Anda di halaman 1dari 9

DIAGNOSA KEPERAWATAN DALAM PENGAPLIKASIAN

PERENCANAAN KEPERAWATAN
Dhita Adinda/181101069
dhitaadinda89@gmail.com

Abstrak

Keperawatan merupakan profesi yang membantu dan memberikan pelayanan yang berkontribusi
pada kesehatan dan kesejahteraan individu. Dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan,
seorang perawat akan melewati lima tahap, yakni pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan pendokumentasian. Tujuan dari pengkajian ini adalah agar seorang perawat
dapat menganalisa dan mensintesa data yang telah dikelompokkan, mengidentifikasi masalah
dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit, mengidentifikasi faktor-
faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologi), dan juga mengidentifikasikan
kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalahnya. Metode yang digunakan
adalah metode kualitatif dimana maksudnya dengan cara mengumpulkan sebanyak-banyaknya
data untuk dianalisis. Yaitu dengan Literature review ini dengan menganalisis yang berfokus
pada Diagnosa Keperawatan dalam Pengaplikasian Perencanaan Keperawatan. Diagnosa
keperawatan adalah suatu kesimpulan yang dihasilkan dari analisa data. Diagnosa keperawatan
adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang
respon individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik
aktual maupun potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengtasinya.

Kata Kunci : Diagnosa Keperawatan, Pengaplikasian perencanaan, Asuhan Keperawatan.

Latar Belakang Pada dasarnya diagnosa keperawatan


memberikan dasar pemilihan intervensi
Keperawatan merupakan profesi
yang menjadi tanggung gugat perawat.
yang membantu dan memberikan
Perumusan diagnosa keperawatan adalah
pelayanan yang berkontribusi pada
bagaimana diagnosa keperawatan
kesehatan dan kesejahteraan individu.
digunakan dalam proses pemecahan
Dalam memberikan pelayanan asuhan
masalah. Melalui identifikasi, dapat
keperawatan, seorang perawat akan
digambarkan berbagai masalah
melewati lima tahap, yakni pengkajian,
keperawatan yang membutuhkan asuhan
perumusan diagnosa, perencanaan,
keperawatan. Di samping itu, dengan
implementasi, dan pendokumentasian.
menentukan atau menyelidiki etiologi
masalah, akan dapat dijumpai faktor yan yang melibatkan klien dan keluarganya
gmenjadi kendala dan penyebabnya. dan untuk memberikan arah asuhan
keperawatan. pernyataan diagnosa
Dengan menggambarkan tanda
keperawatan adalah hasil dari proses
dan gejala, akan memperkuat masalah
diagnostik selama perawat menggunakan
yang ada. Dewasa ini tak jarang
pemikiran kritis, diagnosa kepearawatan
ditemukannya kesalahan dalam
dikembangkan untuk klien,keluarga,
perumusan diagnosa keperawatan baik
atau komunitaas dan mencakup data fisik
oleh mahasiswa keperawatan yang
perkembangan, intelektual, emosi, sosial
sedang melakukan praktik maupun oleh
dan spiritual yang didapapatkan selama
perawat professional. Hal ini dapat
pengkajian.
diakibatkan oleh banyak factor
diantaranya data yang kurang akurat, Diagnosa keperawatan memberikan
pengetahuan pelaku perumus diagnosa dasar pemilihan intervensi yang menjadi
yang kurang, dan masih banyak lagi. tanggung gugat perawat. Perumusan
Terlebih lagi banyak kalangan yang diagnosa keperawatan adalah bagaimana
berpikir bahwa diagnosa keperawatan diagnosa keperawatan digunakan dalam
serupa dengan diagnosa medis dan tak proses pemecahan masalah. Melalui
jarang beberapa perawat menetapkan identifikasi, dapat digambarkan berbagai
diagnosa keperawatan dengan masalah keperawatan yang
menambahkan diagnosa medis membutuhkan asuhan keperawatan.
didalamnya dan melupakan syarat serta
Tujuan
komponen yang seharusnya terdapat
dalam diagnosa keperawatan sehingga Tujuan dari pengkajian ini adalah
berdampak pada pelayanan keperawatan agar seorang perawat dapat menganalisa
yang diterima oleh klien dan mensintesa data yang telah
dikelompokkan, mengidentifikasi
Alasan untuk merumuskan diagnosa
masalah dimana adanya respon klien
keperawatan setelah menganalisis data
terhadap status kesehatan atau penyakit,
pengkajian adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang
mengidentifikasi masalah kesehatan
menunjang atau menyebabkan suatu yang digunakan seperti buku teks, buku
masalah (etiologi), dan juga referensi, jurnal, dan google scholar.
mengidentifikasikan kemampuan klien Dengan kata kunci Diagnosa
untuk mencegah atau menyelesaikan Keperawatan, Pengaplikasian
masalahnya. Memberikan asuhan perencanaan, Asuhan Keperawatan. Dan
keperawatan secara komprehensif, literatur yang digunakan adalah 14
Memberikan kesatuan bahasa dalam literatur yang diterbitkan 10 tahun
profesi keperawatan. Meningkatkan terakhir.
komunikasi antar sejawat Perawat dan
Hasil dan Bahasan
profesi kesehatan lainnya, Membantu
merumuskan hasil yang diharapkan / Diagnosa keperawatan adalah
tujuan yang tepat dalam menjamin mutu suatu kesimpulan yang dihasilkan dari
asuhan keperawatan, sehingga pemilihan analisa data. Diagnosa keperawatan
intervensi lebih akurat dan menjadi adalah langkah kedua dari proses
pedoman dalam melakukan evaluasi, keperawatan yang menggambarkan
Menciptakan standar praktik penilaian klinis tentang respon individu,
keperawatan, dam Memberikan dasar keluarga, kelompok maupun masyarakat
peningkatan kualitas pelayanan terhadap permasalahan kesehatan baik
keperawatan. aktual maupun potensial. Dimana
perawat mempunyai lisensi dan
Metode
kompetensi untuk mengatasinya.

