Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN

TEKNIS
SUMUR
RESAPAN
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN SUMUR RESAPAN

1. Maksud
Pembangunan sumur resapan merupakan kegiatan untuk menampung air
hujan ataupun air permukaan disaat berlebih, sehingga dapat
mempertahankan kondisi muka air tanah
2. Tujuan
Meningkatkan muka air tanah untuk ketersediaan air di tingkat usaha tani
sebagai suplesi air irigasi untuk komoditas usaha pertanian
3. Sasaran
i. Kelompok Tani FMSRB
ii. Terjadinya peningkatan muka air tanah sehingga dapat dimanfaatkan
untuk komoditas usaha pertanian.
iii. Terbangunnya Sumur Resapan untuk mendukung usaha pertanian
KETENTUAN TEKNIS

Pengertian
Sumur Resapan (infiltration well) adalah sumur atau lubang pada
permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/
aliran permukaan agar dapat meresap ke dalam tanah.
Saluran air adalah saluran yang berfungsi sebagai jalan air yang
akan dimasukkan ke dalam sumur resapan.
Bak kontrol 1 adalah bangunan bak yang berfungsi untuk
menyaring air sebelum masuk sumur resapan.
Pipa pemasukan adalah pipa saluran air masuk. Ukuran
tergantung jumlah aliran permukaan yang akan masuk.
Pipa pembuangan adalah pipa yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan jika air dalam sumur resapan sudah penuh.
Bak Kontrol 2 adalah bangunan yang berfungsi untuk
mengendapkan material yang terbawa oleh air sebelum masuk
kedalam Sumur Resapan.
KETENTUAN TEKNIS

A. Standar Teknis
Sumur resapan sebaiknya berada diatas elevasi/kawasan sumur-
sumur gali biasa.
Untuk menjaga pencemaran air di lapisan aquifer, kedalaman
sumur resapan harus diatas kedalaman muka air tanah tidak
tertekan (unconfined aquifer) yang ditandai oleh adanya mata air
tanah.
Pada daerah berkapur/karst perbukitan kapur dengan
kedalaman/ solum tanah yang dangkal, kedalaman air tanah pada
umumnya sangat dalam sehingga pembuatan sumur resapan sangat
tidak direkomendasikan. Demikian pula sebaliknya di lahan
pertanian pasang surut yang berair tanah sangat dangkal.
Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai, sumur resapan harus
memiliki tangkapan air hujan berupa suatu bentang lahan baik
berupa lahan pertanian atau atap rumah.
Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan masuk kedalam
sumur melalui saluran air, sebaiknya dilakukan penyaringan air di
bak kontrol terlebih dahulu.
Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan berturut-turut adalah lapisan gravel
(kerikil), pasir kasar, pasir dan ijuk.
Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikel debu hasil erosi dari daerah
tangkapan air tidak terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-
pori lapisan aquifer yang ada.
Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk melalui pipa pemasukan, dasar
sumur yang berada di lapisan kedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.
Pada dinding sumur tepat di depan pipa pemasukan, dipasang pipa
pengeluaran yang letaknya lebih rendah dari pada pipa pemasukan untuk
antisipasi manakala terjadi overflow/luapan air di dalam sumur. Bila tidak
dilengkapi dengan pipa pengeluaran, air yang masuk ke sumur harus dapat
diatur misalnya dengan sekat balok dll.
Diameter sumur bervariasi tergantung pada besarnya curah hujan,luas
tangkapan air, konduktifitas hidrolika lapisan aquifer, tebal lapisan aquifer dan
daya tampung lapisan aquifer. Pada umumnya diameter berkisar antara 1 – 1,5
m.
Tergantung pada tingkat kelabilan/kondisi lapisan tanah dan ketersediaan dana
yang ada, dinding sumur dapat dilapis pasangan batu bata atau buis beton.
Akan lebih baik bila dinding sumur dibuat lubang-lubang air dapat meresap
juga secara horizontal.
Untuk menghindari terjadinya gangguan atau kecelakaan maka bibir sumur
dapat dipertinggi dengan pasangan bata dan atau ditutup dengan
papan/plesteran.
KETENTUAN TEKNIS

B. Kriteria Lokasi

Daerah pertanian yang mengalami kekurangan air terutama di musim


kemarau walaupun dalam kenyataannya air cukup berlimpah di musim
penghujan.
Muka air tanah di lokasi tersebut dalam dan jauh dari sumber air
permukaan seperti sungai, situ, danau dll.
Sebagian besar permukaan lahan relative telah menjadi kedap air
(permeabilitas rendah) sehingga tidak memungkinkan air terinfiltrasi
masuk ke tubuh bumi.
Diprioritaskan untuk mendukung daerah pertanian di pantai yang ada
irigasi pompa air tanah dangkal untuk menjaga agar tidak terjadi intrusi
airlaut.
Komoditas yang diusahakan terutama palawija, hortikultura dan tanaman
perkebunan semusim.
Tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kepadatan permukiman di
sekitar lokasi cukup tinggi.
KETENTUAN TEKNIS

C. Tahap Pelaksanaan
1. Persiapan
Identifikasi Calon Lokasi :
CPCL Kabupaten, DAS 3Cis
Areal milik petani yang sudah dihibahkan (hibah permanen)
Survei :
Letak lokasi berdasarkan koordinat lintang dan bujur
Peta/sketsa situasi
Ketinggian muka air tanah sekitar
Luas lahan usaha tani yang dapat diairi
Investigasi (batas wilayah dan kepemilikan lahan)
Desain (Gambar dan detailnya)
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
Pengajuan pencairan dana tahap I sebesar 40%
Pencairan dana Tahap I
KETENTUAN TEKNIS

C. Tahap Pelaksanaan
2. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Sumur Resapan dilaksanakan secara
swakelola yang melibatkan partisipasi kelompok
tani/Gapoktan/P3A setempat, mulai dari persiapan,
perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pemeliharaan, yang
dibimbing petugas Dinas Pertanian Kabupaten dan konsultan
pendamping.
3. Pelaksanaan Konstruksi
Pembersihan lokasi
Pembelian material
Mobilisasi alat dan tenaga kerja
Konstruksi (sesuai kebutuhan dan anggaran):
Pengajuan pencairan dana Tahap II sebesar 30% apabila
prestasi pekerjaan fisik di lapangan sudah mencapai 30%
dari pekerjaan seluruhnya.
Pencairan dana Tahap II.
Pengajuan pencairan dana Tahap III sebesar 30% apabila
prestasi pekerjaan fisik di lapangan sudah mencapai 60%
dari pekerjaan seluruhnya.
Pencairan dana Tahap III.
.
KETENTUAN TEKNIS

C. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring pelaksanaan kegiatan : Persiapan dan Pelaksanaan konstruksi
Pelaksana monitoring adalah staf Dinas Pertanian Kabupaten dibantu
konsultan daerah
Monitoring dilakukan pada setiap tahap kegiatan ( Persiapan dan
Pelaksanaan Konstruksi), Form monitoring terlampir.
Laporan monitoring pelaksanaan konstruksi dilakukan pada setiap bulan
yang berisi informasi perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan yang
dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi
Evaluasi dilakukan dari tahap persiapan dan pelaksanaan konstruksi
(kesesuaian antara rencana dan hasil pelaksanaan, kendala-kendala dan
solusinya)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai