Anda di halaman 1dari 13

Dosen Pengampu: Drs. Thamrin, M.

Si

REKAYASA IDE

Profil Guru Profesional di Era Revolusi Industri 4.0

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Microteaching

Oleh:

Muhammad Farhan 7173143026

Pendidikan Bisnis A Reguler

PRODI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


T.A. 2019/2020

1|Microteaching
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, serta hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Rekayasa Ide tentang “
Profil Guru Profesional di Era Revolusi Industri 4.0” dengan baik, meskipun
terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
dosen pengampu Mata Kuliah Microteaching yaitu bapak Drs. Thamrin, M.Si
yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan.

Kami sangat berharap laporan tugas rekayasa ide ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam rekayasa ide ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan, Mei 2020

Muhammad Farhan
NIM. 7173143026

2|Microteaching
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................4


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

2.1 Profil Guru Profesional di Era Revolusi Industri 4.0...................................6

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

3.1 Kesimpulan................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

3|Microteaching
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini, dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi
industri dunia ke-empat dimana teknologi telah menjadi basis dalam kehidupan
manusia. Segala hal menjadi tanpa batas dan tidak terbatas akibat perkembangan
internet dan teknologi digital. Di era ini telah mempengaruhi banyak aspek
kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni, dan bahkan sampai
ke dunia pendidikan.

Adapun hubungan dunia pendidikan dengan revolusi industri 4.0 adalah


dunia pendidikan dituntut harus mengikuti perkembangan teknologi yang sedang
berkembang pesat serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses
pembelajaran. Selain itu, diharapkan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi pola pikir pembelajaran dapat bergeser dari berpusat pada guru
(teacher centered) menjadi berpusat pada peserta didik (student centered).

Peranan guru dalam dunia pendidikan sangatlah urgen, karena syarat dari
belajar adalah adanya guru. Sebagai guru yang hidup atau berada di era global
saat ini, kita dituntut untuk kreatif dan menguasai teknologi agar tidak tertinggal
oleh arus zaman. Tidak dapat dipungkiri era globalisasi menuntut kita harus aktif,
kreatif, menguasai teknologi. Jika tidak bisa mengikuti arus perkembangan zaman
modern saat ini, maka kita akan tertinggal dengan yang lain.

Bertitik tolak dari rekomendasi tersebut serta profil guru pada saat ini,
seharusnya guru pada era revolusi industri 4.0 benar-benar merupakan guru yang
profesional, agar mampu menghadapi tantangan. Untuk itu, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial, serta kompetensi
pedagogik seorang guru perlu dikembangkan sehingga mampu mendidik siswa
yang mempunyai kemampuan memprediksi dan menanggulangi.

4|Microteaching
Dengan demikian, di era revolusi industri 4.0 ini jika guru hanya sebatas
mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa di kelas maka peran guru dapat
tergantikan oleh teknologi namun peran guru tak akan dapat tergantikan oleh
teknologi secanggih apapun dalam mendidik karakter, moral, dan memberikan
keteladanan kepada siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa rumusan masalah


yang ditemukan yaitu bagaimana profil guru profesional di era revolusi industri
4.0?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui


bagaimana profil guru profesional di era revolusi industri 4.0

5|Microteaching
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Guru Profesional di Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 dimaknai sebagai era yang menggunakan teknologi


digital dalam aktivitas kehidupannya. Era revolusi industri 4.0 merujuk maknanya
kepada lompatan berikutnya dalam perubahan industri yang merupakan kombinasi
teknologi terbaru yang telah tercapai dalam dua dekade belakangan ini.

Revolusi industri 4.0 merupakan lahirnya teknologi digital yang


berdampak terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Revolusi industri
memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas telah
mempengaruhi semua disiplin ilmu, pendidikan, ekonomi, industri, dan
pemerintah. Demikian pula halnya dengan dunia pendidikan bukan sesuatu yang
mustahil pada saatnya peran pendidik (guru dan dosen) akan terkurangi dalam
mentranspormasi pendidikan kepada siswa/mahasiswa dan perannya di kelas,
karena konten pengetahuan dan simulasi peraga tersedia dalam bentuk digitalisasi
program pendidikan.

Di Indonesia kesiapan menghadapi tantangan pendidikan era revolusi


industri 4.0 adalah segera meningkatkan kemampuan dan keterampilan
sumberdaya manusia Indonesia melalu pendidikan dengan melahirkan operator
dan analis handal bidang manajemen pendidikan sebagai pendorong kemajuan
pendidikan berbasis teknologi informasi di Indonesia menjawab tantangan
Industri 4.0 yang terus melaju pesat. Beberapa solusi yang bisa dilakukan antara
lain, 1) kesesuaian kurikulum dan kebijakan dalam pendidikan, 2) kesiapan SDM
dalam memanfaatkan ICT, mengoptimalkan kemampuan peserta didik, dan
mengembangkan nilai-nilai (karakter) peserta didik, serta 3) kesiapan sarana dan
prasarana pendidikan.

