Anda di halaman 1dari 11

Al-Ghaybiyat

A. Pendahuluan
Ghaybiyat merujuk kepada perkara yang ghaib atau yang tidak dapat dicapai oleh
majoriti manusia dengan mengunakan pancaindera. Meliputi berbagai aspek, antaranya yang
berkaitan dengan rukun iman, seperti; malaikat, Qada’, Iblis, Syaitan, Barzakh, Neraka, Kiamat,
Qadar, Jin, Roh, Syurga, Nil dan lain-lain. Rukun iman yang wajib diimani merupakan
sebahagian daripada perkara-perkara al-Ghaybiyat, iaitu perkara yang hanya diketahui melalui
perkabaran daripada al-Nubuwwah dan al-Kitab. Beriman terhadap perkara ghaib merupakan
intipati yang paling penting sehingga mana Allah SWT berfirman yang bermaksud: Iaitu orang-
orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib dan mendirikan (mengerjakan)
sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang kai berikan
kepada mereka. (Surah al-Baqarah 2: 3).1
Alam adalah bukti yang paling ampuh menunjukkan kewujudan Pencipta. Dengan
melihat keteraturan dan kerapian alam, manusia secara mudah (badihi) dapat membayangkan
bahawa pasti ada satu kuasa agong yang bertindak mencipta dengan penuh ketelitian dan
keindahan. Akal yang murni menjitukan bahawa alam ini tidak terjadi dengan sendiri tanpa
pencipta yang menjadikannya. 2Oleh kerana alam bersifat baharu sudah pasti ia memerlukan
penciptanya yang kekal iaitu qadim. Akal dan wahyu saling beriringan mensabitkan alam yang
baharu ini dicipta oleh Pencipta yang qadim.3

B. Malaikat, roh dan jin


Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam dan sumber rujukan utama membahas berbagai
hal dalam kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Qur’an juga sarat dengan keterangan-
keterangan ilmu pengetahuan. Salah satu pengetahuan yang diterangkan Al-Qur’an ialah
makhluk halus, baik malaikat, jin, hingga setan. Ketiga makhluk tersebut ditulis oleh Pakar
Tafsir Al-Qur’an Muhammad Quraish Shihab dalam ketiga bukunya tentang malaikat, jin, dan

1
https://www.coursehero.com/file/54853268/CTU085-Topik-4-Asas-Akidah-part-2pdf/
2
Montgomery Watt, Islamic Philosophy and Theology (Edinburgh: Edinburgh University
Press, (1992), 46
3
https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/ilmu-kalam-dalam-islam
setan dalam Al-Qur’an. Review buku tentang Malaikat dalam Al-Qur’an sebelumnya telah
ditulis dengan judul Mengenal Malaikat dalam Al-Qur’an.
Salah satu dasar pokok keimanan seorang Muslim ialah percaya pada hal-hal ghaib.
Sesuatu yang ghaib ini merujuk pada sesuatu yang tidak terjangkau oleh pancaindera, baik
disebabkan oleh kurangnya kemampuan maupun oleh sebab-sebab lainnya. Perihal ghaib,
Quraish.4 Ketiga makhluk tersebut spesifiknya adalah seperti berikut:
a. Malaikat.
Mereka adalah jisim – jisim yang halus, yang diciptakan dari cahaya, yang dapat
menampakkan diri dengan wujud yang baik saja. Umumnya mereka berada di langit. Mereka
senantiasa bertasbih mensucikan Alloh Swt sepanjang waktu tanpa merasa lelah atau bosan.
Mereka tidak pernah melanggar perintah Alloh dan senantiasa melaksanakan semua yang
diperintahkan-Nya. Mereka tidak makan, tidak minum, dan tidak berketurunan. Mereka bukan
laki – laki, juga bukan perempuan, dan juga bukan banci. Keberadaan mereka telah ditunjuki
oleh Al – Quran, sunnah, dan ijma’ sehingga kita wajib mengimani mereka. Maka mengingkari
wujud malaikat adalah kafir.
Malaikat adalah makhluk ghaib, tidak dapat ditangkap oleh pancaindera manusia. Akan
tetapi,dengan izin Allah, malaikat dapat menjelmakan dirinya seperti manusia, seperti malaikat
jibril menjadi manusia di hadapan maryam.5 Malaikat di ciptakan dari cahaya dan tidak
memerlukan apapun yang bersifat fisik maupun jasmani, mereka menghabiskan waktunya siang
malam hanya untuk beribadah kepada Allah swt.
Beriman kepada malaikat mempunyai konsekuensi terhadap seorang muslim.
Konsekuensinya, seorang muslim harus meyakini adanya kehidupan rohani yang harus di
kembangkan sesuai dengan dorongan para malaikat itu. Selain para malaikat ada makhluk ghaib
lain yang di ciptakan Allah yaitu setan. Setan di ciptakan dari api. Berbeda dengan malaikat yang
mendorong manusia untuk berbuat baik, kerja setan adalah menyesatkan manusia. Kalau ada
gerak di hati seseorang untuk berbuat jahat, itu tandanya manusia tersebut mendapat bisikan dari
setan. Jika ia ingin berbuat baik , itu indikasi bahwa malaikat berhasil menyampaikan bisikannya
pada manusia yang bersangkutan.6
b. Jin
4
https://islam.nu.or.id/post/read/95733/konteks-penolakan-imam-syafii-terhadap-ilmu-kalam
5
Supadie, Didiek Ahmad .2011. Pengantar Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo
6
Ali, Mohammad Daud. 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Raja Grafindo
Mereka adalah jisim – jisim halus yang tercipta dari api, yang dapat mewujudkan diri
dalam bentuk yang baik atau buruk. Mereka memiliki kemampuan yang hebat untuk melakukan
perbuatan – perbuatan yang berat dan mengagumkan. Mereka juga diberi talif (beban kewajiban)
oleh Alloh semenjak diciptakan. Alloh juga mengutus Nabi Muhammad Saw kepada mereka
(bangsa jin), untuk menyeru mereka kepada iman dan Islam. Maka diantara mereka ada yang
beriman dan ada pula yang kafir. Mereka makan, minum, dan berketurunan, tetapi ada pula
diantara mereka yang tidak makan dan tidak minum. Keberadaan mereka telah ditunjuki oleh Al
– Quran, Sunnah dan Ijma’. Karena itu kita wajib beriman akan keberadaan mereka. Sehingga
barangsiapa yang mengingkari adanya jin ia terhukum kafir, kerena mengingkari dalil yang
qath’i (pasti).
Namun, keberadaan jin sendiri diterangkan dalam Al-Qur’an bahwa, “Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyat
[51]: 56). Karena diciptakan, tentu wujudnya ada. Perbedaannya ialah, manusia diciptakan dari
unsur tanah, sedangkan jin diciptakan dari api. Menurut Quraish Shihab, iblis dalam Al-Qur’an
diterangkan dari jenis jin. Namun demikian, iblis maupun setan mempunyai karakteristik
tersendiri sehingga tidak semua makhluk jin adalah iblis atau setan. Meskipun buku ini tidak
terlalu tebal, tetapi cukup memahamkan kepada pembaca perihak keterangan makhluk jin,
termasuk soal tempat dan waktu yang disuksi jin, bentuk jin, dan kemampuan-kemampuan yang
dimilikinya
c. Ruh
Mengenai ruh ini para ulama berbeda pendapat: Segolongan ulama berpendapat tentang
adanya ruh dan menyerahkan pengetahuan tentang keberadaannya kepada Alloh. Mereka
beralasan bahwa ini merupakan rahasia yang hanya Allah yang mengetahui ilmunya. Oleh
karena itu mereka berpendapat bahwa manusia tidak diperkenankn membahasnya melebihi
sekedar berkeyakinan bahwa ruh itu ada. Sebagaimana firman Alloh : “Dan mereka bertanya
kepadamu tentang ruh, katakanlah,” Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit.” (QS : Al – Isra’ : 85). Segolongan lagi berusaha menjelaskan
ruh secara mendetail :
1. Para ahli fisafat ketuhanan dan sejumlah kaum muslim seperti al – Ashbahani dan Al –
Ghazali serta sejumlah kaum Syi’ah Karamiyah dan kaum sufi berpendapat bahwa ruh itu murni
(mujarradah), maksudnya ia bukan jisim, tidak berdekatan dengan jisim,tidak bertempat, dan
tidak ditunjuk.
