Disusun Oleh
Alvin Rodolf Diaz 11.2012.039
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jakarta
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama Lengkap : Nn. Sriyani
2. Nama Panggilan : Sriyani
3. Tempat dan Tanggal Lahir : - / 02 juli 1980
4. Umur : 33 tahun
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Status Perkawinan : Belum Menikah
7. Pendidikan Terakhir :?
8. Pekerjaan : PRT
9. Bangsa/ Suku : Indonesia/Jawa
10. Agama : Islam
11. Alamat : Kebon Kopi, Jakarta Timur
1. Penampilan Umum
Pasien seorang perempuan, berusia 33 tahun, berpenampilan fisik sesuai usianya, postur
tubuh tegap dan kurus,berambut hitam pendek dan lurus, berkulit coklat gelap, pada saat
wawancara pasien mengenakan kaos ungu dengan celana pendek berwarna biru dan sandal
4. Pembicaraan
Lancar, pasien menjawab hampir semua pertanyaan dengan baik dan benar. Perhatian
pasien mudah teralihkan pada benda-benda yang berada di lantai aula panti. Kuantitas
kurang. Bicara pasien spontan, intonasi jelas dan nada suara cukup. Jawaban pasien
konsisten pada tiap wawancara terhadap pertanyaan yang diajukan. Tidak terdapat
hendaya atau gangguan berbicara.
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi : Auditorik
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi : Tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan Tidak dapat di nilai
2. Pengetahuan Baik (pasien mengetahui nama lengkap Gubernur
Umum Jakarta sekarang ini yaitu Jokow)
3. Kecerdasan Rata-rata
4. Konsentrasi dan Konsentrasi baik (Pasien dapat menjawab
Perhatian pengurangan 47 dikurangi dengan 7 sampai 5 kali
pergurangan).
Perhatian kurang (pasien mudah teralih
perhatiannya terhadap kegiatan atau orang yang
lewat didepannya).
5. Orientasi
- Waktu Kurang (Pasien salah menyebutkan hari, tanggal,
bulan dan tahun saat itu).
- Tempat Baik (Pasien menjawab dengan benar saat
ditanyakan nama daerah, kota dan Negara tempat ia
berada)
- Orang Kurang (Pasien tidak mengenali temannya dengan
benar dan mengetahui sedang diwawancara oleh
dokter muda).
- Situasi Baik (Pasien mengetahui situasi sekitar, saat
wawancara berlangsung).
6. Daya Ingat
- Jangka Baik ( Pasien dapat mengingat nama SD, dan
Panjang sahabat kecil dari sekolahnya dahulu ).
E. ssProses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas : Miskin ide
b. Kontinuitas : Asosiasi Longgar
c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham : Tidak ada
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
e. Gagasan Rujukan : Tidak ada
f. Gagasan Pengaruh : Tidak ada
G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Kurang (pasien tidak tahu bahwa mengambil barang orang lain itu salah apa benar).
Uji Daya Nilai
Kurang (pasien tidak tahu nama teman-teman yang 1 ruangan dengan dia
Daya Nilai Realita
H. Tilikan
Derajat II (Pasien tidak tahu pasti dia sakit apa).
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia (pasien menunjukan tanda-tanda kearah gangguan mental
organik )
Quo ad functionam : Dubia (Gejala-gejala yang timbul masih terkontrol, pasien masih
dapat mejalankan kegiatan sehari-..hari, namun fungsi sosialnya
masih kurang)
Quo ad sanationam : Dubia (Tidak diketahui episode kekambuhnya penyakit pasien ini.
Tidak ada terapi yang diberikan selama dipanti. Tilikan pasien saat ini
derajat 2)..
XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Dengan indikasi:
Untuk tujuan diagnostik.
Untuk menstabilkan medikasi.
Perilaku emosi yang tidak stabil.
2. Psikofarmaka
Haloperidol 2 x 5 mg oral
Case report Page 8
THP 3-4 x 2 mg
3. Psikoterapi
Dilakukan melalui:
Supportif :
Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien dalam menghadapi masalah serta
memberikan dukungan agar pasien lebih terbuka jika mempunyai masalah.
Melibatkan pasien ke dalam kegiatan di panti yang sesuai dengan kemampuannya
Melibatkan pasien agar dapat berinteraksi dengan pasien lain yang juga di rawat
sehingga pasien dapat memahami keadaannya dan mau menjalani terapi dengan
baik.
Memotivasi pasien agar lebih rajin beribadah.
Reedukatif
Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit yang
dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor-faktor penyebab, pengobatan,
komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan agar pasien tetap taat meminum
obat dan segera datang ke dokter bila timbul gejala serupa di kemudian hari
Memberi nasihat kepada pasien untuk teratur minum obat.