Anda di halaman 1dari 52

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM 2013
KOMPETENSI DASAR 3.12 DAN 4.12 KELAS XI MIPA

Dosen Pengampu :
Mila Ermila Hendriyani, S.Si., M.Pd dan Dwi Ratnasari, M.Pd

Disusun Oleh :
Yulia Handayani Laksana
2224170049
6B/16

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM 2013

Satuan Sekolah : MAN 2 Kota Serang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Reproduksi Manusia
Alokasi Waktu : 2 Minggu/4 JP
Pertemuan : 1 kali

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
KD. 3.12. 3.12.1 Menjelaskan pengertian sistem
Menganalisis hubungan antara reproduksi manusia (C1)
struktur jaringan penyusun organ 3.12.2 Mendeskripsikan struktur dan fungsi
reproduksi dengan fungsinya pada organ sistem reproduksi manusia
dalam proses reproduksi manusia (C2)
melalui studi literatur dan 3.12.3Menguraikan proses pembentukan sel
pengamatan gamet (C3)
3.12.4 Menghubungkan proses fertilisasi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
dengan struktur organ reproduksi
wanita (C3)
3.12.5Mengaitkan siklus menstruasi dengan
proses ovulasi pada organ reproduksi
wanita (C4)
3.12.6 Menganalisis pengaruh kelainan pada
struktur dan fungsi organ terhadap
sistem reproduksi manusia (C4)
KD. 4.12. 4.12.1 Membuat artikel hasil analisis
Menyajikan hasil analisis mengenaipengaruh kelainan dan
mengenai pengaruh pergaulan teknologi pengobatannya pada sistem
bebas, penyakit, dan kelainan organ reproduksi manusia(P5)
pada struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan gangguan
sistem reproduksi manusia dan
teknologi terkait sistem
reproduksi melalui berbagai
bentuk media informasi

Alasan : Pembuatan indikator ini merupakan hasil penguraian dari KD yang kami
dapat, kemudian penyusunan materi dari yang bersifat umum usampai dengan
materi yang bersifat lebih spesifik.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelahmelakukan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengertian
sistem reproduksi manusiadengan baik
2. Setelah mengamati charta, siswa mampu mendeskripsikan struktur pada
organ sistem reproduksi pria dengan tepat
3. Setelah mengamati charta, siswa mampu mendeskripsikan struktur pada
organ sistem reproduksi wanita dengan tepat
4. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu mendeskripsikan
fungsi organ reproduksi pria dengan tepat
5. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu mendeskripsikan
fungsi organ reproduksi wanita dengan tepat
6. Setelah menyimak video, siswa mampu menguraikan proses pembentukan
sel gamet jantan dengan tepat
7. Setelah menyimak video, siswa mampu menguraikan proses pembentukan
sel gamet betina dengan tepat
8. Setelah menyimak video, siswa mampu menghubungkan proses fertilisasi
dengan struktur organ reproduksi wanita dengan tepat
9. Setelah menyimak video, siswa mampu mengaitkan siklus menstruasi
dengan proses ovulasi pada organ reproduksi wanita dengan tepat
10. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menganalisis
pengaruh kelainan pada struktur dan fungsi organ terhadap sistem
reproduksi manusia dengan baik dan benar
11. Setelah melakukan pembelajaran, siswa mampu membuat artikel hasil
analisis mengenai pengaruh kelainan dan teknologi pengobatannya pada
sistem organ reproduksi manusia dengan baik
Alasan : Pembuatan tujuan ini merupakan hasil penguraian dari indikator, dengan
memperhatikan audience, behavior, condition, dan degree.

D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Materi terkait fakta :

b. Materi terkait konsep : Pengertian sistem reproduksi manusia,


fungsi organ sistem reproduksi manusia, proses pembentukan sel gamet,
proses fertilisasi, siklus menstruasi, proses ovulasi, dan kelainan pada
sistem reproduksi manusia
Alasan : materi – materi tersebut dikelompokkan berdasarkan dimensi
pengetahuannya.

E. METODE, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


 Pendekatan : Saintifik
 Metode,Model, Media, Dan Sumber Pembelajaran
Metode Dan Model Media Dan Sumber
Pertemuan Indikator
Pembelajaran Pembelajaran
1 3.12.1 Model : discovery Media : charta
3.12.2 learning struktur pada organ
reproduksi manusia
Metode : diskusi, tanya dan lembar kerja
jawab, pengamatan, siswa(LKS)
penugasan (LKS) Sumber : materi dari
buku SMA
2 3.12.3 Model : discovery Media : video tentang
3.12.4 learning proses pembentukan
3.12.5 sel gamet, proses
Metode : diskusi, tanya fertilisasi, dan
jawab, pengamatan sirkulasi menstruasi
Sumber : materi dari
buku SMA
3 3.12.6 Model : problem based Media : Internet, teks
4.12.1 learning (PBL) kasus kelainan
Sumber : materi dari
Metode : diskusi, tanya buku SMA, informasi
jawab, presentasi, dan dari internet
penugasan (artikel)

Alasan : Penggunaan media pembelajaran, metode pembelajaran,model


pembelajaran, dan sumber belajar di sesuaikan dengan submateri, kondisi sarana
dan prasarana sekolah, dan dengan kriteria mudah digunakan, sesuai karakter
siswa, serta menjadikan siswa yang berkarakter 4C abad 21

F. PENILAIAN

Pertemuan Bentuk Penilaian


1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Post Test
3. Lembar Penilaian Sikap Siswa(Afektif) dan
Lembar Kemampuan Menyusun Artikel
(Psikomotor)

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (3 JP)
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Indikator :

3.12.1 Menjelaskan pengertian sistem reproduksi manusia (C1)

3.12.2 Mendeskripsikan struktur dan fungsi pada organ sistem reproduksi manusia
(C2)

Tujuan :

1. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengertian


sistem reproduksi manusia dengan baik
2. Setelah mengamati charta, siswa mampu mendeskripsikan struktur pada
organ sistem reproduksi pria dengan tepat
3. Setelah mengamati charta, siswa mampu mendeskripsikan struktur pada
organ sistem reproduksi wanita dengan tepat
4. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu mendeskripsikan
fungsi organ reproduksi pria dengan tepat
5. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu mendeskripsikan
fungsi organ reproduksi wanita dengan tepat

Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
Kegiatan Pendahuluan Orientasi : 10 menit
 Guru mengucap salam dan
memimpin do’a sebelum belajar
 Siswa menjawab salam dan
berdo’a bersama sebelum belajar
 Guru menanyakan kehadiran
siswa (Absensi)
Alasan : berdo’a bersama dilakukan
untuk melatih rasa syukur siswa kepada
Allah SWT, sedangkan absensi
dilakukan untuk melatih sikap disiplin
siswa.

