Oleh:
Oleh:
Ni Kadek Evita Ariani (19)
Guru Pembimbing:
Putu Agus Phebi Rosadi
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi
Wasa karena telah diberikan keselamatan maupum kesehatan jasmani dan rohani sehingga
masih dapat menikmati anugerahnya.
Atas berkat beliau saya merasa bersyukur karena telah berhasil menyelesaikam Karya
Ilmiah yang berjudul “Budidaya Tanaman Jeruk” saya mengangkat karya ilmiah imi agar
masyarakat tahu manfaat dari budidaya tanaman jeruk. Dalam Karya Ilmiah ini saya akan
membahas tentang pengertian budidaya tanaman jeruk,jenis budidaya tanaman jeruk, manfaat
budidaya tanaman jeruk, cara budidaya tanaman jerukk, serta dampak budidaya tanaman
jeruk.
Penyelesaian Karya Ilmiah ini saya lakukan sendiri. Karya Ilmiah yang saya buat ini
tentu jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran sangat saya perlukan.
penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar ……………………………………………………………………..2
BAB I : PENDAHULUAN
Kesimpulan ……………………………………………………..15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Budidaya tanaman jeruk adalah jenis tanaman buah-buahan yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi. Pada jaman sekarang budidaya tanaman jeruk banyak diminati
masyarakat , karena selain menghasilkan buah yang memiliki rasa manis, budidaya
tanaman jeruk dapat menyeimbangkan perekonomian masyarakat setempat. Hal ini
didukung oleh permintaan masyarakat terhadap buah jeruk semakin meningkat.
Buah jeruk seakan-akan menjadi makanan pendamping atau sering disebut
makanan untuk cuci mulut. Tanaman jeruk menghasilkan buah yang memiliki
kandungan vitamin yang tinggi, selain buahnya, kulit jeruk dapat menghasilkan minyak
yamg dapat digunakan sebagai minyak wangi, sabun wangi, minuman maupun campuran
kue. Nah dari berbagai manfaat inilah , masyarakat lebih rentan mengonsumsinya.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas adalah :
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A.Pengertian budidaya
Budidaya adalah sebuah usaha untuk mengembangkan dan mendapatkan hasil dari
sebuah sistem yang dipakai untuk memperbanyak atau memproduksi apapun dengan
bantuan sumber daya manusia.
Budidaya Dalam Pertanian
Didalam pertanian, budidaya adalah sebuah proses kegiatan yang tersusu dan
terencana dengan jelas yang nantinya akan dilakukan untuk melestarikan sumber daya
hayati yang dikelola pada sebuah laha
Budidaya Dalam Perikanan
Budidaya dalam perikanan maka ini akan menjadi sebuah pengembangan atau
pemeliharaan ikan maupun organisme penting dan bernilai lainnya di dalam habitat
perairan.
Budidaya Dalam Peternakan
Ketika kita membahas masalah budidaya di dalam peternakan maka pengertiannya
adalah membudidayakan aatau upaya mengembangbiakan hewan ternak hingga
nantinya bisa mendapatkan hasil dari proses pembudidayaan tersebut. Ini tentunya
akan mencangkup dalam banyak proses seperti pemeliharaan, pengembangan dan
panen.. Budidaya peternakan ini akan bertumpu pada banyak aspek dan tujuan nya
tetaplah sama dengan jenis budidaya yang lain yakni untuk memperbanyak dan
mendapatkan keuntungan. Budidaya ini akan dilakukan dengan menerapkan banyak
dasar-dasar yang bergantung kepada manajemen produksi yang sebelumnya telah
ditetapkan dengan baik.
5
penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat
perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul.
6
- Tahun ke-5, 10 liter @ Rp. 54.000,-
- Tahun ke-6, 10 liter @ Rp. 54.000,- Rp. 3.000.000,-
8. Obat dan Pestisida (Antracol, Karathane,Nimrod, Rp. 4.400.000,-
Dimecron, dll) Rp. 4.840.000,-
- Tahun ke-1 Rp. 5.668.000,-
- Tahun ke-2 Rp. 8.400.000,-
- Tahun ke-3 Rp. 11.104.000,-
- Tahun ke-4
- Tahun ke-5 Rp. 300.000,-
- Tahun ke-6 Rp. 900.000,-
9. Peralatan Rp. 250.000,-
- Cangkul 20 buah @ Rp. 15.000,-
- Sprayer 3 buah @ Rp. 300.000,- Rp. 5.760.000,-
- Guntingb Pangkas 5 buah @ Rp. 50.000,-
Rp. 75.000,-
10. Tenaga kerja : Rp. 1.000.000,-
- Tenaga tetap 1 orang Rp. 960.000,-/tahun Rp. 350.000,-
- Pengolahan lahan Rp. 150.000,-
Tahun ke-1 15 Hok @ Rp. 5.000,- Rp. 600.000,-
Tahun ke-2 s/d ke-6, 40 HOK @ Rp. 200.000/tahun
- Buat lubang tanam 70 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
- Penanaman 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 200.000,-
- Penyiangan 20 HOK/thn @ Rp. 100.000/tahun Rp. 250.000,-
- Pemupukan Rp. 325.000,-
Tahun ke-1 dan ke-2, 30 HOK @ Rp. 150.000,-/thn Rp. 375.000,-
Tahun ke-3 40 HOK @ Rp. 5.000,-
Tahun ke-4, 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 120.000,-
Tahun ke 5, 65 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 180.000,-
Tahun ke-6, 75 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 240.000,-
- Pengendalaian HPT
Tahun ke-1, 24 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
Tahun ke-2, 36 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 325.000,-
Tahun ke-3, 48 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
- Penyemprotan Hama
Tahun Ke-1, 50 Hok @ Rp. 5.000,- Rp. 100.000,-
Tahun ke-2, 65 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
Tahun ke-3, 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Penyemprotan penyakit
Tahun ke-1, 20 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 80.000,-
Tahun ke-2, 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 100.000,-
Tahun ke-3, 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-
- Penyabutan batang Rp. 250.000,-
Tahun ke-2, 16 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
Tahun ke-3, 20 HOK @ Rp. 5.000,-
Tahun ke-4, 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 450.000,-
Tahun ke-5, 50 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 600.000,-
Tahun ke-6, 50 HOK @ Rp. 5.000,-
- Pengairan Rp. 110.000,-
Tahun ke-1, 2, 3, 30 HOK/tahun @ Rp. 150.000,-/thn Rp. 150.000,-
Tahun ke-4, 5, 6, 40 HOK @ Rp. 200.000,-/tahun Rp. 250.000,-
- Pemangkasan Rp. 300.000,-
Tahun ke-2, 22 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 300.000,-
Tahun ke-3, 30 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 86.825.305,-