Di era revolusi industri 4.0 ini tidak dapat dipungkiri peradaban manusia
telah berkembang pesat dari segala sektor kehidupan. Perkembangan ini dapat
dikatakan sebagai hasil prestasi manusia yang dimodali akal dan pikiran yang

6|Microteaching
sempurna sehingga tercipta peradaban teknologi yang luar biasa. Namun hal ini
juga akan menjadi boomerang bagi sebagian manusia jika tidak dapat
menyikapinya dengan baik. Bagaimana tidak pastinya segala aktifitas manusia
akan mengarah pada hal elektronik, atau internetisasi. Bagi yang tidak paham
dalam dunia ITE maka akan tertinggal dengan sendirinya.

Perkembangan revolusi 4.0 hal ini juga tentunya akan berimbas dengan
guru. Bagaimana guru dituntut harus kreatif dan inovatif dalam mengajarkan
siswanya. Maka dari itu guru harus menguasai bidang ITE dan tidak boleh tidak
karena ini sudah menjadi tuntutan zaman.

Guru pada era revolusi industri 4.0 ditantang untuk melakukan akselerasi
terhadap perkembangan informasi dan komunikasi. Pembelajaran di kelas dan
pengelolaan kelas, pada abad ini harus disesuaikan dengan standar kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Susanto (2010), terdapat 7
tantangan guru di era revolusi industri 4.0, yaitu:

1. Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang memiliki


beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa.
2. Teaching for the construction of meaning, mengajar untuk mengkonstruksi
makna (konsep).
3. Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran aktif.
4. Teaching and technology, mengajar dan teknologi.
5. Teaching with new view about abilities, mengajar dengan pandangan baru
mengenai kemampuan.
6. Teaching and choice, mengajar dan pilihan.
7. Teaching and accountability, mengajar dan akuntabilitas.

Keprofesionalan guru harus berkolaborasi dengan perkembangan revolusi


saat ini. Sikap profesinal guru tentunya harus mengikuti perkembangan era
revolusi 4.0 saat ini juga. Untuk itu dalam meningkatkan kemampuan
profesionalisme guru di era revolusi 4.0 maka guru harus memperhatikan hal-hal
berikut:

1. Educational competence, kompetensi mendidik atau pembelajaran


berbasis internet of thing sebagai basic skill. Guru tentunya harus dapat

7|Microteaching
mengoperasikan computer, karena diera saat ini dan nanti pembelajaran
dengan computer akan lebih di kedepankan. Dan juga harus menguasai
internet. Karena di era saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer
dalam kehidupan. Kal tidak bisa internet dan computer maka guru akan
tertinggal oleh waktu.
2. Competence for technological commercialization, punya kompetensi
membawa siswa memiliki sikap entrepreneurship (kewirausahaan)
berbasis teknologi dan hasil karya inovasi siswa. Guru harus dapat
membina siswa kea rah entrepreneurship yang berbasis teknologi, sebagai
bekal mereka di kemudiaan hari. Internet akan lebih mudah memasarkan
produk inovasi siswa baik itu makanan, pakaian, mainan, atau lain-lainya.
Karena ke depan juga tentunya persaingan usaha akan lebih dasyat, untuk
itu perlu sekali bagi guru mengarahkan siswanya untuk berinovasi tanpa
henti.
3. Competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap
berbagai budaya, kompetensi hybrid dan keunggulan memecahkan
masalah (problem solver competence). Kemempuan lifeskill siswa harus
dibina dengan baik. Tentunya pembinaan tersebut dalam berbagai bidang
seperti sosial, budaya, politik dan ekonomi. Inilah tugas guru yang harus
dipenuhi di era revolusi 4.0 saat ini.
4. Competence in future strategies, dunia mudah berubah dan berjalan cepat,
sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang akan
terjadi di masa depan berikut strateginya. Guru harus tajam dalam
beranalisa. Memprediksi ke depan yang akan terjadi dan menyiapkan
bagaimana caranya agar siswa didiknya nanti dapat menghadapi tuntutan
moderennya zaman atau revolusi 4.0 yang sudah dimulai saat ini.
5. Conselor competence, mengingat ke depan masalah anak bukan pada
kesulitan memahami materi ajar, tapi lebih terkait masalah psikologis,
stres akibat tekanan keadaan yang makin kompleks dan berat, dibutuhkan
guru yang mampu berperan sebagai konselor/psikolog. Kenapa dibilang
guru karena anggapan beberapa orang semua bidang guru harus kuasai
walaupun terkadang kita tidak dapat membohongi diri sendiri, jika semua

8|Microteaching
bidang harus kita kuasai kemungkinan kita tidak akan mampu, namun
tidak ada salahnya apabila kekurangan tersebut harus ditutupi dengan cara
belajar sepanjang hayat. Seperti ilmu psikologi guru harus mempunyai itu,
agar dalam menghadapi problem siswa guru dapat memberikan
pencerahan yang berguna bagi siswa.

