Anda di halaman 1dari 7

Nama: Tawang Handayani

Kelas: XI IPA 3

1. Jelaskan proses terjadinya PA (Potensial Aksi) pada serabut saraf!

Jawab:

Potensial aksi berdasar prinsip “All or none”, harus capai threshold. Sekali dimulai, potensial
aksi terus-menerus dihantarkan melalui serabut saraf (contiguous/touching atau
saltatory/lompat). Pergerakan satu arah dari penjalaran potensial aksi sepanjang akson (dari
“axon hillock” ke “axon terminal”). Potensial aksi dihantarkan tanpa berkurang kekuatan.

Tahapan potensial aksi


2. Jelaskan proses penghantaran impuls melalui celah sinaps!
Jawab:

Neuron-neuron saling berkomunikasi melalui trnasmisi sinaps. Transmisi sinaps dapat


berupa “Electrical” / listrik & “Chemical” / kimiawi.

- Sinaps Elektrik
Sitoplasma dari sel-sel pre dan post sinaps bersambung. Saling dihubungkan oleh gap
juctions, yang terbentuk dari pori-pori dalam membran sel dan celah gap antar sel
sekitar 3.5 nm.

Gap Junction: Hasil penelitian seluruh gap juction terdiri dari sepasang silinder-silinder
protein yg disebut connexons. Satu connexon adalah presinap, dan yang
lain postsinap.
- Chemical Sinaps
Stuktur khusus yang mampu mentransfer kimiawi dari satu sel ke sel lain. Terjadi antar
saraf (sebagaimana terjadi di SSP), atau antara saraf dan jaringan efektor seperti otot,
kelenjar dan organ sensori.
3. Sebutkan perbedaan saraf simpatis & parasimpatis dalam hal:
a. Pre-ganglion neuron & Pasca-ganglion neuron
b. Neurotransmitter yang dihasilkan
c. Efek terhadap organ target
Jawab:
a. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang
menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion
pendek dan serabut post ganglion yang panjang.
Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang
tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai
sinaps pada sebuah ganglion. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang
panjang dan serabut post-ganglion pendek.

b. Serat-serat praganglion simpatis dan parasimpatis mengeluarkan neurotransmitter yang


sama yaitu asetilkolin, tetapi ujung-ujung pascaganglion kedua system ini mengeluarkan
neurotransmitter yang berlainan (neurotransmitter yang mempengaruhi organ efektor).
Serat-serat pascaganglion parasimpatis mengeluarkan asetilkolin. Dengan
demikian,serat-serat itu bersama dengan semua serat praganglion otonom disebut
sebagai kolinergik. Sebaliknya, sebagian serat pascaganglion simpatis disebut serat
adrenergic karena mengeluarkan noreadrenalin (norepinefrin).Baik asetilkolin maupun
norepinefrin juga berfungsi sebagai zat perantara kimiawi di bagian tubuh lainnaya.
c. Efek terhadap organ target

4. Jelaskan proses urutan terjadinya gerak refleks kompleks dan beri contohnya!
Jawab:
Refleks kompleks dimana terlibat lebih dari 1 efektor.
Contoh: - Ketika kaki yang tertusuk jarum, kemudian menarik jarum tersebut, dan berteriak.
- Tangan yang terbakar, kemudian menarik tangan, dan berteriak.

5. Apa kaitan saraf dengan hormon pada kelenjar pituitari?


Jawab:
Banyak hormon yang dihasilkan oleh pituitari yang akan mengatur fungsin endokrin lain.
Maka dari itu, kerja saraf banyak yang dipengaruhi oleh hormon pada kelenjar pituitari.

Anda mungkin juga menyukai