Metode yang digunakan adalah NANDA Menyatakan bahwa diagnosa

metode kualitatif dimana maksudnya keperawatan adalah “keputusan klinik

dengan cara mengumpulkan sebanyak- tentang respon individu ,keluarga dan

banyaknya data untuk dianalisis. Yaitu masyarakat tentang masalah kesehatan

dengan Literature review ini dengan actual atau potensial ,sebagai dasar

menganalisis yang berfokus pada seleksi intervensi keperawatan untuk

Diagnosa Keperawatan dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan

Pengaplikasian Perencanaan sesuai dengan kewenangan perawat

Keperawatan. Adapun tinjauan literatur “semua diagnosa keperawatan harus


didukung oleh data ,dimana menurut didik keperawatan saat ini tapi juga
NANDA diartikan sebagai”definisi perawat-perawat terdaftar saat ini
karaktristik “definisi karakterristik di merupakan staf dalam badan-badan
namakan “tanda dan gejalah “tanda keperawatan yang tidak pernah
adalah suatu yang dapat diobossitas dan diperkenalkan kepada diagnosa
gejalah adalahb sesuatu yang di rasakan keperawatan dalam program-program
oleh klien . pendidikan dasar mereka. Diagnosa
keperawatan, konsep diagnosa dirancang
Diagnosa keperawatan adalah
untuk pola penghargaan. Diagnosa
suatu bagian integral dari proses
keperawatan untuk situasi perawatan
keperawatan. Hal ini merupakan suatu
kesehatan pasien/ keluarga meliputi
komponen dari langkah-langkah analisa,
nama diagnosa dan faktor-faktor
dimana perawat mengidentifikasi “
berhubungan yang mempengaruhi awal
respon-respon individu terhadap
gejala/ pemeliharaan dari suatu diagnosa
masalah-masalah kesehatan yang aktual
aktual atau nama diagnosa dan faktor-
dan potensial.” Diagnosa keperawatan,
faktor resiko tinggi. Kategori Diagnosa
sebagai suatu bagian dari proses
Keperawatan :
keperawatan juga direfleksikan dalam
standar praktik ANA. Standar-standar ini 1. Diagnosa Keperawatan Aktual
memberikan satu dasar luas
Diagnosa keperawatan aktual
mengevaluasi praktik dan merefleksikan
menurut NANDA adalah diagnosa yang
pengakuan hak-hak manusia yang
menyajikan keadaan klinis yang telah
menerima asuhan keperawatan.
divalidasikan melalui batasan
Diagnosa keperawatan tidak karakteristik mayor yang diidentifikasi.
dapat lebih lama diakui sebagai bagian Diagnosa keperawatan mempunyai
dari masa depan keperawatan. Diagnosa empat komponen : label, definisi,
keperawatan adalah saat ini. Hal ini batasan karakteristik, dan faktor yang
memberikan suatu tantangan bagi para berhubungan.
pendidik dan administrator keperawatan
untuk mendukung tidak hanya peserta
Label merupakan deskripsi atau kelompok lain pada situasi yang
tentang definisi diagnosis dan batasan sama atau hampir sama. Diagnosa
karakteristik. Definisi menekankan pada keperawatan ini mengganti istilah
kejelasan, arti yang tepat untuk keperawatan potensial dengan
diagnosa. Batasan karakteristik adalah menggunakan “risiko terhadap atau
karakteristik yang mengacu pada risiko tinggi terhadap”. Validasi untuk
petunjuk klinis, tanda subjektif dan menunjang diagnosis resiko tinggi
objektif. Batasan ini juga mengacu pada adalah faktor resiko yang
gejala yang ada dalam kelompok dan memperlihatkan keadaan dimana
mengacu pada diagnosis keperawatan, kerentanan meningkat terhadap klien
yang teridiri dari batasan mayor dan atau kelompok dan tidak menggunakan
minor. Faktor yang berhubungan batasan karakteristik. Penulisan rumusan
merupakan etiologi atau faktor diagnosis ini adalah : PE (problem &
penunjang. Faktor ini dapat etiologi).
mempengaruhi perubahan status
3. Diagnosa Keperawatan Kemungkinan
kesehatan. Faktor yang berhubungan
terdiri dari empat komponen : Menurut NANDA, diagnosa
patofisiologi, tindakan yang keperawatan kemungkinan adalah
berhubungan, situasional, dan pernyataan tentang masalah yang diduga
maturasional. Penulisan rumusan masih memerlukan data tambahan
diagnosis ini adalah : PES (problem + dengan harapan masih diperlukan untuk
etiologi + simtom). memastikan adanya tanda dan gejala
utama adanya faktor resiko.
2. Diagnosa Keperawatan Risiko atau
Risiko Tinggi 4. Diagnosa Keperawatan Sejahtera

