Anda di halaman 1dari 5

ANALISA KEKUATAN DECK PADA PONTON BATUBARA

PRAWIRAMAS PURI PRIMA II 1036 DWT


DENGAN SOFTWARE BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA
Berlian Arswendo A, Burhan Arifin
Abstrak

Ponton merupakan alat apung yang bentuknya jampir menyerupai kotak, dan biasanya ponton ditarik
oleh tugboot. Muatan yang di angkut oleh ponton beraneragam dari kayu, batubara, tiang pancang dan masih
banyak lagi yang dapat diangkut Dalam Tugas Akhir ini akan dijelaskan tentang analisa kekuatan deck ponton
batubara, dari analisa tersebut akan diketahui letak tegangan terbesar dari struktur berdasarkan pembebanan
dari muatan yang diangkut oleh ponton dengan menggunakan metode elemen hingga. Hasil analisa
menggunakan program Msc Patran dan Msc Nastran mendapatkan hasil tegangan maksimum pada plat deck
dalam kondisi air tenang sebesar 7.39 x 104 KN/m² dan ini masih aman karena tidak melebihi tegangan ijin
sebesar 4 x 10 5 KN/m². Begitu juga untuk kodisi hogging sebesar 2.05 x 105 KN/m² dan untuk kondisi sagging
sebesar 1.95 x 105 KN/m² dan dalam kedua kondisi ini masih aman karena tidak melebihi tegangan ijin
sebesar 4 x 105 KN/m²

Kata kunci : Metode elemen hingga, Tensor stress, Msc software.

1. Pendahuluan diteliti. Dengan kemajuan teknologi


Akhir-akhir ini beberapa sektor industri komputer, software dan hardware, maka
mengalami perkembangan dan kemajuan analisa kekuatan dapat dilakukan dengan
yang sangat signifikan, tidak terkecuali di lebih mudah dan cepat dan dapat disesuaikan
bidang Minyak, Gas Bumi, batubara dan dengan kompleksitas desain object yang
sektor-sektor yang lain sehingga secara tidak dianalisa dibandingkan dengan metode
langsung mampu mendorong pertumbuhan konvensional tanpa mengurangi kualitas
ekonomi nasional secara menyeluruh dan hasil perhitungan dan lebih capat dalam
selalu memberi manfaat baik dalam prosesnya
perluasan tenaga kerja maupun untuk
kesejahteraan masyarakat. Di sektor • Batasan Masalah
batubara, khususnya di wilayah pantai dan 1. Pembahasan hanya untuk menganalisa
wilayah lepas pantai sangat diperlukan sekali kekuatan konstruksi deck pada Ponton
sarana dan parasarana yang menunjang 2. Perhitungan kekuatan konstruksi deck
untuk kegiatan yang menyangkut tentang menggunakan software Patran-Nastran
transportasi untuk memindahkan barang. • Tujuan Penelitian
ponton dapat mengangkut berbagai macam
muatan, biasanya ponton di tarik oleh kapal- • Mendapatkan nilai tegangan
kapal kecil seperti tug boat atau ada juga regangan, yang terjadi pada
yang ditarik dengan menggunakan kapal konstruksi deck
kayu. Pada umumnya ponton sendiri • Mendapatkan nilai tegangan
merupakan alat apung yang berbentuk regangan, yang terjadi pada
hampir seperti kotak dikarenakan coefisien konstruksi deck dengan muatan
blocknya adalah satu.Untuk menunjang penuh dan keadaan sagging
pelaksanaan dan peningkatan proses hogging.
kegiatan, secara tidak langsung diperlukan
peralatan angkut yang baik. Alat angkut 2. Tinjauan Pustaka
yang digunakan untuk mengangkut dari satu • Ponton Atau Tongkang
tempat ketempat yang lain. Perhitungan Ponton atau tongkang
kekuatan konstruksi secara manual adalah alat apung yang tidak berawak
memerlukan kemampuan dan ketelitian dan tidak memiliki alat penggerak
yang tinggi dikarenakan kompleksitas sendiri. Biasanya ponton atau tongkang
penggunaan material dan desain object yang

KAPAL- Vol. 8, No.1, Februari 2011 1


ditarik oleh kapal kecil, tug boat, atau Kelemahan
pun kapal kayu kecil. Metode ini memerlukan
karakteristik ponton atau tongkang pemakaian komputer digital
adalah: dengan kapasitas penyimpan dan
1. Hanya membawa barang di atas kecepatan yang memadai.
geladak Penyiapan data untuk setiap
2. Tidak berawak elemen memerlukan waktu yang
3. Tanpa pendorong sendiri cukup lama dan merupakan
4. Tidak memiliki lubang palkah pada sumber kesalahan manusia yang
geladak kecuali lubang lalu lalang paling umum dalam penyelesaian
orang berukuran kecil yang tertutup dengan metode elemen hingga.
dilapisi dengan gasket Masalah tertentu bila
5. Mempunyai perbandingan antara lebar memerlukan programkomputer
dan tinggi kapal tidak lebih dari 3,0 yang khusus dan tentunya
6. Mempunyai block coefficient 0,9 atau dengan bantuan ahli komputer.
lebih Ketepatan hasilnya sulit
dipasyikan bila strukturnya
tambah besar.
• Metode Finite Element (Elemen • Tegangan (Stress)
Hingga) Metode yang digunakan dalam Umumnya, gaya dalam yang bekerja
tugas akhir yang akan dibuat adalah pada luas yang kecil tak berhingga
metode elemen hingga. Metode element sebuah potongan, akan terdiri dari
hingga adalah metode numerik yang bermacam-macam besaran dan arah,
digunakan untuk menyelesaikan seperti yang di perlihatkan secara
permasalaha teknik dan masalah diagramatis dalam Gambar 2.1 (b)
matematis dari suatu gejala phisis. Tipe dan (c). Gaya-gaya dalam ini
masalah teknis dan matematis phisis yang merupakan vektor dan bertahan
dapat diselesaikan dengan metode dalam keseimbangan terhadap gaya-
element hingga terbagi dalam dua gaya luar terpakai.
kelompok, yaitu kelompok analisa
struktur dan kelompok masalah- • Hubungan Tegangan dan
masalahnya struktur. Regangan
Keuntungan Hubungan antara teganagan dan
Penyelesaian bisa dipeoleh tanpa regangan boleh dikatakan berbentuk
menggunakan persamaan linier untuk semua bahan. Hal ini
deferensial masalah yang menuju kepada idealisasi dan
ditinjau. penyamarataan yang berlaku untuk
Metode ini serupa dengan semua bahan, yang dikenal dengan
metode yang sudah dikenal oleh hukum Hooke. Hukum Hooke
para insinyur struktur. dinyatakan dengan persamaan.
Kondisi tepi dan pembebanan
yang sembarang pun dapat σ = E xε atau E = σ /ε
diperlakukan dengan cara yang
sama seperti untuk masalah yang • Faktor Keamanan (Safety Factor)
sederhana. Faktor keamanan adalah faktor yang
Metode ini memungkinkan menunjukkan tingkat kemampuan
automasi semua prosedur secara suatu bahan teknik dari beban luar,
lengkap. yaitu beban tekan maupun tarik. Gaya
Metode ini memungkinkan yang diperlukan agar terjadi tingkat
kombinasi pelbagai elemen optimal bahan di dalam menahan
stuktural, seperti pelat, balok dan beban dari luar sampai akhirnya
strukutur selaput. menjadi pecah disebut dengan beban
Metode ini bisa diperluas untuk ultimat (ultimate load).
mencakup semua bidang
mekanika kontinum. • Hubungan Regangan-Perpindahan

