Kelas: XI IPA 3
Jawab:
Potensial aksi berdasar prinsip “All or none”, harus capai threshold. Sekali dimulai, potensial
aksi terus-menerus dihantarkan melalui serabut saraf (contiguous/touching atau
saltatory/lompat). Pergerakan satu arah dari penjalaran potensial aksi sepanjang akson (dari
“axon hillock” ke “axon terminal”). Potensial aksi dihantarkan tanpa berkurang kekuatan.
- Sinaps Elektrik
Sitoplasma dari sel-sel pre dan post sinaps bersambung. Saling dihubungkan oleh gap
juctions, yang terbentuk dari pori-pori dalam membran sel dan celah gap antar sel
sekitar 3.5 nm.
Gap Junction: Hasil penelitian seluruh gap juction terdiri dari sepasang silinder-silinder
protein yg disebut connexons. Satu connexon adalah presinap, dan yang
lain postsinap.
- Chemical Sinaps
Stuktur khusus yang mampu mentransfer kimiawi dari satu sel ke sel lain. Terjadi antar
saraf (sebagaimana terjadi di SSP), atau antara saraf dan jaringan efektor seperti otot,
kelenjar dan organ sensori.
3. Sebutkan perbedaan saraf simpatis & parasimpatis dalam hal:
a. Pre-ganglion neuron & Pasca-ganglion neuron
b. Neurotransmitter yang dihasilkan
c. Efek terhadap organ target
Jawab:
a. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang
menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion
pendek dan serabut post ganglion yang panjang.
Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang
tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai
sinaps pada sebuah ganglion. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang
panjang dan serabut post-ganglion pendek.
4. Jelaskan proses urutan terjadinya gerak refleks kompleks dan beri contohnya!
Jawab:
Refleks kompleks dimana terlibat lebih dari 1 efektor.
Contoh: - Ketika kaki yang tertusuk jarum, kemudian menarik jarum tersebut, dan berteriak.
- Tangan yang terbakar, kemudian menarik tangan, dan berteriak.