Adalah golongan biaya yang digunakan untuk mengakumulasi semua biaya produksi tidak langsung.Biaya
overhead pabrik dapat digolongkan dalam 3 macam penggolongan:
1. Menurut sifatnya
Biaya bahan penolong
Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya tenaga kerja tak langsung
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva (depresiasi)
Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu (asuransi)
BOP yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai (PLN)
2. Menurut hubungannya dengan departemen
BOP langsung Departemen (direct departemental overhead expenses) contoh gaji
mandor, bahan penolong.
BOP tak langsung (indirect departemental overhead expenses)
contoh: depresiasi, asuransi (catatan digunakan oleh beberapa departemen)
Menurut prilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume produksi
BOP tetap, BOP Variabel, BOP semi variabel.
Departemen A menggunakan Jam mesin sebagai dasar untuk membebankan BOP, departemen B
menggunakan biaya tenaga kerja langsung dan departemen C menggunakan Jam kerja langsung.
Departemen
A B C
Biaya tenaga kerja langsung Rp 744.000 Rp 480.000 Rp 615.000
Jam kerja langsung 15.000 12.000 12.000
Jam mesin 24.000 13.200 13.800
Biaya overhead pabrik sesungguh 575.000 454.800 715.000
Hitunglah:
1.Tarif pembebanan BOP masing-masing departemen
2.Jumlah BOP yang dibebankan dan selisih pembebanan masing-masing BOP
Departementalisasi BOP
Departementalisasi bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk.
Langkah-langkah penentuan tarif BOP per departemen
a.Penyusunan anggaran BOP per departemen
b.Alokasi BOP departemen pembantu/jasaa ke departemen produksi :
1. Metode alokasi langsung
Metode alokasi langsung, digunakan apabila bop departemen pembantu
dialokasikan ketiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya. (jasa
departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja)
2. Metode alokasi bertahap( dinikmati oleh departemen lain)
Metode alokasi kontinyu
Metode aljabar
Metode urutan alokasi yang diatur
c.Perhitungan tarif pembebanan biaya overhead pabrik per departemen
Contoh :
PT LAMUN memiliki 3 departemen produksi A,B dan C, serta memiliki departemen jasa yaitu X dan Y,
biaya departemen jasa X dialokasikan berdasarkan jam listrik dan Y berdasar Luas lantai. BOP sebelum
alokasi dan dasar alokasi departemen jasa adalah sebagai berikut:
Keterangan A B C X Y
Jam Listrik 900 450 450 500 200
Luas lantai 100 500 200 200 250
BOP (Rp) 300.000 160.000 200.000 Rp500.00 440.000
0
Diminta :
Hitunglah jumlah biaya overhead Pabrik departemen produksi A ,B dan C setelah alokasi biaya
departemen pembantu, dengan metode alokasi:
1. Metode alokasi langsung
2. Metode alokasi bertahap (alokasi pertama departemen X)
3. Metode alokasi aljabar