Apersepsi :
 Guru mengaitkan materi
pembelajaran dengan materi yang
telah dipelajari sebelumnya
 Siswa mendengarkan penjelasan
guru
 Guru mengajukan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
akan dipelajari
“Apakah kalian ingat tentang
ciri-ciri makhluk hidup?”
”Bagaimana makhluk hidup
termasuk manusia bisa
berkembang biak dan
mempertahankan
keturunannya?”
 Siswa secara aktif menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan guru.
Alasan : apersepsi ini dilakukan untuk
menggali pengetahuan siswa terkait
materi yang akan dipelajari.

Motivasi:
 Guru memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari
materi sistem reproduksi
manusia dalam kehidupan
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
sehari-hari
 Siswa mendengarkan penjelasan
guru
Alasan : motivasi ini dilakukan untuk
menarik minat siswa untuk belajar
terkait materi yang akan dipelajari.
KegiatanInt Stimulation  Guru meninstruksikan siswa 15 menit
i (Stimulasi/ untuk membentuk kelompok
Pemberian kecil yang terdiri dari 3-4 orang
Rangsang)  Siswa membentuk kelompok
sesuai yang diinstruksikan
 Guru menyajikan charta struktur
pada organ sistem reproduksi
pria dan wanita
 Siswa mengamati charta yang
diberikan guru
Alasan : sintaks ini bertujuan untuk
melatih ketelitian dan kemampuan
siswa dalam mencari informasi
Problem  Guru memberikan kesempatan 15 menit
Statement kepada siswa untuk menemukan
(Identifikas masalah dari charta yang telah
i Masalah) disajikan
 Siswa mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan
terkait charta yang disajikan
“Organ apa saja yang menyusun
sistem reproduksi laki-laki dan
wanita?”
“Bagaimana perbedaan struktur
organ reproduksi laki-laki dan
perempuan?”
“Apakah fungsi dari masing-
masing struktur organ
reproduksi manusia?”
 Guru dan siswa berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dengan cara tanya
jawab antar siswa maupun siswa
dengan guru
Alasan : sintaks ini bertujuan untuk
mengembangkan rasa ingin tahu
(berpikir kritis), kreativitas, dan
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
kemampuan merumuskan pertanyaan
siswa.
Data  Guru memberikan lembar kerja 25 menit
Collection siswa (LKS) dan mengarahkan
(Pengumpu siswa untuk mengerjakan LKS
lan Data) tersebut
 Siswa mengkaji literatur untuk
mengumpulkan informasi dan
materi yang akan didiskusikan
 Guru mengawasi jalannya
diskusi
Alasan : sintaks ini bertujuan untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi, serta
mengembangkan kebiasaan belajar
Data  Siswa mengolah dan 15 menit
Processing menyiapkan hasil diskusi dan
(Pengolaha kerja kelompok dengan
n Data) membagi tugas
 Guru menginstruksikan siswa
untuk menuliskan hasil
diskusinya pada LKS yang telah
disediakan
 Siswa menuliskan hasil
diskusinya pada LKS yang telah
disediakan
Alasan : sintaks ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa
dalam mengolah informasi yang telah
didapatkan
Verificatio  Masing-masing kelompok 30 menit
n mempresentasikan hasil diskusi
(Pembuktia dengan percaya diri dan saling
n) menanggapi
 Guru memfasilitasi jalan nya
diskusi dengan memberikan
waktu yang cukup
Alasan : sintaks ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, menghargai pendapat
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
orang lain, bersikap santun, percaya
diri, dan bersikap teliti.
Generalizat  Guru mengkonfirmasi konsep 15 menit
ion yang kurang tepat dari hasil
(Menarik diskusi siswa
Kesimpula  Guru memberikan tambahan
n) informasi sebagai
pengembangan materi yang
dibahas.
 Guru memberikan kesempatan
siswa untuk menyimpulkan
terkait materi yang telah dibahas
 Siswa menyimpulkan poin-poin
penting pada materi yang telah
dibahas
Alasan : sintaks ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa
dalam mengambil kesimpulan dan
kemampuan untuk menelaah poin
penting dari suatu pembahsan, serta
melatih siswa untuk percaya diri
Kegiatan Penutup  Guru mengingatkan untuk 10 menit
mempelajari kembali materi
yang telah dibahas
 Guru mengingatkan siswa untuk
membaca materi selanjutnya
terkait materi proses
pembentukan sel gamet, proses
fertilisasi, dan sirkulasi
menstruasi
 Guru memimpin do’a bersama
untuk menutup pembelajaran
 Siswa berdo’a bersama untuk
menutup pembelajaran
Alasan : kegiatan ini bertujuan untuk
mengembangkan kebiasaan belajar
siswa dan untuk melatih rasa syukur
siswa kepada Allah SWT

2. Pertemuan Kedua (3 JP)


Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Indikator :
3.12.3 Menguraikan proses pembentukan sel gamet (C3)

3.12.4 Menghubungkan proses fertilisasi dengan struktur organ reproduksi wanita


(C3)

3.12.5 Mengaitkan siklus menstruasi dengan proses ovulasi pada organ reproduksi
wanita (C4)

Tujuan :

1. Setelah menyimak video, siswa mampu menguraikan proses pembentukan


sel gamet jantan dengan tepat
2. Setelah menyimak video, siswa mampu menguraikan proses pembentukan
sel gamet betina dengan tepat
3. Setelah menyimak video, siswa mampu menghubungkan proses fertilisasi
dengan struktur organ reproduksi wanita dengan tepat
4. Setelah menyimak video, siswa mampu mengaitkan siklus menstruasi
dengan proses ovulasi pada organ reproduksi wanita dengan tepat

Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelaj Waktu
ran
aran
Kegiatan Pendahuluan Orientasi : 10 menit
 Guru mengucap salam dan
memimpin do’a sebelum belajar
 Siswa menjawab salam dan
berdo’a bersama sebelum belajar
 Guru menanyakan kehadiran
siswa (Absensi)
Alasan : berdo’a bersama dilakukan
untuk melatih rasa syukur siswa kepada
Allah SWT, sedangkan absensi dilakukan
untuk melatih sikap disiplin siswa.

