ASUHAN KEPERAWATAN Hiv
ASUHAN KEPERAWATAN Hiv
AH UMUR 65 TAHUN
DENGAN GANGGGUAN SISTEM PERNAPASAN “TUBERKULOSIS PARU
PUSKESMAS PANCA KARSA 1 KABUPATEN POHUWATO
PENGKAJIAN
I. DATA DEMOGRAFI
A. Identitas Klien
Nama : Tn.AH
Umur : 41 Tahun
Jenis kelamin : laki- laki
Alamat : DS.Panca Karsa 1, Kec. Taluditi Kab, Pohuwato
Status perkawinan : Menikah
Agama : islam
Suku : WNI (gorontalo)
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
B. Penanggung Jawab
Nama :Ny.AS
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : istri klien
Lain-lain (ASKES, JAMSOSTEK, Perusahaan : --
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Alasan Masuk RS
Alasan klien masuk ke Rumah Sakit dikarenakan klien BAB cair sudah 6
bulan, , batuk- batuk kadang mengeluarkan darah selama 3 bulan dan mual
,muntah klien tidak nafsu makan porsi makannya hanya ¼ sehingga BB klien
menurun.
2. Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 20-04-2020 keluhan utama klien BAB
cair selama 6 bulan dengan frekuensi 20 kali perhari disertai nyeri ulu hati dan
badan klien terasa lemas.
3. Kronologis Keluhan
klien mengatakan mulai timbul keluhan terjadi selama 6 bulan klien BAB
konsistensi feses cair dengan frekuensi 20 kali Perhari,badan klien terasa lemas
dan bising usus hiperaktif. klien batuk – batuk selama 3 bulan dan kadang disertai
keluar darah, sputum berwarna kuning kecoklatan, Nampak klien tidak mampu
mengeluarkan lender dan terdapat suara nafas tambahan ronkhi. Klien mual,
muntah nyeri ulu hati, terasa pusing, sariawan, mukosa bibir klien kering, turgor
kulit tidak elastic, klien tidak memiliki nafsu makan dan porsi makan klien tidak
dihabiskan hanya ¼ porsi makan. Sehingga BB klien menurun dari 60 kg ke 48
kg. serta segala aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
BAB
Frekuensi BAB sebelum sakit +- 1-2 x sehari, sedangkan saat sakit klien BAB
cair dengan frekuensi 20 kali perhari. warna feses klien sebelum sakit kuning
kecoklatan dan saat sakit berwarna kuning pucat dan sangat berbau bercampur
obat
4. Istirahat tidur
Sebelum sakit pola tidur klien baik, klien menonton tv sebelum tidur, waktu tidur
klien pukul 22:00 dan bangun 06:00. Saat sakit pola tidur klien terganggu hanya
tidur 6 jam sehari dan sering terbangun serasa tidak nyenyak tidur. Klien sebelum
tidur hanya berbaring dan mengkonsumsi obat
LED 32
SGOT 110
SGPT 90
CD4 70 Cell/ul 410-1590
Natrium 128 Mmol/L 135-147
Albumin 2,8 Mmol/L 3,4 – 4,8
Tes HIV Reaktif
Rontgen thorak TB paru aktif
V. PENGOBATAN
- IVFD RL, 500 cc / 6 jam
- IVFD Amisofluid 500 cc/ 24 jam
- Biodiar 4 x 1 tablet
- Cotrimoksazol 3 x 2 tablet
- Curcuma 3 x 1 tablet
- Rifampisin 1 x 450 mg
- INH 1 x 300 mg
- Pirazinamid 1 x 1000 mg,
- Etambutol 1 x 1000 mg
- Micostatin 4 x 1 ml
- Injeksi ceftriaxone 1 x2 gr
- OMZ 1 X 40 mg
- Paracetamol 1 gram / drip
VI. KLASIFIKASI DATA
VII.ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1 DS. pasien terinfeksi HIV Diare
- Klien mengatakan BAB cair
sudah 6 bulan Virus beredar dalam
- Klien mengatakan frekuensi BAB darah atau jaringan
20 kali perhari mukosa
- Klien mengatakan nyeri ulu hati
dan badan klien terasa lemas.
Virus menginfeksi sel
DO. yg mempunyai
- Turgor kulit klien tidak elastic molekul CD4
- Mukosa bibir klien kering (limfosit T4,Monosit,
- Bising usus hiperaktif sel dendrit, sel
- Kesadaran ; compos mentis langerhands)
- TTV
TD : 110/60 mmHg
SB : 36 c masuk kedalam sel
N : 110 X / Menit target dan mereplikasi
- RR : 26X/ Menit diri
imunitas tubuh
menurun
infeksi bakteri
diare kronis
Diare
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
2 DS. pasien terinfeksi HIV Bersihan Jalan Napas
- Klien mengatakan batuk berdahak Tidak Efektif
selama 3 bulan Virus beredar dalam
- Klien mengatakan batuk kadang darah atau jaringan
keluar darah mukosa
DO.
- Klien Nampak tidak mampu
mengeluarkan lender Virus menginfeksi sel
- Terdapat bunyi suara napas yg mempunyai
tambahan ronkhi molekul CD4
- Sputum berwarna kuning (limfosit T4,Monosit,
kecoklatan sel dendrit, sel
langerhands)
Reaksi imunologi
imunitas tubuh
menurun
peradangan saluran
pernapasan & jaringan
paru
adanya sekresi di
jalan napas
tidak dapat
mengeluarkan sekret
imunitas tubuh
menurun
infeksi jamur
peradangan mulut
sulit menelan
Defisit nutrisi
X. PRIORITAS MASALAH
1. Diare b.d proses infeksi d.d BAB lunak tidak berbentuk 20x perhari
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, b.d hipersekresi jalan napas, d.d penumpukan sekret
pada jalan napas
3. Defisit Nutrisi, b.d peningkatan kebutuhan metabolisme d.d penurunan nafsu makan dan
penurunan berat badan
XI. RENCANA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA SLKI SIKI
O KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
1. Diare b.d proses infeksi Setelah dilakukan Manajemen diare
d.d BAB lunak tidak tindakan keperawatan
berbentuk 20x perhari diharapkan eliminasi Observasi
fekal membaik dengan - Identifikasi penyebab
DS. kriteria hasil; diare
- Klien mengatakan - Control - Monitor warna, volume,
BAB cair sudah 6 pengeluaran feses frekuensi, dan konsistensi
bulan meningkat tinja
- Klien mengatakan - Distensi abdomen Terapeutik
frekuensi BAB 20 menurun - Berikan asupan cairan oral
kali perhari - Nyeri abdomen - Berikan cairan intravena
- Klien mengatakan menurun Edukasi
nyeri ulu hati dan - Konsistensi feses - Anjurkan menghindari
badan klien terasa membaik makanan pembentuk gas,
lemas. - Frekuensi pedas, dan mengandung
defekasi membaik laktosa
DO. - Peristaltic usus Kolaborasi
- Turgor kulit klien membaik - Kolaborasi dengan dokter
tidak elastic pemberian obat
- Mukosa bibir klien farmakologis
kering
- Bising usus
hiperaktif
- Kesadaran ;
compos mentis
- TTV
TD : 110/60
mmHg
SB : 36 c
N : 110 X /
Menit
- RR : 26X/ Menit
XII. IMPLEMENTASI
HARI/TG NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
L DX
Senin 1 07;5 1. Mengidentifikasi penyebab diare Pukul 11;30
20-04- 0 d/h : diare disebabkan oleh
2020 proses infeksi pada bagian S
saluran pencernaan yang - Klien mengatakan BAB
diakibatkan oleh pnyakit yang cair sudah 6 bulan
diderita klien - Klien mengatakan nyeri
ulu hati dan badan klien
2. Memonitor warna, volume, terasa lemas.
08:0 frekuensi, dan konsistensi tinja.
0 d/h: warna feses kuning O.
kepucatan, volume sedikit, - Turgor kulit klien tidak
frekuensi 20 x/hari dan elastic
konsistensi tinja cair. - Mukosa bibir klien
kering
3. Memberikan asupan cairan oral. - Bising usus hiperaktif
d/h : diberikan cairan oral - Kesadaran ; compos
08:1 berupa oralit mentis
0 - TTV
4. Memberikan cairan intravena. TD : 110/60 mmHg
d/h: diberikan cairan IVFD RL SB : 36 c
500 cc/ 6 jam. N : 110 X / Menit
08:1 - RR : 26X/ Menit
5 5. Menganjurkan menghindari
makanan pembentuk gas, pedas, A. Masalah diare belum
dan mengandung laktosa. d/h: teratasi
klien mengerti dan memahami
08:2 agar menghindari makanan P. lanjutkan intervensi
0 pedas 1. Identifikasi penyebab
diare
6. Mengkolaborasi dengan dokter 2. Monitor warna, volume,
pemberian obat farmakologis. frekuensi, dan konsistensi
d/h: telah diberikan Dan IVFD tinja
amisofluid 500 cc/ 24 jam, 3. Berikan asupan cairan
diberikan obat biodiar 4 x 1 oral
08:2 tablet, cotrimoxazol 3 x 2 tablet 4. Berikan cairan intravena
5 6..Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat farmakologis
09:0
0
HARI/TG NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
L DX
enin 3 09:0 1. Mengidentifikasi status Pukul : 12;30
20-04- 5 nutrisi . d/h: status nutrisi
2020 klien kurang, nafsu makan S.
klien menurun, makanan - Klien mengatakan tidak
tidak dihabiskan, hanya ¼ memiliki nafsu makan
porsi makan - Klien mengatakan mual
dan muntah
09:0 2. Memonitor berat badan. d/h: - Klien mengatakan
7 berat badan klien menurun pusing
dari 60 kg ke 48 kg
O
3. Melakukan oral hygiene - Berat badan klien
09:1 sebelum makan. d/h: klien menurun dari 60 kg ke
0 melakukan pembersihan 48 kg
mulut sebelum makan, - sariawan
seperti menggosok gigi. - Nampak porsi makan
klien tidak dihabiskan
4. Memberikan makanan hanya ¼ porsi makan.
tinggi kalori dan tinggi - Kesadaran kompos
09:1 protein. d/h: telah diberikan mentis
5 tetapi nafsu makan klien - Klien Nampak pucat
menurun sehingga porsi - KU sedang
makan klien tidak
dihabiskan A. Masalah deficit nutrisi
belum teratasi
5. Memberikan suplemen P. Lanjutkan Intervensi
makanan , jika perlu. d/h:
memberikan suplemen 1. Identifikasi status
09:1 peningkat nafsu makan nutrisi
7 diberikan obat curcuma 3 x 2. Monitor berat badan
1 tablet 3. Lakukan oral hygiene
sebelum makan
6. Menganjurkan posisi duduk. 4. Berikan makanan tinggi
d/h: telah dianjurkan dan kalori dan tinggi
09:2 klien dalam posisi duduk protein
0 saat makan. 5. Berikan suplemen
makanan , jika perlu
7. Mengajarkan diet yang di
programkan. d/h: dilakukan 7, Ajarkan diet yang di
diet tktp dengan cara makan programkan
09:2 sedikit tapi sering. 8,Kolaborasi dengan ahli
3 gizi
8. Mengkolaborasikan dengan
ahli gizi. d/h: berkolaborasi
tentang cara memenuhi
nutrisi pada klien dengan
09:2 makanan tktp.
5