Anda di halaman 1dari 4

LITURGI IBADAH MINGGU

Minggu, 17 Mei 2020

Menyanyi:
KP No.: 166, “Hari Yang Terindah”
Hari yang terindah ketika kujumpa dengan Yesus yang menjadi kekasih hatiku
Walau banyak rintangan jalan yang dihadapkan kasih-Nya kini jadi kuatku
Dihatiku ada cinta-Nya,dihatiku kucinta pada-Nya
Kuingin selalu mendengar suara-Nya
Bertumbuh dalam iman kepada-Nya
NKI No.: 185, “Aku Berserah”
Berserah kepada Yesus tubuh Roh dan jiwaku
Aku akan t’rus percaya dan tetap beserta-Mu
Koor: Aku berserah, aku berserah
Pada Yesus Juruslamat, aku berserah
Berserah kepada Yesus aku sujud pada-Nya
Kutinggalkan nafsu dunia t’rimalah ku ya Yesus.
Saat Teduh
Menyanyi KP No.: 435, “Tuhan Aku Siap” (berdiri)
Tuhan aku rindu, Tuhan aku siap
Penuhi aku dengan Roh-Mu
Kurindu lawatan-Mu
Kurindukan Roh-Mu mengurapi saat ini Yesus
Kurindukan Kau hadir disini saat ini Tuhan
Doa Pembukaan
Menyanyi NKI No. 169, “ Sandar Akan Perjanjian Tuhan Yesus”
1. Marilah bersandar pada Almasih pujian dan hormat pada-Nya dibri
Oleh Firman Allah kami trus menang sambil harapkan perjanjian
Koor: Sandar,sandar, sandar akan perjanjian Tuhan Yesus
Sandar, sandar, kusandar akan janji penebus.
2. Pada s’gala orang adalah damai kalau t’rus percaya akan janji-Nya
S’karang mari masuk s’lamat yang permai, siapa yang berharap janji-Nya.
3. Pekerjaan Tuhan dijalankan t’rus sambil kuberharap janji pelepas
Jagalah berdoa dan percayalah, kedatangan Tuhan hampirlah.
Pengakuan Iman (berdiri)
1. Kami percaya kepada Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, pencipta semesta sekalian alam.
2. Kami percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang tunggal yang menjelma jadi
manusia sejati, mati, hidup kembali dan naik ke Surga adalah jururselamat, pengudus,
Tabib semawi, Imam Besar, dan Raja atas segala Raja yang akan datang kembali.
3. Kami percaya kepada Roh Kudus yang dalah penghibur, Pemimpin, Penolong,
Pemberi kuasa, dan penggerak pada keyakinan.
4. Kami percaya bahwa Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah fFirman
Allah yang telah diilhamkan oleh Roh Kudus.
5. Kami percaya, bahwa Gereja itu Kudus dan Am.
6. Kami percaya, bahwa ada Surga dan Neraka serta adanya kebangkitan dan kehidupan
yang kekal. AMIN
Menyanyi Pujian: “RohMu Yang Hidup”
Roh-Mu yang hidup penuhiku, mengalir dalamku
Jiwaku tenang bersama-Mu, dalam naungan-Mu
Kubuka hati ‘tuk jamahan-Mu, berserah penuh dihadirat-Mu
Kau ambil alih s’luruh hidupku, di altar-Mu menyembah-Mu
Roh-Mu Yang Kudus pulihkanku, Engkaulah damaiku
Kuhidup oleh anugrah-Mu yang menyertaiku.
Doa Syafaat
Menyanyi KP No. 371, “Segala Tulisan Yang Diilhamkan Allah”
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar
Menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakukan, mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
Untuk setiap perbuatan yang baik, Firman Tuhan sempurna.
Firman Tuhan mengubah hidupku
Firman Tuhan membuka belenggu dosa
Firman Tuhan pelita hidupku
Oh Tuhan bentuklah aku.
Doa Pembacaan dan Perenungan Firman Tuhan
Pembacaan dan Perenungan Firman Tuhan
Teks : Filipi 4:4, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: bersukacitalah!
Tema : Bersukacitalah Senantiasa
Rasul Paulus yang adalah penulis surat Filipi ini, adalah seseorang yang luar biasa.
Apa yang menunjukkan keluarbiasaan Paulus? Pertama adalah saat itu ia sedang ada
dalam penjara Filipi, tetapi ia bisa menyuruh orang lain untuk bersukacita. Biasanya, kalau
kita sedang menderita, maka yang kita harapkan dari orang lain adalah supaya ia berdoa
bagi kita, menghibur kita, menolong kita dsb. Tetapi Paulus justru menyuruh jemaat Filipi
untuk bersukacita. Kedua adalah bahwa ia bukan hanya menyuruh jemaat Filipi untuk
bersukacita, tetapi ia sendiri juga bisa bersukacita di tengah-tengah penderitaannya
(bandingkan Filip 1:4 dan18, Filipi 2:18 Filip 4:10 dan dalam 2Korintus 6:10).