Menurut NANDA, diagnosa Menurut NANDA, diagnosa


keperawatan risiko adalah keputusan keperawatan sejahtera adalah ketentuan
klinis tentang individu, keluarga atau klinis mengenai individu, kelompok,
komunitas yang sangat rentan untuk atau masyarakat dalam transisi dari
mengalami masalah dibanding individu tingkat kesehatan khusus ke tingkat
kesehatan yang lebih baik. Cara (P/masalah), merupakan gambaran
pembuatan diagnosa ini adalah dengan keadaan klien dimana tindakan
menggabungkan pernyataan fungsi Keperawatan dapat diberikan. Masalah
positif dalam masing-masing pola adalah kesenjangan atau penyimpangan
kesehatan fungsional sebagai alat dari keadaan normal yang seharusnya
pengkajian yang disahkan. Dalam tidak terjadi. Tujuan : menjelaskan status
menentukan diagnosa keperawatan kesehatan klien atau masalah kesehatan
sejahtera, menun jukkan terjadinya klien secara jelas dan sesingkat
peningkatan fungsi kesehatan menjadi mungkin. Diagnosis keperawatan
fungsi yang positif. disusun dengan menggunakan standar
yang telah disepakati (NANDA,
5. Diagnosa Keperawatan Sindrom
Doengoes, Carpenito, Gordon, dll),
Menurut NANDA, diagnosa supaya Perawat dapat berkomunikasi
keperawatan sindrom adalah diagnosa dengan istilah yang dimengerti secara
yang terdiri dari sekelompok diagnosa umum, Memfasilitasi dan mengakses
keperawatan aktual atau resiko, yang diagnosa keperawatan, Sebagai metode
diduga akan muncul karena suatu untuk mengidentifikasi perbedaan
kejadian atau situasi tertentu. Menurut masalah keperawatan dengan masalah
NANDA ada 2 diagnosa keperawatan, medis, Meningkatkan kerjasama perawat
yaitu Sindrom trauma pemerkosaan, dalam mendefinisikan diagnosis dari
Contoh : cemas, takut, sedih, gangguan data pengkajian dan intervensi
pola istirahat dan tidur, dan Resiko keperawatan, sehingga dapat
sindrom penyalahgunaan, Contoh : meningkatkan mutu asuhan
Resiko Konstipasi, Resiko perubahan keperawatan.
fungsi pernafasan, Resiko infeksi, dan
Yang kedua Etiologi
Resiko gangguan aktifitas.
(E/penyebab), keadaan ini menunjukkan
Rumusan diagnosa keperawatan penyebab keadaan atau masalah
mengandung tiga komponen utama, kesehatan yang memberikan arah
yaitu : yang pertama Problem terhadap terapi keperawatan.
Penyebabnya meliputi : perilaku, diurutkan menurut kebutuhan yang
lingkungan, interaksi antara perilaku dan berlandaskan hirarki Maslow (kecuali
lingkungan. Unsur-unsur dalam untuk kasus kegawat daruratan
identifikasi etiologi : Patofisiologi menggunakan prioritas berdasarkan
penyakit, Situasional, Medikasi , “yang mengancam jiwa”). Yaitu
Maturasional. Yang ketiga Sign & berdasarkan Hirarki Maslow : fisiologis,
symptom (S/tanda & gejala), adalah ciri, aman-nyaman-keselamatan, mencintai
tanda atau gejala, yang merupakan dan memiliki, harga diri dan aktualisasi
informasi yang diperlukan untuk diri. Griffith-Kenney Christensen :
merumuskan diagnosis keperawatan. ancaman kehidupan dan kesehatan,
Jadi rumusan diagnosis keperawatan sumber daya dan dana yang tersedia,
adalah : PE / PES. Perumusan harus jelas peran serta klien, dan prinsip ilmiah dan
