaan dari persalinan normal.
1.3.9 Untuk mengetahui komplikasi dari persalinan normal.
1.3.10 Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari persalinan normal.
1.3.11 Untuk mengetahui konsep askep pada klien persalinan normal.
1.3.12 Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diterapkan dalam kasus ?

2
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Persalinan Normal


Persalinan normal adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu [ CITATION Era10 \l 1033 ].
Proses kelahiran (parturiasi) adalah pengalaman yang unik, menyenangkan,
menakjubkan meskipun kadang kala menjadi pengalaman yang mencemaskan bagi ibu
dan pasangannya serta bagi pemberi perawatan kesehatan [ CITATION Ree11 \l 1033 ].
Kelahiran normal terjadi secara spontan dimana janin muncul melalui verteks.
Proses ini disempurnakan dengan waktu yang cukup yaitu sekitar 24 jam. Tanpa disertai
adanya koplikasi[ CITATION Mas13 \l 1033 ].
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan persalinan normal adalah
serangkaian kejadian secara spontan dimana janin muncul melalui verteks berakhir
dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu dengan waktu yang cukup yaitu
sekitar 24 jam tanpa disertai adanya koplikasi sebagai pengalaman yang unik,
menyenangkan, menakjubkan, dan kadang mencemaskan.

2.2 Istilah Persalinan Normal


Menurut Masriroh (2013), Dalam persalinan ada beberapa istilah yang diberikan
berdasarkan umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan diantaranya :
2.2.1 Persalinan Abortus
Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar
kandungan, Umur hamil sebelum 28 minggu, dan Berat janin kurang dari 1000
gram.
2.2.2 Persalinan Prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu, dan Berat janin kurang dari
2.449 gram.

3
2.2.3 Persalinan Aterm
Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu, Berat janin diatas 2500 gram.
2.2.4 Persalinan Serotinus
Persalinan melampaui umur 42 minggu, Pada janin terdapat tanda postmaturitas.
2.2.5 Persalinan Presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam.

2.3 Etiologi Persalinan Normal


Menurut Rohani, Saswita, & Marisah (2011), teori persalinan yaitu :
2.3.1 Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot uterus, sedangkan estrogen meningkatkan
kerentanan otot uterus sehingga menimbulkan his.
2.3.2 Teori oksitosin
Kadar oksitosin meningkat pada akhir kehamilan dan timbul kontraksi otot uterus.
2.3.3 Keregangan otot
Bertambahnya usia kehamilan, semakin teregang otot uterus dan semakin rentan.
2.3.4 Pengaruh janin
Hipofisis dan kelenjar suprarenal janin memegang peran penting.
2.3.5 Teori prostaglandin
Prostaglandin meningkat menjadi salah satu penyebab permulaan persalinan.

2.4 Manisfestasi Klinis Persalinan Normal


Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan
[ CITATION Ree11 \l 1033 ]. Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
2.4.1 Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
2.4.2 Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
2.4.3 Perasaan sering-sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.

4
2.4.4 Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari uterus, kadang-kadang disebut “false labor pains”.
2.4.5 Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa
bercamput darah (bloody show).

Sedangkan Tanda –tanda Inpartu menurut Erawati (2010), Inpartu adalah seorang
wanita yang sedang dalam keadaan persalinan. Tanda-tanda inpartu adalah :
2.4.1 Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2.4.2 Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks.
2.4.3 Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
2.4.4 Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada

2.5 Tahap Persalinan Normal


Persalinan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu [ CITATION Era10 \l 1033 ] :
2.5.1 Kala I (Pembukaan)
Kala I dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks
menjadi lengkap.
- Pembukaan serviks kala 1 dibagi menjadi :
1. Fase laten
Fase pembukaan yang sangat lambat dari 0 sampai 3 cm dan membutuhkan
waktu ± 8 jam
2. Fase aktif
Fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi menjadi :
a. Fase akselerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang
dicapai dalam 2 jam
b. Fase dilatasi maksimal, dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm yang dicapai
dalam 2 jam
c. Fase deselerasi (kurangnya kecepatan), dari pembukaan 9 cm sampai 10 cm
selama 2 jam

5
- Perubahan fisiologi pada kala I pembukaan
1. Uterus
Kontraksi uterus terjadi mulai dari fundus dan menyebar ke depan dan ke
bawah abdomen kontraksi mencapai puncak secara bersamaan pada seluruh
bagian uterus dan berkurang bersamaan dengan pembukaan serviks dan
pengeluaran janin.
2. Serviks
Serviks mengalami effacement (penipisan), serviks mengalami dilatasi
(pembukaan) yang progresif, ibu akan mengeluarkan lender darah (bloody
show) sedikit atau sedang, dan pada kala I keharmonisan neuromuscular yang
menonjol antara segmen uterus selama persalinan segmen atas uterus (SAU)
berkontraksi dengan kuat untuk mendorong pengeluaran janin sedangkan
segmen bawah uterus (SBU) berkontraksi sedikit untuk pembukaan serviks.
3. Janin
Janin dengan lambat melakukan maneuver melewati panggul ibu (penurunan
janin)
4. Kontraksi dan Retraksi
Kontraksi tidak seluruhnya terjadi pada saat otot uterus, tetapi sebagian serat
otot yang lain menahan sebagian dari pemendekan otot uterus dan saat
relaksasi tidak rileks disebut retraksi.
- Pemeriksaan kala I
1. Periksa keadaan umum ibu, tingkat kegelisahan dan nyeri, warna konjungtiva,
kebersihan, status nutrisi, dan kecukupan cairan dalam tubuh
2. Periksa tanda-tanda vital
3. Pemeriksaan abdomen
a. Menentukan fundus uterus (TFU)
b. Memantau kontraksi uterus
c. Memantau Denyut Jantung Janin (DJJ)
d. Menentukan presentasi
e. Menentukan penurunan bagian terendah janin
4. Pemeriksaan dalam

6
a. Melakukan vulva hygiene
b. Periksa genetalia eksterna mengetahui adanya luka atau massa
c. Periksa cairan vagina
d. Periksa penipisan dan pembukaan serviks

2.5.2 Kala II (Pengeluaran)


Kala II dimulai dari tahap persalinan yang dimulai dengan pembukaan serviks
lengkap sampai bayi keluar dari uterus. Kala II pada primipara biasanya
berlangsung 1,5 jam dan multipara biasanya berlangsung 0,5 jam.
- Perubahan pada kala II persalinan
1. Kontraksi (his) : His terkoordinasi, lebih lama (25 menit), lebih cepat 2,3 menit
sekali, kontaksi simetris, fundus dominan, dan relaksasi.
2. Uterus : Obat uterus menguncup menjadi tebal dan lebih pendek, mendorong
janin dan kantong amnion ke arah segmen bawah.
3. Pergeseran organ dasar panggul : misalnya vesika urinaria, dua ureter, kolon,
uterus, rectum, tuba uterine, uretra, vagina, anus, perineum, dan labia. Karena
adanya kontraksi, kepala janin masuk panggul dan menekan otot dasar panggul
menimbulkan rasa ingin mengejan, anus membuka, labia membuka, perineum
menonjol, kepala tampak di vulva.
4. Ekspulsi janin :
Ada tanda dan gejala kala II persalinan yaitu :
a. Ibu merasa ingin mengejan
b. Ibu merasa peningkatan tekanan rectum dan vagina
c. Perineum terlihat menonjol
d. Vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka
e. Peningkatan pengeluaran lender dan darah
- Gerakan janin pada kala II
1. Floating : Kepala janin belum masuk pintu atas panggul
2. Engagement : Kepala janin sudah masuk pintu atas panggul
3. Putaran paksi dalam : Kepala janin menyesuaian pintu tengah panggul, sutura
sagitalis semula melintang menjadi anterior posterior
4. Ekstensi : Kepala janin menyesuaikan pintu bawah panggul

7
5. Putaran paksi luar : Kepala janin sudah keluar dari panggul
- Memilih posisi dalam persalinan
1. Posisi jongkok atau berdiri
2. Posisi duduk/setengah duduk
3. Posisi merangkak
4. Posisi berbaring miring kiri
- Pemantuan kala II persalinan
1. Evaluasi kesejahteraan ibu
a. Periksa denyut nadi tiap 15 menit
b. Periksa tekanan darah tiap 30 menit
c. Periksa kontraksi ibu tiap 30 menit dan 10 menit
d. Memastikan kandung kemih kosong
e. Memberikan ibu minum
f. Melihat upaya mengejan
2. Evaluasi kesejahran janin
a. Pemeriksaan dalam tiap 60 menit melihat penurunan, presentasi, dan sikap
janin
b. Pemeriksaan abdomen tiap 30 menit melihat penurunan kepala janin
c. Kondisi kepala, vertex (kaput, mulase)
d. Denyut jantung janin
e. Warna cairan ketuban

2.5.3 Kala III (Persalinan kala uri)


Kala III persalinan adalah periode waktu dimulai ketika bayi lahir dan berakhir
pada saat plasenta sudah dilahirkan seluruhnya. Setelah bayi lahir, ukuran rongga
uterus berkurang sehingga otot uterus (miometrium) juga ikut berkontraksi.
Ukuran rongga uterus yang berkurang juga menyebabkan ukuran tempat
implantasi plasenta berkurang.
- Ada tiga jenis pelepasan plasenta, yaitu :
1. Schultze : Pelepasan plasenta yang dimulai dari tengah/sentral.
Tanda : Tali pusat tampak bertambah panjang dari vagina (tanda ahfeld), darah
tidak keluar banyak/tidak menyembur, bagian fetal turun lebih dahulu.

8
2. Mathews-Dunean : Pelepasan plasenta yang dimulai dari pinggir/marginal
Tanda : Keluarnya darah yang menyembur dan tiba-tiba dari vagina (tetapi
tidak lebih dari 400 ml). Bagian maternal turun lebih dahulu.
3. Pelepasan plasenta secara serempak dari keduanya.
Tanda-tanda klinis plasenta mengalami pelepaan, yaitu :
a. Semburan darah
b. Pemanjangan tali pusat
c. Perubahan bentuk uterus dari toskid menjadi bentuk bundar
d. Perubahan posisi uterus yaitu naik dalam abdomen
- Manajemen aktif kala III persalinan
1. Anjurkan ibu menyusui bayinya
2. Memeriksa fundus uterus memastikan tidak ada janin lagi
3. Injeksi oksitosin 10 IU melalui IM
4. Memantau tanda lepasnya plasenta
5. Membantu ibu dengan posisi setengah duduk/jongkok
6. Setelah plasenta terlihat, lakukan PTT terus-menerus
7. Melahirkan plasenta dengan bergerak mengikuti kurva panggul
8. Meminta ibu mengejan ketika plasenta tambah di vulva
9. Lakukan pemijatan fundus uterus segera setelah plasenta dan selaput ketuban
lahir
- Pemeriksaan setelah plasenta keluar
1. Plasenta
a. Bentuk : Bulat/agak bulat/oval/datar
b. Ukuran : Diameter 20-22 cm, tebal ± 2 cm, berat ± 500 gram, hidropi fetalis
(ada/tidak)
c. Permukaan maternal : Kotiledon (lengkap/tidak), infark
d. Permukaan fetal : Korion dan amnion
2. Tali pusat
a. Panjang : 40-50 cm, Diameter : 1-2 cm
b. Insersi : Normal atau sentral, lateral, battledore, velamentosa

9
2.5.4 Kala IV (Pengawasan)
Kala IV persalinan adalah kala pengawasan selama dua jam setelah bayi dan uri
lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan
pascapartum.
- Perhatikan tujuh hal penting sebelum meninggalkan ibu
1. Kontraksi uterus baik/tidak, lakukan masase
2. Perdarahan: ada/tidak, banyak/biasa
3. Kandung kemih harus kosong
4. Luka : Jahitannya baik/tidak
5. Uri dan selaput ketuban harus lengkap
6. Keadaan umum ibu : TTV dan rasa sakit
7. Bayi dalam keadaan baik
- Fisiologi kala IV
Setelah plasenta lahir, tinggi fundus uterus kurang lebih dua jari di bawah pusat.
Otot-otot uterus berkontaksi dan akan menghentikan perdarahan. Supaya otot
uterus berkontaksi dilakukan pemijatan uterus, kontraksi uterus normal teraba
keras saat di palpasi. Setelah plasenta lahir dilakukan pemeriksaan serviks,
vagina, dan perineum
1. Serviks : Sedikit menganga seperti corong, serviks menjadi merah kehitam-
hitaman, setelah 2 jam serviks hanya bisa dimasuki 2-3 jari.
2. Vagina dan perineum : Evaluasi laserasi dan perdarahan aktif pada perineum
dan vagina
- Pemantauan setelah dua jam pascapersalinan
1. Pantau TTV, tinggi fundus uterus, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15
menit dalam satu jam pertama dan 30 menit dalam satu jam kedua
2. Pemijatan uterus setiap 15 menit pertama dan 30 menit kedua
3. Pantau suhu tubuh
4. Kaji perdarahan
5. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi
6. Periksa banyaknya urine