KAPAL- Vol. 8, No.1, Februari 2011 2


Hubungan regangan-perpindahan Meliputi :
dapat dinyatakan sebagai berikut: Perumusan Masalah dan Penetapan
Tujuan
Batasan dan Asumsi yang Berlaku
Ruang Lingkup Masalah
Tools yang Digunakan
• Penelitian
Perpindahan u dan v dinyatakan penelitian ini menggunakan pendekatan
sebagai: software, prosedur yang dilakukan adalah
mempersiapkan data-data yang diukur dan
dianalisa baik data – data teknis maupun
data – data di lapangan untuk obyek yang
Dengan memasukkan kedua persamaan
akan diteliti
diatas, akan didapat::
• Studi literatur
Metode ini dilakukan dengan mempelajari
studi pustaka dari materi terkait, baik dari
buku, jurnal, media on-line dll, sehingga
dapat diperoleh data-data yang
• Matrik Kekakuan Elemen
berhubungan dengan tugas akhir.
Matrik kekakuan elemen [K]e, dapat
dinyatakan sebagai berikut (Brown, • Pengolahan Data
pengolahan data dalam penelitian ini
1981):
secara garis besar adalah untuk membuat
pemodelan ponton atau tongkang,
kemudian dilakukan analisa struktur
menggunakan metode elemen hingga
dengan program bantu Msc Patran dan
3. METODELOGI PENELITIAN
Nastran
• Pengumpulan Data
Meliputi data lines plan, gambar • Penyajian Data Hasil Perhitungan
Semua hasil pengolahan data didapat
rencana umum, bahan yang digunakan
dalam berupa gambar model, display hasil
dalam pembuatan ponton atau
analisis, serta parameter – parameter yang
tongkang, dan data-data lain yang
di perlukan seperti tegangan maksimum,
diperlukan.
regangan, deformasi dapat diperoleh hasil
• Alur Penelitian dari proses tersebut, kemudian dilakukan
Alur penelitian dapat dilihat pada flow pengelompokan agar mudah dalam
chart di bawah ini penyusunan laporan.
• Penyajian Data Hasil Perhitungan
kesimpulan final tugas akhir sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
hasil pengolahan data berupa gambar
model, display hasil analisis, serta
parameter – parameter mekanika teknik
yang diperoleh dan telah
dikelompokkan dilakukan proses
analisa dan pembahasan yang meliputi
parameter mekanika yang dicari, seperti
tegangan maksimum, regangan, dan
deformasi
• Penarikan Kesimpulan
pengambilan kesimpulan seluruh
tahapan di atas sesuai dengan tujuan
awal yang ditetapkan pada penelitian
serta saran mengenai pengembangan
• Identifikasi Permasalahan penelitian lanjutan.

KAPAL- Vol. 8, No.1, Februari 2011 3


4. Pembahasan • Beban muatan batubara pada kondisi
• Geometri model sagging

Hasil Geometri

• Proses Meshing • Beban muatan batubara pada


kondisi hogging

Hasil meshing
• Hasil Analisa
• Beban Batubara
Beban maksimum (dalam hal ini adalah
Beban karena Muatan beban batubara) = 2.943 Kn
(untuk input pada tank top): Beban per elemen (Beban maksimum /
Luas elemen) = 65.4 KN/elm
Pmuatan = berat muatan x gravitasi

= 300 ton x 9,81

= 2.943 KN

• Beban pada air tenang

Hasil analisa pembebanan batubara


kondisi air tenang

KAPAL- Vol. 8, No.1, Februari 2011 4


1. Pada saat kondisi air tenang Tegangan
terbesar terdapat pada 8 m dari haluan
dan 24 m dari buritan atau pada frame 48
dengan kondisi muatan penuh sebesar
7.39 x 10 4 KN/m²
2. Pada saat kondisi sagging Tegangan
terbesar terdapat pada 3.5 m dari haluan
dan 28.5m dari buritan atau pada frame
57 dengan kondisi muatan penuh sebesar
1.95x 105 KN/m²
3. Pada saat kondisi hogging Tegangan
terbesar terdapat pada 10.5 m dari haluan
dan 21.5m dari buritan atau pada frame
43 dengan kondisi muatan penuh sebesar
2.05 x 10 5 KN/m²

Hasil analisa pembebanan batubara


kondisi sagging 6. Daftar Pustaka
Bathe, Klaun-jurgen. 1982. Finite Element
Procedures in Engineering Analysis.
New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Hadriastuti, Romanda, 2010, ANALISA


KEKUATAN DECK
MENGGUNAKAN METODE FINITE
ELEMENT PADA WORK BARGE
“ELANG BIRU 505” SETELAH
MENGALAMI
PENAMBAHANCRAWLER CRANE,
Semarang
hasil analisa pembebanan batubara
kondisi hogging MSC. Structure Analysis using
MSC/NASTRAN, The MacNeal-
Schwendler Corporation. 1999.
Hasil Rekap Analisa
Popov, E.P, 1978, Mechanics of materials,
Prentice Hall, USA

Rosyid, Daniel Mohammad, 2000,


Kekuatan Struktur Kapal, Pradnya
Paramita, Jakarta

Szilard, Rudolph, 1974, Theory and


• Validasi
Analysis of Plates, Prentice Hall, USA
Hasil Validasi
www.google.co.id/nastran/

www.google.co.id/ponton/

5. Kesimpulan

KAPAL- Vol. 8, No.1, Februari 2011 5

Anda mungkin juga menyukai