PERUSAHAAN LOKOMOTIF
TAHUN 2018 - 2019
No Rasio Keuangan 2018 2019 Average
CR 145.31% 162.58%
153.95%
1 Rasio Likuiditas QR 88.25% 93.96%
91.10%
NWC 3,889,073 6,879,013
5,384,043
2018 2019
2018 2019
Current Ratio
Tahun 2018 - 2019 162.58%
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average
Aktiva Lancar 12,471,973 17,871,224 15,171,598
Hutang Lancar 8,582,900 10,992,211 9,787,555
Current Ratio 145.31% 162.58% 153.95%
Current Ratio
Quick Ratio
2018 2019
Tahun 2018 - 2019
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average
Aktiva Lancar 12,471,973 17,871,224 15,171,598
93.96%
Persediaan 4,897,820 7,542,822 6,220,321
Hutang Lancar 8,582,900 10,992,211 9,787,555
Quick Ratio 88.25% 93.96% 91.10%
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata quick ratio dalam 2 tahun
sebesar 91.10%. Yang mengartikan bahwa nilai total aktiva lancar
dikurangi total persedian hanya mampu menjamin/ menanggung
hutang lancar sebanyak 91.10% atau 0.91 kali. 88.25%
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa quick ratio pada
tahun 2018 adalah 88.25%. Pada tahun 2019 rasio mengalami kenaikan
menjadi 93.96%
Quick Ratio
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata net working capital dalam
2 tahun sebesar 5.384.043 yang mengartikan bahwa aktiva lancar
mampu menjamin hutang lancar.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa net working capital
pada tahun 2018 adalah 3.889.073. Pada tahun 2019 mengalami
kenaikan yang sangat signifikan menjadi 6.879.013. Net Working Capital
2018 2019
Gross Profit Margin
33,056,079
Tahun 2018-2019
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 31-Dec-18 31-Dec-19 Average 27,154,075
Laba Kotor 7,756,200 14,004,734 10,880,467
Penjualan Bersih 27,154,075 33,056,079 30,105,077
Gross Profit Margin 28.56% 42.37% 35.47%
14,004,734
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata gross profit margin dalam 2 tahun yang artinya kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba kotor atas penjualan bersih adalah sebesar 35,47%. 7,756,200
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa gross profit margin pada tahun 2018 adalah 28,56%.
Pada tahun 2019 rasio mengalami kenaikan menjadi 42,37%. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan
memiliki sistem manajemen yang baik dalam menekan beban pokok penjualan agar tidak terlalu tinggi,
sehingga perusahaan bisa menghasilkan laba dan mampu menjaga GPM tetap stabil. Laba Kotor Penjualan Bersih Gross0 Profit Margin
0
31-Dec-18 31-Dec-19
15.65%
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata operating profit margin dalam 2 tahun yang artinya
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba usaha atas penjualan bersih adalah sebesar 23,82%.
Nilai rasio sebesar ini mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan sehingga jika ratio ini rendah maka hal
itu menunjukkan keadaan yang kurang baik karena setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya
juga tinggi dan yang tersedia untuk laba kecil dan sebaliknya.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa operating profit margin pada tahun 2018 adalah
15,65%. Pada tahun 2019 rasio mengalami kenaikan menjadi 31,99%
Operating Profit Margin
31-Dec-18 31-Dec-19
11.74%
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata net profit margin dalam 2 tahun yang artinya kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan bersih adalah sebesar 17,86%.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa net profit margin pada tahun 2018 adalah 11,74%.
Pada tahun 2019 rasio mengalami kenaikan menjadi 23,99%
2018 2019
Return Of Asset
Tahun 2018-2019
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average 24.18%
Laba Setelah Pajak 3,187,493 7,930,435 5,558,964
Total Aktiva 24,207,573 32,794,138 28,500,855
Return Of Asset 13.17% 24.18% 18.67%
13.17%
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata return of asset dalam 2 tahun yang artinya kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas jumlah aktiva yang digunakan untuk meghasilkan
keuntungan adalah sebesar 18,67%. Nilai rasio sebesar ini bisa dikatakan baik, karena perusahaan mampu
menghasilkan laba yang besar melalui investasi yang dilakukan terhadap aset.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa return of asset pada tahun 2018 adalah 13,17%. Pada
tahun 2019 rasio mengalami kenaikan menjadi 24,18%
Return Of Asset
2018 2019
Return Of Equity
Tahun 2018-2019
317.22%
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average
Laba Setelah Pajak 3,187,493 7,930,435 5,558,964
Total Modal 2,500,000 2,500,000 2,500,000
Return Of Equity 127.50% 317.22% 222.36%
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata return of equity dalam 2 tahun yang artinya kemampuan
127.50%
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas jumlah modal yang digunakan untuk meghasilkan
keuntungan adalah sebesar 223,36%. . Nilai rasio sebesar ini bisa dikatakan baik, karena perusahaan
belum mampu menghasilkan laba yang besar melalui investasi yang dilakukan terhadap modal.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa return of equity pada tahun 2018 adalah 127,50%.