Selain dari kelima hal tersebut menurut Soetjipto dan Raflis Kosasi (1999:
55) sebagai guru yang professional harus selalu meningkatkan pengetahuan baik
materi bidang kompetensinya atau pengetahuan teknologinya, sikap, dan
keterampilan secara terus menerus. Sasaran penyikapan itu meliputi penyikapan
terhadap perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, peserta didik,
tempat kerja, pemimpin dan pekerjaan. Sebagai jabatan yang harus dapat
menjawab tantangan perkembangan masyarakat, jabatan guru harus selalu
dikembangkan dan dimutakhirkan. Dalam bersikap guru harus selalu mengadakan
pembaharuan sesuai dengan tuntutan tugasnya.

Di era revolusi industri 4.0 juga menuntut peran guru yang semakin tinggi
dan optimal. Sebagai konsekuensinya, guru yang tidak bisa mengikuti
perkembangan alam dan zaman akan semakin tertinggal sehingga tidak bisa lagi
memainkan perannya secara optimal dalam mengemban tugas dan menjalankan
profesinya.

Guru di era revolusi industri 4.0 memiliki karakteristik yang spesifik


dibanding dengan guru pada abad-abad sebelumnya. Adapun karakteristik yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Memiliki semangat juang dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas
keimanan dan ketakwaan yang mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya
di sekitarnya.
3. Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan
profesi.
4. Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang
berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.

9|Microteaching
6. Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding.

Selian itu, di era revolusi industri 4.0, guru harus mampu membangun
atmosphere yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis peserta didik, yang
meliputi: Needs for competence, setiap peserta didik butuh merasa bisa, artinya
interaksi dalam pembelajaran mampu membuat peserta didik merasa bisa. Hal ini
dapat dilakukan dengan jalan memberikan penghargaan atas hasil belajar peserta
didik. Needs for Autonomy, setiap peserta didik butuh merasa ‘otonom’ dengan
mendapat kebebasan dan kepercayaan karena setiap pembelajar yang otonom
tidak akan bergantung pada guru dalam belajar. Needs for relatedness, setiap
peserta didik membutuhkan merasa dirinya bagian dari suatu kelompok, dan
berinteraksi dalam kelompok. Jadi proses pembelajaran harus mampu memupuk
interaksi kolegialitas dan saling support. Sustainable learning, agar peserta didik
mampu melewati era disrupsi, dan memasuki era baru yang disebut Abundant Era,
yaitu serba melimpahnya informasi, media dan sumber belajar.

Adapun upaya untuk mencapai kompetensi guru di era revolusi industri


4.0 bisa dilakukan dengan 5 cara yaitu: (1) Sistem rekrutmen guru dilakukan
dengan pola yang selektif dan berstandar sesuai kebutuhan perkembangan
teknologi. (2) Pola peningkatan kompetensi guru yang bersifat bottom up agar
setiap permasalahan dan kendala yang dihadapi guru di daerah dapat diakomodir
untuk kemudian dikaji bersama. (3) Peningkatan profesi guru secara berkelanjutan
melalui program PKB. (4) Lesson study untuk meningkatkan kompetensi guru. (5)
e-literasi.

10 | M i c r o t e a c h i n g
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa di era revolusi


industri 4.0, guru perlu memiliki 5 kompetensi, diantaranya:

a. Educational competence, kompetensi mendidik atau pembelajaran


berbasis internet of thing sebagai basic skill.
b. Competence for technological commercialization, punya kompetensi
membawa siswa memiliki sikap entrepreneurship (kewirausahaan)
berbasis teknologi dan hasil karya inovasi siswa.
c. Competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap
berbagai budaya, kompetensi hybrid dan keunggulan memecahkan
masalah (problem solver competence).
d. Competence in future strategies, dunia mudah berubah dan berjalan
cepat, sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang
akan terjadi di masa depan berikut strateginya.
e. Conselor competence, mengingat ke depan masalah anak bukan pada
kesulitan memahami materi ajar, tapi lebih terkait masalah psikologis,
stres akibat tekanan keadaan yang makin kompleks dan berat,
dibutuhkan guru yang mampu berperan sebagai konselor/psikolog.

Selain itu, guru di era revolusi industri 4.0 juga memiliki karakteristik
yang spesifik jika dibanding dengan guru di masa sebelumnya. Adapun
karakteristik tersebut diantaranya:

1. Memiliki semangat juang dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas
keimanan dan ketakwaan yang mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya
di sekitarnya.
3. Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan
profesi.

11 | M i c r o t e a c h i n g
4. Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang
berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.
6. Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding.

3.2 Saran

Dalam mengahadapi era revolusi industri 4.0, guru sebagai insan


penggerak kemajuan bangsa harus dapat menyikapi perkembangan zaman ini
dengan professional. Guru harus mampu menguasai teknologi dan internet.
Jangan sampai sebagai pendidik kita tertinggal dengan perkembangan zaman.

12 | M i c r o t e a c h i n g
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id

13 | M i c r o t e a c h i n g

Anda mungkin juga menyukai