Apersepsi :
 Guru mengaitkan materi
pembelajaran dengan materi yang
telah dipelajari sebelumnya
 Siswa mendengarkan penjelasan
guru
 Guru mengajukan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
akan dipelajari
“Pada sistem repoduksi manusia
memerlukan sel gamet. Lalu
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelaj Waktu
ran
aran
bagaimana sel gamet itu
dibentuk?”
“Mengapa wanita mengalami
menstruasi?”
“Apa yang dirasakan seorang
wanita ketika mengalami
menstruasi dan bagaimana cara
mengatasinya?”
 Siswa secara aktif menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan guru.
Alasan : apersepsi ini dilakukan untuk
menggali pengetahuan siswa terkait
materi yang akan dipelajari.

Motivasi:
 Guru memberikan gambaran
tentang peristiwa sistem
reproduksi di kehidupan sehari-
hari
 Siswa mendengarkan penjelasan
guru
Alasan : motivasi ini dilakukan untuk
menarik minat siswa untuk belajar terkait
materi yang akan dipelajari.
KegiatanInt Stimulatio  Guru meninstruksikan siswa untuk 15 menit
i n duduk secara berkelompok
(Stimulus/ berdasarkan kelompok pada
Pemberia pertemuan pertama
n  Guru menayangkan video proses
Rangsang pembentukan sel gamet jantan dan
) betina, video hubungan proses
fertilisasi dengan struktur organ
reproduksi wanita, dan video
hubungan siklus menstruasi
dengan proses ovulasi pada organ
reproduksi wanita
 Siswa mengamati video tersebut
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model discovery learning,
dimana pada tahap awal siswa diberikan
stimulus sebagai rangsangan awal untuk
memulai pembelajaran berkaitan dengan
materi ajar, hal ini bertujuan untuk
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelaj Waktu
ran
aran
melatih respon siswa dalam menanggapi
stimulus yang telah diberikan
Problem  Guru meninstruksikan masing- 15 menit
Statement masing kelompok untuk membuat
(Identifik pertanyaan terkait dengan video
asi tersebut
Masalah)  Masing-masing kelompok
mencatat pertanyaan
Contoh:
1. Hormon apa saja yang
mengalami konsentrasi tinggi dan
konsentrasi rendah pada siklus
menstruasi?
2. Bagaimana testis dan ovarium
dapat menghasilkan sel-sel
gamet?
3. Apakah perbedaan antara
proses pembentukan sel gamet
jantan dan proses pembentukan
sel gamet betina?
4. Bagaimana pristiwa menstruasi
pada perempuan dapat berulang
setiap bulan nya?
5. Struktur organ reproduksi
manakah yang berkaitan dengan
proses fertilisasi?
6. Apakah berkaitan antara siklus
menstruasi dengan ovulasi?
Jelaskan!

 Guru menistruksikan masing-


masing kelompok untuk saling
menukar pertanyaan ( kelompok 1
ke kelompok 2, kelompok 3 ke
kelompok 4, kelompok 4 ke
kelompok 5, dan seterusnya)
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model discovery learning,
pada tahap ini siswa dituntut berfikir
kritis dengan mengidentifikasikan suatu
masalah
Data  Guru meninstruksikan masing- 25 menit
Collection masing kelompok untuk menjawab
(Pengump pertanyaan yang didapat dari
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelaj Waktu
ran
aran
ulan kelompok lain
Data)  Siswa berdiskusi dan mencatat
jawaban dari pertanyaan tersebut
 Guru mengelilingi tiap kelompok
dan menemukan kesulitan dari
masing-masing kelompok
 Guru membantu mengatasi
kesulitan yang dihadapi baik
individu maupun kelompok
 Siswa mencatat informasi yang
didapatkan
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model discovery learning,
pada tahap ini bertujuan agar siswa dapat
memilah informasi yang didapatkan
melalui guru, buku, dan internet sehingga
siswa dapat memperoleh data yang
relevan dengan permasalahannya
Data  Guru meninstruksikan masing- 30 menit
processin masing perwakilan kelompok
g untuk memaparkan jawaban hasil
(Pengelol diskusi
ahan  Siswa lain nya mencatat
Data) pemaparan dari penyaji
 Guru meminta perwakilan dari
setiap kelompok untuk bertanya
dan menanggapi
 Siswa diberi kesempatan untuk
menjawab
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model discovery learning,
pada tahap ini siswa dilatih untuk menilai
dan mengumpulkan informasi dari
penyaji, siswa juga dituntut untuk
melakukan tanya jawab dimana hal ini
bertujuan untuk melatih kemampuan
siswa dalam berkomunikasi
Verificati  Guru menambahkan jawaban atau 15 menit
on mengklarifikasi jika terjadi
(Pembukt kekeliruan pada saat sesi tanya
ian) jawab
 Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya kepada guru terkait hal-
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelaj Waktu
ran
aran
hal yang belum dimengerti
 Guru menjawab pertanyaan siswa
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model discovery learning,
pada tahap ini siswa dituntut untuk
berfikir kritis dengan cara bertanya dan
juga meempertimbangkan berbagai
kemungkinan untuk menemukan jalan
keluar dari suatu masalah secara teliti
Generaliz  Guru memberikan kesempatan 15 menit
ation siswa untuk menyimpulkan terkait
(Menarik materi yang telah dibahas
Kesimpul  Siswa menyimpulkan materi yang
an) telah dibahas
Alasan :Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model discovery learning,
pada tahap ini bertujuan untuk melatih
kemampuan siswa dalam merangkum
materi yang telah dibahas menjadi satu
kesatuan yang utuh
Kegiatan Penutup  Guru memberikan post test berupa 10 menit
soal
 Siswa menjawab soal yang telah
diberikan
 Guru meninstruksikan siswa untuk
membaca tentang materi pengaruh
kelainan pada organ reproduksi
manusia yang akan di pelajari di
pertemuan selanjutnya
 Guru memimpin do’a bersama
untuk menutup pembelajaran
 Siswa berdo’a bersama untuk
menutup pembelajaran
Alasan : kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui pemahaman siswa terkait
materi yang telah disampaikan,
mengembangkan kebiasaan belajar siswa
dan untuk melatih rasa syukur siswa
kepada Allah SWT

3. Pertemuan Ketiga (2 JP)


Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Indikator :

3.12.6 Menganalisis pengaruh kelainan pada struktur dan fungsi organ terhadap
sistem reproduksi manusia (C4)

4.12.1 Membuat artikel hasil analisis mengenai pengaruh kelainan dan teknologi
pengobatannya pada sistem organ reproduksi manusia (P5)

Tujuan :

1. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menganalisis


pengaruh kelainan pada struktur dan fungsi organ terhadap sistem
reproduksi manusia dengan baik dan benar
2. Setelah melakukan pembelajaran, siswa mampu membuat artikel hasil
analisis mengenai pengaruh kelainan dan teknologi pengobatannya pada
sistem organ reproduksi manusia dengan baik

Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
Kegiatan Pendahuluan Orientasi : 10 menit
 Guru mengucap salam dan
memimpin do’a sebelum belajar
 Siswa menjawab salam dan
berdo’a bersama sebelum belajar
 Guru menanyakan kehadiran
siswa (Absensi)
Alasan : berdo’a bersama dilakukan
untuk melatih rasa syukur siswa kepada
Allah SWT, sedangkan absensi
dilakukan untuk melatih sikap disiplin
siswa.

