Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM TERKONSENTRASI,

PEMERINTAH DAN ASING, TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB


SOSIAL PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERBANKAN INDONESIA
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013 - 2015)

REVIEW
Strategi mumpuni sekarang yang pada umumnya dijalankan oleh perusahaan-
perusahaan besar adalam tanggungjawab sosial perusahaan atau diberi nama CSR yang
bergerak dalam waktu jangka panjang. CSR atau corporate social responsibility adalah suatu
sistem yang menyatakan sesebuah organisasi atau perusahaan memiliki suatu tanggungjawab
terhadap para jaringan mereka dala berbisnis khususnya yang juga dimana menimbang aspek
lingkungan seperti limbah, polusi dan kemanan produk. CSR mencakup hingga ke dasar
perusahaan yaitu karyawannya sendiri dimana CSR menititikberatkan bagaimana
pemberlakuan terhadap karyawan oleh perusahaan yang bersifat good attitude. Corporate
social responsibility sering didefinisikan sebagai komitmen usaha untuk bertindak rasional
dan secara jelas dan legal sekaligus untuk meningkatkan ekonomi perusahaan maupun
wilayah agar masyarakat maupun karyawan juga persekitaran dapat menjadi makmur dan
membangun. CSR memikul tanggungjawab adalah proses pengaplikasian progra-program
penanganan isu-isu atau asalah-masalah sosial yang lagi dibicaarakan yang dimana
bersangkut paut dengan kode etik perusahaan dalam segi hukum. CSR terhitung penting
sebagai langkah dari suatu perusahaan dalam mengambil langkah jitu demi kepentingan
perusahaan dan masyarkat luas pada umumnya. Corporate social responsibility terakui oleh
para pembisnis untuk dihijaukan sistemnya agar merata kesemua perusahaan demi kebaikan
semua masyarakat yang dimana hasilnya seperti dibilang, adalah untuk jangka panjang bagi
semua orang.
CSR didefinisikan sebagai “initiatives by companies voluntarily integrating social and
environmental concerns in their business operations and in their interaction with their
stakeholders” oleh The International Organization of Employers (IOE) pada kurun waktu
tertentu. CSR merupakan sebuah sistem pelestarian ekonomi dan masyarakat utamanya
komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama dengan
para pihak yang terkait, utamanya masyarakat disekelilingnya dan lingkungan sosial dimana
perusahaan tersebut berada, yang dilakukan terpadu dengan kegiatan usahanya secara
berkelanjutan. Di sisi ini, jelas bahawasanya pengaplikasian CSR didukung secara
menduniawi dan hukum yaitu legal yang dimana diwajibkan agar setiap perusahaan
mendeklarasikan pengunannya secara sempurna. Tujuan dari CSR adalah untuk
meningkatkan citra perusahaan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan
secara fundamental adalah baik, membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi
adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat dan sebagai perpanjangan dari
pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada
investor. Bentuk- bentuk implementasi corporate social responsibility pada konsumen, adalah
dalam bentuk penggunaan material yang ramah lingkungan, tidak berbahaya. Selanjutnya
kepada karyawan, disajikan dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas seluruh
karyawan tanpa membedakan ras, suku, agama, dan golongan. Ada juga komunitas dan
lingkungan, dimana dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun lingkungan hidup. Terakhir
adalah kesehatan dan keamanan, yang ditujukan dalam bentuk penjagaan dan pemeliharaan
secara rutin atas fasilitas dan lingkungan kantor. Terlepas dari itu semua, ada beberapa alasan
perlunya tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu karena ebutuhan dan harapan masyarakat
semakin berubah, masyarakat semakin kritis dan peka terhadap produk yang akan dibelinya.
Sehingga perusahaan tidak bisa hanya memusatkan perhatianya untuk mendatangkan
keuntungan. Selain itu, keterbatasnya sumber daya alam, bisnis diharapkan untuk tidak hanya
mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas, namun harus juga memelihara dan
menggunakan sumber daya secara bijak. Manakalah, alasannya juga adalah bagi lingkungan
sosial yang lebih baik, lingkunagn sosial akan mendukung keberhasilan bisnis untuk waktu
yang panjang, semakin baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki
iklim bisnis yang ada. Misalnya dengan semakin menurunnya tingkat penganguran. Di
samping itu, perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan juga adalah salah satu faktor,
kekuasaan yang terlalu besar jika tidak diimbangi dan dikontrol dengan tanggung jawab
sosial akan menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat. Terakhir adalah
karena keuntungan jangka panjang, dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta
suatu citra positif di mata masyarakat, karena terciptanya iklim sosial politik yang kondusif
bagi keberlangsungan bisnis perusahaan tersebut.
Penelitian ini menganalisis bukti empiris pada informasi CSR bank yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan hubungan pengawasan struktur kepemilikan (memiliki
saham terkonsentrasi, saham asing, saham pemerintah). Survei dilakukan di sektor
perbankan, dan Indonesia adalah negara berorientasi bank yang membiayai banyak
perusahaan di pasar modal. Beberapa pertanyaan timbul berdasarkan dari jdudul penelitian
ini, yaitu apakah struktur kepemilikan saham terkonsentrasi dapat memengaruhi
pengungkapan CSR bank di Indonesia, dapatkah kepemilikan saham pemerintah
memengaruhi pengungkapan CSR bank di Indonesia, dan apakah kepemilikan saham asing
mampu mengungkapkan CSR bank di Indonesia. Diharapkan juga bahwa temuan-temuan
survei ini akan memberi informasi kepada pemerintah dan memungkinkannya memantau
dengan lebih baik pelaksanaan praktik tanggung jawab sosial perusahaan di sektor perbankan.
CSR adalah kegiatan komersial yang tidak hanya meningkatkan kepentingan ekonomi tetapi
juga bekerja pada pengembangan sosial ekonomi regional secara global, dilembaga dan
berkelanjutan. Hal sering diidentifikasi dalam CSR termasuk sumbangan perusahaan,
filantropi perusahaan, hubungan komunitas perusahaan dan pengembangan masyarakat.
Telah ditetapkan bahwa tanggung jawab perusahaan tidak hanya terbatas pada kinerja
keuangan perusahaan, tetapi juga tanggung jawab untuk masalah sosial yang disebabkan oleh
kegiatan bisnis perusahaan. Tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh struktur pemilik, motif
pemilik perusahaan dan kreditor dalam proses insentif yang membentuk motif pemilik.
Pemilik mencoba mengembangkan strategi yang berbeda untuk mencapai tujuan perusahaan.
Setelah strategi ditentukan, langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi dan
mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Suatu
perusahaan dikatakan memiliki struktur kepemilikan terkonsentrasi ketika mayoritas
sahamnya dimiliki oleh sejumlah orang atau lembaga. Kontrolnya atas perusahaan sangat
besar sehingga semua tindakan mencerminkan kehendak pemilik. Manakala, kepemilikan
pemerintah adalah jumlah saham yang dipegang oleh agen pemerintah dalam suatu
perusahaan, maka diperbolehkan untuk mengintervensi dan menekan perusahaan tambahan
untuk mengungkapkan informasi tambahan untuk memenuhi harapan publik. Selain itu, ada
juga investasi asing, yang merupakan kegiatan investasi untuk melakukan bisnis di wilayah
Indonesia. Ini dilakukan oleh investor asing yang menggunakan modal asing penuh atau
berafiliasi dengan investor domestik. Investasi asing ini membawa kepemilikan orang asing.
Kepemilikan asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh institusi swasta dan perusahaan di
Indonesia. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan
pemerintah dan kepemilikan asing memiliki dampak positif pada pengungkapan CSR.
Hipotesis ini semakin diperkuat oleh hasil regresi OLS, dengan perusahaan pada saat yang
sama memiliki pengaruh bahwa kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan pemerintah,
kepemilikan asing, dan ukuran perusahaan sebagai variabel pengendali memiliki dampak
yang signifikan terhadap pengungkapannya. Dari perilaku sosial tanggung jawab (CSR)
Bursa Efek Indonesia, penelitian di masa depan diharapkan untuk menggunakan variabel lain
yang dapat mempengaruhi pengungkapan informasi tanggung jawab sosial perusahaan di
sektor perbankan. Selain memperluas sektor ke sektor perbankan saja, mengingat fakta
bahwa bursa efek Indonesia masih terbilang kurang pada sektor perbankan. Pemerintah harus
secara ketat mengatur pengungkapan CSR di sektor perbankan dan melakukan pemantauan
serius terhadap perkembangan CSR di sektor perbankan. Implementasi optimal tanggung
jawab sosial perusahaan di sektor perbankan.
Menimbang hakikat tersebut yang jelas terbentang betapa berat tanggungjawab
sesebuah perusahaan dalam memikirkan dan menimbang aspek-aspek ini sekaligus
mengasosiasi relasi-relasi dan jaringan yang ada dala segala aspel operasional perusahaan.
Masalah-masalah lingkungan dapat terjaga dan dikurangin dampak-dampaknya karena
keuntungan jangka panjang, dengan tanggungjawab dan keterlibatan lingkungan terciptalah
suatu sudut pandang atau perspektif di mata masyarakat yang dimana menjurus ke penciptaan
iklim sosial politik yang kondusif bagi keberlangsungan bisnis perusahaan tersbut pastinya.
Melalui kejelasan kedudukanya itu, maka CSR terbilang sangat krusial dan vital sesebuah
perusahaan untuk menitikberatkannya agar tidak keteleran dalam proses eksekusinya di
kemudian harinya. CSR pada dasarnya, adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan
oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan
sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan
beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada. Menurut saya keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan
program-program CSR secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang
rasional. Sebab implementasi program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas
yang akan dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya.
. Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui
pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspek-
aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan
sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara
keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif,
maka modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Dengan mendalami
pengetahuan terkait CSR ini, dapat dikatakan kesejaheraan dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat lokal atau luas akan menjadi lebih baik dan pastinya untuk kelangsungan
perushaan hingga masa mendatang dengan mempertimbangkan efek jangka panjangnnya
yang positif. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau
aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan
terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga
menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi yang diambil dari alam. Dengan
pengadaan CSR secara insentif, maka secara efektif, ia akan memperbaiki dan menguatkan
lagi kesejahteraan msayarakat raya dan sosial nya yang sudah terbangun sejak dahulu.
Melalui mekanisme-mekanisme yang diaplikasikan dalam CSR, maka sesebuah perusahaan
dapat merangkul asyarakt dengan lebih luas dalam rangka seperti kepercayaan, kohesifitas,
altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan terealisasinya progrma-program CSR, maka
kepentingan masyarakat akan dapat dipenuhi dengan cepat dan sigap. Namun demikian,
dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program CSR merupakan investasi
perusahaan untuk memupuk modal sosial yang pastinya investor serta jaringan-jaringand
alam perusahaan harus turun tangan dalam menanggapinya.

Anda mungkin juga menyukai