2. Kebanyakan mutakallimin (ahli ilmu kalam) berpendapat bahwa ruh adalah jisim yang halus
dan lembut tetapi ia bukan atom karena mereka mengingkari atom. Mereka mendefinisikan ruh
sebagai jisim sebangsa cahaya yang memiliki bentuk seperti bentuk badan, yang bertempat di
dalam badan, dan berjalan di dalamnya seperti mengalirnya air di dalam dahan pohon. Mereka
berdalil dengan firman Alloh : “Maka masuklah ke dalam jamaah hamba – hamba-Ku .... (QS :
Al – Fajr : 29)
3. Para ulama sepakat bahwa ruh tidak binasa (hancur) setelah berpisah dari badan saat
meninggal dunia, bahkan ia merasakan nikmat atau azab hingga israfil meniup sangkakala pada
tiupan yang pertama, kemudian dikembalikan lagi ke badan pada saat manusia dibangkitkan

C. Eksatologi 1: Kematian, Pertanyaan, Siksaan dan Kenikmatan dalam kubur


Kehidupan di alam barzah, yaitu alam yang dihuni manusia setelah meninggal dunia
hingga mereka dibangkitkan. Kehidupan di alam barzah mencakup 2 hal, yaitu :
a. Pertanyaan kubur
Setelah manusia meninggal nanti, ia mengalami kehidupan di alam kubur. Di dalam
kubur itu, ia menunggu dibangkitkan sampai datangnya hari kiamat. Di alam kubur nanti ia akan
ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir. Namun ternyata, ada beberapa golongan orang yang
terbebas dari pertanyaan di dalam kubur.7 Berikut ini uraiannya, yaitu pertanyaan yang diajukan
oleh 2 malaikat kepada mayit mengenai Rabnya, Dinnya, dan Nabinya.8
Oleh karena itu, wajib diimani dan mengingkarinya adalah bid’ah. Dalil Al – Quran
mengenai persolan ini adalah; “Alloh meneguhkan (iman) orang – orang yang beriman dengan
ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Alloh menyesatkan orang –
orang yang dzalim....” (QS : Ibrahim : 27). Ibnu Abbas berkata,” Yang dimaksud ialah kalimat
syahadat yang ditanyakan kepada mereka di alam kubur setelah mereka meninggal dunia.”
Adapun dalil Sunnahnya adalah bahwasanya setiap kali Nabi Saw. Selesai mengubur mayat,
beliau berhenti dan berkata; “Mohonlah ampun kepada Alloh untuk saudaramu ini, karena
sesungguhnya sekarang ia ditanya..”
7
https://inilah.com/mozaik/2546751/5-golongan-yang-terbebas-dari-pertanyaan-kubur
8
https://islam.nu.or.id/post/read/71383/kunci-sukses-menjawab-enam-pertanyaan-di-alam-
kubur-
b. Nikmat dan Azab Kubur
Kaum muslimin telah sepakat tentang adanya nikmat dan azab kubur ini, kecuali
sebagian golongan mu’tazilah. Dengan demikian, nikmat dan azab kubur adalah hak (benar
adanya), dan mengingkarinya adalah bid’ah.9 Sandaran dalilnya adalah Al – Quran dan Sunnah.
Dalil Al – Quran yang dimaksud adalah :
“Janganlah kamu mengira bahwa orang – orang yang gugur di jalan Alloh itu mati, bahkan
mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS : Ali Imron : 169)
“Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat.
(Dikatakan kepada malaikat) : “Masukkan Fir’aun dan kaumnya ke dalam yang sangat pedih..”
(QS : Al – Mu’min : 46).
Adapun dalil Sunnahnya, telah diriwayatkan bahwa Nabi Saw pernah melewati kuburan dua
orang, lalu beliau bersabda :
“Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, tetapi disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu
karena suka mengadu domba, dan satunya karena tidak bersuci dari kencing.”
D. Eksatologi 2: Kebangkitan. Hari akhir dan Kengeriannya
a. Al – Ba’ts (Pembangkitan) dan Al – Hasyr (Pengumpulan)
Al – Ba’ts adalah Alloh menghidupkan kembali orang – orang matidan mengeluarkan
mereka dari alam kubur setelah terlebih dahulu dikembalikannya ruh mereka ke dalam jasad
mereka. Dalil Al – Quran untuk masalah ini antara lain : “Orang – orang yang kafir mengatakan,
bahwa mereka sekali – kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah,” Tidak demikian, demi
tuhanku, benar – benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan ....” (QS : At – Taghabun : 7) “.. ia berkata : “ Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh ?” Katakanlah : “ Ia akan dihidupkan
oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. 10
Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk ...” (QS : Yasin : 78 – 79). Adapun
dalil Sunnah untuk masalah ini antara lain diriwayatkan bahwa Ubai bin Khalaf pernah datang
kepada nabi untuk mendebat beliau sambil membawa tulang yang telah rapuh, lalu ia meremas –
remas dengan tangannya sambil berkata :” Wahai Muhammad, apakah engkau berpendapat
bahwa Alloh akan menghidupkan tulang ini setelah hancur lebur?” Nabi Saw menjawab,” Benar,
9
https://www.kompasiana.com/al-ayubi.kompasiana.com/55009d99a33311e5725116a6/ilmu-
kalam
10
https://almanhaj.or.id/3706-yaumul-bats-hari-kebangkitan.html
Dia akan membangkitkanmu dan memasukkanmu ke dalam neraka..” Adapun Al – Hasyr ada 2
macam, yakni yang pertama dan kedua. Yang pertama adalah digiringnya seluruh manusia oleh
Alloh – setelah mereka dibangkitkan – ke tempat hisab untuk diadili.11
b. Hari Akhir dengan segala kejadiannya.
Hari kiamat atau yang oleh umat islam di imani sebagai rukun iman ke enam adalah hari
dimana berakhirnya kehidupan makhluk ciptaan Allah. Seorang muslim harus mengimani hari
kiamat karena hari itu pasti datang dan terjadi. Sebelum hari kiamat datang manusia masih
memiliki kesempatan untuk hidup dan bertobat. Umat islam belumlah dikatakan beriman jika
belum mengimani hari kiamat.12
Kiamat diartikan sebagai hari akhir yang juga disebut dengan istilah yaumul qiyamah,
yaumul hisab dan sebagainya. Kiamat secara istilah diartikan sebagai kehancuran alam semesta
dan segala kehidupan di muka bumi, dibangkitkannya orang yang sudah mati kemudian di hisab
amal-amalnya. Tidak seorang pun yang tahu kapan hari kiamat akan terjadi, hanya Allah SWT
sajalah yang mengetahuinya. Kiamat sendiri disebutkan dalam berbagai surat di Alqur’an dan
dikhususkan dalam sebuah surat yakni sural Al Qariah.13
Sebelum kiamat besar datang ada tanda-tanda yang akan muncul dan terjadi peristiwa
yang tidak biasa yang menjadi tanda-tanda hari kiamat akan datang. Adapun tanda-tanda tersebut
meliputi :
1. Munculnya Dajjal
Dajjal adalah makhluk yang akan keluar pada hari kiamat dan ia akan keluar diantara
Syam dan Iraq. Disebutkan bahwa dajjal adalah makhluk yang tinggi besar, buta mata kanannya
dan didahinya tertulis kata kafir. Dajjal akan memiliki banyak pengikut terutama para kaum
wanita dan yahudi.
2. Turunnya Nabi Isa As
Setelah Dajjal muncul dan menyebabkan kerusakan dimuka bumi, Allah akan mengutus
Nabi Isa AS turun ke bumi. Ia akan turun di sebelah timur Damaskus, negeri Syam. Setiap orang
kafir yang mencium nafasnya akan mati. Nabi Isa pulalah yang akan membunuh Dajjal.
3. Munculnya Ya’juj dan Ma’juj

11
http://atturots.or.id/berita-al-hasyr--pengumpulan-bagian-1.html
12
https://www.nu.or.id/post/read/117860/harus-hati-hati-memahami-hadits-tanda-kiamat
13
https://dalamislam.com/dasar-islam/kiamat-menurut-islam
Selain nabi Isa As tanda yang selanjutnya adalah Ya-juj dan Ma-juj. Mereka adalah dua
manusia keturunan Adam. Adapun disebutkan bahwa Yajuj dan Majuj terhalang oleh dinding
besar dan mereka tidak dapat melubanginya hingga tiba saatnya dan nantinya mereka akan mati
karena ular yang membunuhnya.
4. Tiga penenggelaman Bumi dan Munculnya Asap
Tanda yang selanjutnya adalah tenggelamnya sebagian bumi terutama bumi bagian timur,
barat dan jazirah Arab (baca jazirah islam) meskipun belum ada kenampakannya saat ini.
Munculnya asap adalah salah satu tanda datangnya hari kiamat sebagaimana disebutkan dalam
Surat Ad dukhan ayat 11.
