BIOTEKNOLOGI
OLEH :
Kelas : VI A
Dosen Pengampu:
Dra. Darmawati ,M.Si
A. Tujuan :
1. Membuktikan konsep bioteknologi.
2. Mengetahui contoh penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membuktikan bioteknologi bahan bakar melalui pembuatan briket.
4. Mengetahui perbandingan campuran briket yang efektif.
B. Teori
Saat ini biaya yang dibutukan untuk mendapatkan bahan bakar makin lama makin
mahal. Makin tinggi teknologi yang digunakan untuk mengolah bahan bakar, maka makin
mahal harganya. Maka dari itu kita dapat menanggulanginya dengan membuat briket
menggunakan tempurung kelapa. Tempurung merupakan lapisan yang keras dengan
ketebalan antara 3 mm sampai 5 mm. Sifat kerasnya disebabkan oleh banyaknya kandungan
silikat (SiO2) yang terdapat pada tempurung tersebut. Tempurung kelapa banyak
mengandung lignin, methoxyl yang hampir sama dengan yang ada pada kayu. Pada
umumnya, nilai kalor yang terkandung dalam tempurung kelapa berkisar antara 18200 kJ/kg
hingga 19338,05 kJ/kg (Palugkun, 1999).
Briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan atau batangan-batangan arang yang
terbuat dari bioarang (bahan lunak). Bioarang diolah menjadi bahan yang sebenarnya
termasuk bahan lunak yang dengan proses tertentu diolah menjadi bahan arang keras dengan
bentuk tertentu. Kualitas dari bioarang ini tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis
arang lainnya. Pembuatan briket arang dari limbah pertanian dapat dilakukan dengan
menambah bahan perekat, dimana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian
ditumbuk, dicampur perekat, dicetak dengan sistem hidrolik maupun manual dan selanjutnya
dikeringkan. Penggunaaan bahan perekat dimaksudkan unuk menarik air dan mebentuk
tekstur yang padat atau mengikat dua substrat yang direkatkan. Dengan adanya bahan perekat
masa susunan partikel semakin baik, teratur dan lebih padat sehingga dalam proses
pencetakan keteguhan tekan dan arang briket akan semakin baik. Dalam penggunaan bahan
perekat harus memperhatikan faktor ekonomis maupun non ekonomisnya (Silalahi, 2000)
Biorang ini memberikan keuntungan yaitu biayanya amat murah. Alat yang
digunakan untuk pembuatan briket bioarang cukup sederhana dan bahan bakunya pun sangat
murah, bahkan tidak perlu membeli karena berasal dari sampah, limbah pertanian yang tidka
digunakan lagi. Bahan baku untuk pembuatan arang umumnya tlah tersedia disekitar kita.
Briket bioarang dalam penggunaannya menggunakan tungku yang relatif kecil dibandingkan
tungku lainnya (Andry, 2000).
Bahan :
Batok kelapa
Air
Tepung kanji
D. Cara Kerja :
1. Bakar tempurung kelapa hingga menjadi arang.
3. Membuat lem dengan cara memanaskan campuran tepung kanji dengan air.
4. Lem yang telah jadi dicampur dengan arang yang telah dihaluskan. Aduk terus sampai
rata agar partikel arang saling menempel satu sama lain
5. Masukkan campuran lem dan arang tersebut ke dalam cetakan dan kemudian
dikeringkan dengan car dijemur dibawah sinar matahari.
E. Hasil Pengamatan
F. Pertanyaan/Diskusi
G. Kesimpulan
Briket dibuat dari campuran arang yang ditumbuk dengan lem (kanji + air). Lem
yang digunakan sebagai perekat. Campuran lem dan juga arang, lebih banyak arangnya
untuk mendapatkan hasil briket yang baik dan agar tidak menjadi campuran briket yang
menimbulkan banyak asap jika digunakan.Briket dikatakan baik apabila setelah peng
eringan briket memiliki tekstur yang keras dan tidak kenyal atau tidak hancur saat
dipencet/digenggam dengan tangan.