Pada tahun 2019 rasio mengalami penurunan menjadi 317,22%
Return Of Equity
2018 2019
Inventory Turnover
Tahun 2018-2019
10.71
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average
Penjualan Bersih 27,154,075 33,056,079 30,105,077
Persedian 4,668,677 3,086,960 3,877,819
Inventory Turnover 5.82 10.71 8.26
5.82
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata inventory turnover dalam 2 tahun yang artinya secara rata-rata,
kemampuan perusahaan untuk memutar persedian setiap 8,26 kali dalam setahun. Semakin tinggi rasio
inventory turnover, maka perusahaan dapat menjual persediaan dan barang tidak terlalu lama menumpuk di
gudang.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa inventory turnover pada tahun 2018 adalah 10,71% dan
Pada tahun 2019 rasio mengalamipeningkatan menjadi 10,71%
Inventory Turnover
2018 2019
Days Of Inventory
Tahun 2018-2019
62.76
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average
Jumlah Hari (1 Tahun) 365 365 365
Inventory Turnover 5.82 10.71 8.26
Days Of Inventory 62.76 34.09 48.42
34.09
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata days of inventory dalam 2 tahun yang artinya bahwa secara rata-
rata, kemampuan perusahaan membutuhkan waktu 48,42 hari untuk menyimpan bahan baku sampai diproses
menjadi barang jadi (untuk dijual). Semakin kecil angkanya berarti perusahaan mampu membutuhkan waktu
yang sebentar untuk mengubah bahan baku, menjadi barang jadi untuk dijual atau pembelian barang jadi
sampai terjual.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa days of inventory pada tahun 2018 adalah 62,76. Pada
tahun 2019 rasio mengalami tren positif sehingga turun menjadi 34,09
Days Of Inventory
2018 2019
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata fixed asset turnover dalam 2 tahun yang artinya kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan bersih 2,26 kali lebih besar dari pada total aktiva tetap yang 2.22
dimiliki.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa fixed asset turnover pada tahun 2018 adalah 2,31. Pada
tahun 2019 rasio mengalami penurunan menjadi 2,22.
2018 2019
Total Asset Turnover
Tahun 2018-2019 1.12
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average
Penjualan Bersih 27,154,075 33,056,079 30,105,077
Total Aktiva 24,207,573 32,794,138 28,500,855
Total Asset Turnover 1.12 1.01 1.06
1.01
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata total asset turnover dalam 2 tahun yang artinya kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan bersih 1,06 kali lebih besar dari pada total aktita yang dimiliki.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa total asset turnover pada tahun 2018 adalah 1,12 . Pada
tahun 2019 rasio mengalami penurunan menjadi 1,01
2018 2019
Receivable Turnover
Tahun 2018-2019
19.00
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average
Penjualan Bersih 27,154,075 33,056,079 30,105,077
Piutang 1,580,525 1,739,758 1,660,142
Receivable Turnover 17.18 19.00 18.09
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata receivable turnover dalam 2 tahun yang artinya perputaran 17.18
piutang adalah 18,09 kali dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi perputaran piutang, maka piutang
yang dapat ditagih oleh perusahaan makin banyak. Sehingga akan memperkecil adanya piutang yang tak
tertagih.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa receivable turnover pada tahun 2018 adalah 17,18 . Pada
tahun 2019 rasio mengalami kenaikan menjadi 19,00.
Receivable Turnover
2018 2019
19.21
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata average collection turnover dalam 2 tahun yang artinya bahwa
rata-rata kemampuan perusahaan dalam menagih setiap piutang ke pembeli membutuhkan waktu 20,23 hari.
Semakin kecil angkanya, berarti perusahaan mampu menagih piutangnya dengan waktu yang cepat.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa average collection turnover pada tahun 2018 adalah 21,25.
Pada tahun 2019 rasio mengalami penurunan menjadi 19,21
2018 2019
Return Of Asset
Tahun 2018 - 2019
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average 0.24
Net Profit Margin 11.74% 23.99% 17.86%
Total Asset Turnover 1.12 1.01 1.06
Return of Asset 13.17% 24.18% 18.67%
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata return of
asset dalam 2 tahun yang artinya kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas
jumlah aktiva yang digunakan untuk meghasilkan 0.13
keuntungan adalah sebesar 18,67 %. Nilai rasio
sebesar ini bisa dikatakan baik, karena perusahaan
mampu menghasilkan laba yang besar melalui investasi
yang dilakukan terhadap aset.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
return of asset pada tahun 2018 adalah 13,17%. Pada
tahun 2019 rasio mengalami peningkatan menjadi
24,18%
Return of Asset
2018 2019
Return Of Equity
Tahun 2018 - 2019
0.82
(dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2019 Average
Net Profit Margin 11.74% 23.99% 17.86%
Total Asset Turnover 1.12 1.01 106.49%
Debt to Asset Ratio 0.76 0.70 73.38%
Dikurangi 1 1 100.00% 0.55
Hasil Pengurangan 0.24 0.30 26.62%
Return of Equity 55.50% 81.93% 68.71%
Kesimpulan: Hasil dapat dilihat dari rata-rata return of
equity dalam 2 tahun yang artinya kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas
jumlah modal yang digunakan untuk meghasilkan
keuntungan adalah sebesar 68,71%. Nilai rasio sebesar
ini bisa dikatakan baik, karena perusahaan mampu
menghasilkan laba yang besar melalui investasi yang
dilakukan terhadap modal.
Keterangan: Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
return of equity pada tahun 2018 adalah 55,50%. Pada
tahun 2019 rasio mengalami kenaikan menjadi 81,93%.
Return of Equity
2018 2019