dan singkat dari respon klien terhadap praktik keperawatan menjadi titik fokal
situasi atau keadaan yang dihadapi, untuk pengembangan tujuan, hasil yang
antara lain :  Spesifik dan akurat (pasti), diharapkan, intervensi dan evaluasi.
Dapat merupakan pernyataan dari
penyebab, Memberikan arahan pada Penutup
asuhan keperawatan, Dapat dilaksanakan
Diagnosa keperawatan adalah
oleh perawat dalam mencerminan
suatu kesimpulan yang dihasilkan dari
keadaan kesehatan klien.
analisa data. Diagnosa keperawatan
Setelah perawat adalah langkah kedua dari proses
mengelompokkan, mengidentifikasi, dan keperawatan yang menggambarkan
memvalidasi data-data yang signifikan, penilaian klinis tentang respon individu,
maka tugas perawat pada tahap ini keluarga, kelompok maupun masyarakat
adalah merumuskan suatu diagnosis terhadap permasalahan kesehatan baik
keperawatan. Diagnosa keperawatan aktual maupun potensial. Dimana
dapat bersifat aktual, resiko, sindrom, perawat mempunyai lisensi dan
kemungkinan dan wellness. Menyusun kompetensi untuk mengtasinya. Dimana
diagnosa keperawatan hendaknya kategori diagnosa keperawatan terdiri
dari diagnosa keperawatan actual, Potter, A.P., & Perry, G.A. (2010).
diagnosa keperawatan risiko atau risiko Fundamental Keperawatan Buku
tinggi, diagnosa keperawatan, 1 Edisi 7. Jakarta : Salemba
kemungkinan, diagnosa keperawatan Medika
sejahtera, dan diagnosa keperawatan
Potter, A., & Perry, A. (2017). Buku
sindrom.
Ajar Fundamental Keperawatan:
Referensi Konsep, Proses, dan Praktik (4th
ed.). Jakarta: Buku Kedokteran
Carpenito, L. J. (2013). Buku Saku
EGC.
Diagnosis keperawatan. Edisi
13. Jakarta : EGC Rohmah, N., & Walid, S. (2016). Proses
Keperawatan : Teori & Aplikasi.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan
Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
dan Berpikir Kritis. Jakarta :
Salemba Medika. Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T.
(2014). Buku Ajar Keperawatan
Esther, John D. 2010. Patofisiologi
Dasar. Jakarta : EGC
Aplikasi pada Praktik
Keperawatan. Dialih bahasakan Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer

oleh Andry Hartono. Jakarta : Dalam Pembinaan Etika Perawat

EGC Pelaksana Dalam Peningkatan Kualitas


Pelayanan Asuhan
Hutahean, S. (2010). Konsep dan
Keperawatan. IKESMA, 4 (2).
Dokumentasi Proses
Keperawatan. Jakarta : CV. Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Proses Keperawatan . Jember
Trans Info Media.
University Press.
Kosim, Y. (2015). Konsep Dasar Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
Keperawatan. Jakarta : Cv. Trans dalam Keperawatan . Jember
University Press.
Info Medika.
Tarwoto, & Wartonah. (2010).
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Diagnostik. Jakarta: Dewan
Salemba Medika. Pengurus PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Wilkinson, Judith M., dan Nancy, Ahern
Standar Diagnosis Keperawatan R., (2011). Buku Saku Diagnosa
Indonesia Definisi dan Indikator Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai