Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Essa atas


berkat Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
konsep gizi sesuai kebutuhan energi, nutrisi, aktivitas dan
mengetahui kebutuhan energi bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Dan kami menyadari, bahwa makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Selebihnya kami mengucapkan
terima kasih dan semoga bermafaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam melakukan kegiatan/aktivitas
setiap hari membutuhkan energi, baik untuk bergerak
maupun untuk bekerja. Kemampuan tubuh manusia
untuk melangsungkan kegiatannya dipenuhi oleh
struktur fisiknya. Tubuh manusia terdiri dari struktur
tulang, otot, syaraf, dan proses metabolisme. Rangka
tubuh manusia disusun dari 206 tulang yang berfungsi
untuk melindungi dan melaksanakan kegiatan fisik,
dimana tulang-tulang tersebut dihubungkan dengan
sendi-sendi otot yang dapat berkontraksi. Gizi
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan
fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi
normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.
Tingkat gizi seseorang dalam suatu masa bukan saja
ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau,
bahkan jauh sebelum masa itu. Faktor yang secara
langsung mempengaruhi status gizi adalah asupan makan
dan penyakit infeksi. Berbagai faktor yang
melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya faktor
ekonomi, keluarga, produktivitas dan pengetahuan tentang
gizi anak tersebut.
Usia remaja (10-19 tahun) biasanya sangat rentan
terhadap masalah gizi, karena pada usia remaja banyak
mengalami perubahan secara hormonal dan berpengaruh
pada perubahan fisiknya. Pertumbuhan fisik menyebabkan
remaja membutuhkan asupan nutrisi yang lebih besar dari
pada masa anak-anak. Ditambah lagi pada masa ini, remaja
sangat aktif dengan berbagai kegiatan, baik itu kegiatan
sekolah maupun olahraga. Khusus pada remaja putri,
asupan nutrisi juga dibutuhkan untuk persiapan reproduksi.
Anak remaja yang baru mengalami perubahan hormon
maupun fisik biasanya belum terlalu paham dengan
perubahan tersebut dan masih dalam tahap proses adaptasi.
Pengetahuan sesorang, remaja utamanya dipengaruhi oleh
2 pendidikan. Kurangnya pengetahuan gizi dapat
mengakibatkan, ketidakteraturan perilaku dan kebiasaan
makan dapat menjadi penyebab terjadinya masalah gizi.
Peningkatan pengetahuan tentang gizi dapat dilakukan
dengan program pendidikan gizi yang dilakukan oleh
pemerintah. Program pendidikan gizi dapat memberikan
pengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anak
terhadap kebiasaan makannya. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Amelia (2008) tentang hubungan
pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi pada anak
remaja menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Hal
ini dikarenakan pengetahuan gizi merupakan faktor yang
secara tidak langsung dalam mempengaruhi status gizi.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Maulana (2012) tentang hubungan pengetahuan gizi
seimbang dengan status gizi pada anak SD menunjukkan
bahwa pengetahuan gizi mempengaruhi sikap dan perilaku
dalam pemilihan pangan yang dibeli. Anak yang memiliki
pengetahuan yang kurang rata-rata memilih jajanan atau
pangan yang kurang sehat dan bergizi, sehingga status
gizinya rendah. Status gizi baik atau status gizi optimal
terjadi apabila tubuh mendapat asupan zat gizi yang cukup.
Status gizi kurang dapat terjadi apabila tubuh mengalami
kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial. Status gizi
lebih dapat terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi yang
melebihi dari angka kecukupan, sehingga menimbulkan
efek yang membahayakan bagi tubuh . Hasil penelitian
yang dilakukan Amelia (2013) tentang hubungan asupan
zat gizi (energi, protein, zinc) terhadap status gizi
menunjukkan hubungan yang sangat 3 signifikan, terlihat
energi sangat berpengaruh terhadap status gizi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Energi merupakan sumber kekuatan yang di butuhkan oleh


manusia untuk menjalankan aktifitasnya.
Energi terdiri dari protein 10-15%, lemak 10-25%, dan
karbohidrat 60-75% sebagai sumber utama.

B. SUMBER ENERGI
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh
guna menghasilkan energi dan memaksimalkan fungsi otak
Protein
Protein berperan untuk pembentukan dan perbaikan semua
jaringan di dalam tubuh.
Lemak
Lemak atau lipid berperan sebagai cadangan energi, penahan
goncangan demi melindungi organ vital dan menjaga suhu
tubuh