10
Kehamilan 37-42 minggu
2.6 Pathway

kadar progesteron kadar oksitosin Keregangan otot Pengaruh janin Prostaglandin

Persalinan Kala I, II, III, IV

Blood Brain Breating Bowel Bladder Bone

Penekanan Merangsang hipotalamus Penggunaan Tekanan Sensitifitas Energi


pada vena energi pada FU otot berkurang
inferior berlebihan
Uterus Vagina Serviks Perineum
Nutrisi Kandung Kelelahan
Penurnan tidak kemih
curah balik Dilatasi Menonjol Respirasi adekuat menegan
Kekejangan Keluarnya
ke jantung pembukaan g Intoleransi
pembuluh cairan
darah Mencapai aktivitas
Kontraksi Ketidakefe
hipertonik ktifan Pola ketinggian
Ketidakseimbangan
Resiko Bagian Nafas suprapubik
Tekanan His / presentasi Nutrisi Kurang Dari
Infeksi
darah Kontraksi janin turun Robekan Kebutuhan Tubuh
uterus perineum Retensi urin
Penurunan Penurunan O2
Upaya mengejan dalam plasenta
Curah Resiko Gangguan
Jantung Gelisah infeksi Eliminasi
Penurunan janin Urin
Resiko Gangguan
Ansietas Pelepasan Pertukaran Gas
Gangguan Fleksi Rotasi dalam pada Janin
plasenta
Rasa
Nyaman
Nyeri Resiko Ekstensi Rotasi luar
Kekurangan Resiko
11
Cairan perdarahan
Bayi lahir Ekspulsi Fleksi
2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
Faktor-Faktor penyebab persalinan yaitu menurut Rohani, Saswita, & Marisah
(2011) :
2.7.1 Power (Tenaga/Kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his (Kontraksi Uterus),
kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen. Kekuatan
primer yang diperlukan dalam persalinan adalah his, sedangkan sebagai kekuatan
sekundernya adalah tenaga meneran ibu.
2.7.2 Passage (Jalan Lahir)
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni tulang yang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan
lahir yang relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus
ditentukan sebelum persalinan dimulai. Jalan lahir dibagi atas bagian keras :
tulang-tulang panggul, bagian lunak : uterus, otot dasar panggul, dan perineum.
2.7.3 Passenger (Janin dan Plasenta)
Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin bergerak di sepanjang jalan lahir
akibat interaksi beberapa faktor, yaitu ukuran kepala janin, presentasi, letak,
sikap, dan posisi janin.
2.7.4 Psikis (Psikologis)
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak tepenuhi
paling tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis keseluruhan wanita
tersebut yang berkenan dengan kehadiran anaknya terkena akibat yang merugikan.

2.8 Penatalaksanaan Persalinan Normal


Menurut Reeder (2011), penatalaksanaan yang bisa dilakukan yaitu :
2.8.1 Penanganan umum :
a. Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
b. Lakukan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,
bau) dan membedakannya dengan urin. Dengan pemeriksaan tes lakmus,bila
kertas lakmus biru menunjukkan air ketuban (basa), dan bila kertas lakmus merah
menunjukkan cairan urine (asam)

12
c. Jika ibu mengeluh perdarahan pada akhir kehamilan (setelah 32 minggu), jangan
melakukan menit pemeriksaan dalam secara digital
d. Tentukan ada tidaknya infeksi
e. Tentukan tanda-tanda inpartus
2.8.2 Penanganan khusus :
a. Bau cairan ketuban yang khas
b. Jika keluarnya cairan ketuban sedikit-sedikit, tampung cairan yang keluar dan
nilai 1 jam kemudian
c. Dengan speculum DTT, lakukan pemeriksaan inspekulo, nilai apakah cairan
keluar melalui ostium uteri atau terkumpul di forniks posterior
2.8.3 Penanganan konservatif :
a. Rawat di rumah sakit
b. Berikan antibiotic (ampisilin 4 x 500 mg atau erittromisin bila tidak tahan
ampisilin) dan metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari
c. Jika umur kehamilan < 32 – 34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar
atau sampai air ketuban tidak keluar lagi
d. Jika usia kehamilan 32 -37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi,tes busa
negative; beri deksametason, observasi tanda-tanda infeksi dan kkesejahteraan
janin, terminasi pada kehamilan 37 minggu
e. Jika usia kehamilan 32 – 37 minggu, sudah inpartu,tidak ada infeksi, berikan
tokolitik (salbutamol), deksametason dan induksi sesudah 24 jam
f. Jika usia kehamilan 32 -37minggu, ada infeksi, beri antibiotic dan lakukan induksi
g. Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, lekosit, tanda-tanda infeksi intra uterin). Klien
dianjurkan pada posisi trendelenburg untuk menghindari prolap tali pusat.
2.8.4 Penanganan aktif :
a. Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesarea.
Dapat pula diberikan misoprotal 50 μg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali
b. Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotic dosis tinggi dan persalinan diakhiri:
1. Bila skor pelvic < 5, lakukan pematangan serviks kemudian induksi, jika tidak
berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea
2. Bila skor pelvic > 5, induksi persalinan, partus pervaginam

13
2.9 Komplikasi Persalinan Normal
Menurut Masriroh (2013), persalinan normal dapat menimbulkan komplikasi :
2.9.1 Reaksi Hipotermi sebelum dan sesudah persalinan
2.9.2 Perdardaran Pascapartum
2.9.3 Persalinan Lama
2.9.4 Gawat Janin
2.9.5 Persalinan dengan parut uterus
2.9.6 Malpresentasi dan malposisi
2.9.7 Distosia bahu
2.9.8 Distensi uterus
2.9.9 Prolapsus tali pusat

2.10 Pemeriksaan Penunjang Persalinan Normal


Menurut Reeder (2011), sebelum persalinan dapat dilakukan pemeriksaan sebagai
berikut yaitu :
2.10.1 Ultrasonografi
Ultrasonografi dapat mengidentifikasikan kehamilan ganda, anomaly janin, atau
melokalisai kantong amnion pada amniosintesis.
2.10.2 Amniosintesis
Cairan amnion dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi kematangan paru
janin.
2.10.3 Protein C-reaktif
Peningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peningkatan korioamnionitis.
2.10.4 Histopatologi
Cairan ditampung dalam tabung reaksi kemudian dibakar sampai tertinggal
endapan tersebut dilihat dibawah mikroskop dan bila air ketuban mengalami
kelainan maka akan terlihat seperti daun pakis.
2.10.5 Kertas Lakmus
Bila merah menunjukkan cairan mengandung urine yang bersifat asam, bila biru
menunjukkan cairan mengandung air ketuban yang bersifat basa.
2.10.6 Pemantauan Janin

14
BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN NORMAL

3.1 Pengkajian
4.2.1 Identitas
1. Identitas Klien
Nama Pasien :-
Umur : Mengetahui ibu primigravida atau multigravida
Suku/Bangsa : Melihat keadaan panggul
Agama : Berhubungan dengan perawatan klien
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat :-
Status Perkawinan : Melihat keadaan alat kelamin dalam ibu
4.2.2 Riwayat Keperawatan
1. Data Subyektif
a. Keluhan Utama : Biasanya pasien mengeluh kenceng-kenceng pada perut.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang : Biasanya pasien merasakan sakit oleh adanya
his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. Lalu keluar lendir bercampur
darah yang lebih banyak. Dan kadang-kadang ketuban pecah dengan
sendirinya.
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Biasanya ibu pernah menderita hipertensi,
TBC, jantung, pernafasan, dll.
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : kapan dimulai Siklus :-
Banyaknya : - Lamanya :-
HPHT : mengetahui usia kehamilan Keluhan :-
b. Kehamilan sekarang :
Diagnosa : Mengetahui kehamilan keberapa dan status kesehatan
Imunisasi : Ibu hamil harus mendapatkan TT1 dan TT2

15
ANC : Mengetahui perkembangan janin
Keluhan selama hamil : Biasanya ibu hamil mengeluh mual dan mules-mules
Pengobatan selama hamil : Biasanya tidak mendaptkan pengobatan
Pergerakan janin : Biasanya gerakan janin dimulai usia 3,5-4 bulan
Rencana perawatan bayi : Biasanya pada primigravida belum berpengalaman
dan multigravida sudah berpengalaman
c. Persalinan sekarang
1. Keluhan His : Biasanya kontraksi his teratur, his sering, interval makin
pendek, frekuensi minimal 2x dam 10 menit, semakin lama semakin kuat,
dirasakan didaerah punggung, menyebabkan serviks membuka dan
menutup, dan lama kontraksi 45-75 detik.
2. Pengeluran Pervagina : Biasanya Pasien terlihat keluar cairan berupa darah
lender dan kadang-kadang ada air ketuban.
3. Periksa Dalam : Biasanya terjadi pembukaan servik, penyusupan serta
selaput ketuban, warna & jumlah air ketuban dapat sewaktu-waktu.
4. Kala Persalinan :
a. Kala 1 : Pada primigravida selama 13-14 jam, pada multipara selama7-
10 jam
b. Kala II :
 Lama kala II untuk primigravida 0,5-1 jam dan pada multigravida 1-2
jam, dilihat apakah ada penyulit
 Setelah bayi lahir dilihat keadaan Janis mulai dari jenis kelamin, Apgar
Score menit ke-1, 5, dan 10.
c. Kala III : Lama kala III tidak lebih dari 30 menit, umumnya plasenta
lahir 6-15 setelah bayi lahir spontan, dilakukan suntik oksitosin 10IU
IM, penegangan tali pusat, masase uterus, TFU kontraksi uterus baik,
kotiledon lengkap, selaput lengkap.
d. Kala IV : Keadaan umum lemas, dilakukan observasi setiap 15 menit
pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua melihat tekanan
darah, nadi, TFU, kontraksi, kandung kemih, dan perdarahan.

16
3. Riwayat Keluarga Berencana
a. Melaksanaan KB : Melihat efek yang dihasilkan dari KB
b. Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan :
(-) IUD (-) Pil (-) Suntik (-) Implan (-) lain-lain
c. Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : Mengkaji keadaan
d. Masalah yang terjadi : Umumnya tidak terjadi masalah
4. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola nutrisi
a. Frekwensi makan biasanya menurun hanya 1/2porsi
b. Nafsu makan biasanya tidak baik karena terasa mual-muntah
c. Jenis makanan rumah biasanya makanan sehat
d. Makanan yang tidak disukai biasanya tidak ada
2. Pola eliminasi
a. BAK :
1. Frekwensi biasanya 1500/hari
2. Warna kuning jernih
3. Tidak ada keluhan saat BAK
b. BAB :
1. Frekwensi biasanya 1 kali
2. Warna kecoklatan
3. Bau khas
4. Kosistensi lunak
5. Keluhan nyeri saat BAB
3. Pola personal Hygiene
a. Mandi
1. Frekwensi biasanya 2 x/hari
2. Menggunakan sabun
b. Oral Hygiene
1. Frekwensi biasanya 2 x/hari
2. Waktu pagi hari dan malam hari
c. Cuci rambut
1. Frekwensi biasanya 3 x/seminggu

17
2. Shampo digunakan saat keramas
4. Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur biasanya 8 jam/hari
b. Tidak ada kebiasaan sebelum tidur
5. Pola aktivitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
b. Waktu bekerja saat pagi hari
c. Olahraga biasanya dilakukan setiap hari
d. Kegiatan waktu luang yaitu istirahat
e. Keluhan dalam aktifitas yaitu pusing dan cepat lelah
6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a. Merokok : Biasanya ibu yang merokok akan mempengaruhi janinnya
b. Minuman keras : Biasanya akan mempengaruhi janinnya
c. Ketergantungan obat : Biasanya tidak menggunakan

