Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS RIAU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

LEMBAR KERJA MAHASISWA

BIOTEKNOLOGI

“BIOTEKNOLOGI BAHAN BAKAR”

OLEH :

AYU NING ARSY


1705113837

Kelas : VI A

Dosen Pengampu:
Dra. Darmawati ,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
Bioteknologi Bahan Bakar
“Pembuatan Briket Tempurung Kelapa”

A. Tujuan :
1. Membuktikan konsep bioteknologi.
2. Mengetahui contoh penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membuktikan bioteknologi bahan bakar melalui pembuatan briket.
4. Mengetahui perbandingan campuran briket yang efektif.

B. Teori
Saat ini biaya yang dibutukan untuk mendapatkan bahan bakar makin lama makin
mahal. Makin tinggi teknologi yang digunakan untuk mengolah bahan bakar, maka makin
mahal harganya. Maka dari itu kita dapat menanggulanginya dengan membuat briket
menggunakan tempurung kelapa. Tempurung merupakan lapisan yang keras dengan
ketebalan antara 3 mm sampai 5 mm. Sifat kerasnya disebabkan oleh banyaknya kandungan
silikat (SiO2) yang terdapat pada tempurung tersebut. Tempurung kelapa banyak
mengandung lignin, methoxyl yang hampir sama dengan yang ada pada kayu. Pada
umumnya, nilai kalor yang terkandung dalam tempurung kelapa berkisar antara 18200 kJ/kg
hingga 19338,05 kJ/kg (Palugkun, 1999).
Briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan atau batangan-batangan arang yang
terbuat dari bioarang (bahan lunak). Bioarang diolah menjadi bahan yang sebenarnya
termasuk bahan lunak yang dengan proses tertentu diolah menjadi bahan arang keras dengan
bentuk tertentu. Kualitas dari bioarang ini tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis
arang lainnya. Pembuatan briket arang dari limbah pertanian dapat dilakukan dengan
menambah bahan perekat, dimana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian
ditumbuk, dicampur perekat, dicetak dengan sistem hidrolik maupun manual dan selanjutnya
dikeringkan. Penggunaaan bahan perekat dimaksudkan unuk menarik air dan mebentuk
tekstur yang padat atau mengikat dua substrat yang direkatkan. Dengan adanya bahan perekat
masa susunan partikel semakin baik, teratur dan lebih padat sehingga dalam proses
pencetakan keteguhan tekan dan arang briket akan semakin baik. Dalam penggunaan bahan
perekat harus memperhatikan faktor ekonomis maupun non ekonomisnya (Silalahi, 2000)
Biorang ini memberikan keuntungan yaitu biayanya amat murah. Alat yang
digunakan untuk pembuatan briket bioarang cukup sederhana dan bahan bakunya pun sangat
murah, bahkan tidak perlu membeli karena berasal dari sampah, limbah pertanian yang tidka
digunakan lagi. Bahan baku untuk pembuatan arang umumnya tlah tersedia disekitar kita.
Briket bioarang dalam penggunaannya menggunakan tungku yang relatif kecil dibandingkan
tungku lainnya (Andry, 2000).

C. Alat dan Bahan :


Alat :
 Korek api
 Sendok makan
 Kompor dan gas
 Panci
 Minyak tanah
 Penumbuk
 Ayakan

Bahan :
 Batok kelapa
 Air
 Tepung kanji

D. Cara Kerja :
1. Bakar tempurung kelapa hingga menjadi arang.

2. Arang ditumbuk sampai halus dan disaring atau diayak.

3. Membuat lem dengan cara memanaskan campuran tepung kanji dengan air.
4. Lem yang telah jadi dicampur dengan arang yang telah dihaluskan. Aduk terus sampai
rata agar partikel arang saling menempel satu sama lain

5. Masukkan campuran lem dan arang tersebut ke dalam cetakan dan kemudian
dikeringkan dengan car dijemur dibawah sinar matahari.

6. Briket siap digunakan.

E. Hasil Pengamatan

Sebelum dibakar Saat dibakar


No Waktu Keadaan Briket Asap
1 5 menit Sedikit Menyala Sedikit
2 10 menit Menyala Sedikit
3 15 menit Menyala Sedikit

F. Pertanyaan/Diskusi

1. Jelaskan perbandingan campuran efektif dalam membuat briket tempurung kelapa!


Jawaban : Perbandingan antara lem dan arang sebaiknya lebih banyak arangnya, karena
hasilnya akan lebih bagus. Jika lem yang digunakan terlalu banyak maka
briket akan mengahasilkan banyak asap saat digunakan.
2. Bagaimana kondisi briket yang baik?
Jawaban : Briket dikatakan baik apabila setelah pengeringan briket memiliki tekstur
yang keras dan tidak kenyal atau tidak hancur saat dipencet/digenggam
dengan tangan.
3. Apa fungsi briket yang Anda buat?
Jawaban : Briket biasanya digunakan untuk memasak dan untuk melakukan proses
pembakaran. Briket juga dapat digunakan sebagai pengganti batu bara.
4. Apa kelebihan briket dibandingkan bahan bakar lainnya?
Jawaban : Briket berfugsi sebagai bahan bakar padat yang merupakan bahan bakar
alternatif yang dapat digunakan pada industri, home industri, rumah
makan,bahkan dalam rumah tangga dan lainnya. Jika dibandingkan dengan
bahan bahan bakar minyak, briket memiliki kelebihan yaitu dalam
penggunaannya lebih hemat dan ekonomis, selain itu juga aman dan ramah
lingkungan. Briket dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif karena
memanfaatkan limbah sumber daya alam dalam pembuatannya dan sangat
ramah lingkungan. Briket juga dapat mengurangi sampah karena bahan
baku pembuatan briket sendiri adalah biomassa seperti tempurung kelapa.
Namun, briket yang paling aman adalah briket yang terbuat dari bahan
alam, bukan briket batu bara. Karena briket batu bara dapat menimbulkan
asap yang sangat pekat dan bersifat racun.
5. Sebutkan contoh bahan bakar alternatif biobriket!
Jawaban : Serbuk gergaji, bungkil jarak pagar, tempurung kelapa, eceng gondok, dll.

G. Kesimpulan
Briket dibuat dari campuran arang yang ditumbuk dengan lem (kanji + air). Lem
yang digunakan sebagai perekat. Campuran lem dan juga arang, lebih banyak arangnya
untuk mendapatkan hasil briket yang baik dan agar tidak menjadi campuran briket yang
menimbulkan banyak asap jika digunakan.Briket dikatakan baik apabila setelah peng
eringan briket memiliki tekstur yang keras dan tidak kenyal atau tidak hancur saat
dipencet/digenggam dengan tangan.

Anda mungkin juga menyukai