Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Semakin pesatnya perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi pada akhir 1970-an

membawa dampak yang sangat besar terhadap tatanan hidup manusia. Perubahan yang sangat

cepat tersebut membawa dampak di segala bidang dan di segala tatanan hidup manusia dan

mengakibatkan interaksi antar manusia tak mengenal batas karenan begitu pesatnya

perkembangan industri teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut akhirnya

menimbulkan persaingan yang sangat ketat di pasar dalam negeri maupun pasar internasional.

Meningkatnya persaingan ini akhirnya membawa pengaruh terhadap penetapan standard

mutu bagi barang dan jasa. Salah satunya  standard mutu  laboratorium (ISO

17025:2005). Tuntutan informasi teknis dari setiap produk yang  akan diperdagangkan

menuntut sebuah laboratorium yang melakukan pengujian agar untuk meningkatkan

kompetensi dan kepercayaan  terhadap hasil uji yang absah dan valid.

A. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Pengertian dari Metode pengujian?

2. Pengertian dari Metode kalibrasi dan Metode kalibrasi?

3. Apa yang dimaksud dengan peralatan?

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

1. Mengetahui pengertian dari Metode pengujian

2. Mengetahui pengertian dari Metode kalibrasi dan validasi

3. Mengetahui maksud dari Peralatan

KELOMPOK 5 2
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode pengujian, metode kalibrasi dan validasi metode

1. Umum

Laboratorium harus menggunakan metode dan prosedur yang sesuai

untuk semua pengujian dan/atau kalibrasi di dalam lingkupnya. Hal tersebut

mencakup pengambilan contoh (sample), penanganan, transportasi,

penyimpanan dan penyiapan barang untuk diuji dan/atau dikalibrasi, dan bila

sesuai, estimasi ketidakpastian pengukuran serta teknik statistik untuk

menganalisis data pengujian dan/atau data kalibrasi.

Laboratorium harus memiliki instruksi penggunaan dan pengoperasian

semua peralatan yang relevan, dan penanganan serta penyiapan barang yang

diuji dan/atau dikalibrasi, atau kedua-duanya, bila tidak ada instruksi yang

dimaksud dapat berpengaruh negatif terhadap hasil pengujian dan/atau

kalibrasi. Semua instruksi, standar, panduan dan data acuan yang relevan

dengan pekerjaan laboratorium harus dijaga tetap mutakhir dan harus selalu

tersedia bagi personel.

Penyimpangan dari metode pengujian dan metode kalibrasi boleh

dilakukan hanya jika penyimpangan tersebut dibuktikan, secara teknis telah

dibenarkan, disahkan dan diterima oleh pelanggan.

KELOMPOK 5 3
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

CATATAN Standar internasional, regional atau nasional atau spesifikasi lain

yang diakui yang berisi informasi cukup dan ringkas untuk melakukan

pengujian dan/atau kalibrasi, tidak perlu ditambah atau ditulis ulang sebagai

prosedur internal, jika standar tersebut ditulis dalam bentuk sebagaimana

diterbitkan langsung dapat digunakan oleh staf pelaksana di dalam

laboratorium. Dapat saja diperlukan pengadaan dokumen tambahan untuk

langkah-langkah opsional dalam rincian metode atau rincian tambahan.

a) Pemilihan metode Laboratorium harus menggunakan metode

pengujian dan/atau metode kalibrasi, termasuk metode pengambilan

contoh (sample), yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan sesuai

dengan pengujian dan/atau kalibrasi yang dilakukan. Metode yang

digunakan lebih baik merupakan standar yang dipublikasikan secara

internasional, regional atau nasional. Laboratorium harus memastikan

bahwa standar yang digunakan adalah edisi mutakhir yang berlaku

kecuali bila standar tersebut tidak sesuai lagi atau tidak mungkin

dilakukan. Bila perlu, standar harus dilengkapi dengan rincian

tambahan untuk menjamin penerapan yang konsisten. Bila pelanggan

tidak mengkhususkan metode yang digunakan, laboratorium harus

memilih metode yang sesuai, sudah dipublikasikan dalam standar

internasional, regional atau nasional, atau oleh organisasi teknis yang

mempunyai reputasi, atau dari teks atau jurnal ilmiah yang relevan,

atau seperti spesifikasi pabrik pembuat alat.