Tahun ke-4, 50 HOK @ Rp. 5.000,-
Tahun ke-5, 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 8.325.000,-
Tahun ke-6, 60 HOK @ Rp. 5.000,- Rp. 24.975.000,-
Jumlah biaya produksi selama 6 tahun Rp. 49.950.000,-
b. Pendapatan (mulai produksi tahun ke-3) Rp. 99.800.000,-
Rp. 183.050.000,-
1. Tahun ke-3, 1.665 kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 96.224.695,-
7
2. Tahun ke-4, 4.995kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 16.037449,17,-
3. Tahun ke-5, 9.990 kg @ Rp. 5.000,-/kg
Rp. = 2,1
4. Tahun ke-6, 19.960 kg @ Rp. 5.000,-/kg
Jumlah pendapatan
b. Keuntungan dalam 6 tahun
Keuntungan rata-rata per tahun
c. Parameter kelayakan usaha
BAB III
PEMBAHASAN
8
Jeruk besar secara ekonomis kurang dan daerah penghasil terbatas . Buahnya bulat
besar , kulit tebal dan berwarna kuning. Daging buahnya orange sampai merah. Contoh
jeruk besar adalah Nambangan-madium,Bali,Gulung, dan Pandawangi.
Jeruk sayur/bumbu
Pada umumnya jeruk ini memiliki rasa masam, bermanfaat untuk sayur dan bumbu.
Misalnya :jeruk nipis dan jeruk purut
2.3. Ketinggian
Tempat Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan
bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada
9
spesies:
1. Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1-900 m dpl.
2. Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
3. Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300-800 m dpl.
4. Jenis Siem: 1-700 m dpl.
5. Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1-700 m dpl.
6. Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
7. Jenis Purut: 1-400 m dpl.
b. Cara Vegetatif
Metode yang lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata
tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock)
yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan
tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda.
Varietas batang bawah yang biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen,
Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
10
3.2. Pengolahan Media Tanam
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu
bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yang akan ditamani dibersihkan dari tanaman
lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk dapat dilihat
pada data berikut ini:
a) Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
b) Manis : jarak tanam 7 x 7 m
c) Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
d) Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
e) Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
f) Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yang belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum
tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas tanah (25 cm).
Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan 20 kg pupuk kandang. Setelah
penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1
x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.
3.4.2. Penyiangan
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga
dilakukan penyiangan.
3.4.3. Pembubunan
Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran
yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
11
3.4.4. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang
sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh
biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada
pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas
luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya
celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau
dikubur dalam tanah.
3.4.5. Pemupukan
Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai
berikut:
a) 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
b) 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
c) 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
d) 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
e) 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100
kg/tan.
f) 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120
kg/tan.
g) 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140
kg/tan.;
h) 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160
kg/tan.
i) >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200
kg/tan.
12
4.Dapat saling berkomunikasi.Misalnya dagang a ingin membeli bibit di dagang b.kemudian
dalam proses pembelian dan penjualan tersebut tentu saja memerlukan komunikasi,baik
komunikasi secara langsung maupun tidak langsung,agar kesepakatan harga dapat di
capai.yang terpenting yaitu saling menguntungkan satu sama lain.
Dampak Negatif
1.Terdapatnya hama.Misalnya apabila dalam pembudiyaan kurang dalam
pemeliharaannya,maka tentu saja segala macam serangga dapat beraksi.
3.Buah Jeruk menjadi busuk.Dalam masa pemanenan tentu saja ada buah jeruk yang busuk
karena kurangnya kandungan air pada proses pemeliharaannya.
2.Melakukan penyiraman secara rutin.Menyiram tanaman jeruk haruslah rutin,karena hal ini
berdampak pada buah yang di hasilkannya.
13
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Budidaya tanaman jeruk adalah jenis tanaman buah-buahan yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi. Tanaman ini berasal dari Asia dan menyebar ke seluruh dunia. Tanaman
jeruk yang ada di Indonesia awalnya dibawa oleh Belanda beberapa ratusan tahun yang lalu.
Tanaman jeruk telah dibudidayakan secara mandiri oleh petani Indonesia. Jenis tanaman
jeruk di indonesia sangatlah beragam. Manfaat dari budidaya tanaman jeruk adalah sebagai
makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan vitamin C yang tinggi. Di
Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan
pektin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai untuk membuat minyak
wangi, sabun wangi, esens minuman dan untuk campuran kue. Beberapa jenis jeruk seperti
jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas
bagian atas dan penyembuh radang mata. Dampak bagi masyarakat yaitu dapat meningkatkan
perekonomian.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://sobisa2002.blogspot.com/2011/05/budidaya-tanaman-buah-jeruk.html
15