4.2.3 Pemeriksaan Fisik


1. Penampilan atau keadaan umum
Biasanya wajah terlihat menahan sakit, lemah, lemas, postur tubuh kyfosis
2. Tingkat kesadaran
Biasanya kesadaran klien composmentis GCS 15.
3. Tanda-Tanda Vital
Suhu Tubuh : Biasanya normal (36,5-37,5 °C)
Tekanan Darah : Bisa meningkat pada ibu preeklamsia (normal 110/70-120/80
mmHg)
Nadi : Bisa meningkat pada ibu gangguan jantung (normal 60-100
x/menit)
RR : Bisa meningkat pada ibu gangguan paru-paru (normal 16-24
x/menit)
Berat Badan : Biasanya bertambah dari sebelum hamil
Tinggi Badan : Biasanya normal
4. Pemeriksaan Persistem
a. Sistem Penglihatan

18
1. Posisi mata : Simetris
2. Kelopak mata : Normal
3. Gerakan mata : Normal
4. Pergerakan bola mata : Normal
5. Konjungtiva : Anemis
6. Kornea : Normal
7. Sklera : Ikterik
b. Sistem Pernafasan
1. Jalan nafas : Keadaan bersih, tidak ada sumbatan, tidak ada sputum, tidak
ada lendir, tidak ada darah
2. Pernafasan : Tidak ada sesak nafas
3. Suara nafas : Vesikuler/normal
4. Menggunakan otot-otot bantu pernafasan : Tidak menggunakan
c. Sirkulasi Jantung
1. Kecepatan denyut apical : normal 16-24 x/menit
2. Irama : Teratur
3. Kelainan bunyi jantung : Tidak ada murmur atau Gallop
4. Sakit dada : Tidak ada
d. Sistem Pencernaan
1. Keadaan mulut : Gigi tidak ada carries, tidak memakai gigi palsu, keadaan
bersih
e. Sistem Uro Genital
1. BAK : Pola rutin 5 x/ hari terkontrol, jumlah 1500 cc/24 jam, warna kuning
jernih
f. Sistem Integumen/Muskuloskeletal
1. Turgor kulit : Elastis
2. Warna kulit : Kemerahan
3. Kontraktur pada persendian ekstremitas : Tidak ada
4. Kesulitan dalam pergerakan : Biasanya sakit pada punggug karna perut yang
membesar
g. Wajah
1. Ada Cloasma gravidarum

19
h. Dada dan Axilla
1. Mammae : Membesar
2. Areolla mammae : Hitam atau hyperpigmentasi
3. Papila mammae : Menonjol
4. Colostrum : Keluar
i. Abdomen
1. Terdapat strie liride/strie albicans
2. Terdapat linea nigra/linea alba
3. Pembesaran sesuai usia
j. Vulva
1. Warna kebiruan
2. Fluor albus
3. Odema
4. Pengeluaran pervaginam
5. Adanya pembukaan serviks
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium : Hemoglobin 11 gr%, Leukosit 11.100, Hematokrit 31,
Trombosit 261.000.
b. USG : -
c. Rontgen : -
d. Terapi yang didapat : Infus RL 20 tpm, injeksi ceftriaxone 1 g/IV,
metronidazole drip cantocyn 1 amp, asam mefenamat, pentadroxil

3.2 Diagnosa Keperawatan


3.2.1 Ansietas b.d perubahan dalam status kesehatan
3.2.2 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d gejala terkait penyakit
3.2.3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis
3.2.4 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
3.2.5 Penurunan curah jantung b.d perubahan afrerload
3.2.6 Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi
3.2.7 Gangguan eliminasi urin b.d obstruksi anatomi

20
3.2.8 Resiko gangguan pertukaran gas pada janin b.d perubahan membrane alveolar
kapiler
3.2.9 Resiko perdarahan b.d komplikasi pascapartum
3.2.10 Resiko kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif

3.3 Intervensi Keperawatan


Rencana Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
. Keperawatan
NOC NIC

1. Ansietas b.d Tujuan: Penurunan Kecemasan


perubahan dalam Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV
status kesehatan keperawatan selama 5 jam 2. Identifikasi tingkat
diharapkan tidak terjadi kecemasan
kecemasan 3. Gunakan pendekatan
Dengan KH: yang menenangkan
Status Ansietas 4. Bantu pasien mengenali
1. Klien mampu situasi yang menimbulkan
mengidentifikasi dan kecemasan
mengungkapkan gejala 5. Dorong keluarga dan
cemas suami untuk menemani
2. Mampu mengenali situasi ibu
3. Postur tubuh, ekspresi 6. Berikan obat untuk
wajah, bahasa tubuh dan mengurangi kecemasan
tingkat aktivitas
menunjukksn berkurangnya
kecemasan
4. TTV dalam batas normal
TD : 110/70-120/80 mmHg
S : 36,5-37,5 °C
N : 60-100 x/menit
RR : 16-24 x/menit

21
2. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
nyaman nyeri b.d keperawatan selam 1x2 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri
gejala terkait Diharapkan rasa nyaman secara komprehensif
penyakit kembali 2. Observasi reaksi
Dengan KH: nonverbal dari
Kenyamanan ketidaknyamanan
1. Mampu mengenali nyeri 3. Kontrol lingkungan yang
2. Mengontrol nyeri dapat mempengaruhi
3. Rasa nyaman tidak nyeri
terganggu 4. Ajarkan tengtang teknik
4. Mengontrol gejala nyeri non farmakologi misalnya
mengubah posisi ibu
miring
5. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri

3. Ketidakseimbangan Tujuan: Manajemen nutrisi


nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan pasien
kebutuhan tubuh keperawatan selama 1x24 jam untuk mendapatkan nutrisi
b.d faktor diharapkan ketidakseimbangan yang dibutuhkan
psikologis nutrisi: Kurang dari kebutuhan 2. Berikan cairan IV
tubuh teratasi 3. Berikan makan sedikit
Dengan KH: tapi sering
Status nutrisi 4. Berikan informasi
1. Asupan makanan dan cairan tentang kebutuhan
dalam rentang normal nutrisi
2. Hidrasi dalam rentang 5. Kolaborasi dengan ahli
normal gizi untuk menentukan
3. Mampu mrngidentifikasi jumlah kalori dan nutrisi
kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan pasien
4. Menunjukkan peningkatan
nafsu makan

22
BAB 4
KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN

4.1 Kasus
Ny. S adalah seorang berusia 22 tahun, suku jawa, agama islam, alamat Soko-
Tuban. Ny. S mempunyai suami bernama Tn. A usia 28 tahun, suku jawa, agama islam,
pekerjaan guru. Ny. S sedang hamil tua.
Pada tanggal 16 Januari 2017 pukul 20.30 WIB Ny. S datang ke bidan bersama
keluarganya. Ny. S mengeluh kencang-kencang pada perut. Setelah dilakukan
anamnesis secara seksama dan melakukan pemeriksaan fisik. Bidan menemukan bahwa:
Kehamilan cukup bulan, presentasi kepala 25%, kontraksi uterus tidak teratur interval 4
menit, setiap kontraksi berlangsung 15-20 detik, kekuatan sedang, dan ditemukan
ketuban sudah pecah.
Pada keesokan harinya tanggal 17 Januari pukul 09.30 oleh bidan, Ny. S dirujuk
ke Rumah Sakit Aisyah Bojonegoro. Ketika dilakukan pengkajian didapatkan data Ny.
S sebelum hamil pernah menderita TB dan mengikuti pengobatan OAT rawat jalan
selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh. HPHT Ny. S tanggal 30 April 2016. Ny. S
belum pernah hamil sebelumnya, belum pernah mengalami keguguran, pernah
melakukan ANC selama ± 6 kali, belum pernah imunisasi TT, dan sering muntah.
Ny. S dalam kala I persalinan pada jam 16.00 tanggal 17 Januari 2017. Lalu pada
20.00 dalam kala II. Pada pukul 21.10 lahir bayi laki-laki, bayi menangis spontan. Pada
kala III pada pukul 20.15. perawat menilai keadaan dan kondisi kesehatan lalu
didapatkan temuan TFU 27 cm, kelahiran plasenta spontan, kotiledon lengkap, selaput
lengkap, perdarahan ± 150 cc darah segar. Tidak ada penyulit terjadi pada 15 menit
pertama kala IV dan ditemukan TD : 100/70 mmHg, N : 72 x/menit, P : 20 x/menit, S :
36 °C, TFU : 22 cm, kontraksi baik, perineum rupture spontan dengan jumlah hecting ±
15.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan data hemoglobin 9,4 , leukosit 11.100,
hematocrit 31, trombosit 261.000. Dan dapat terapi infus Rl 20 tpm, injeksi ceftriaxone
1 g/IV metronidazole, drip cantocyn 1 amp, asam mefenamat, pentadroxil.

23
4.2 Pengkajian
Tanggal masuk : 17 Januari 2017 Jam masuk : 09.30 WIB
Ruang/kelas : VK/Birali 3 Kamar No : 307
Pengkajian tanggal : 17 Januari 2017 Jam : 09.30 WIB
4.2.1 Identitas
1. Identitas Klien
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 22 tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Soko-Tuban
Status Perkawinan : Kawin
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama Suami : Tn. A
Umur : 28 tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Guru
Alamat : Soko-Tuban
4.2.2 Riwayat Keperawatan
1. Data Subyektif
a. Keluhan Utama : Pasien mengeluh kenceng-kenceng pada perut.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang : Paien mengalami ketuban pecah pada 16 januari
2017 jam 20.30 WIB. Setelah itu keluarga membawa ke bidan setempat. Pada
keesokan harinya pukul 09.30 oleh bidan tersebut pasien dirujuk ke RSA.

24
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Sebelum hamil pasien pernah menderita TB
Paru kemudian mengikuti pengobatan OAT rawat jalan selama 6 bulan dan
dinyatakan sembuh.

2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : umur 15 tahun Siklus : teratur
Banyaknya : 80 cc/hari Lamanya : 6-7 hari
HPHT : 30 April 2016 Keluhan : Disminore
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan nifas yang lalu : Hamil Pertama
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

Umur
Tahu Peny Jen Penol Peny Laser Infe Perdara Jen
No Kehamila BB PJ
n ulit is ong ulit asi ksi han is
n

37-38
1. 2017
minggu

c. Kehamilan sekarang :
Diagnosa : G1P0A0H1Mg
Imunisasi : TT1 = belum
TT2 = belum
ANC : ± 6 kali
Keluhan selama hamil : Mual
Pengobatan selama hamil : Tidak melakukan pengobatan
Pergerakan janin : Ada gerakan sejak usia 16 minggu
Rencana perawatan bayi : Dilakukan sendiri
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
 Breast care : Pasien mengetahui
 Perineal care : Pasien mengetahui
 Nutrisi : Pasien tidak mengetahui
 Senam nifas : Pasien tidak mengetahui

25
 KB : Pasien tidak menetahui
 Menyusui : Pasien mengetahui

d. Persalinan sekarang
1. Keluhan His : Pasien merasakan kontraksi pada tanggal 16 januari 2017 jam
20.30 WIB, kontraksi tidak teratur, interval his 4 menit, lama his 15-20
detik, dan kekuatan his sedang.
2. Pengeluran Pervagina : Pasien terlihat keluar cairan berupa darah lendir dan
air ketuban dengan jumlah 500 cc
3. Periksa Dalam : Pasien dilakukan pemeriksaan jam 15.00 oleh bidan dengan
hasil effacement 25%, Ketuban positif, Presentasi anak 25%, dan Bidang
Hodge puki
4. Kala Persalinan :
a. Kala 1 : Mulai persalinan tanggal 17 Januari 2017 pada jam 16.00, lama
kala I 5 jam, dan tidak dilakukan pengobatan.
b. Kala II :
 Mulai persalinan tanggal 17 Januari 2017 pada jam 20.00, lama kala II
10 menit, tidak ada pengobatan yang didapat, tidak ada penyulit
 Keadaan bayi lahir tanggal 17 Januari 2017 pada jam 20.10, jenis
kelamin laki-laki, Apgar Score menit ke-1 5-6-7, dan Apgar Score
menit ke-5 5-6-7.
c. Kala III : Mulai persalinan tanggal 17 Januari 2017 pada jam 20.10
sampai 20.15, TFU 27 cm dengan kontraksi uterus baik, lama kala III 5
menit, cara kelahiran plasenta spontan, kotiledon lengkap, selaput
lengkap, perdarahan selama persalinan ± 150 cc dengan karakterisktik
darah segar, tidak ada pengobatan yang didapat.
d. Kala IV : Keadaan umum lemas, TFU 22 cm, kontraksi uterus baik,
terjadi perdarahan dengan jumlah ± 50 cc, perineum rupture spontan
dan jumlah hecting ± 15

