Nur Sarif 6.B
Nur Sarif 6.B
NPM 03101711034
Kelas / Semester B / VI
Judul 4 : “ PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSA
HAAN DENGAN KURIKULUM 2013”
Nama Penulis : Cahyo Pamungkas, Budi Sutrisno
Judul 5 : “ KAJIAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN OLAHAN
MANGROVE”
1
Yang melatarbelakangi peneliti untuk mengangkat judul ini yaitu,
dilihat dari bagaimana salah satu sekolah menerapkan pengembangan
modul prototipe mcb elektronik sebagai media pembelajaran prakarya
dan kewirausahaan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Singaraja dapat
terlaksana sesuai apa yang diinginkan oleh peneliti dan siswa yang
berada di sekolah SMA negeri singaraja pun tau mempergunakan
modul tersebut.
2. Artikel 2
Yang melatarbelakangi peneliti untuk mengangkat judul ini yaitu,
peneliti ingin mengembangkan modul prakrya dan kewirausahaan
materi kerajinana berbasis proses di SMK agar siswa SMK bisa
mempergunakan modeul itu sebagai pegangan dalam proses
pembelajaran
3. Artikel 3
Yang melatarbelakangi peneliti untuk mengangkat judul ini yaitu,
peneliti ingin mengembangkan olehan mangrove jenis api-api
(Avicennia Spp) dikelurahan margo mulyo balikpapan yang
dikembangkan oleh kelompok kreasi mangrove lestari da bisa dijadikan
sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat setempat.
4. Artikel 4
Yang melatarbelakangi peneliti untuk mengangkat judul ini yaitu,
peneiliti ingin memebahas terkait bagaimana pelakasanaan
pembelajaran prakrya dan kewirausahaan dengan kurikulum 2013
sudah terlaksana di SMA Negeri 1 Teras.
5. Artikel 5
Yang melatarbelakangi peneliti untuk mengangkat judul ini yaitu,
peniliti ingin mengkaji terkait produk makanan olahan buah mangrove
terutama pada masyaakat pekalongan.
2
3. Masalah Penelitian
Dari kelima artikel yang telah saya baca semuanya mengungkapkan masalah
terkait pengembangan bahan ajar prakrya dan kewirausahaan, selain itu juga
artikelnya terkait pengolahn buah mangrove.
4. Konsep dan Teori/Proposisi
1. Artikel 1
Pembelajaran yang diimplementasikan guru salah satunya ditunjang
oleh adanya media pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Gerlach
& Ely (dalam Azhar Arsyad, 2006) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Di samping itu pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
peserta didik. Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2006). upaya pembelajaran
yang bisa dilakukan pendidik adalah pada pengembangan media
pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran yang dilakukan
pendidik harus berusaha agar materi pembelajaran yang disampaikan
mampu diserap dan dimengerti dengan mudah oleh peserta didik.
Perkembangan informasi dan teknologi, merupakan salah satu pendukung
untuk mengembangkan inovasi pembelajaran khususnya pada media
pembelajaran. Akan tetapi perkembangan informasi dan teknologi tersebut
belum dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
2. Artikel 2
Masalah pengangguran dan kemiskinan masih merupakan masalah
3
besar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini, dan beberapa tahun
kedepan. Jumlah pengangguran pada Februari 2015 mencapai 128,3
juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari
2015 sebesar 5,81 persen meningkat dibandingkan dengan TPT
Februari 2014 sebesar 5,70 persen. Pada Februari 2015, TPT untuk
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempati posisi
tertinggi yaitu sebesar 9,05 persen, disusul oleh TPT Sekolah
Menengah Atas (SMA) sebesar 8,17 persen, sedangkan TPT terendah
terdapat pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yaitu
sebesar 3,61 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2014, TPT
pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan kecuali pada
tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan dan Diploma (BPS,
2015, p.5). Adanya perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang
dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
siswa agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin canggih merupakan salah satu masukan
instrumental.
3. Artikel 3
Hutan Mangrove Margomulyo di kelurahan Margomulyo kecamatan
Balikpapan Barat di kota Balikpapan ini merupakan salah satu kawasan
konservasi hutan yang digunakan sebagai tempat wisata. Fungsi
utamanya adalah sebagai pelindung pantai dari pengaruh gelombang air
laut. Hutan ini penuh dengan tanaman bakau diantaranya jenis api-api
(Vicenna Spp), lindur (Bruguiera sp), nipah (Nypa Fruticans), piyai (A.
aoreum). Tanaman bakau yang lebih dominan di Hutan Mangrove
Margomulyo yaitu jenis api-api (Vicenna Spp), dimana masyarakat
yang ada disana mengolah buah mangrove jenis api-api (Vicenna Spp)
menjadi beberapa kuliner khas Balikpapan. Sebagai bahan makanan,
4
buah api-api dapat dibuat keripikseperti kacang kapri dan rasanya gurih
serta renyah seperti emping melinjo.
4. Artikel 4
Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber
daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu
instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia
dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan.
Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit
untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas
pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
5. Artikel 5
Apple Mangrove (Sonneratia sp.) merupakan pohon bakau
dengan akar nafas yang muncul vertikal dari dalam tanah. Tumbuhan
ini mampu menangkap dan menahan endapan, menstabilkan tanah
habitatnya, serta bertindak sebagai Pionir yang memagari daratan dari
kondisi laut dan angin dalam pembentukan formasi hutan bakau di
kawasan pantai. Buah Apple Mangrove dapat dimakan secara langsung.
Rasa asam dan aroma yang khas, serta tekstur buah yang lembut
membuat Apple Mangrove cocok diolah menjadi aneka makanan.
Produk makanan olahan berbahan apple mangrove sebenarnya sudah
banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, terutama masyarakat
pasisir. Namun demikian bagi masyarakat Kota Pekalongan belum
lazim memanfaatkan buah buah mangrove sebagai bahan dasar
makanan olahan, hal ini karena sulitnya bahan baku.
5. Hipotesis
5
Artikel 1-5 mengemukakan hipotesisnya yakni bahwa penerapan bahan ajar
berupa modul mampu meningkatkan mutu pembelajaran.
7. Variabel
A. Variabel Bebas
1. Artikel 1 : Pengembangan Modul Prototipe Mcb Elektronik
Sebagai Media
2. Arikel 2 : Pengembangan Modul Prakarya Dan Kewirausahaan
3. Artikel 3 : Pengembangan Produk Olahan Buah Mangrove Jenis
Api-Api(Avicennia Spp)
4. Artikel 4 : Pelaksanaan Pembelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan
5. Artikel 5 : Kajian Pengembangan Produk Makanan
B. Variabel Terikat
1. Artike 1 : Media Pembelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Siswa
Kelas Xi SMA Negeri 1 Singaraja
2. Artikel 2 : Materi Kerajinan Berbasis Proses Di Smk
3. Arikel 3 : Kelompok Kreasi Mangrove Lestari Kelurahan
Margomulyo Balikpapan
4. Artikel 4 : Kurikulum 2013
6
5. Artikel 5 : Olahan Mnagrove
Sampel yang digunakan dalam kelima artikel tersebut adalah guru dan siswa
itu sendiri.Teknik sampling yang digunakan dalam kelima artikel tersebut
adalah sampling acakan yang sederhana.
7
(perancangan) meliputi pemilihan media, pemilihan format, desain awal
modul, Develop (pengembangan) meliputi, validasi ahli, uji coba dengan
siswa, dan Disseminate (penyebaran).
3. Artikel 3 : Metode Melakukan observasi di lapangan, Menyiapakan alat
dan bahan yang diperlukan, Membawa alat penggilingan ke lokasi
pengabdian
4. Artikel 4 : Metode demonstrasi, metode percobaan (experimental
method), metode karya wisata, metode latihan keterampilan (drill
method), metode inquiry, metode perancangan dan lain-lain.
