DOSEN :
Ir. Sri Subekti, M.T.
R. Buyung Anugraha, S.T., M.T.
DOSEN PEMBIMBING :
R. Buyung Anugraha, S.T., M.T.
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
DAFTAR ISI
7
1.1. LATAR BELAKANG............................................................7
1.2. TUJUAN.................................................................................7
1.3. MANFAAT.............................................................................8
BAB II DASAR TEORI...........................................................................9
2.1 BATAKO................................................................................9
2.1.1 JENS BATAKO...........................................................10
2.1.2 FAKTOR MUTU BATAKO......................................12
2.2 SEMEN.................................................................................16
2.3 AGREGAT...........................................................................17
2.4 AIR........................................................................................17
BAB III METODOLOGI.......................................................................19
3.1. PERALATAN PRAKTIKUM..............................................19
3.1.1. Peralatan untuk menyiapkan bahan..............................19
3.1.2. Peralatan untuk pembuatan batako...............................20
3.1.3. Peralatan cetakan pembuatan batako...........................22
3.1.4. Peralatan pengujian batako..........................................23
3.2. BAHAN MATERIAL PRAKTIKUM..................................24
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ember...................................................................................19
Gambar 2 Ayakan Pasir........................................................................19
Gambar 3 Cangkul................................................................................20
Gambar 4 Sekop...................................................................................20
Gambar 5 Cetok....................................................................................20
Gambar 6 Gelas Ukur...........................................................................21
Gambar 7 Molem..................................................................................21
Gambar 8 Mesin Press Type 305..........................................................22
Gambar 9 Alas......................................................................................22
Gambar 10 Alat Uji Tekan Paving.......................................................23
Gambar 11 Semen................................................................................24
Gambar 12 Pasir...................................................................................24
Gambar 13 Abu Batu............................................................................25
Gambar 14 Air......................................................................................25
Gambar 15 Cuttlepack..........................................................................26
Gambar 16 Sarung Tangan...................................................................26
Gambar 17 Masker...............................................................................26
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
Batako mempunyai sifat – sifat panas dan ketebalan total yang lebih
baik daripada beton padat. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan
cukup untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata.
Dinding yang dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal
meredam panas dan suara. Semakin banyak produksi batako semakin
ramah terhadap lingkungan daripada produksi batu bata tanah liat karena
tidak harus dibakar. Campuran batako terdiri dari semen portland,
agregat, dan air. Pengertian batako atau batu cetak tras-kapur menurut
PUBI-1982 adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara
dalam suasana lembab, campuran tras, kapur dan air dengan atau tanpa
bahan tambahan lainnya. Bahan bangunan seperti batako secara umum
biasanya digunakan untuk dinding tembok. Batako terdiri dari berbagai
bentuk dan ukuran. Istilah batako berhubungan dengan bentuk persegi
panjang yang digunakan untuk dinding beton. Batako digolongkan ke
dalam dua kelompok utama, yaitu batako padat dan batako berlubang.
Batako berlubang memiliki sifat peredam panas yang lebih baik dari
batako padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang sama.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Batako
Batako putih terbuat dari campuran trass, batu kapur, dan air,
sehingga sering juga disebut batu cetak kapur trass. Campuran
tersebut dicetak. Trass merupakan jenis tanah yang berasal dari
lapukan batu-batu yang berasal dari gunung berapi, warnanya ada
yang putih dan ada juga yang putih kecokelatan. Ukuran batako
trass yang biasa beredar di pasaran memiliki panjang 20 cm–30
cm, tebal 8 cm–10 cm, dan tinggi 14 cm–18 cm.
3. Bata ringan
Bata ringan dibuat dari bahan baku pasir kuarsa, kapur, semen,
dan bahan lain yang dikategorikan sebagai bahan-bahan untuk
beton ringan. Berat jenis sebesar 1850 kg/m3 dapat dianggap
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Agar didapat mutu batako yang memenuhi syarat SII banyak faktor
yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi mutu batako
tergantung pada:
Faktor air semen adalah perbandingan antara berat air dan berat
semen dalam campuran adukan. Kekuatan dan kemudahan pengerjaan
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
I 9,7
II 6,7
III 3,7
IV 2
Mutu Bata
Beton
No Berlubang
Persyaratan Mutu Satuan
.
II
I II IV
I
Penyerapan Air
3 Rata rata, % 25 35 - -
maksimum
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Tebal Dinding
Jenis Bata Ukuran dan Toleransi (mm) Sekatan Lubang
Beton Minimal (mm)
Berlubang
Panjang Lebar Tebal Luar Dalam
2.2 Semen
Semen adalah bahan yang mempunyai sifat adhesif dan kohesif
digunakan sebagai bahan pengikat (bonding material) yang dipakai
bersama batu kerikil dan air. Semen dapat dibedakan menjadi 2
kelompok, yaitu :
2.3 Agregat
Agregat merupakan bahan pengisi yang digunakan dengan
semen untuk membuat adukan. Pasir yang digunakan untuk pembuatan
bata ringan harus bermutu baik yaitu pasir yang bebas dari lumpur,
tanah liat, zat organik, garam florida dan garam sulfat. Selain itu pasir
juga harus bersifat keras,kekal dan mempunyai susunan butir (gradasi)
yang baik. Menurut persyaratan Bangunan Indonesia agregat halus
sebagai campuran untuk pembuatan beton harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
c. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%, apabila
lebih dari 5% maka agregat tersebut harus dicuci dulu sebelum
digunakan. Adapun yang dimaksud lumpur adalah bagian butir yang
melewati ayakan 0,063mm.
2.4 Air
Air diperlukan pada pembuatan beton atau batako untuk
memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan
kemudahan dalam pengerjaan beton. Air yang dapat diminum umumnya
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB III
METODOLOGI
Gambar 1. Ember
Gambar 2. Ayakan
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Gambar 3. Cangkul
2. Sekop
Gambar 4. Sekop
3. Cetok
Gambar 5. Cetok
Sumber: Dokumen pribadi
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
1. Gelas Ukur
2. Molen
c
Gambar 7. Molen
Sumber: Dokumen pribadi
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
1. Mesin Press
Gambar 9. Alas
Sumber: Dokumen pribadi
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
3. Abu batu
1. Cuttlepack
BAB IV
ANALISA DATA
Dari praktikum yang kami lakukan, kami mendapatkan:
1. dimensi batako
Batako 1
p = 40 cm ; l = 9,9 cm ; t = 20,4 cm
Batako 2
p = 40 cm ; l = 10 cm ; t = 20,25 cm
Batako 3
p = 40 cm ; l = 10 cm ; t = 19 cm
Batako 4
p = 40 cm ; l = 10 cm ; t = 20,3 cm
Batako 5
p = 40 cm ; l = 9,9 cm ; t = 20 cm
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Kuat Tekan
Berat Basah Berat Kering Vertikal
Batako 1
11,40−10,22
resapan= x 100 %
10,22
= 11,54 %
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
No 2 3 4 5
Berat Batako 11,22 11,54 11,38 11,68
Tekanan Vertikal 13 ─ 12 ─
Tekanan Horizontal ─ 8 ─ 17
260,62 258,4cm
Luas Penampang 400 cm2 400 cm2
cm2 2
P
σ=
A
σ = 30 kg/ cm2
32,5+30
Kuat Tekan Rata-rata = = 31,25 kg/cm2
2
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
P
σ=
A
30,69+65,78
Kuat Tekan Rata-rata = = = 48,235 kg/cm2
2
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Batako yang kami buat memiliki nilai kuat tekan vertical rata-rata
sebesar 31,25 kg/cm2. Jadi, nilai rembesan batako kami memenuhi
persyaratan mutu beton berlubang type III.
Batako yang kami buat memiliki nilai kuat tekan horizontal rata-
rata sebesar 48,235 kg/cm2. Jadi, nilai rembesan batako kami memenuhi
persyaratan mutu beton berlubang type III.
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Mutu Bata
Beton
No Berlubang
Persyaratan Mutu Satuan
.
II
I II IV
I
Penyerapan Air
3 Rata rata, % 25 35 - -
maksimum
Mutu Bata
Beton
No Berlubang
Persyaratan Mutu Satuan
.
II
I II IV
I
Benda
Uji, minimum
5.2 Saran
LAMPIRAN