5. Terbitnya matahari dari barat
Jika biasanya matahari terbit dari timur maka pada hari kiamat matahari akan terbit dari
barat dan pintu ibadah dan pertobatan ditutup pada hari itu.
6. Keluarnya Binatang melata
Sebelum hari kiamat, binatang melata akan keluar dari tanah Mekah dan memberikan
tanda-tanda datangnya kiamat baik bagi kaum beriman maupun orang kafir. Mereka akan
menandai wajah orang beriman sehingga bersinarlah rupanya sementara orang kafir akan
ditandai bagian hidungnya sebagai suatu pertanda kekufuran.
7. Api yang mengumpulkan manusia
Tanda besar yang terakhir dari hari kiamat adalah api yang keluar dari daerah Yaman dan
api tersebut akan menggiring seluruh umat manusia menuju negeri Syam.
Pada hari akhir terjadi beberapa peristiwa, antara lain, keluarnya manusia dari kubur
dengan berbondong – bondong, digiringnya mereka ke mahsyar, diberikannya kitab catatan amal
mereka, adanya hisab, mizan (penimbangan), ‘ardh (dipertontonkannya manusia), dan shirath
(titian diatas neraka menuju surga).
E. Eksatologi 3: Dosa, Catatan, Perbuatan dan Balasannya
a. Dosa
Dalam Islam, dosa memiliki varian nama yang berbeda-beda dengan berbagai makna
yang berbeda pula, serta berbagai akibat dari perbuatan yang berbeda. Dosa (dalam arti umum)
tidak sesederhana pengertian dosa itu sendiri, ia dianggap dosa (dengan nama-nama tertentu)
setelah melakukan suatu perbuatan dengan hukum tertentu yang melekat, demikian juga dengan
ampunan dalam dosa tersebut. Maka dalam Islam ada beberapa nama untuk menyebutkan kata
dosa, yaitu; al-Itsm, adz-Dzanb, al-Khathiah, asy-Syar, al-Hints, adz-Dzanb, as-Sayyiah, al-
Ma’shiyah, al- Jurm, al-haram, al-Fisq, al-fasad, al-Fujur, al-Munkar, al-Fahisyah, al-Khabt, al-
Lamama, al- Wizr wats-tsiqal.
Secara istilah dalam bebarapa kitab, para ulama berada pada satu pemahaman, bahwa
dosa adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah dan RasulNya, yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk dita’ati, dan pelakunya diberikan sangsi (uqubat) baik di dunia dan di akhirat.
Atau meninggalkan perbuatan yang sudah ditetapkan hukumnya oleh Allah dan RasulNya. Dosa
dalam berbagai variannya adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah, pelakukan akan
mendapatkan sangsi baik di dunia dan diakhirat, karena ia bentuk dari pembangkangan terhadap
perintah Sang Pencipta, yang telah menjadikannya berada di dunia untuk menta’ati perintahNya
dan menjahui segala laranganNya. Dalam bentuk apa pun dosa itu, tetap sebuah pelanggaran,
baik dosa; kecil, sedang, dan besar, dan setiap pelanggaran ada sangsinya. Sangsinya Allah yang
menetapkan, walau pada akhirnya hanya Allah dengan segala rahasianya yang memberikan
keputusan terakhir; diampuni atau disiksa.
Ada dosa yang diampuni dan ada dosa yang tidak diampuni, ini juga hak Allah, tetapi
Allah dalam banyak Ayat al-Qur’an menegaskan; bahwa Allah maha pengampun, bagi orang
yang memohon ampunan padaNya. Dosa secara umum terbagi menjadi empat macam:
malikiyah, syaithaniyah, sabu’iyah, dan bahimiyah. Keempat macam dosa ini dilihat dari segi
sifat-sifat yang dilakukan manusia yang seharusnya sifat tersebut tidak dimiliki dan tidak
digunakann oleh manusia yang beriman kepada Allah.14
b. Catatan amal
Kaum muslimin rahimakumullah, Allah Ta’ala telah menugaskan para Malaikat yang
mulia untuk mengawasi dan mencatat perbuatan dan ucapan manusia. Mereka mencatatnya
dalam lembaran catatan amal yang akan dibaca oleh manusia pada hari Kiamat kelak. Para
Malaikat yang mulia ini benar-benar sangat amanah dan teliti dalam mencatat. Mereka mencatat
semua ucapan dan perbuatan manusia, secara detail dan terperinci, baik yang zhohir maupun
batin.15
Pada saat itulah semua manusia akan teringat apa yang dulu telah ia lakukan. Semua telah
tercatat dengan lengkap dan tiada kekeliruan sedikit pun. Sebagian ulama mengatakan,
“Sungguh, Allah telah berlaku adil, karena menjadikan dirimu sebagai penghisab atas dirimu
14
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-dosa-menurut-islam/115704/2
15
https://muslim.or.id/7941-pembagian-catatan-amal.html.
sendiri.” Sungguh tepat perkataan ini. Adakah kebijaksanaan yang lebih adil selain itu?
Dikatakan kepadanya: “Silakan periksa, inilah amal perbuatanmu dan silakan engkau hisab
sendiri!” Bukankah ini kebijaksanaan yang paling adil?! Bahkan inilah kebijaksanaan yang
paling adil.
Pada hari Kiamat kelak, kitab catatan amal akan dibentangkan dan dibuka di hadapan
masing-masing hamba tanpa tertutup sedikitpun. Ia akan membacanya dan akan jelas
baginyabahwa pada hari ini dan di tempat ini, ia telah melakukan ini dan ini. Semua telah tercatat
tanpa penambahan dan pengurangan sedikit pun. Jika ia mengingkari dengan lesannya, maka
lesannya akan dikunci dan bangkitlah para saksi yang akan memberikan kesaksian atasnya.
c. Meletakkan Timbangan
Diletakkan timbangan pada hari kiamat untuk menghisab semua makhluk. Manusia maju
satu persatu untuk dihisab. Lalu Rabb mereka menghisab mereka dan bertanya kepada mereka
tentang amal perbuatan mereka. Apabila hisab telah sempurna, sesudahnya adalah timbangan
amal perbuatan.16
Allah ta’ala mengabarkan tentang hari ditampakkan amalan-amalan, “Dan diletakkanlah
Kitab,” yaitu catatan kebaikan dan keburukan. Allah memberikan setiap orang catatannya
masing-masing. Orang yang beriman mengambil Kitab tersebut dengan tangan kanannya,
sedangkan orang kafir mengambilnya dengan tangan kiri. “Lalu kamu akan melihat orang-orang
bersalah” pada waktu itu, “ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya” yaitu di dalam
kitab tersebut yang berisi keburukan-keburukan mereka. “Dan mereka berkata, ‘Aduhai
celakalah kami,’” Mereka menyesal dan merasa sedih, sehingga mereka mengatakan, bahwa
mereka dalam kecelakan dan kebinasaan. “Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil
dan tidak (pula) yang besar,” dari dosa-dosa kami “melainkan ia mencatat semuanya.” 17
Kemudian Allah ta’ala berkata di akhir penunjukan catatan-catatan tersebut, “Dan
mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis),” baik berupa kebaikan maupun
keburukan, telah ditetapkan di dalam kitab mereka dan telah diperhitungkan dan mereka telah
diberikan balasan atas apa yang telah mereka lakukan. “Dan Tuhan-mu tidak menganiaya
seorang pun,” dengan menambah keburukan mereka dengan keburukan yang lain, atau kebaikan
mereka dengan kebaikan yang lain. Dengan demikian, penghuni surga masuk ke dalam surga dan
penghuni neraka masuk ke dalam neraka.
16
Sumber : https://www.rumahzakat.org/perhitungan-amal-dan-timbangan-di-akhirat
17
https://muslim.or.id/26198-catatan-amal-orang-yang-bersalah.html
d. Perbuatan dan Balasannya
Zaroh adalah bagian terkecil dari sesuatu, yang di dalam Ilmu Fisika disebut atom. Allah
SWT menegaskan bahwa tak satu pun perbuatan manusia, meski sekecil atom, lepas dari
perhatian dan pengawasan Allah SWT. Perbuatan baik, betapapun kecilnya, pasti akan mendapat
balasan. Demikian juga perbuatan jelek pasti akan mendapat balasan. Balasan bisa diterima di
dunia ini, dan bisa pula di akhirat kelak. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada balasan yang
tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.18 Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas
dari pergaulan sesama manusia.
Telah menjadi sunnatullah dan ketentuan dalam hidup ini bahwa “al jaza’u min jinsil
amal” yang artinya balasan itu tergantung amalan atau perbuatan yang dilakukan. Orang yang
melakukan kebaikan akan mendapatkan kebaikan yang semisal dan orang yang melakukan
kejelekan akan dibalas kejelekan semisal. Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana, setiap hamba
akan dibalas sesuai dengan amal yang dia lakukan. Sekarang kita lihat diri kita masing masing,
kalau kita ingin kebaikan dan dibalas kebaikan maka kita lakukan kebaikan dan perlakukan
orang lain secara baik. Selain itu, kalau kita tidak ingin keburukan atau tidak ingin diperlakukan
secara buruk maka jangan melakukan keburukan atau memperlakukan orang lain secara buruk.

Kesimpulan
Berdasarkan maklumat yang dikemukan dalam makalah ini, penulis dapat menyimpulkan
bahawa isu terkait Al-Ghaybiyat mencakup hal-hal terkait keimanan manusia. Pengetahuan
terkait ilmmu kalam ini sangat krusial dan penting untuk diperluaskan pengetahuannya ke
seluruh umat perihal dampak terhadap umat sendiri sekiranya lalai. Manusia merupakan makhluk
yang sempurna. Kepribadian manusia memiliki sifat yang unik, potensial dan dinamis. Dalam
keislaman, manusia punya tuntutan dalam kehidupan yang tidak semata-mata duniawi, tetapi
juga terkait alam selanjutnya yang berkaitan dengan ilmu kalam atau lebih spesifiknya adlaah
Al-Ghaybiyat. Terlepas dari wujudnya manusia, malaikat, roh dan jin juga merupakan makhluk
ciptaan Allah SWT yang mana harus dipercayai kewujudannya oleh manusia. Makhluk-makhluk
ini sendiri mempunyai karakteristik masing-masing.
Peran masing-masing makhluk sudah ditetapkan dan kita sebagai umat manusia
berfokuslah kepada ajaran dan tuntutan yang diwajibkan agar aan dunia dan akhirat. Selain itu,

18
https://islam.nu.or.id/post/read/84201/kebaikan-dan-keburukan-sekecil-apa-pun-dibalas-allah
menyangkut dengan keimanan manusia, kematiann, siksaan, dan hal-hal terkait alam dalam
kubur hendaklah dianuti ilmunya supaya berkah hidup dunia dan akhirat. Semuanya tidak hanya
berhenti di ala kubur, akan dilanjutkan kea lam kebangkitan dimana itu adalah hari akhir dnegan
segala isi kengeriannya yang menunggu umat manusia dan makhluk lainnya. Segala hal di dalam
alam hari akhir adalah kembagi ke perbuatan kita sewaktu hidup. Segala hal yang kita lakukan
sewaktu hidup telah dicatat dan akan dipaparkan di hari akhir nanti di akhirat dan akan ada
hukuman yang setimpal dan pastinya kembali ke perbuatan masing-masing individu.

Rujukan Daftar Pustaka


Ali, Mohammad Daud. 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Raja Grafindo
http://atturots.or.id/berita-al-hasyr--pengumpulan-bagian-1.html
https://almanhaj.or.id/3706-yaumul-bats-hari-kebangkitan.html
https://dalamislam.com/dasar-islam/kiamat-menurut-islam
https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/ilmu-kalam-dalam-islam
https://inilah.com/mozaik/2546751/5-golongan-yang-terbebas-dari-pertanyaan-kubur
https://islam.nu.or.id/post/read/71383/kunci-sukses-menjawab-enam-pertanyaan-di-alam-kubur-
https://islam.nu.or.id/post/read/84201/kebaikan-dan-keburukan-sekecil-apa-pun-dibalas-allah
https://islam.nu.or.id/post/read/95733/konteks-penolakan-imam-syafii-terhadap-ilmu-kalam
https://muslim.or.id/26198-catatan-amal-orang-yang-bersalah.html
https://muslim.or.id/7941-pembagian-catatan-amal.html.
https://www.coursehero.com/file/54853268/CTU085-Topik-4-Asas-Akidah-part-2pdf/
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-dosa-menurut-islam/115704/2
https://www.kompasiana.com/al-ayubi.kompasiana.com/55009d99a33311e5725116a6/ilmu-
kalam
https://www.nu.or.id/post/read/117860/harus-hati-hati-memahami-hadits-tanda-kiamat
https://www.rumahzakat.org/perhitungan-amal-dan-timbangan-di-akhirat
Montgomery Watt, Islamic Philosophy and Theology (Edinburgh: Edinburgh University
Press, (1992), 46
Supadie, Didiek Ahmad .2011. Pengantar Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Anda mungkin juga menyukai