5. Artikel 5 : Metode Melakukan observasi di lapangan, Menyiapakan alat
dan bahan yang diperlukan, Membawa alat penggilingan ke lokasi
pengabdian
8
pembuatan produk masih kurang sehingga siswa hanya terpaku pada
arahan guru dan menyebabkan keefektifan pemanfaatan waktu belajar
menjadi kurang efektif dan efisien. Jadi dilakukan Pengembangan
Modul Prototipe MCB Elektronik Sebagai Media Pembelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singaraja.
Tahap mengumpulkan informasi dalam penelitian ini yaitu mencari dan
mengumpulkan informasi maupun data serta melakukan studi pustaka
dengan mencari referensi-referensi yang mendukung pengembangan
produk seperti silabus dan RPP, buku dan sumber belajar siswa, kajian
media pembelajaran, kajian modul pembelajaran, dan buku-buku yang
terkait dalam penyusunan modul pembelajaran..
3. Artikel 3 : Keterlaksanaan modul pembelajaran hasil pengembangan
dalam pembelaaran secara sistematis tertuang dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran
menggunakan produk ini adalah tiga kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada tanggal 4 April 2015, pertemuan kedua
pada tanggal 10 April 2015, dan pertemuan ketiga pada tanggal 11
April 2015. Keterlaksanaan RPP untuk pertemuan pertama, pertemuan
kedua, dan pertemuan ketiga rata-ratanya 100,0. Respon siswa terhadap
modul prakarya dan kewirausahaan hasil pengembangan ini dari aspek
materi mendapatkan skor total 13,23, dari aspek keterbacaan bahasa
dan gambar mendapatkan skor total 20,3, dari aspek penyajian
mendapatkan skor total 41,16 dan dari aspek tampilan mendapatkan
skor 20,73. Keempat aspek mendapatkan nilai A dengan kategori
“sangat baik”.
4. Artikel 4 : Kegiatan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di
SMA Negeri 1 Teras memiliki karakteristik yang dipilah dalam tiga
kategori yaitu interaksi yang terjadi selama kegiatan pembelajaran
9
berlangsung, media pembelajaran yang digunakan serta kendala yang
terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pembelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan di SMA Negeri 1 Teras dilaksanakan
dengan konsep pendekatan kurikulum 2013 yaitu pendekatan scientifik
atau scientific approach. Dengan pendekatan ini siswa diharuskan
melakukan kegiatan melihat, menanya, mencoba, menganalisis serta
mengkomunikasikan apa yang mereka pelajarai. Dari konsep ini, guru
dituntut untuk mampu membuat suasana pembelajaran yang berfokus
atau berpusat pada siswa (student centered) sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator dan konfirmator saja.
5. Arikel 5 : Jalurs pemasaran atau distribusi merupakan simpul penting
dalam usaha aneka makana olahan, efektifitas system pemasaran
berperan penting dalam keberhasilan usaha. Berdasarkan hasil studi
leteratur produsen memasarkan menggunakan jalur tiga cara yaitu a.
cara langsung, cara perantara, dan kombinasi keduanya. Distribusi cara
langsung adalah distribusi produk langsung dari produsen langsung ke
konsumen. produsen menjual langsung produknya ke tempat penjualan
seperti outlet atau warung. Pola ini pemasaranya hanya berkisar pada
lokasi. Sementara jalur perantara produsen memiliki pemesanan
langsung dari agen penjual yang berada di luar daerah dimana produk
makanan olahan diproduksi. Sedangkan jalur kombinasi adalah
produsen menjual langsung sekaligus mempekerjakan tenaga pemasar
dan mengirimkan produknya ke kota-kota lain untuk mendapatkan
pemasarnya atau pesanan dalam jumlah yang besar dan harga yang baik
.
9. Konklusi (Proposisi Baru)
Kelima artikel atau kelima penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang
sesuai dengan harapan yakni mampu meningkatkan pedagogik guru serta siswa
10. Rencana Topik
10
Topik yang dibahas dalam kelima artikel tersebut adalah bagaimana hasil
yang akan didapatkan dalam pengembangan buku ajar prakrya dan
kewirausahan selain itu tentang pengolahan mangrove bagi guru dan siswa.
11. Rencana Obyek
11