Tujuan Perkuliahan
Keterampilan Berpikir Kritis:
1. Menginterpretasi macam-macam sistem dispersi.
2. M engevaluasi macam-macam sistem dispersi.
3. Menganalisis jenis-jenis koloid
4. Menginferensi jenis-jenis koloid.
Self Efficacy :
Memiliki keyakinan untuk mampu menginterpretasi
sistem dispersi dan menganalisis jenis-jenis koloid
berdasarkan:
1. Pengalaman keberhasilan (mastery experiences)
2. Pengalaman orang lain (vicarious experiences)
3. Persuasi verbal (verbal persuasion)
4. Kondisi fisiologis (physiological and affective
states)
C E I T Y
H M S R
Peta Konsep
Sistem Koloid
Dispersi
Fase Medium Efek Tyndall
terdispersi pendispersi
Gerak Brown
Koloid pelindung
Penggolongan
Koloid
2
C E I T Y
H M S R
A. Dispersi Koloid
Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penebaran
secara merata dari suatu zat ke zat lain yang disebut dengan sistem dispersi.
Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dan pelarut. Dalam sistem
dispersi, jumlah zat terlarut lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut. Zat
terlarut dinamakan fase terdispersi, sementara itu, zat pelarut dinamakan medium
pendispersi. Jadi, sistem dispersi adalah campuran antara fase terdispersi dengan
medium pendispersi yang bercampur secara merata. Berdasarkan ukuran
partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu larutan, koloid,
dan suspensi.
Suspensi atau sistem dispersi
kasar merupakan suatu sistem dispersi
dengan partikel yang berukuran relatif
besar tersebar merata di dalam medium
pendispersinya. Fase terdispersi biasanya
berupa padatan, sedangkan medium
pendispersi berupa zat cair. Pada
umumnya suspensi adalah campuran yang
heterogen. Suspensi merupakan sistem Sumber: Google.com
dispersi yang tidak stabil, sehingga bila Gambar 2.1 segelas kopi
tidak diaduk secara terus menerus akan merupakan contoh suspensi
mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Cepat lambatnya suspensi mengendap
tergantung besar kecilnya ukuran partikel zat terdispersi. Semakin besar ukuran
partikel tersuspensi semakin cepat proses pengendapan terjadi. Pemisahan
suspensi dapat dilakukan dengan proses penyaringan/filtrasi. Salah satu contoh
suspensi adalah campuran kopi dengan air.
Larutan atau sistem dispersi halus merupakan sistem dispersi yang
ukuran partikel-partikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan antara
partikel terdispersi dengan partikel medium pendispersi dan bersifat homogen
karena fase terdispersi larut sempuma dalam medium pendispersi. Tingkatan
Koloid
3
C E I T Y
H M S R
ukuran partikel larutan adalah molekul atau ion-ion sehingga larutan merupakan
campuran yang homogen dan sukar dipisahkan dengan
penyaringan maupun sentrifuge dan tidak dapat diamati
walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat
pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra). Berbeda
dengan suspensi yang memiliki sifat tidak stabil,
larutan memiliki sifat yang stabil. Contoh larutan
adalah campuran gula dengan air.
Koloid merupakan sistem dispersi antara
dispersi kasar dan dispersi halus. Campuran fase
terdispersi dengan medium pendispersi dalam koloid
tampak homogen. Namun sesungguhnya, dispersi Sumber: Google.com
UJI PEMAHAMAN
Seorang mahasiswa mencampur suatu zat ke dalam air. Apakah campuran tersebut
Koloid
4
C E I T Y
H M S R
Koloid
5
C E I T Y
H M S R
B. Jenis-Jenis Koloid
Fase terdispersi
Gas BUIH CAIR (BUIH) - Busa
sabun
Medium pendispersi cair - Buih
ombak
Gambar 2.4
Skema jenis koloid
Koloid
6
C E I T Y
H M S R
1. Sol padat
Sol padat merupakan sistem koloid
dengan fase terdispersi padat terdispersi ke
dalam medium pendispersi padat. Contoh sol
padat yaitu paduan logam, intan hitam, kaca
berwarna. Kaca bisa dibuat berwarna-warni
Sumber: Google.com
dengan cara mencampurkan silika dengan sedikit
oksida logam transisi. Misalnya oksida mangan Gambar 2.5
Gelas berwarna
(Mn) akan menghasilkan warna ungu, oksida
tembaga (Cu) dan kromium (Cr) menghasilkan warna hijau, dan oksida
kobalt (Co) menghasilkan warna biru.
2. Sol cair
Sol cair atau biasa disebut sol
merupakan sistem koloid dengan fase
terdispersi padat terdispersi ke dalam medium
pendispersi cair. Contoh sol yaitu cat, tinta,
kanji dalam air, sol emas, sol belerang. Di
Sumber: Google.com
dalam cat terkandung pigment yang terdispersi
ke dalam mendium pendispersi cair baik berupa Gambar 2.6 Cat
Koloid
7
C E I T Y
H M S R
4. Emulsi padat
Emulsi padat atau disebut gel
merupakan sistem koloid dengan fase
terdispersi cair terdispersi ke dalam
medium pendispersi padat. Gel dapat
juga dianggap sebagai hasil bentukan
Sumber: Google.com
dari penggumpalan sebagian sol cair.
Partikel-partikel sol akan bergabung Gambar 2.8 Jelly
untuk membentuk suatu rantai panjang
pada proses penggumpalan ini. Rantai tersebut akan saling bertaut
sehingga membentuk suatu struktur padatan di mana medium pendispersi
cair terperangkap dalam lubang-lubang struktur tersebut. Sehingga,
terbentuklah suatu massa berpori yang semi-padat dengan struktur gel.
Ada dua jenis gel, yaitu:
Gel elastis
Karena ikatan partikel pada rantai adalah adalah gaya tarik-
menarik yang relatif tidak kuat, sehingga gel ini bersifat elastis.
Maksudnya adalah gel ini dapat berubah bentuk jika diberi gaya dan dapat
kembali ke bentuk awal bila gaya tersebut ditiadakan. Contoh gel elastis
adalah gelatin dan sabun, jelly, keju, mentega.
Gel non-elastis
Sang Ilmuwan Karena ikatan pada rantai berupa ikatan
Thomas Graham kovalen yang cukup kuat, maka gel ini dapat
banyak mempelajari
kecepatan gerak bersifat non-elastis. Maksudnya adalah gel ini
(difusi) partikel materi,
tidak memiliki sifat elastis, gel ini tidak akan
ternyata gerakan
partikel zat dalam berubah jika diberi suatu gaya. Salah satu
larutan ada yang cepat
contoh gel ini adalah gel silika yang dapat
dan lambat.
Yang lambat berdifusi disebabkan oleh
dibuat dengan reaksi kimia yaitu menambahkan
partikelnya mempunyai daya tarik (perekat) HCl pekat ke dalam larutan natrium silikat,
satu sama lain. Zat seperti ini disebut koloid
yang berasal dari bahasa Yunani cola yang sehingga molekul-molekul asam silikat yang
artinya ‘perekat’ terbentuk akan terpolimerisasi dan membentuk
gel silika.
Koloid
8
C E I T Y
H M S R
5. Emulsi cair
Emulsi cair atau disebut emulsi merupakan
sistem koloid dengan fase terdispersi cair terdispersi ke
dalam medium pendispersi cair. Emulsi melibatkan dua
zat cair yang tercampur, tetapi tidak dapat saling
melarutkan, dapat juga disebut zat cair polar & zat cair
nonpolar. Emulsi cair itu sendiri dapat digolongkan
menjadi 2 jenis, yaitu emulsi minyak dalam air (O/W)
Sumber: Google.com
contohnya susu yang terdiri dari lemak yang terdispersi
dalam air, jadi butiran minyak berada di dalam air; dan Gambar 2.9
Susu
emulsi air dalam minyak (W/O) contohnya margarin
yang terdiri dari air yang terdispersi dalam minyak, jadi butiran air berada
di dalam minyak. Contoh emulsi adalah santan, susu, mayonaise, lotion.
Bagaimana air dan minyak dapat bercampur sehingga membentuk emulsi
cair?
Air dan minyak dapat bercampur membentuk emulsi cair apabila
suatu pengemulsi (emulgator) ditambahkan dalam larutan tersebut. Karena
kebanyakan emulsi adalah dispersi air dalam minyak dan dispersi minyak
dalam air, maka zat pengemulsi yang digunakan harus dapat larut dengan
baik di dalam air maupun minyak. Kasein merupakan zat pengemulsi
dalam susu. Zat pengemulsi tersebut adalah senyawa organik yang
memiliki gugus polar dan non-polar. Bagian nonpolar akan berinteraksi
dengan minyak/ mengelilingi partikel-partikel minyak, sedangkan bagian
yang polar akan berinteraksi kuat dengan air. Apabila bagian polar ini
terionisasi menjadi bermuatan negatif, maka pertikel-partikel minyak juga
akan bermuatan negatif. Muatan tersebut akan mengakibatkan pertikel-
partikel minyak saling tolak-menolak dan tidak akan bergabung, sehingga
emulsi menjadi stabil.
Contoh lain dari zat pengemulsi adalah sabun yang merupakan
garam karboksilat. Molekul sabun tersusun dari ekor alkil yang nonpolar
(larut dalam minyak) dan kepala ion karboksilat yang polar (larut dalam
Koloid
9
C E I T Y
H M S R
air). Prinsip tersebut yang menyebabkan sabun dan deterjen memiliki daya
pembersih. Ketika kita mandi atau mencuci pakaian, ekor nonpolar dari
sabun akan menempel pada kotoran dan kepala polarnya menempel pada
air. Sehingga tegangan permukaan air akan semakin berkurang, sehingga
air akan jauh lebih mudah untuk menarik kotoran.
6. Emulsi gas
Emulsi gas atau disebut aerosol
cair merupakan sistem koloid dengan
fase terdispersi cair terdispersi ke dalam
medium pendispersi gas. Contoh aerosol
cair yaitu kabut, awan, hairspray dan
obat nyamuk dalam kemasan kaleng.
Sumber: Google.com
Hairspray dan obat nyamuk semprot
untuk dapat membentuk sistem koloid Gambar 2.10 Awan
Koloid
10
C E I T Y
H M S R
8. Buih cair
Buih cair atau disebut buih adalah
sistem koloid dengan fase terdisperasi gas
terdispersi ke dalam medium pendisperasi cair.
Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa
udara atau karbondioksida yang terbetuk dari
fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh
Sumber: Google.com
dari adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini
Gambar 2.12 Gelembung
teradsorbsi ke daerah antarfase dan mengikat sabun
gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh suatu kestabilan. Contoh buih
adalah gelembung, busa sabun, buih ombak, putih telur yang dikocok.
Ukuran koloid buih bukanlah ukuran gelembung gas seperti pada sistem
koloid umumnya, tetapi adalah ketebalan film (lapisan tipis) pada daerah antarfase
dimana zat pembuih teradsorbsi, ukuran kolid berkisar 0,0000010 cm. Buih cair
memiliki struktur yang tidak beraturan. Strukturnya ditentukan oleh kandungan
zat cairnya, bukan oleh komposisi kimia atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat
cair lebih dari 5%, gelembung gas akan mempunyai bentuk hampir seperti bola.
Jika kurang dari 5%, maka bentuk gelembung gas adalah polihedral.
TAHUKAH KAMU???
Sabun bekerja berdasarkan prinsip "LIKE
DISSOLVES LIKE". Sejumlah bagian ekor
molekul sabun akan dapat mengikat minyak
yang bersifat non polar, dan menghasilkan
struktur "misela" (molekul minyak
yang telah diikat seluruh permukaan-
nya oleh sisi non polar surfaktan). Dalam
misela ini, minyak terjebak di tengah-tengah
bagian hidrofobik. Bagian kepala molekul
sabun yang bersifat hidrofilik membuat
molekul-molekul sabun tetap dapat terikat
dengan air. Sehingga membilas tangan yang
penuh sabun dengan air, partikel kotoran
minyak (dalam bentuk misela) akan ikut
Sumber: Google.com
mengalir dengan air.
Koloid
11
C E I T Y
H M S R
Suatu hari, Sinta membuat susu dan teh untuk dia dan adiknya. Dia
meletakkan susu dan teh tersebut di meja dapur. Setelah itu dia kembali ke
. kamarnya untuk bersiap-siap karena hari itu dia dan adiknya akan pergi
menginap ke rumah neneknya selama 5 hari. Setelah bersiap-siap mereka
berdua langsung berangkat sehingga lupa meminum susu dan teh yang
telah dibuat tadi. Sepulang dari menginap, Sinta ke dapur untuk mengambil
air minum karena haus, Sinta terkejut melihat susu dan teh yang dibuatnya
lima hari yang lalu dan baru menyadari kalau ia lupa meminumnya. Sinta
bingung mengapa susu tersebut mengendap sedangkan teh tidak
mengendap.
PANDUAN:
0 = Tidak yakin
1 = Yakin 1%-25%
2 = Yakin 26%-50%
3 = Yakin 51%-75%, dan
4 = Yakin 76%-100%
Analisis
1. Buatlah rumusan masalah berdasarkan fenomena di atas!
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
Mastery Experiences
Tingkat Keyakinan atas
0 1 2 3 4
Jawaban
Koloid
12
C E I T Y
H M S R
3. Berdasarkan alat dan bahan yang telah disediakan, rancanglah suatu percobaan
tentang pengelompokan berbagai campuran ke dalam larutan, koloid, dan
suspensi!
a. Alat dan bahan:
Alat:
No. Alat Jumlah (buah)
1 Gelas kimia 12
2 Spatula 1
3 Kertas saring 11
Bahan
No. Bahan Jumlah
1 Gula 1 sdm
2 Garam 1 sdm
3 Cuka 1 sdm
4 Vitacimin 1 tablet
5 Susu bubuk 1 sdm
6 Santan bubuk 1 sdm
7 Tepung kanji 1 sdm
8 Tinta 1 sdm
9 Kopi bubuk 1 sdm
10 Pasir 1sdm
11 Kapur tulis bubuk 1 sdm
12 Air Secukupnya
Analisis
b. Tujuan percobaan:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
Mastery Experiences
Tingkat Keyakinan atas
0 1 2 3 4
Jawaban
Koloid
13
C E I T Y
H M S R
Koloid
14
C E I T Y
H M S R
Alur Kerja
Koloid
15
C E I T Y
H M S R
Sistem
dispersi
No. Campuran Kejernihan Pengendapan Penyaringan (Larutan,
Koloid,
Suspensi)
1 Gula + air
2 Garam + air
3 Cuka + air
4 Vitacimin + air
5 Susu + air
6 Santan + air
7 Kanji + air
8 Tinta + air
9 Kopi + air
10 Pasir + air
11 Kapur tulis + air
Koloid
16
C E I T Y
H M S R
Evaluasi
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
Mastery Experiences
Tingkat Keyakinan atas
0 1 2 3 4
Jawaban
Koloid
17
C E I T Y
H M S R
Koloid
18
C E I T Y
H M S R
Mastery Experiences
Vicarious Experiences
Koloid
19
C E I T Y
H M S R
Verbal Persuasion
Physiological and
Affective States
8. Apakah dosenmu membuat kamu merasa nyaman dan tidak stres selama
perkuliahan?
Ya Tidak
Koloid
20
C E I T Y
H M S R
Presentasikan hasil pengamatan dan analisis yang telah dilakukan di depan kelas,
lalu tuliskan hasil diskusinya!
Koloid
21
C E I T Y
H M S R
Koloid
22
C E I T Y
H M S R
Mahasiswa mengerjakan tugas lanjutan berupa Tugas Berpikir Kritis yang harus
diselesaikan secara individu sebagai tahap meningkatkan keterampilan berpikir
kritis yang sudah dimilikinya serta meningkatkan self-efficacy mahasiswa.
Interpretasi
Jawablah pertanyaan berikut secara individu!
a. Gambar berikut merupakan contoh-contoh yang termasuk koloid dalam kehidupan
sehari-hari. Identifikasilah fase terdispersi dan medium pendispersi dari masing-
masing contoh tersebut dan tentukan jenis koloidnya!
Sumber: Google.com
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
____________________________
Koloid
23
C E I T Y
H M S R
_______________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
Mastery Experiences
Tingkat Keyakinan atas
0 1 2 3 4
Jawaban
b. Sistem koloid terdiri dari fase terdispersi padat, cair, dan gas yang terdispersi ke
dalam medium pendispersi padat, cair, maupun gas sehingga terbagi dalam 8
jenis, namun mengapa gas yang terdispersi ke dalam gas tidak termasuk jenis
koloid? Jelaskan!
Evaluasi
Koloid
24
C E I T Y
H M S R
c. Jelly atau agar-agar termasuk salah satu contoh koloid. Jelly dibuat dari bubuk
agar-agar yang ditambahkan ke dalam air panas dan diaduk hingga adonan
jelly tercampur sempurna kemudian dididihkan. Setelah mendidih dituangkan
ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras. Analisislah jenis-jenis koloid yang
terbentuk dari pembuatan jelly! Analisis
Sumber: Google.com
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
______________________________________________________________
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
Mastery Experiences
Tingkat Keyakinan atas
0 1 2 3 4
Jawaban
_______________________________________________________________
Sumber: Google.com
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
Mastery Experiences
Tingkat Keyakinan atas
0 1 2 3 4
Jawaban
Koloid
25
C E I T Y
H M S R
Mastery Experiences
Vicarious Experiences
Koloid
26
C E I T Y
H M S R
Verbal Persuasion
Physiological and
Affective States
8. Apakah dosenmu membuat kamu merasa nyaman dan tidak stres selama
perkuliahan?
Ya Tidak
Koloid
27
C E I T Y
H M S R
Fase 5: Evaluasi
Koloid
28
C E I T Y
H M S R
4. Apakah kamu dapat mengerjakan LKM I dan II dengan baik dan yakin
berhasil?
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Koloid
29
C E I T Y
H M S R
Glosarium
Aerosol Koloid yang merupakan disperse cairan atau padatan dalam gas.
Buih Gas yang terdispersi dalam zat cair.
Emulsi Sistem koloid yang zat terdispersinya merupakan zat cair dan
mendium pendispersinya cair atau padat.
Fase Terdispersi Zat yang didispersikan ke dalam medium pendispersi.
Gel Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair).
Koloid sistem dispersi antara dispersi kasar dan dispersi halus.
Larutan sistem dispersi halus, sistem dispersi yang ukuran partikel-
partikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel
terdispersi dengan partikel medium pendispersi.
Medium Dispersi Medium yang digunakan untuk mendispersikan zat.
Sol Sistem koloid yang terbentuk dari partikel zat padat yang terdispersi
dalam zat cair.
Suspensi sistem dispersi kasar, suatu sistem dispersi dengan partikel
yang berukuran relatif besar tersebar merata di dalam medium
pendispersinya.
Koloid
30
C E I T Y
H M S R
DAFTAR PUSTAKA
Brady and Humiston. 1986. General Chemistry, Principles and Structures. New
York: John Willey and Sons.
Chang, R. 2005. General Chemistry The Essential Concepts Third Edition. USA:
McGraw Hill.
Petruci, R.H., Harwood, W.S., Herring, F.G., & Madura J.D.. 2007. Kimia Dasar:
Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Tim Kimia Dasar. 2007. Kimia Dasar II . Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA
Unesa.
Koloid
31