26
TTV :
TD :100/70 mmHg
N : 72 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36°C

3. Riwayat Keluarga Berencana


a. Melaksanaan KB : Pasien tidak melakukan KB
b. Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : Belum melaksanakan
(-) IUD (-) Pil (-) Suntik (-) Implan (-) lain-lain
c. Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : Pasien belum pernah menggunakan
kontrasepsi
d. Masalah yang terjadi : Tidak terjadi masalah
4. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami ibu : Sebelum hamil pasien pernah mengalami
penyakit TB
Pengobatan yang didapat : Pasien pernah mengalami pengobatan OAT rawat jalan
selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh
Riwayat penyakit keluarga : Tidak keluarga yang mengalami penyakit Diabettes
Mellitus, Jantung, dan Hipertensi.
5. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola nutrisi
a. Frekwensi makan 1 x/hari
b. Nafsu makan tidak baik karena terasa mual-muntah
c. Jenis makanan rumah yaitu nasi putih
d. Makanan yang tidak disukai : tidak ada
2. Pola eliminasi
a. BAK :
1. Frekwensi 5 kali
2. Warna kuning jernih
3. Tidak ada keluhan saat BAK
b. BAB :

27
1. Frekwensi 1 kali
2. Warna kecoklatan
3. Bau khas
4. Kosistensi lunak
5. Keluhan nyeri saat BAB

3. Pola personal Hygiene


a. Mandi
1. Frekwensi 1 x/hari
2. Menggunakan sabun
b. Oral Hygiene
1. Frekwensi 1 x/hari
2. Waktu pagi hari
c. Cuci rambut
1. Frekwensi 3 x/seminggu
2. Shampo digunakan saat keramas
4. Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur 6 jam/hari
b. Tidak ada kebiasaan sebelum tidur
5. Pola aktivitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
b. Waktu bekerja saat pagi hari
c. Olahraga dilakukan setiap pagi dengan jalan kaki selama kehamilan dan
frekuensi sering
d. Kegiatan waktu luang yaitu istirahat
e. Keluhan dalam aktifitas yaitu pusing dan cepat lelah
6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a. Merokok : Tidak menggunakan
b. Meniman keras : Tidak menggunakan
c. Ketergantungan obat : Tidak menggunakan

4.2.3 Pemeriksaan Fisik

28
1. Penampilan atau keadaan umum
Wajah terlihat menahan sakit, lemah, lemas.
2. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien composmentis GCS 15.
3. Tanda-Tanda Vital
Suhu Tubuh : 36,5°C
Tekanan Darah : 100/75 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
Berat Badan : 44 kg
Tinggi Badan : 157 cm
4. Pemeriksaan Persistem
a. Sistem Penglihatan
1. Posisi mata : Simetris
2. Kelopak mata : Normal
3. Gerakan mata : Normal
4. Pergerakan bola mata : Normal
5. Konjungtiva : Anemis
6. Kornea : Normal
7. Sklera : Ikterik
b. Sistem Pernafasan
1. Jalan nafas : Keadaan bersih, tidak ada sumbatan, tidak ada sputum, tidak
ada lendir, tidak ada darah
2. Pernafasan : Tidak ada sesak nafas
3. Suara nafas : Vesikuler/normal
4. Menggunakan otot-otot bantu pernafasan : Tidak menggunakan
c. Sirkulasi Jantung
1. Kecepatan denyut apical : 20 x/menit
2. Irama : Teratur
3. Kelainan bunyi jantung : Tidak ada murmur atau Gallop
4. Sakit dada : Tidak ada
d. Sistem Pencernaan

29
1. Keadaan mulut : Gigi tidak ada carries, tidak memakai gigi palsu, keadaan
bersih
e. Sistem Uro Genital
1. BAK : Pola rutin 5 x/ hari terkontrol, jumlah 400 cc/24 jam, warna kuning
jernih

f. Sistem Integumen/Muskuloskeletal
1. Turgor kulit : Elastis
2. Warna kulit : Kemerahan
3. Kontraktur pada persendian ekstremitas : Tidak ada
4. Kesulitan dalam pergerakan : Tidak ada
g. Dada dan Axilla
1. Mammae : Membesar
2. Areolla mammae : Hitam
3. Papila mammae : Menonjol
4. Colostrum : Keluar
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium : Hemoglobin 9,,4, Leukosit 11.100, Hematokrit 31, Trombosit
261.000.
b. USG : -
c. Rontgen : -
d. Terapi yang didapat : Infus RL 20 tpm, injeksi ceftriaxone 1 g/IV,
metronidazole drip cantocyn 1 amp, asam mefenamat, pentadroxil

4.2.4 Analisa Data


No Masalah
Data Etiologi
. Keperawatan

1. Ds : Klien mengatakan takut Ketuban Pecah Dini Ansietas


terjadi sesuatu pada janin
Do : Klien terlihat cemas Air ketuban terlalu
melihat air ketuban yang keluar banyak

30
Perdarahan : ±500 cc
TTV : Kecemasan Ibu terhadap
TD : 110/75 mmHg janin
S : 36,5 °C
N : 70 x/menit
RR : 20 x/menit

2. Ds : Klien mengatakan nyeri, Kepala janin masuk Gangguan Rasa


kenceng-kenceng pada perut rongga panggul Nyaman Nyeri
Do : Klien terlihat meringis
P : Nyeri saat beraktivitas Pembukaan lengkap
Q : Nyeri tajam
R : Nyeri daerah punggung Reflek mengejan
menjalar ke perut (kontraksi)
S : Nyeri sedang dengan skala
(3)
T : Nyeri menetap
His : 4 menit, 15-20 detik

3. Ds : Klien mengatakan mual Penurunan peristaltic Ketidakseimbangan


muntah usus Nutrisi Kurang dari
Do : Klien terlihat lemah Kebutuhan Tubuh
A : Penurunan BB Peningkatan asam
B : Albumin serum lambung