Maukah kita meniru sikap Paulus dalam penderitaan? Perintah ini menunjukkan
bahwa hidup Kristen tidak selalu enak dan penuh sukacita atau hal yang menyenangkan.
(bandingkan Fililpi 1:29). Kalau memang hidup Kristen itu enak terus, maka jelas perintah
untuk bersukacita senantiasa ini tidak perlu diberikan oleh Paulus.

Mengapa Rasul memerintahkan untuk bersukacita? Tentu ada hal yang


melatarbelakangi perintah ini. Dalam ayat 2-3, Paulus membicarakan keretakan yang
terjadi di antara dua orang jemaat Filipi, yaitu Euodia dan Sintikhe. Keretakan ini pastilah
merupakan sesuatu yang menyedihkan, dan pastilah Paulus maupun jemaat Filipi bersedih
hati karena adanya keretakan antara dua orang yang tadinya sama-sama melayani Tuhan
itu. Tetapi dalam ayat 4 Paulus lalu berkata “bersukacitalah senantiasa”. Jadi kesedihan
karena keretakan itu tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Apakah saudara sering sedih secara
berlarut-larut? Ingat, bahwa itu bukan saja tidak ada gunanya, tetapi itu juga bisa
memberikan problem kesehatan seperti sakit maag, sukar tidur dsb kepada kita, dan
bahkan membuat saudara tidak bisa hidup bagi Tuhan dengan baik.

Disamping itu, kata-kata ”bersukacitalah senantiasa” itu memang menyuruh kita


untuk bersukacita di dalam berbagai macam situasi dan kondisi, dimana orang dunia tidak
mungkin bersukacita. Kalau ini bisa kita lakukan, ini menjadi suatu kesaksian hidup yang
akan mengherankan orang dunia, yang mungkin akan mencelikkan mata mereka bahwa
ada sesuatu yang lain dari pada yang lain di dalam kekristenan. Misalnya: pada saat kita
sendiri mengalami problem atau penderitaan (bandingkan Kisah Para Rasul 5:41 dan
16:25). Jadi, kalau orang lain menderita, kita harus berdukacita bersama mereka. Tetapi
kalau kita sendiri yang menderita, kita harus tetap bersukacita.

Paulus memberi perintah ini, jelas karena sukacita adalah sesuatu yang sangat
penting. Apa pentingnya sukacita itu:

1. Ketika kita bersukacita maka kita bisa berbuat baik (ayat 5).
Bersukacita berarti kita dalam kondisi senang tanpa adanya beban. Saat
mengalami kesenagan dan ketenangan maka kita bisa berbuat baik. Berbuat baik
bagi istri, suami,orang tua, adek, kakak, tetangga, bahkan bagi orang yang
membencimu sekalipun. Ketika kita tidak dalam kondisi sukacita orang baik pun
kita lihat sebagai orang jahat.
2. Ketika kita bersukacita kita bisa berdoa dengan syukur (ayat 6).
Doa adalah alat komunikasi antara orang percaya dengan Tuhannya. Berdoa
adalah tuntutan utama bagi orang Kristen. Berdoa adalah teduh tenang dihadapan
Tuhan. Yesus mengatakan jika engkau berdoa “masuklah dalam kamarmu
tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di Soga”. Itu berarti bahwa
berdoa harus dalam kondisi tenang dan senang atau dalam kondisi sukacita.
3. Ketika kita bersukacita kita bisa memikirkan hal yang baik (ayat 8).
Berpikir yang baik adalah perintah dari Firman Tuhan dan mendatangkan
sejumlah hal dan bahkan menyelesaikan sejumlah masalah. Karena itu untuk
dapat memikirkan hal yang baik nikmatilah sukacita terlebih dahulu.
4. Ketika kita bersukacita kita bisa mentaati Firman Tuhan (ayat 9).
Firman Tuhan memberikan manfaat yang besar kepada kita. Firman Tuhan untuk
didengar, direnungkan dan harus dilakukan. Untuk dapat melakukan Firman
Tuhan maka harus mengalami sukacita terlebih dahulu.

Karena ini adalah suatu perintah, maka jelas bahwa kita harus berusaha untuk hidup
bersukacita. Memang sukacita adalah salah satu dari buah Roh Kudus (Galatia 5:22),
tetapi kita sendiri tetap harus mengusahakannya. Cara mengusahakan sukacita:
1. Datang kepada Kristus.
Bagi kita yang belum sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, datanglah sekarang
juga kepada Yesus dan bertobatlah dari semua dosa-dosa saudara. Di luar Kristus
hanya ada kebahagiaan dan kegembiraan yang semu, lahiriah, dan bersifat sementara.
Hanya di dalam Kristuslah kita bisa mendapatkan sukacita yang sejati.
Karena itulah maka Paulus berkata: “bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan”. Jadi,
kalau Paulus memesankan pada jemaat Filipi untuk bersukacitalah senantiasa, apalagi
sampai diulang dua kali, bukan berarti Paulus menyuruh mereka melupakan masalah.
Masalah harus tetap dihadapi. Tapi tidak boleh dengan cemas dan kuatir karena kita
tidak sendirian. Ada Tuhan yang hidup yang selalu beserta. Jadi buat apa lagi harus
sedih dan dikuasai kecemasan?

Paulus tahu, jemaat ini sangat kompak. Imannya sudah bertumbuh, tapi iman itu bisa
goyah kalau tidak ada sukacita. Bicara soal aniaya, baik dulu maupun sekarang, orang
Kristen selalu menghadapi. Bicara soal masalah, dulu maupun sekarang, selalu ada.
Tapi bedanya orang Kristen dan bukan dalam menghadapi masalah tentunya berbeda.
Orang yang percaya pada Tuhan, dapat tetap bersukacita karena merasa tidak pernah
sendiri. Ada Tuhan beserta, dan karenanya bisa tetap memuji Tuhan, bisa tetap
beribadah, bisa tetap hepi meski hidup ini susah.
2. Tidak hidup berdasarkan perasaan.
Pada saat kita sedih, sumpek, putus asa dsb, kita harus bisa hidup menentang perasaan
kita. Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk hidup sesuai dengan perasaan kita, kita
harus hidup sesuai dengan Firman Tuhan, dan Firman Tuhan menyuruh kita untuk
bersukacita senantiasa. Jadi, pada saat-saat seperti itu, cobalah untuk menyanyikan
lagu pujian untuk Tuhan, berdoa untuk bersyukur dan memuji Tuhan atas berkat-
berkat yang ada. Mula-mula mungkin kita akan merasakan konflik dalam hati saudara,
tetapi kalau kita teruskan, maka akhirnya perasaan kita akan mengikuti tindakan kita
dan kita bisa menjadi sukacita.
3. Tidak terus memikirkan problem atau penderitaan.
Cobalah untuk mengalihkan pikiran kits dari hal-hal yang membuat kita sedih,
sumpek, gelisah dsb. Ini bukan berarti kita boleh ‘lari’ dari persoalan. Memang ada
waktu dimana persoalan itu harus kita hadapi dan bereskan. Tetapi janganlah terus-
menerus memikirkannya.
4. Arahkanlah pikiran saudara pada berkat Tuhan bagi kita.
Cobalah untuk memikirkan berkat-berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Mungkin
yang bersifat rohani seperti keselamatan, pengampunan dosa, gereja, Firman Tuhan
dsb. Atau yang bersifat jasmani seperti suami / istri, keluarga, kesehatan, rumah,
mobil, pakaian, makanan dsb.
5. Percaya dan bersandarlah pada Roma 8:28.
Kalaupun kita tidak bisa membuang hal-hal yang tidak menyenangkan dari pikiran
kita, maka hubungkanlah hal itu dengan Roma 8:28, dan percayalah bahwa hal yang
tidak menyenangkan itupun pasti diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk kebaikan
kita.
Jangan biarkan sukacita kita hilang tetapi biarkanlah itu tetap ada bahkan melimpah
dalam hidup hari lepas hari. Amin
Menyanyi NKI No.:234 ayat 1&2, “Hitung BerkatMu” (Persembahan dijalankan: Tanggu 1:
Kolekte/Persepuluhan, Tanggu 2: Kas Jemaat, Tanggu/Kotak 3: Dana Pernas PKW)
1. Bila topan k’ras melanda hidupmu bila putus asa dan letih lesu
Berkat Tuhan satu-satu hitunglah kau niscaya kagum oleh kasih-Nya
Koor: BerkatTuhan mari hitunglah kau kan kagum oleh kasihNya
Berkat Tuhan mari hitunglah kau niscaya kagum oleh kasihNya
2. Adakah beban membuat kau penat salib yang kau pikul menekan berat
Hitunglah berkat-Nya pasti kau lega dan bernyanyi t’rus penuh bahagia.
Doa Persembahan
Menyanyi NKI No. 286 ayat 1&2, “S’panjang Jalan Tuhan Pimpin”
1. Dijalanku ku diiring oleh Yesus Tuhanku
Apakah yang kurang lagi jika Dia panduku
Diberi damai surgawi asal imanku teguh
Suka duka dipakai-Nya untuk kebaikanku
Suka duka dipakaiNya untuk kebaikanku
2. Dijalanku yang berliku dihiburNya hatiku
Bila tiba pencobaan dikuatkan imanku
Jika aku kehausan dan langkahku tak tetap
Dari cadas didepanku datang air yang sedap
Dari cadas didepanku datang air yang sedap.
Doa Penutup.

Catatan: Lagu-Lagu bisa diganti dengan lagu yang sudah diketahui.

Anda mungkin juga menyukai