Metode yang dikembangkan laboratorium atau metode yang

diadopsi oleh laboratorium dapat juga digunakan bila sesuai

KELOMPOK 5 4
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

penggunaannya dan bila telah divalidasi. Pelanggan harus diberi

informasi tentang metode yang dipilih. Laboratorium harus

memastikan bahwa dapat menggunakan metode standar dengan baik

sebelum melakukan pengujian atau kalibrasi. Jika ada perubahan

metode standar, harus dilakukan konfirmasi ulang. Laboratorium harus

memberitahu pelanggan bila metode yang diajukan oleh pelanggan

sudah tidak sesuai atau sudah kadaluwarsa.

b) Metode yang dikembangkan oleh laboratorium Penggunaan metode

pengujian dan metode kalibrasi yang dikembangkan oleh laboratorium

untuk keperluan sendiri harus merupakan suatu kegiatan yang

terencana dan harus ditugaskan kepada personel yang kompeten, yang

dilengkapi dengan sumber daya yang memadai. Rencana harus

dimutakhirkan saat pengembangan mulai dilakukan dan harus

dipastikan adanya komunikasi yang efektif diantara semua personel

yang terlibat.

c) Metode tidak baku Apabila diperlukan menggunakan metode yang

tidak dicakup oleh metode baku, hal ini harus mendapat persetujuan

pelanggan dan harus mencakup spesifikasi yang jelas dari persyaratan

pelanggan dan tujuan dari pengujian dan/atau kalibrasi. Metode yang

dikembangkan harus telah divalidasi sebagaimana mestinya sebelum

digunakan.

CATATAN Untuk metode pengujian dan/atau metode kalibrasi yang

baru sebaiknya dibuat prosedur sebelum dilakukan pengujian dan/atau

kalibrasi dan sebaiknya berisi paling sedikit informasi berikut:

KELOMPOK 5 5
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

a) identifikasi yang sesuai;

b) lingkup;

c) uraian jenis barang yang diuji atau dikalibrasi;

d) parameter atau besaran dan rentang yang ditentukan;

e) perlengkapan dan peralatan, termasuk persyaratan unjuk

kerja teknis;

f) standar acuan dan bahan acuan yang dipersyaratkan;

g) kondisi lingkungan yang dipersyaratkan dan periode

stabilisasi yang diperlukan;

h) uraian prosedur, meliput

— pemberian tanda identifikasi, penanganan, transportasi,

penyimpanan dan persiapan barang,

— pengecekan yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai,

— pengecekan bahwa peralatan bekerja dengan baik dan, bila

diperlukan dikalibrasi dan disetel sebelum setiap kali digunakan,

— metode untuk merekam pengamatan dan hasil,

— tindakan keselamatan yang harus dipertimbangkan.

i) kriteria dan/atau persyaratan untuk persetujuan/penolakan;

j) penyajian data yang harus direkam dan metode analisis dan

penyajian;

k) ketidakpastian atau prosedur estimasi ketidakpastian.

2. Validasi metode

a. Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan penyediaan

bukti objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud

KELOMPOK 5 6
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

khusus dipenuhi Laboratorium harus memvalidasi metode tidak

baku, metode yang desain/dikembangkan laboratorium, metode

baku yang digunakan di luar lingkup yang dimaksud, dan

penguatan (amplification) serta metode baku yang dimodifikasi

untuk mengkonfirmasi bahwa metode itu sesuai untuk

penggunaan yang dimaksud. Validasi harus sesuai dengan

kebutuhan penerapan yang ditetapkan atau bidang

penerapan.Laboratorium harus merekam hasil yang diperoleh,

prosedur yang digunakan untuk validasi, dan pernyataan bahwa

metode tersebut tepat untuk penggunaan yang dimaksud.

CATATAN 1 Validasi dapat mencakup prosedur pengambilan

contoh (sample), penanganan dan

transportasi.

CATATAN 2 Teknik yang digunakan untuk menentukan unjuk

kerja suatu metode sebaiknya merupakan salah satu, atau

kombinasi dari hal-hal berikut:

— kalibrasi menggunakan standar atau bahan acuan;

— pembandingan hasil yang diperoleh dengan metode lain;

— uji banding antar laboratorium;

— asesmen sistematis pada faktor yang mempengaruhi hasil;

— asesmen ketidakpastian hasil berdasarkan pemahaman

ilmiah dari prinsip teoritis metode dan pengalaman praktis.

KELOMPOK 5 7
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

CATATAN 3 Apabila beberapa perubahan dilakukan pada

metode tidak baku yang telah divalidasi, pengaruh dari

perubahan yang demikian sebaiknya didokumentasikan, dan

jika sesuai sebaiknya dilakukan validasi baru.

b. Rentang ukur dan akurasi nilai yang diperoleh dari metode

yang divalidasi (misalnya ketidakpastian hasil, batas deteksi,

selektivitas metode, linieritas, batas dari repitabilitas dan/atau

reproduksibilitas, kehandalan (robustness) terhadap pengaruh

eksternal dan/atau sensitivitas silang terhadap gangguan dari

matriks contoh (sample)/barang yang diuji) sebagaimana yang

diases untuk penggunaan yang dimaksudkan, harus relevan

dengan kebutuhan pelanggan.

CATATAN 1 Validasi mencakup spesifikasi persyaratan,

penetapan karakteristik metode, pengecekan bahwa persyaratan

dapat dipenuhi dengan menggunakan metode, dan pernyataan

tentang validitas.

CATATAN 2 Selama pengembangan metode

berlangsung, kaji ulang secara reguler sebaiknya dilakukan

untuk verifikasi bahwa kebutuhan pelanggan masih dipenuhi.

Setiap perubahan persyaratan yang membutuhkan modifikasi

rencana pengembangan sebaiknya disetujui dan disahkan.

KELOMPOK 5 8
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

CATATAN 3 Validasi selalu merupakan keseimbangan antara

kemungkinan biaya, risiko dan kemungkinan teknis. Dalam

beberapa kasus, rentang dan nilai ketidakpastian (misalnya

akurasi, batas deteksi, selektivitas, linieritas, repitabilitas,

reproduksibilitas, kehandalan (robustness) dan sensivitas

silang) hanya dapat ditetapkan dalam bentuk yang

disederhanakan disebabkan keterbatasan informasi.

3. Estimasi ketidakpastian pengukuran

a. Laboratorium kalibrasi, atau laboratorium pengujian yang melakukan

kalibrasi sendiri, harus mempunyai dan menetapkan prosedur untuk

mengestimasi ketidakpastian pengukuran untuk semua kalibrasi atau

jenis kalibrasi.

b. Laboratorium pengujian harus mempunyai dan menerapkan prosedur

untuk mengestimasi ketidakpastian pengukuran. Dalam hal tertentu

sifat dasar metode pengujian dapat menghambat penghitungan

ketidakpastian pengukuran yang teliti secara metrologis dan absah

secara statistik. Dalam hal tersebut laboratorium sekurang-kurangnya

harus mencoba mengidentifikasi semua komponen ketidakpastian dan

membuat suatu estimasi yang wajar, dan harus memastikan bentuk

pelaporan hasil tidak menimbulkan penafsiran yang keliru pada

ketidakpastian. Estimasi yang wajar harus didasarkan pada

pengetahuan atas unjuk kerja metode dan pada lingkup pengukuran

dan harus menggunakan, sebagai contoh, pengalaman sebelumnya dan

data validasi.

KELOMPOK 5 9
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

CATATAN 1 Derajat ketelitian yang dibutuhkan dalam suatu estimasi

ketidakpastian pengukuran tergantung pada faktor seperti:

— persyaratan metode pengujian;

— persyaratan dari pelanggan;

— adanya batasan yang sempit menjadi dasar keputusan atas

kesesuaian dengan suatu spesifikasi.

CATATAN 2 Dalam hal metode pengujian yang sudah diakui baik

menentukan batas nilai sumber utama ketidakpastian pengukuran

maupun menentukan bentuk penampilan hasil perhitungan,

laboratorium dipertimbangkan telah memenuhi klausul ini dengan

mengikuti metode pengujian dan instruksi pelaporan (lihat 5.10).

c. Saat mengestimasi ketidakpastian pengukuran, semua komponen

ketidakpastian yang penting dalam situasi yang ada harus

diperhitungkan dengan menggunakan metode analisis yang sesuai.

CATATAN 1 Sumber penyebab ketidakpastian mencakup, (tetapi

tidak perlu terbatas) pada standar acuan dan bahan acuan yang

digunakan, metode dan peralatan yang digunakan, kondisi lingkungan,

sifat dan kondisi barang yang diuji atau dikalibrasi, dan operator.

CATATAN 2 Perilaku jangka panjang yang diperkirakan dari barang

yang diuji dan/atau dikalibrasi umumnya tidak diperhitungkan saat

mengestimasi ketidakpastian pengukuran.

KELOMPOK 5 10
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

CATATAN 3 Untuk informasi lebih lanjut, lihat ISO 5725 dan "Guide

to the Expression of Uncertainty in Measurement " (lihat bibliografi).

4. Pengendalian data

a. Perhitungan dan pemindahan data harus melalui pengecekan yang

sesuai menurut cara yang sistematis.

b. Apabila komputer atau peralatan otomatis digunakan untuk

mengakuisisi, mengolah, merekam, melaporkan, menyimpan atau

menampilkan kembali data pengujian atau kalibrasi, laboratorium

harus memastikan bahwa:

a) piranti lunak komputer yang dikembangkan oleh pengguna

didokumentasikan serinci mungkin dan divalidasi sebagaimana

layaknya sehingga memadai untuk digunakan;

b) prosedur ditetapkan dan diterapkan untuk melindungi data; prosedur

semacam itu harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada, keutuhan dan

kerahasiaan pemasukan dan pengumpulan data, penyimpanan data,

transmisi data dan pengolahan data;

c) komputer dan peralatan otomatis dipelihara untuk memastikan

kelayakan fungsinya dan dilengkapi dengan kondisi lingkungan dan

pengoperasian yang diperlukan untuk memelihara keutuhan data

pengujian dan data kalibrasi.

CATATAN Perangkat lunak komersial dalam bentuk paket (off-the-

shelf) (seperti program pangkalan kata (word processing), pangkalan

data (database) dan statistik) yang digunakan di dalam rentang aplikasi

rancangannya, dapat dianggap telah seperlunya divalidasi.

KELOMPOK 5 11
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

Konfigurasi/modifikasi piranti lunak laboratorium sebaiknya divalidasi

sesuai dengan b. a)

B. Peralatan.

A. Pengelolaan Peralatan

Perlatan dan piranti lunak yang digunakan untuk pengujian, kalibrasi,

termaksud untuk pengambilan sampel harus mampu menghasilkan akurasi

yang diperlukan dan harus sesuai dengan spesifikasi yang relevan dengan

pengujian dan/atau kalibrasi yang dimaksud. Program kalibrasi harus

ditetapkan untuk besaran atau nilai utama dari peralatan yang sifat-sifatnya

mempunyai pengaruh yang signifikan pada hasil.

Sebelum digunakan, semua perlatan yang mempengaruhi mutu dan

data hasil pengujian atau kalibrasi harus dikalibrasi atau dicek untuk

menetapkan peralatan tersebut memenuhi persyaratan spesifikasi laboratorium

dan sesui dengan spesifikasi standar yang relevan. Bila pengecekan antara

(inter mediate checks) diperlukan untuk memelihara keyakinan pada status

kalibrasi peralatan, pengecekan tersebut harus dilaksanakan sesui dengan

prosedur tertentu. Pengecekan antara adalah konfirmasi melalui pengujian dan

penyajian bukti bahwa persyaratan yang telah ditetapkan telah dipenuhi.

Laboratorium harus mempunyai prosedur pengelolaan perlatan untuk

memastikan kelayakan fungsinya dan untuk mencegah kontaminasi atau

deteriorasi. Disamping itu, prosedur tambahan mngkin diperlukan bila

peralatan ukur digunakan diluar laboratorium yang permanen untuk pengujian,

kalibrasi, atau pengambilan sampel. Instruksi yang mutakhir untuk

menggunakan dan merawat perlatan termasuk setiap panduan yang relevan

yang disediakan oleh manufaktur perlatan harus siap tersedia untuk digunakan

KELOMPOK 5 12
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

oleh personel laboratorium yang sesui. Pengelolaan peralatan meliputi, antara

lain :

1) Penanganan

Penanganan peralatan pengujian dan/atau kalibrasi merupakan

salah satu jaminan mutu laboratorium pengujian atau

laboratorium kalibrasi. Laboratorium harus dapat menyaksikan

bahwa peralatan dalam keadaan memenuhi persyaratan dan

baik pakai ketika digunakan. Selain itu, kebersihan perlatan dan

kondisi sekitarnya harus dipelihara. Peralatan yang bersih

secara psikologis akan menyenangkan dan impresif bagi siapa

saja yang melihatnya. Peralatan pengujian dan kalibrasi

termaksud perangkat keras dan perangkat lunak harus

dilindungi dari penyetelan atau pengoperasian yang dapat

menyebabkan tidak validnya hasil pengujian dan/atau kalibrasi.

Apabila laboratorium menggunakan perlatan diluar

pengawasan yang tetap, laboratorium harus mamastikan bahwa

persyaratan dalam ISO/IEC 17025 :2005 dipenuhi.

2) Penyimpanan

Semua peralatan pengukuran dan pengujian termaksud

pengambilan sampel, preparasi, serta pengolahan data yang

mempunyai pengaruh terhadap mutu data hasil pengujian atau

kalibrasi disimpan dan dipelihara sedemikian rupa pada

fasilitas yang dapat memfasilitasi kebenaran unjuk kerja

peralatan. Karena itu, peralatan harus dipasang dan

KELOMPOK 5 13
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

ditempatkan dilokasi dengan kondisi akomondasi dan

lingkungan yang memadai untuk meminimalkan pengaruh

potensial terhadap kinerja peralatan.

3) Penggunaan dan perawatan

Semua peralatan pengujian dan kalibrasi, termaksuk piranti

keras dan piranti lunak harus dijaga keamanannya dari

penyetelan yang akan mengakibatkan ketidakstabilan hasil

pengujian dan/atau kalibrasi.

4) Transportasi

Bila karena alasan apa pun, peralatan berada diluar

pengendalian langsung laboratorium, misalnya dipinjam oleh

pihak luar, digunakan untuk keperluan pameran, atau untuk

pengambilan sampel sehingga memerlukan transportasi dari

laboratorium ke tujuan, laboratorium harus memastikan fungsi

dan status kalibrasi peralatan di cek dan terlihat memuaskan

sebelum perlatan yang bersangkutan digunakan kembali.

B. Pemeliharaan Peralatan

Semua peralatan harus dipelihara dengan baik dan benar untuk

mempertahankan kelancaran pengujian dan/atau kalibrasi, untuk memberikan

tingkat akurasi dan presisi yang tepat, dan peralatan berfungsi dengan baik sesuai

standar. Pemeliharaan peralatan secara rutin tidak hanya mencegah terjadinya

kerusakan, tetapi juga mngurangi resiko menurunnya untuk kerja atau keluar batas

toleransi.

KELOMPOK 5 14
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

Pada dasarnya pemeliharaan peralatan dapat digolongkan menjadi:

1. Pencegahan

Pencegahan bertujuan untuk menghindari kerusakan peralatan,

karena itu harus dilakukan secara sistematis dan terencana.

Pelaksanaannya dapat meliputi pemeriksaan spesifikasi,

kalibrasi, verifikasi, kebersihan, dan lain sebagainya

2. Perbaikan

Perbaikan peralatan akan dilakukan apabila ada kerusakan.

Perbaikan peralatan harus dilakukan oleh personel yang

kompoten dibidangnya.

C. Rekaman peralatan

Setiap peralatan dan perangkat lunak yang digunakan untuk pengujian dan

kalibrasi yang mempengaruhi hasil pengujian dan/atau kalibrasi harus

diidentifikasi. Bila memungkinkan, semua peralatan yang berada dibawah

pengendalian laboratorium dan memerlukan kalibrasi harus diberi label, kode,

atau cara identifikasi lainnya untuk mengindikasikan status kalibrasi,

termasuk tanggal terakhir dikalibrasi dan tanggal atau criteria kadaluwarsa

saat kalibrasi ulang harus dilakukan.

KELOMPOK 5 15
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

D. Peratanyaan

1. Riska arlanjatdin : Apa saja itu metode statistik ?

Jawab:

Ada 2 metode yaitu:

1. Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan

deskriptif)adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model

matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai

dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan

digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut

selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan

pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi.

Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan diolah

harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti

sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian

historis atau deskriptif.

Penelitian historis menerapkan metode pemecahan yang ilmiah

dengan pendekatan historis. Proses penelitiannya meliputi

pengumpulan dan penafsiran fenomena yang terjadi di masa

lampau untuk menemukan generalisasi yang berguna untuk

memahami, meramalkan atau mengendalikan fenomena atau

kelompok fenomena. Penelitian jenis ini kadang-kadang disebut

juga penelitian dokumenter karena acuan yang dipakai dalam

penelitian ini pada umumnya berupa dokumen. Penelitian historis

dapat bersifat komparatif, yakni menunjukkan hubungan dari

KELOMPOK 5 16
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

beberapa fenomena yang sejenis dengan menunjukkan persamaan

dan perbedaan; bibliografis, yakni memberikan gambaran

menyeluruh tentang pendapat atau pemikiran para ahli pada suatu

bidang tertentu dengan menghimpun dokumen-dokumen tentang

hal tersebut : atau biografis, yakni memberikan pengertian yang

luas tentang suatu subyek, sifat dan watak pribadi subyek,

pengaruh yang diterima oleh subyek itu dalam masa pembentukan

pribadinya serta nilai subyek itu terhadap perkembangan suatu

aspek kehidupan.

Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang

terjadi pada masa sekarang. Prosesnya berupa pengumpulan dan

penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut.

Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan

membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu;

analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan

berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa

menggunakan model kuantitatif; atau normatif dengan mengadakan

klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan

suatu unsur dengan unsur lain.

Metode penelitian kualitatif biasanya dilakukan dengan cara :

• Wawancara

• Observasi

• Etnografi

2. Penelitian kuantitatif

KELOMPOK 5 17
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

Salah satu metode kuantitatif yang banyak digunakan untuk

analisis data adalah dengan menggunakan statistika.

metode-metode statistika yang umum digunakan dalam penelitian

Distribusi Frekuensi

Teknik ini mungkin merupakan teknik yang paling mudah dan

paling banyak digunakan untuk mendeskripsikan data. Distribusi

frekuensi mengindikasikan jumlah dan persentase responden,

obyek yang masuk ke dalam kategori yang ada.

Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan informasi awal

dalam penelitian tentang obyek atau responden.

Cross-Tabulations

Bila distribusi frekuensi digunakan untuk memberikan

informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau populasi

yang diteliti, cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang

memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel.

Kedua teknik yang telah disebutkan di atas digunakan untuk

menggambarkan data yang dikumpulkan selama penelitian, ini

hanya merupakan awal tugas peneliti. Tugas berikutnya adalah

menjelaskan temuan-temuan ini dan dapat membuat sebuah

generalisasi tentang populasi yang lebih besar. Maka digunakanlah

inferential statistics.

Korelasi

Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun

relasi satu variabel interval dengan variabel interval lainnya.

KELOMPOK 5 18
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

Sebagai contoh kita dapat lihat relasi hipotetikal antara lamanya

waktu belajar dengan nilai ujian tinggi.

Korelasi diukur dengan suatu koefisien (r) yang

mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua variabel. Daerah

nilai yang mungkin adalah +1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00

menyatakan hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00

menyatakan hubungan negatif yang erat.

Berikut ini adalah panduan untuk nilai korelasi tersebut :

+ atau - 0.80 hingga 1.00 korelasi sangat tinggi

0.60 hingga 0.79 korelasi tinggi

0.40 hingga 0.59 korelasi moderat

0.20 hingga 0.39 korelasi rendah

0.01 hingga 0.19 korelasi sangat rendah

Satu hal yang perlu diingat adalah "korelasi tidak menyatakan

hubungan sebab-akibat". Dari contoh di atas, korelasi hanya

menyatakan bahwa ada relasi antara lamanya waktu belajar dengan

nilai ujian tinggi, namun bukan "lamanya waktu belajar

menyebabkan nilai ujian tinggi".

Regresi

Regresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas

variabel-variabel tertentu dengan menggunakan variabel lain.

Dalam bentuknya yang paling sederhana yang hanya melibatkan

dua buah variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel

terikat (dependent), misalnya lama waktu belajar dengan nilai

KELOMPOK 5 19
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

ujian. Regresi sederhana berusaha memprakirakan nilai ujian

dengan lamanya waktu belajar.

Analisis regresi mengindikasikan kepentingan relatif satu atau

lebih variabel dalam memprediksi variabel lainnya.

t-test

Teknik t-test digunakan bila periset ingin mengevaluasi perbedaan

antara efek. Sebagai contoh, periset mungkin tertarik dalam

perbedaan kepuasan kerja untuk orang-orang yang berbeda tingkat

pendidikannya. Teknik analisis yang banyak digunakan adalah

membandingkan dua kelompok, misalnya mereka yang mendapat

pendidikan universitas dengan mereka yang tidak, dengan

menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan. t-test

akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua kelompok

tersebut signifikan secara statistika.

F-test

F-test menguji apakah populasi tempat sampel diambil memiliki

korelasi multiple (R) nol atau apakah terdapat sebuah relasi yang

signifikan antara variabel-variabel independen dengan variabel-

variabel dependen.

KELOMPOK 5 20
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Laboratorium pengujian adalah laboratorium yang melaksanakan

pengujian, yakni suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan,

penentuan satu atau lebih sifat atau karakteristik suatu produk, bahan

peralatan, organism, fenomena fisik, proses atau jasa, sesuai prosedur

yang telah ditetapkan.

b. Pemeliharaan dan pemutakhiran metode terbagi 3 yaitu

1. Metode standar yang dipublikasikan secara nasional,

regional, atau internasional

2. Metode terpublikasi

3. Metode yang dikembangkan sendiri oleh laboratorium

c. Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan penyediaan bukti

objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus

dipenuhi Laboratorium harus memvalidasi metode tidak baku, metode

yang desain/dikembangkan laboratorium, metode baku yang digunakan

di luar lingkup yang dimaksud, dan penguatan (amplification) serta

metode baku yang dimodifikasi untuk mengkonfirmasi bahwa metode

itu sesuai untuk penggunaan yang dimaksud.

d. Peralatan terbagi 3 yaitu :

a. pengelolaan peralatan

b. Pemeliharaan peralatan

c. Rekaman peralatan

KELOMPOK 5 21
Mei 20, 2015 MANAJEMEN LAB

DAFTAR PUSTAKA

http://solend08kdr.blogspot.com/2009/02/metode-metode-statistik-yang-umum-

dalam.html

www,google.com/ Yoky Edy Saputra pada 20-07-2009

www.google.com/ Iqmal Tahir “ARTI PENTING KALIBRASI PADA PROSES

PENGUKURAN ANALITIK: APLIKASI PADA PENGGUNAAN phmeter DAN

SPEKTROFOTOMETER UV-Vis.,19-03-2010

http://cora-ajhy.blogspot.com/2010/04/validasi-verifikasi-dan-kalibrasi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi

KELOMPOK 5 22

Anda mungkin juga menyukai