C. NUTRISI
Nutrisi atau Gizi ialah kumpulan zat yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan.
D. KEBUTUHAN NUTRISI
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh
bagi tubuh. Tubuh mengubah gula sederhana dan pati
kompleks menjadi glukosa untuk dijadikan sumber energi sel
tubuh.
Lemak
Lemak adalah sumber energi kaya yang membantu
penyerapan vitamin A,D,E dan K dan pembentukan hormon
di dalam tubuh. Sumber lemak terbaik adalah alpukat,
kacang-kacangan, sayur hijau, dan buah-buahan
Protein
Protein berguna untuk pertumbuhan dan perbaikan
sel. Tubuh kita mencegah protein menjadi berbagai macam
asam amino kemudian diserap oleh sel-sel tubuh untuk
kebutuhan metabolisme dan pertumbuhan.
Vitamin
Vitamin sangat penting untuk metabolisme tubuh dan
merawat sel tubuh. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan
vitamin untuk banyak proses didalamnya dalam kita paling
sering kekurangan vitamin karena pemilihan dan cara
pengelolaan makanan modern. Vitamin C & B kompleks
sangat rentan terhadap suhu sehingga seringkali rusak ketika
dimasak dalam suhu tinggi. Vitamin C & B kompleks harus
di konsumsi setiap hari karena kelebihannya tidak dapat
disimpan dalam tubuh dan selalu dikeluarkan melalui urin.
Mineral
Mineral juga sangat penting untuk pertumbuhan dan
proses metabolisme dalam sel tubuh kita, mulai dari rambut,
kulit, tulang, hingga sel darah membutuhkan mineral dalam
sehari. Mineral juga meningkatkan fungsi saraf dan
membantu mengubah makanan menjadi energi
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI
Usia
Pada usia 0-10 tahun  kebutuhan
metabolisme tubuh biasa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan
faktor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut.
Setelah usia 20 tahun energi basal relative konstan.

Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme berasal dari laki-laki lebih besar
dibandingkan dengan wanita pada laki-laki, kebutuhan BMR
kkal/kg BB jam dan pada wanita 0,9 kkal/kg BB jam
Status Sosiol Ekonomi
Status ekonomi memengaruhi perubahan statu gizi
penyediaan makanan bergizi, membutuhkan dana yang tidak
sedikit karna perubahan status gizi dipengaruhi oleh status
ekonomi
Kultur dan Agama
Nutrisi dan faktor kultur dan agama sangat berperan penting
dalam status gizi seseorang. Pantangan/tabu makanan bagian
dari budaya/kultur menganggap makanan tertentu berbahaya
karena alasan yang tidak logis dan adanya hukuman bagi
yang melanggar.
Status Kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat anoreksia
(kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karna
efek samping obat

F. MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI


Kekurangan nutrisi
Kekeurangan nutrisi adalah sebuah kondisi serius yang terjadi
ketika asupan makanan sesorang tidak sesuai dengan jumlah
nutrisis yang dibutuhkan

Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi adalah asupan kalori yang melebihi
kebutuhan energi harian, menghasilkan penyimpanan energi
dalam bentuk adiposa
Malnutrisi
Kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan,entah itu
kekurangan artau kelebihan, nutrisi didalam tubuh seseorang.
Kondidsi ini sbenarnya dapat menyerang siapa saja di usia
berapapun. Namun, kebanyakan kasus malnutrisi biasanya
dialami oleh kelompok usia anak-anak.
Obesitas
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak
dalam tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena
asupan kalori yang lebih banyak dibandingkan aktivitas
membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk
dalam bentuk lemak
Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah penyakit aoutimun kronis yang
disebabkan oleh gangguan pengaturan gula darah. Diabetes
melitu juga sering disebut sebagai penyakit gula atau kencing
manis.
Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi saat tekanan berada pada nilai
130/80 mmhg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi
berbahaya karena jantung dipaksa memompa darah lebih
keras ke seluruh tubuh hingga bisa mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit, seperti gagal gijal, stroke dan jantung.
Kwashiorkor
Kwashiorkor keadaan gizi buuk yang disertai tanda-tanda
klinisseperti edema diseluruh tubuh, rambut tipis, wajah
membulat dan sembab.
Maramus
Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang
buruk paling sering ditemui pada balita penyebabnya
antaralain karena masukan makanan yang sangat kurang,
infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa
neonatus serta kesehatan lingkungan.

G. METABOLISME
Metabolisme adalah proses pengolahan zat gizi makanan
yang telah diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi
energi. Energi yang terbentuk selanjutnya digunakan untuk
menunjang segala fungsi tubuh, untuk melakukan aktivitas
sehari-hari
H. Tujuan Metabolisme
Konversi makanan menjadi energi untuk menjalankan proses
seluler.
Konversi makanan/bahan bakar menjadi bahan penyusun
protein, lipid, asam nukleat dan beberapa karbohidrat.
Pembuangan limbah nitrogen. Reaksi yang dikatalisis oleh
enzim ini memungkinkan organisme untuk tumbuh dan
berkembang biak, mempertahankan strukturnya, dan
merespons lingkungannya.
I. FAKTOR TERJADINYA METABOLISME
Metabolisme basal
Berkaitan dengan jumlah kalori yang dibakar dalam tubuh.
Energi ini sebagai modal tenaga untuk melalukan aktivitas
sehari-hari.
NEAT (Non exercise activity thermogenesis)
Aktivitas non-latihan thermogenesis, di mana metabolisme
ini berkaitan dengan semua kalori yang dibakar ketika
perasaan khawatir atau menggigil.
Aktivitas Manusia
Metabolisme yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Dalam
pekerjaan sehari-hari maupun olahraga rutin.

BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai