Anda di halaman 1dari 2

Novel Coronavirus atau yang kita kenal dengan sebutan Covid-19

merupakan keluarga besar virus yang dapat menginfeksi manusia dan hewan.
Pada manusia sendiri, virus ini menginfeksi salluran pernafasan manusia yang
menyebabkan orang yang terinfeksi menderita flu biasa hingga penyakit serius
bahkan kematian. Kasus virus ini pertama kali terdeteksi di wuhan pada desember
2019 lalu dan menyebar ke seluruh penjuru dunia hingga kini. Tercatat sudah 206
Negara atau kawasan yang sudah terinfeksi virus ini dengan jumlah kasus 900.306
yang terkonfirmasi serta 45.692 korban jiwa. Amerika merupakan daerah tertinggi
jumlah kasusnya dan Italia merupakan negara dengan kasus kematian terbanyak.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Bagaimana kebijakan pemerintah mengenai
kasus Covid-19 ini?
Indonesia termasuk negara yang sangat lamban dalam mendeteksi
penyebaran Covid-19, dengan pat percaya diri para pejabat pemerintah
mengatakan bahwa virus corona tak akan sampai ke Indonesia karena iklimnya
yang tidak mendukung kehidupan si virus tersebut. Namun apa yang terjadi?
Senin, 02 Maret 2020 Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan ada 2 orang
WNI positif terinfeksi virus corona. Jumlah kasus terus meningkat hari demi hari
hingga pada hari jum’at, 03 april 2020 kasus yang terkonfirmasi tercatat
sebanyak 1.986 kasus dengan korban jiwa sebanyak 181 orang. Mengapa kasus
ini bisa meningkat dengan cepat? apakah pemerinntah tidak membuat kebijakan
khusus terkait wabah ini. Tentu saja pemerintah sudah menetapkan kebijakan
terkait kasus virus corona yang kian menyebar luas. Salah satu kebijakan yang di
keluarkan oleh pemerintah adalah pembatasan sosial berskala besar atau biasa kita
dengar dengan social distancing. Masyarakat Indonesia dituntut untuk tetap di
rumahnya masing-masing dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Sayangnya
kebijakan ini kurang tepat sasaran. Mengapa? Masyarakat indonesia yang dapat
dikatakan adalah manusia yang paling sulit diatur di dunia sama sekali tak
menghiraukan kebijakan yang dibuat pemerintah. Sebagai akibatnya, semakin
banyak orang yang terinfeksi virus ini. Lalu mengapa pemerinntah tidak
mengambil kebijakan karantina wilayah atau lockdwon? Ada banyak
pertimbangan mengenai kebijakan karantina wilayah, salah satunya adalah
melemahnya nilai tukar rupiah yang hampir mendekati angka krisis ekonomi
tahun 1998 dulu. Karantina wilayah memang solusi terbaik yang dapat diambil
suatu negara untuk menekan laju penyebaran virus corona. Studi dari Pusat
Permodelan Matematika untuk Penyakit Menular dari London School of Hygiene
& Tropical Medicine di Inggris menyebutkan kebijakan pembatasan fisik dan
pelarangan berpergian di Wuhan mampu mengurangi masa epidemi dan jumlah
kasus virus corona. Namun sekali lagi, kebijakan karantina wilayah bukan
menjadi pilihan pemerintah karena banyaknya pertimbangan.
Ada satu hal yang menarik dalam kasus pandemi virus crona ini, yaitu
Korea Selatan yang merupakan negara kedua yang berhasil menekan laju
penyebaran virus ini. Kebijakan yang mereka ambil bukanlah karantina wilayah,
namun 3T ( trace, test, and treat ). Korea Selatan menghabiskan waktu lebih dari
seminggu untuk melakukan test masaluntuk mendeteksi warga negaranya yang
sudah terinfeksi virus corona lalu mengisolasikan warga yang positif terinfeksi
agar tidak menularkannya dengan orang lain. Memang benar perbandingan tenaga
medis, kelengkapan alat medis, dan rumah sakit di sana sangat jauh bila
dibandingkan dengan Indonesia. Akan tetapi ini bisa menjadi pertimbangan
pemerintah untuk mulai mengikuti langkah yang diambil Korea Selatan, seperti
pemerintah melaksanakan rapid test masal secara bertahap dengan sistem drive
thru dan di puskesmas yang dilakukan secara bergilir guna mencegah terjadinya
kerumunan masyarakat . Dengan dilakukannya kebijakan ini diharapkan mampu
menekan jumlah orang yang terinfeksi virus corona.
Kebijakan sudah diambil pemrintah. Sekarang tinggal tugas masyarakat
Indonesia lagi untuk mematuhinya, Italia sudah cukup menjadi contoh nyata
akibat dari tidak patuhnya warga negara terhadap kebijakan yang sudah dibuat.
Dilakakukannya karantina wilayah ataupun tidak tetap sama-sama berujung pada
krisis ekonomi. Indonesia memang tidak seperti China, Singapura, ataupun Korea
Selatan. Namun kebijakan yang diambil Korea Selatan bisa menjadi conth untuk
Indonesia dalam menekan angka penyebaran virus corona ini.

Anda mungkin juga menyukai