Makalah Penyesuaian Diri Tentang Etika (Riskawati)
Makalah Penyesuaian Diri Tentang Etika (Riskawati)
OLEH :
NAMA : RISKAWATI
NIM : 01803006
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, shalawat serta salam mudah-
mudahan senantiasa Allah karuniakan atas Nabi paling mulia, Muhammad SAW juga atas
segenap keluarganya, para shahabat, para Tabi’in dan Tabi’in-tabiin serta para pengikut
setia Nya hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Penyesuaian Diri Tentang Etika” ini, kami susun unuk
memenuhi tugas yang diamanahkan kepada kami pada mata kuliah Etika Profesi Dan
Hukum Kesehatan serta sebagai wasilah untuk memperdalam tentang Etika Profesi Dan
Hukum Kesehatan dan pihak lain yang berkenan membacanya, makalah ini bahasanya
sangat sederhana dan fokus pada pokok bahasan sehingga mudah dipahami dan
memiliki ruang lingkup yang terbatas pada judul diatas.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah
mendatang. Dalam menyusun makalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Kami berharap mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia pasti melakukan penyesuaian diri, baik penyesuaian secara biologis
maupun sosial. Secara biologi misalnya seseorang yang sudah terbiasa hidup di daerah dingin
dan pindah ke daerah panas, maka ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan/iklim di
daerah tersebut. Secara sosial misalnya anak rantau yang sebelumnya tidak mengenal daerah
barunya, maka ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut, ia juga harus
berinteraksi atau bersosialisasi dengan masyarakat sekitar supaya terjalin hubungan baik.
Jangan sampai malah mempawa dampak buruk akibat kedatangannya tersebut. Setiap
manusia juga harus dituntut untuk dapat menyesuaikan dirinya dalam segala situasi dan
kondisi apapun.
Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih detail tentang bagaimana pengertian
penyesuaian diri, bentuk-bentuk penyesuaian diri dan kebutuhan akan penyesuaian diri.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian penyesuaian diri?
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri merupakan suatu konstruk psikologi yang luas dan kompleks, serta
melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan yang baik dari lingkungan luar maupun
dari dalam individu itu sendiri. Dengan perkataan lain, masalah penyesuaian diri
menyangkut seluruh aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan
dalam dan luar dirinya.
Penyesuaian diri pada prinsipnya merupakan suatu proses yang mencakup respons
mental dan tingkah laku, dengan mana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi
kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik dan frustasi
yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari
dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan di mana ia tinggal.
Menurut Schneiders (1984) penyesuaian diri yaitu suatu proses yang mencakup
respon-respon mental behavioral yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil
menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk
menghasilkan kualitas keselarasaan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan
dari luar dunia atau lingkungan tempat individu berbeda.
5
Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang baik (well adjusted person)
manakala mampu melakukan respon-respon yang matang , efisien, memuaskan, dan sehat.
Dikatakan efisien artinya mampu melakukan respons dengan melakukan dengan
mengeluarkan tenaga dan waktu sehemat mungkin. Dikatakan sehat artinya bahwa respons
yang dilakukannya dengan hakikat individu, lembaga atau kelompok antarindividu, dan
hubungan antar individu dengan penciptanya. Sebaliknya, reaksi yang tidak memuaskan,
tidak efektif, dan tidak efisien seringkali diartikan sebagai penyesuaian diri yang kurang
baik, buruk, atau dikenal dengan istilah “malasuai” (maladjustment).