C : Kulit kering, rambut kusam,


Mual/muntah
mual, muntah, nafsu makan me↓
D : Porsi makan separuh sehari 1
kali

4. Ds : Klien mengatakan pusing Hipoksia sel dan jaringan Intoleransi


dan cepat lelah Aktivitas
Penumpukan asam laktat
Do : Aktivitas dibantu orang

31
lain, Tonus otot me↓
TTV : Kelelahan
TD : 110/75 mmHg
S : 36,5 °C
N : 70 x/menit
RR : 20 x/menit

4.3 Diagnosa Keperawatan


4.3.1 Ansietas b.d perubahan dalam status kesehatan
4.3.2 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d gejala terkait penyakit
4.3.3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis
4.3.4 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum

4.4 Intervensi Keperawatan


Rencana Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
. Keperawatan
NOC NIC

1. Ansietas b.d Tujuan: Penurunan Kecemasan


perubahan dalam Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV
status kesehatan keperawatan selama 5 jam 2. Identifikasi tingkat
diharapkan tidak terjadi kecemasan
kecemasan 3. Gunakan pendekatan yang
Dengan KH: menenangkan
Status Ansietas 4. Bantu pasien mengenali
1. Klien mampu situasi yang menimbulkan
mengidentifikasi dan kecemasan
mengungkapkan gejala 5. Dorong keluarga dan
cemas suami untuk menemani
2. Mampu mengenali situasi ibu
3. Postur tubuh, ekspresi 6. Berikan obat untuk
wajah, bahasa tubuh dan mengurangi kecemasan

32
menunjukksn berkurangnya
kecemasan
4. TTV dalam batas normal
TD : 110/70-120/80 mmHg
S : 36,5-37,5 °C
N : 60-100 x/menit
RR : 16-24 x/menit

2. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri


nyaman nyeri b.d keperawatan selam 1x2 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri
gejala terkait Diharapkan rasa nyaman secara komprehensif
penyakit kembali 2. Observasi reaksi
Dengan KH: nonverbal dari
Kenyamanan ketidaknyamanan
1. Mampu mengenali nyeri 3. Kontrol lingkungan yang
2. Mengontrol nyeri dapat mempengaruhi nyeri
3. Rasa nyaman tidak 4. Ajarkan tengtang teknik
terganggu non farmakologi misalnya
4. Mengontrol gejala nyeri mengubah posisi ibu
miring
5. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri

3. Ketidakseimbangan Tujuan: Manajemen nutrisi


nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan pasien
kebutuhan tubuh keperawatan selama 1x24 jam untuk mendapatkan nutrisi
b.d faktor diharapkan ketidakseimbangan yang dibutuhkan
psikologis nutrisi: Kurang dari kebutuhan 2. Berikan cairan IV
tubuh teratasi 3. Berikan makan sedikit tapi
Dengan KH: sering
Status nutrisi 4. Berikan informasi tentang
1. Asupan makanan dan cairan kebutuhan nutrisi
dalam rentang normal 5. Kolaborasi dengan ahli

33
2. Hidrasi dalam rentang gizi untuk menentukan
normal jumlah kalori dan nutrisi
3. Mampu mrngidentifikasi yang dibutuhkan pasien
kebutuhan nutrisi
4. Menunjukkan peningkatan
nafsu makan

4. Intoleransi aktivitas Tujuan: Terapi Aktivitas


b.d kelemahan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor respon fisik,
umum keperawatan selama 1x24 jam emosi, social, dan spiritual
diharapkan aktivitas dapat 2. Bantu pasien untuk
kembali normal mengidentifikasi aktivitas
Dengan KH: yang mampu dilakukan
Aktivitas Toleransi 3. Bantu ibu untuk berpindah
1. Tidak terjadi kelemahan posisi
2. Mampu berpindah tanpa 4. Ajarkan penguatan positif
bantuan untuk motivasi diri dan
3. Mampu melakukan aktivitas penguatan
secara mandiri 5. Kolaborasi untuk
4. Energi untuk beraktivitas pemberian obat
kembali

34
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Persalinan normal adalah serangkaian kejadian secara spontan dimana janin
muncul melalui verteks berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir
cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
dengan waktu yang cukup yaitu sekitar 24 jam tanpa disertai adanya koplikasi sebagai
pengalaman yang unik, menyenangkan, menakjubkan, dan kadang mencemaskan.
Etiologi dari Penurunan kadar progesterone, Teori oksitosin, Keregangan otot, Teori
prostaglandin, dan Pengaruh janin. Manifestasi klinis inpartu adalah his teratur, Keluar
lendir bercampur darah (show), Kadang-kadang ketuban pecah, dan pembukaan serviks.
Persalinan normal dimulai dari kala I, II, dan III. Faktor yang mempengaruhi Power,
Passage, Passenger, dan Psikis. Komplikasi yang dapat ditimbulkan yaitu reaksi

35
hipertemi, Perdardaran Pascapartum, Persalinan Lama, Gawat Janin, Persalinan dengan
parut uterus, Malpresentasi dan malposisi, Distosia bahu, Distensi uterus, dan Prolapsus
tali pusat.
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada ibu bersalin mulai dari
pengkajian misalnya biodata, riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Setelah itu ditentukan diagnosa keperawatan dan dilanjut dengan intervensi
keperawatan.
Pada kasus ini ada seorang ibu yang akan melahirkan dengan tanda awal kenceng-
kenceng dan ketuban pecah. Keadaan ini termasuk keadaan yang perlu penanganan
cepat. Sehingga dapat dilakukan asuhan keperawatan yang tepat dan akurat supaya
ketika bayi lahir tidak terjadi asfiksia.

5.2 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah
agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang
berhubungan dengan penatalaksaan yang lebih efektif pad persalinan karena di dalam
makalah ini penatalaksaannya masih banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

Erawati, A. D. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakarta: EGC.
Masriroh, S. (2013). Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Yogyakarta: Imperium.
Reeder, S. J. (2011). Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga.
Jakarta: EGC.
RISKESDAS. (2009). Departemen Kesehatan RI. Laporan hasil riset kesehatan dasa.
Jakarta: Depkes RI.
Rohani, Saswita, R., & Marisah. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan.
Jakarta: Salemba Medika.

36

Anda mungkin juga menyukai