Apersepsi :
 Guru mengaitkan materi
pembelajaran dengan materi yang
telah dipelajari sebelumnya
 Siswa mendengarkan penjelasan
guru
 Guru mengajukan beberapa
pertanyaan terkait materi yang
akan dipelajari
“Apakah kalian tahu apa itu
HIV/AIDS?”
“Apa saja penyebab dan gejala
yang ditimbulkan dari penyakit
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
tersebut jika dikaitkan dengan
organ dan funngsinya ?”
 Siswa secara aktif menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan guru.
Alasan : apersepsi ini dilakukan untuk
menggali pengetahuan siswa terkait
materi yang akan dipelajari.

Motivasi:
 Guru memberikan gambaran
tentang peristiwa sistem
reproduksi di kehidupan sehari-
hari
 Siswa mendengarkan penjelasan
guru
Alasan : motivasi ini dilakukan untuk
menarik minat siswa untuk belajar
terkait materi yang akan dipelajari.
KegiatanInt Orientasi  Guru meninstruksikan siswa 10 menit
i Peserta untuk duduk secara berkelompok
Didik Pada berdasarkan kelompok pada
Masalah pertemuan pertama
 Guru mengajukan teks yang berisi
suatu judul yang berkaitan dengan
kelainan pada struktur dan fungsi
organ terhadap sistem reproduksi
manusia, yang mana setiap
kelompok mendapatkan judul
kasus yang berbeda-beda
Contoh :
1. Keputihan
2. Kemandulan
3. Raja singa
4. Klamidia (klamidiasis)
5. Herpes
 Siswa memahami judul dalam
teks tersebut
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model PBL, dimana pada
tahap awal siswa dilatih untuk
mengenali suatu permasalahan, maka
dari itu diberikan lah suatu teks berisi
judul yang berkaitan dengan kelainan
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
pada sistem reproduksi manusia
Mengorgan  Guru meninstruksikan setiap 15 menit
isasikan kelompok untuk menganalisis
Peserta penyebab dan pengaruh kelainan
Didik pada struktur dan fungsi organ
Untuk sistem reproduksi manusia
Belajar berdasarkan judul yang didapat
 Siswa mencari informasi dan
berdiskusi secara berkelompok
 Siswa mencatat informasi yang
didapat baik melalui internet
maupun buku
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model pembelajaran PBL,
pada tahap ini siswa dituntut untuk
mencari informasi sebanyak mungkin
sehingga menciptakan pengalaman
belajar yang baik, sehingga dapat
memecahkan masalah berdasarkan data
yang diperoleh
Membimbi  Guru berkeliling mencermati 10 menit
ng siswa berdiskusi dan menemukan
Penyelidika berbagai kesulitan yang dialami
n Individu oleh siswa
Dan  Siswa diberi kesempatan untuk
Kelompok bertanya terkait hal-hal yang
belum dipahami
 Guru memberikan bantuan terkait
dengan kesulitan yang dialami
siswa baik secara individu
maupun kelompok
 Siswa mencatat jawaban yang
telah diberikan guru
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model PBL, pada tahap ini
guru membimbing, dan membantu
siswa dalam menyelelesaikan
permasalahan, hal ini bertujuan agar
siswa dapat berlatih melakukan
pertimbangan berbagai kemungkinan
untuk menemukan jalan keluar dari
masalah
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
Mengemba  Guru meminta siswa menyiapkan 25 menit
ngkan Dan laporan hasil diskusi kelompok
Menyajika berisi penyebab dan pengaruh
n Hasil kelainan pada struktur dan fungsi
Karya organ sistem reproduksi manusia
dari judul yang telah diberikan
sebelumnya
 Guru meminta setiap kelompok
untuk melakukan presentasi dari
laporan yang telah dibuat tersebut
 Masing-masing kelompok
melakukan presentasi
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model PBL, pada tahap ini
siswa dituntut untuk bersikap kreatif
dengan mengumpulkan informasi yang
didapat lalu mengembangkan nya dalam
bentuk laporan, siswa juga dituntut
untuk melakukan presentasi dimana hal
ini bertujuan untuk melatih kemampuan
siswa dalam berkomunikasi
Menganalis  Siswa dari masing-masing 15 menit
a Dan kelompok dan bertanya dan
Mengevalu memberi tanggapan hasil diskusi
asi Proses dari kelompok penyaji
Pemecahan  Kelompok penyaji
Masalah menyampaikan jawaban terkait
pertanyaan dan tanggapan dari
tiap kelompok
 Guru menambahkan jawaban atau
mengklarifikasi jika terjadi
kekeliruan pada saat sesi tanya
jawab oleh tiap kelompok
Alasan : Langkah dibuat berdasarkan
sintak pada model PBL, pada tahap ini
siswa dituntut untuk berfikir kritis
dengan menanggapi dan menjawab
pertanyaan sehingga dapat di ketahui
solusi dari permasalahan tersebut
Sintak
Langkah
Model Alokasi
Pembelaja Deskripsi
Pembelajar Waktu
ran
an
Kegiatan Refleksi  Guru memberikankesempatan 10 menit
Penutup siswa untuk menyimpulkan
terkait materi yang telah dibahas
 Siswa menyimpulkan materi yang
telah dibahas
Alasan : kegiatan ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa
dalam menyimpulkan suatu bahasan dan
melatih sikap percaya diri siswa.
Tindak  Guru memberikan tugas
Lanjut kelompok membuat artikel terkait
dengan pengaruh kelainan
struktur dan fungsi organ serta
teknologi pengobatannya pada
sistem organ reproduksi manusia,
yang mana judul artikel nya
berdasarkan teks yang telah
diberikan di awal pembelajaran
pada masing- masing kelompok
 Siswa mengumpulkan artikel
pada pertemuan selanjutnya
Alasan : kegiatan ini bertujuan untuk
melatih kemampuan pengamatan,
pengumpulan data, sikap tanggung
jawab, kerjasama, disiplin, serta
kreativitas siswa
Rencana  Guru meninstruksikan siswa
Pembelajar untuk membaca tentang materi
anSelanjut yang akan di pelajari selanjutnya
nya Alasan : kegiatan ini bertujuan untuk
melatih kebiasaan belajar siswa
LAMPIRAN

1. KISI-KISI PENILAIAN KOGNITIF


Jenis Sekolah : MAN 2 Kota Serang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/2
Pertemuan :1

No. IPK Materi Indikator Soal Level Nomor Bentuk Soal


Kognitif Soal
1. 3.12.1 Menjelaskan Definisi sistem reproduksi Disajikan pernyataan, siswa
pengertian sistem manusia mampu menjelaskan pengertian C1 1 Uraian
reproduksi manusia sistem reproduksi manusia
(C1) Disajikan pernyataan, siswa
mampu menjelaskan pengertian C1 2 Uraian
sistem reproduksi manusia
2. 3.12.2 Struktur dan fungsi pada Disajikan pertanyaan, siswa
Mendeskripsikan organ reproduksi jantan mampu menyebutkan struktur C1 3 Uraian
struktur dan fungsi internal pada organ reproduksi pria
pada organ sistem Disajikan nama organ, siswa
reproduksi manusia mampu menjelaskan fungsi organ C2 4 Uraian
(C2) pada sistem reproduksi manusia
Struktur dan fungsi pada Disajikan pertanyaan, siswa C1 5 Uraian
organ reproduksi wanita mampu menyebutkan struktur
internal pada organ reproduksi
wanita
Disajikan nama organ, siswa
mampu menjelaskan fungsi organ C2 6 Uraian
pada sistem reproduksi manusia

2. RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF

N Level
Indikator Soal Pertanyaan Jawaban Skor Penilaian
o. Kognitif
1. Disajikan Untuk kelestarian jenisnya, makhluk hidup Reproduksi seksual adalah C1 Skor 1 :
pernyataan, memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri perkembangbiakkan yang dengan kata
siswa mampu (reproduksi). Reproduksi dapat terjadi melalui dilakukan oleh dua kunci “dua
menjelaskan reproduksi seksual organisme yang memiliki organisme”
pengertian yaitu......................................................................... sel gamet. Skor 2 :
sistem ......................................................................(1) dengan kata
reproduksi dan reproduksi aseksual kunci “dua
manusia yaitu......................................................................... organisme
.............................(2). Manusia bereproduksi dan memiliki
secara seksual, oleh karena itu manusia memiliki sel gamet”
organ reproduksi pada pria dan wanita yang
memiliki fungsinya masing-masing.

2. Disajikan Untuk kelestarian jenisnya, makhluk hidup Reproduksi aseksual adalah C1 Skor 1 :
pernyataan, memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri perkembangbiakan yang dengan kata
siswa mampu (reproduksi). Reproduksi dapat terjadi melalui dilakukan oleh satu kunci “satu
menjelaskan reproduksi seksual organisme dengan tanpa organisme”
N Level
Indikator Soal Pertanyaan Jawaban Skor Penilaian
o. Kognitif
pengertian yaitu......................................................................... peleburan sel kelamin Skor 2 : jika
sistem ......................................................................(1) jantan dan batina jawaban ada
reproduksi dan reproduksi aseksual kata kunci
manusia yaitu......................................................................... “satu
.............................(2). Manusia bereproduksi organisme
secara seksual, oleh karena itu manusia memiliki dan tanpa
organ reproduksi pada pria dan wanita yang peleburan sel
memiliki fungsinya masing-masing. kelamin”

3. Disajikan Organ reproduksi pria bagian luar (eksternal)  Penis C1 Skor 1 : jika
pertanyaan, terdiri dari :  Skrotum “penis atau
siswa mampu  ...................................... skrotum” saja
menyebutkan  ...................................... Skor 2 : jika
struktur internal menjawab
pada organ “penis dan
reproduksi pria skrotum”
4. Disajikan nama Tuliskan fungsi dari organ di bawah ini : Testis berfungsi untuk C2 Skor 1 : jika
organ, siswa  Testis :........................................................ menghasilkan testosteron, hanya
mampu ......................................................... yang merupakan hormon menjawab satu
menjelaskan  Epididimis :................................................ seks pada pria. Selain itu, fungsi dengan
fungsi organ ......................................................... organ ini juga berfungsi benar “testis
pada sistem  Uretra :....................................................... untuk memproduksi atau
reproduksi ......................................................... sperma. epididimis
manusia Epididimis berfungsi untuk atau uretra”
membawa dan menyimpan Skor 2 : jika
sel sperma yang telah hanya
N Level
Indikator Soal Pertanyaan Jawaban Skor Penilaian
o. Kognitif
diproduksi di testis. menjawab 2
Uretra berfungsi sebagai fungsi dengan
saluran pembuangan benar “testis
sistem ekskresi dan sistem dan
reproduksi. epididimis
atau testis dan
uretra atau
epididimis
dan uretra”
Skor 3 : jika
menjawab 3
fungsi dengan
benar “testis,
epididimis,
dan uretra”
5. Disajikan Organ reproduksi wanita bagian luar (eksternal)  Labia C1 Skor 1 : jika
pertanyaan, terdiri dari :  Mons pubis hanya
siswa mampu  ...................................... menjawab “
menyebutkan  ...................................... labia atau
struktur internal mons pubis”
pada organ Skor 2 : jika
reproduksi menjawab
wanita “labia dan
mons pubis”
6. Disajikan nama Tuliskan fungsi dari organ di bawah ini : Rahim atau uterus C2 Skor 1 : jika
organ, siswa  Uterus :....................................................... Merupakan organ berbentuk hanya
N Level
Indikator Soal Pertanyaan Jawaban Skor Penilaian
o. Kognitif
mampu ........................................................ seperti buah pir yang menjawab
menjelaskan  Oviduk :...................................................... menjadi rumah bagi janin “uterus atau
fungsi organ ........................................................ yang sedang berkembang. ovarium atau
pada sistem  Ovarium :................................................... Ovarium berfungsi untuk oviduk”
reproduksi ......................................................... menghasilkan sel telur dan Skor 2 : jika
manusia memproduksi hormon hanya
seks utama, menjawab
yakni estrogen dan “uterus dan
progesteron, yang oviduk atau
dilepaskan ke dalam aliran uterus dan
darah. ovarium atau
Tuba fallopi adalah saluran oviduk dan
sempit yang melekat pada ovarium”
bagian atas rahim mengarah Skor 3 : jika
ke ovarium. Saluran ini menjawab
merupakan jalan bagi telur “uterus,
dari ovarium ke rahim, serta oviduk, dan
tempat terjadinya ovarium”
pembuahan telur oleh
sperma.
3. KISI-KISI PENILAIAN KOGNITIF
Jenis Sekolah : MAN 2 Kota Serang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/2
Pertemuan :2