Menurut Schneiders (1984) bentuk penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu :
Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi padahal adaptasi
ini umumnya lebih mengarah pada penyasuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau
biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin
harus beradaptasi dengan iklim yang berlaku didaerah dingin tersebut. Dengan
demikian, dilihat dari sudut pandang ini, penyesuaian diri cenderung diartikan sebagai
usaha mempertahankan diri secara fisik (self-maintenance atau survival). Oleh sebab
itu, jika penyesuaian diri hanya diartikan sama dengan usaha mempertahankan diri
maka hanya selaras dengan keadaan fisik saja, bukan penyesuaian diri dalam arti
psikologis. Akibatnya, adanya kompleksitas kepribadian individu serta adanya
hubungan kepribadian individu dengan lingkungan menjadi terabaikan. Padahal, dalam
penyesuaian diri sesungguhnya tidak sekedar penyesuaian fisik, melainkan yang lebih
kompleks dan lebih penting lagi adalah adanya keunikan dan keberbedaan kepribadian
individu dalam hubungannya dengan lingkungan.
7
Nilai terakhir bagi individu dari hasil-hasil pendidikannya terletak pada sampai sejauh
manakah apa yang telah dipelajarinya atau proses yang telah dilaluinya. Sesuai bagi dirinya
untuk penyesuaian yang wajar terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya sendiri dan terhadap
tuntutan-tuntutan yang datang dari masyarakat. Ia membawakan pengalaman-pengalaman
pendidikannya dalam jumlah kebulatan yang berupa ebilitas-ebilitas, keinginan-keinginan,
dan sikap-sikap. Dengan pengalaman-englaman yang diperoleh dari sekolah dan dari luar
sekolah secara terus-menerus dibentuk ke dalam jenis pribadi yang sekarang dan
kemungkinan apa saja yang akan terjadi atas dirinya. Seluruh tempat-tempat yang
mempunyai relasi dengan perkembangan anak dan adolesen terutama rumah tangga dan
sekolah harus seawal mungkin disadari peranannya pada tingkah laku individu sebagai
faktor-faktor yang berarti dalam memberi gambaran pencapaian kepuasan dan produktifitas.
Seorang individu tidak dilahirkan dengan kelengkapan dapat menyesuaikan diri secara wajar
atau tidak. Dalam hal ini potensi-potensi fisik, mental dan emosional dipengaruhi dan
dibentuk oleh faktor-faktor lingkungan dimana ia menemukan dirinya bahwa ejasmen atau
melajasmen itu berkembang berangsur-angsur.
Kebutuhan akan penyesuaian diri sangatlah penting dan perlu adanya penyesuaian diri
yang sehat, yaitu meliputi :
1) kematangan emosional.
2) Kematangan Intelektual
Kematangan intelektual mencakup aspek-aspek:
3) Kematangan Sosial
Kematangan sosial mencakup aspek-aspek:
c. Kemampuan kepemimpinan.
d. Sikap toleransi.
4) Tanggung Jawab
Tanggung jawab mencakup aspek-aspek:
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Penyesuaian diri merupakan suatu konstruk psikologi yang luas dan kompleks,
serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan yang baik dari lingkungan luar
maupun dari dalam individu itu sendiri.
Menurut Schneiders (1984) bentuk penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu :
Nilai terakhir bagi individu dari hasil-hasil pendidikannya terletak pada sampai
sejauh manakah apa yang telah dipelajarinya atau proses yang telah dilaluinya. Sesuai
bagi dirinya untuk penyesuaian yang wajar terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya
sendiri dan terhadap tuntutan-tuntutan yang datang dari masyarakat.
Kebutuhan akan penyesuaian diri sangatlah penting dan perlu adanya penyesuaian
diri yang sehat, yaitu meliputi : 1) kematangan emosional; 2) kematangan intelektual; 3)
kematangan sosial; dan 4) tanggung jawab
DAFTAR PUSTAKA
10
· Dra. Desmita, M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2016.
· Mohamad Ali dan Mohamad Ansrori, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2017.
[1] Dra. Desmita, M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2016, H 191-193.
[2] Mohamad Ali dan Mohamad Ansrori, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2017, H 173-176.
[3] Drs. Z. Kasijan, Psikologi Pendidikan 2, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987. H 217
[4] Dra. Desmita, M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2016, H 195-196.
Share
11