No. IPK Materi Indikator Soal Level Nomor Bentuk Soal


Kognitif Soal
1. 3.12.3 Menguraikan Proses pembentukan Disajikan pertanyaan, siswa
proses pembentukan gamet mampu menguraikan proses
C3 1 Uraian
sel gamet (C3) pembentukan sel gamet

2. 3.12.4 Proses fertilisasi Disajikan pertanyaan, siswa


Menghubungkan mampu menjelaskan pengertian
proses fertilisasi fertilisasi dan proses kehamilan
dengan struktur organ C3 2 Uraian
reproduksi wanita
(C3)

3. 3.12.5 Mengaitkan Siklus menstruasi dan Disajikan grafik, siswa mampu


siklus menstruasi proses ovulasi menganalisis pengaruh hormone
dengan proses ovulasi terhadap siklus menstruasi dan C4 3 Uraian
pada organ reproduksi proses ovulasi
wanita (C4)
4. RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF

No Indikator Level Skor


Pertanyaan Jawaban
. Soal Kognitif Penilaian
1. Disajikan Buatlah skema proses pembentukan C3 Skor 1 : jika
pertanyaan, sel gamet pada sistem reproduksi hanya
siswa manusia (jantan/betina) beserta menggambar
mampu keterangannya! kan proses
menguraika spermatogene
n proses sis /
pembentuk oogenesis
an sel tanpa
gamet disertai
keterangan
dengan tepat
Skor 2 : jika
menggambar
kan proses
spermatogene
sis /
oogenesis
disertai
keterangan
dengan tepat
2. Disajikan Jelaskan pengertian fertilisasi dan Fertilisasi antara sperma dan ovum terjadi C3 Skor 1 : jika
pertanyaan, proses kehamilan! di oviduct. Fertilisasi akan hanya
siswa menghasilkan zigot yang bersifat menjelaskan
mampu diploid. Zigot berkembang melalui pengertian
No Indikator Level Skor
Pertanyaan Jawaban
. Soal Kognitif Penilaian
menjelaska pembelahan sel yang disebut morula, fertilisasi
n kemudian pembelahan berlanjut menjadi dengan benar
pengertian blastula dan berimplantasi di Skor 2 : jika
fertilisasi endometrium. Proses kehamilan dimulai hanya
dan proses pada saat embrio implantasi di menjelaskan
kehamilan endometrium. Blastula akan terus proses
berkembang menjadi gastrula, kemudian kehamilan
berkembang ke tahap organogenesis dengan benar
sampai janin memiliki organ yang Skor 3 : jika
lengkap. Proses kehamilan ini menjelaskan
dipengaruhi oleh HCG yang dapat pengertian
merangsang pengeluaran hormon fertilisasi
estrogen dan progesteron. dan proses
kehamilan
dengan benar
dan lengkap
3. Disajikan Perhatikan grafik dibawah ini! Fase Pertama – Menstruasi C4 Skor 1 : jika
grafik, hanya
Luruhnya lapisan dinding rahim ini juga
siswa menjelaskan
disebabkan oleh penurunan kadar
mampu pengaruh
estrogen dan progesteron. Pada saat yang
menganalis hormone.
sama, hormon perangsang folikel (FSH)
is pengaruh Skor 2 : jika
hormone Berdasarkan grafik diatas, bagaimana mulai sedikit meningkat dan memancing mengaitkan
terhadap pengaruh hormon-hormon tersebut perkembangan 5-20 folikel (kantong pengaruh
terhadap siklus menstruasi! yang berisi indung telur) di dalam
siklus hormone
ovarium. Dari beberapa folikel yang
menstruasi dengan
berkembang, hanya ada satu folikel yang
No Indikator Level Skor
Pertanyaan Jawaban
. Soal Kognitif Penilaian
dan proses siklus
terus berkembang akan memproduksi
ovulasi menstruasi.
estrogen.
Selama masa menstruasi inilah hormon
estrogen Anda akan berada pada
tingkatan yang rendah. Maka tak heran
jika secara emosional Anda lebih mudah
untuk marah ataupun tersinggung selama
masa menstruasi.
Fase Kedua – Pra ovulasi dan Ovulasi
Pada fase pra ovulasi, lapisan dinding
rahim yang sempat luruh akan mulai
menebal kembali. Lapisan dinding rahim
tersebut cukup tipis, sehingga sperma
dapat melewati lapisan ini dengan mudah
dan bisa bertahan kurang lebih selama 3-
5 hari. Proses penebalan rahim dipicu
oleh peningkatan hormon.
Fase Ketiga – Pra Menstruasi
Pada fase ini lapisan dinding rahim
makin menebal. Hal ini dikarenakan
folikel yang telah pecah dan
mengeluarkan sel telur, membentuk
korpus luteum. Korpus luteum kemudian
memproduksi progesteron yang membuat
No Indikator Level Skor
Pertanyaan Jawaban
. Soal Kognitif Penilaian
lapisan dinding rahim makin tebal.
Jika tidak terjadi pembuahan, Anda akan
mulai merasakan gejala pramenstruasi
(PMS), seperti perubahan emosi yang
lebih sensitif dan perubahan kondisi fisik,
seperti nyeri pada payudara, pusing, cepat
lelah, atau kembung. Selain gejala
tersebut, korpus luteum akan mengalami
degenerasi dan berhenti memproduksi
progesteron. Jika tidak terjadi
pembuahan, kadar progesteron dan
estrogen akan menurun, lapisan dinding
rahim juga akan luruh hingga menjadi
darah menstruasi.

skor yang didapat


Petunjuk penilaian : ×100=nilai
skor maksimal
Lembar Kerja Siswa (LKS)

Kelompok :
Anggota :
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................

Indikator :
3.12.1 Menjelaskan pengertian sistem reproduksi manusia (C1)
3.12.2 Mendeskripsikan struktur dan fungsi pada organ sistem reproduksi
manusia (C2)
Tujuan :
1. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan
pengertian sistem reproduksi manusia dengan baik
2. Setelah mengamati charta, siswa mampu mendeskripsikan struktur
pada organ sistem reproduksi pria dengan tepat
3. Setelah mengamati charta, siswa mampu mendeskripsikan struktur
pada organ sistem reproduksi wanita dengan tepat
4. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu mendeskripsikan
fungsi organ reproduksi pria dengan tepat
5. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa mampu mendeskripsikan
fungsi organ reproduksi wanita dengan tepat
Petunjuk :
1. Isilah bagian yang kosong dari pernyataan dibawah ini!
2. Dalam mencari jawaban boleh menggunakan sumber literatur buku
maupun internet.
3. Diskusikan hasil jawaban dengan teman sekelompok.

Untuk kelestarian jenisnya, makhluk hidup memiliki kemampuan untuk


memperbanyak diri (reproduksi). Reproduksi dapat terjadi melalui reproduksi
seksual
yaitu............................................................................................................................
...................(1) dan reproduksi aseksual
yaitu......................................................................................................(2). Manusia
bereproduksi secara seksual, oleh karena itu manusia memiliki organ reproduksi
pada pria dan wanita yang memiliki fungsinya masing-masing.

A. Organ Reproduksi Pria


(3) Organ reproduksi pria bagian luar (eksternal) terdiri dari :
 ......................................
 ......................................
(4) Tuliskan fungsi dari organ di bawah ini :
 Testis :.........................................................................................
........................
 Epididimis :.................................................................................
........................
 Uretra :.........................................................................................
.......................

B. Organ Reproduksi Wanita


(5) Organ reproduksi wanita bagian luar (eksternal) terdiri dari :
 ......................................
 ......................................
(6) Tuliskan fungsi dari organ di bawah ini :
 Uterus :........................................................................................
.......................
 Oviduk :.......................................................................................
.......................
 Ovarium :.....................................................................................
.......................

POST TEST

Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Buatlah skema proses pembentukan sel gamet pada sistem reproduksi


manusia (jantan/betina)!
2. Jelaskan pengertian fertilisasi dan proses kehamilan!
3. Perhatikan grafik dibawah ini!

Berdasarkan grafik diatas, bagaimana pengaruh hormon-hormon tersebut


terhadap siklus menstruasi!
Lembar Penilaian Sikap Siswa – Observasi Pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : ..................................


Kelas/Semester : ..................................
Topik/Subtopik : ..................................
Indikator : Peserta didik menunjukan perilaku ketepatan merespon masalah, kemauan berbagi, kemampuan
bekerjasama, dan ketepatan menyimpulkan dalam kegiatan diskusi

Ketepatan
Kemauan Kemampuan Ketepatan
No. Nama Siswa Merespon Keterangan
Berbagi Bekerjasama Menyimpulkan
Masalah
1.
2.
3.
Dst.
Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

skor yang didapat


Petunjuk penilaian : ×100=nilai
skor maksimal
Rubrik Penilaian Sikap Siswa

Indikator Keterangan
Ketepatan Merespon Masalah Skor 4 : aktif merespon dengan jawaban tepat
disertai literatur (sangat baik)
Skor 3 : aktif merespon dengan jawaban tepat
tanpa disertai literatur (baik)
Skor 2 : aktif merespon dengan jawaban
kurang tepat atau meragukan (cukup)
Skor 1 : aktif merespon dengan jawaban tidak
tepat (kurang)
Kemauan Berbagi Skor 4 : mau berbagi pendapat, informasi, dan
literatur (sangat baik)
Skor 3 : mau berbagi pendapat dan informasi
(baik)
Skor 2 : mau berbagi informasi (cukup)
Skor 1 : tidak mau berbagi (kurang)
Kemampuan Bekerjasama Skor 4 : dapat bekerjasama dengan sangat
aktif dan mau menghargai pekerjaan orang lain
(sangat baik)
Skor 3 : dapat bekerjasama dengan aktif saja
(baik)
Skor 2 : dapat bekerjasama, namun pasif
(cukup)
Skor 1 : tidak dapat bekerjasama (kurang)
Ketepatan Menyimpulkan Skor 4 : aktif menyimpulkan materi dengan
jawaban yang tepat, singkat, dan jelas (sangat
baik)
Skor 3 : aktif menyimpulkan materi dengan
jawaban yang tepat dan jelas (baik)
Skor 2 : aktif menyimpulkan materi dengan
jawaban yang singkat dan kurang tepat
(cukup)
Skor 1 : pasif dalam menyimpulkan materi
dengan jawaban yang tidak tepat (kurang)

skor yang didapat


Petunjuk penilaian : ×100=nilai
skor maksimal
Lembar Penilaian Kemampuan Menyusun Artikel

Kelompok :.......................
Indikator Yang Dinilai 4 3 2 1
Kelengkapan Artikel
Statistika Artikel
Kesesuaian Penyajian Data
Kedalaman Menganalisis
Ketepatan Menarik Kesimpulan
Kreativitas Artikel

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

skor yang didapat


Petunjuk penilaian : ×100=nilai
skor maksimal
Rubrik Penilaian Kemampuan Menyusun Artikel (Psikomotor)

Identifikasi Keterangan
Kelengkapan Artikel Skor 4 : artikel dibuat dengan lengkap
disertai literatur lebih dari 10 (sangat
baik)
Skor 3 : artikel dibuat dengan lengkap
disertai literatur 5-10 (baik)
Skor 2 : artikel dibuat dengan lengkap
disertai literatur 1-5 (cukup)
Skor 1 : artikel dibuat kurang lengkap
tanpa tanpa literatur (kurang)
Statistika Artikel Skor 4 : artikel disusun secara
sistematis dan rapih (sangat baik)
Skor 3 : artikel disusun secara
sistematis (baik)
Skor 2 : artikel disusun secara rapih
(cukup)
Skor 1 : artikel disusun kurang rapih
dan tidak sistematis (kurang)
Kesesuaian Penyajian Data Skor 4 : data disajikan dengan tepat,
rapih, dan objektif (sangat baik)
Skor 3 : data disajikan dengan tepat
dan objektif (baik)
Skor 2 : data disajikan dengan objektif
(cukup)
Skor 1 : data disajikan kurang sesuai
dengan faktanya (kurang)
Kedalaman Menganalisis Skor 4 : hasil analisis tepat dan spesifik
disertai dengan literatur yang
mendukung (sangat baik)
Skor 3 : hasil analisis tepat dan spesifik
(baik)
Skor 2 : hasil analisis cukup spesifik
(cukup)
Skor 1 : hasil analisis kurang spesifik
(kurang)
Ketepatan Menarik Kesimpulan Skor 4 : penarikan kesimpulan sesuai
dengan tujuan artikel dan hasil analisis
(sangat baik)
Skor 3 : penarikan kesimpulan sesuai
dengan tujuan artikel (baik)
Skor 2 : penarikan kesimpulan
berdasarkan hasil analisis saja (cukup)
Skor 1 : penarikan kesimpulan kurang
sesuai dengan tujuan artikel dan hasil
analisis (kurang)
Kreativitas Artikel Skor 4 : adanya bagan data, gambar
Identifikasi Keterangan
teknologi, dan grafik hasil analisis
(sangat baik)
Skor 3 : adanya bagan data dan grafik
hasil analisis (baik)
Skor 2 : adanya bagan data (cukup)
Skor 1 : artikel berbentuk paragraf saja
(kurang)

skor yang didapat


Petunjuk penilaian : ×100=nilai
skor maksimal
MATERI

Sistem Reproduksi Manusia

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu


baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin
wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat
reproduksilaki-laki dan perempuan.

Alat-Alat Reproduksi Manusia

A. Alat Reproduksi Laki-Laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin
bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari
penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis,
epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

1. Testis

Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan
diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah
dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu,
testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran
dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat
pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia
berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong,
dapat bergerak sendiri dengan ekornya.

Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron.
Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan
anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat,
dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah
beranjak dewasa.
2. Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara
dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka
skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

3. Vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens
membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara
dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong
sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan
oleh testis.

4. Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

5. Vesikula seminalis

Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

6. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.

7. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma
dan urine ke luar tubuh.

8. Penis

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian
kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil
secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak
terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi
ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi
reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi
mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi
penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

B. Alat Reproduksi Wanita

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang
lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi
sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi
wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin
bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan
klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii
(oviduk), dan uterus (rahim).

1. Vulva

Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons
pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis
adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini
dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan
tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk
seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu
bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir
yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan
bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan
antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar
kacang polong, penuh  dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini
sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.

2. Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada
rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.
Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini
sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka,
vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara.
Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah
raga dan sebagainya.

3. Serviks

Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari
rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian
vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus
ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk
mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka
saat proses persalinan dimulai.

4. Rahim

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi
wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim
seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram
dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam
kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram.
Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal
ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

 Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang


berhubungan dengan rongga perut.
 Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi
keluar pada proses persalinan (kontraksi).
 Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat
menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan
kelenjar yang berisi pembuluh darah.

5. Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak
ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil
memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi.
Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.

6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang
saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari
tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung
bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk
seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk
menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat
di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.

Proses Pembentukan Sel Gamet

A. Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin jantan dan terjadi pada
tubulus seminiferus. Spermatogenesis terjadi setelah seorang laki-laki mengalami
masa puber (dewasa secara biologis). Proses ini kemudian akan terjadi secara
terus menerus seumur hidup laki-laki.

Spermatogenesis terjadi di dalam testis. Berikut adalah proses spermatogenesisi:

 Spermatogonium (2n) membelah secara mitosis menjadi spermatosit


primer atau spermatosit I.

 Spermatosit I membelah secara meiosis menghasilkan dua sel spermatosit


sekunder atau spermatosit II (n).

 Setiap spermatosit II membelah menghasilkan apermatid (n).

 Spermatid akan mengalami pematangan dan disferensasi menjadi


spermatozoa (sperma).

Hormon – Hormon Yang Berperan Dalam proses Spermatogenesis

Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon,


diantaranya:

 Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle


Stimulating Hormon / FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon / LH).

 LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada


masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin
sekunder.

 FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding


Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.

 Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal


pada spermatogenesis.
B. Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin betina dan terjadi di ovarium.
Ovarium mengandung banyak sel induk telur (oogonium) yang bersifat diploid
(2n)

Berikut proses oogenesis

 Oogonium membelah secara mitosis menjadi oosit primer atau oosit I.

 Oosit I membelah secara meiosis menghasilkan satu oosit sekunder atau


oosit II dan satu badan kutub I atau badan kutub primer.

 Oosit sekunder membelah menghasilkan ootid yang akan berkembang


menjadi sel telur dan badan kutub II yang akan berdegenerasi.

 Badan kutub I membelah menghasilkan badan kutub II yang juga akan


mengalami degenerasi.

Hormon – Hormon Yang Berperan Dalam proses Oogenesis

Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon,


diantaranya:

Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis
hipothalamus -hipofisis – ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH
(gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi
hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH
dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi
hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk
menghasilkan hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas,
progesteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang ovulasi
dan meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan
folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi susu.Mekanisme umpan balik
positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium.
Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan


ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka
ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian
zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam
dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan
luruh sehingga terjadi menstruasi.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh


menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan
menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding
rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio
berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:

1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

embrio usia 8 minggu

3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti
bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.
embrio usia 16 minggu

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim,
embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai
fungsi sebagai berikut.
􀂉Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
􀂉Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
􀂉Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

Siklus Menstruasi

Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya
dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh
darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika
tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah
keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak
waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan
satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata
berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus
menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya
kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium
yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase
menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi

Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon
pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise
untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH
memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon
esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi)
dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks
untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk
menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi

Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari
ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian
hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan
kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut
ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi

Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.  Walaupun


panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu
14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang
telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum.
Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan
hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal
dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta
mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi
pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan
berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon,
sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini
menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
Perubahan Hormon Saat Menstruasi

Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia

Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat
menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu,
kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak
dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang
berkaitan dengan sistem reproduksi adalah
sebagai berikut.

1. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV


(Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh.
Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita
AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi
oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV
awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu
berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.

a. Gejala HIV

AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan
tubuh dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS
tidak dapat melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya,
penderita bisa terserang berbagai penyakit.

Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan
tidak memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7
tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.

Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan,
tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari.
Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar
getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-
sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.

Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah
sangat berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit
TBC, pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini
berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan
positif menderita AIDS, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap
banyaknya jumlah sel T pada darahnya.

b. Penularan HIV

Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat
menyerang orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan
semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa
melalui transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus
HIV pada janinnya.

Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang
tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin
mencegah penyebaran virus ini.

c. Pencegahan HIV

Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya
terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan
mendonorkan darahnya.
4) Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.

2. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan
oleh bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan
seksual, transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian
penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala
selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak
menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan
pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala
ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala
berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.

3. Gonore

Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat
menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher
rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air
dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir
berwarna hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak
menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi
komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan.
Infeksi yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir
dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.

4. Klamidia (klamidiasis)

Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga
mengakibatkan infeksi pada testis.

5. Herpes (dhab)

Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui
ibu yang ditularkan ke fetusnya.

6. Candidiasis (keputihan)

Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang
menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit,
lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama
kelahiran. Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak
terjaga.
Daftar Pustaka

Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA
Terpadu untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: Terpadu
dan Kontekstual IX untuk SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai