Anda di halaman 1dari 80

Perubahan

TKD ke TPP
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Kepala Dinas (Eselon 2)
SEBELUM (TKD) SESUDAH (TPP)

TL Arahan
Gubernur TLHP BPK
SKM
5%
CRM 10% CRM 5%
5%
10%
Arahan Gubernur 5% 40%
60% Sasaran
20%
SPS 20% Khusus
IKU
KPI 20%
KSD
Eselon 3 dan 4
SEBELUM (TKD) SESUDAH (TPP)

CRM SPS
CRM Penilaian
10%
Penilaian 20% Perilaku
Perilaku 10%

60% Pengukuran
50%
20%
E-Kinerja Kinerja*
SPS • Cascading dari
30% Rencana Kinerja
E-Kinerja atasan langsung; dan
• Tugas dan Fungsi
Jabatan
Pejabat Pelaksana, Fungsional dan Anggota
SEBELUM (TKD) SESUDAH (TPP)

Penilaian Perilaku SPS


Penilaian
10% Perilaku
20% 40%
SPS E-Kinerja Pengukuran
60%
Kinerja*
70% • Cascading dari
E-Kinerja Rencana Kinerja
atasan langsung; dan
• Tugas dan Fungsi
Jabatan
Rencana Kinerja

Pejabat Administrator dan Pengawas :


1. Perjanjian Kinerja Pejabat
Adinistrator/Pengawas;
2. Target KSD
3. Target Tugas dan Fungsi Jabatan

Pejabat Pelaksana, Fungsional dan


Anggota :
Target Tugas dan Fungsi Jabatan
Rencana Kinerja

Kondisi Existing Tahun 2020


➢ Capaian Kinerja Individu tidak
➢ Kinerja individu mengacu pada
mempengaruhi capaian
sasaran Kinerja Organisasi.
organisasi.
➢ Kinerja Individu diukur
➢ Kesulitan mengukur Kinerja
berdasarkan proses dan output.
Individu
Materi Peraturan Gubernur

1. Peringkat Jabatan dan Besaran TPP


2. Pemberian dan PenguranganTPP

DASAR HUKUM:

1. PP Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; dan


2. Kepmendagri Nomor 061-5449 Tahun 2019 tentang Tata Cara Persetujuan
Mendagri terhadap Penambahan Penghasilan Pegawai di Lingkungan
Pemerintah Daerah.
Peringkat Jabatan dan Besaran TPP

PASAL 3
• Tidak ada perubahan.
1 • Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 409 Tahun 2016 , kecuali
PNS yang ditugaskan pada TGUPP dan RSUD/RSKD yang
menerapkan BLUD dan remunerasi.

2 Diatur dalam Lampiran 1


Peringkat Jabatan dan Besaran TPP

PASAL 4
Kepala Perangkat Daerah
Indikator Kinerja Utama
Sasaran Strategis
Kegiatan Strategis Daerah
Sasaran Khusus Indikator Khusus
Tindak Lanjut Arahan Gubernur
Tindak Lanjut Aduan Masyarakat
Sasaran Operasional
Survei Kepuasan Masyarakat
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK

Deputi, Asisten Deputi


Sasaran Khusus Indikator Khusus
Sasaran Operasional Tindak Lanjut Arahan Gubernur
Aktivitas Kerja

PASAL 5
Penginputan Aktivitas Kerja dilakukan paling lambat pada tanggal 5 bulan
berikutnya disertai dengan bukti pendukung, berupa:

Dokumen Berkas Foto Laporan Surat


Verifikasi Walikota/Bupati

PASAL 6
Aktivitas Kerja Ka
Validasi oleh Atasan
UKPD Kota/Kab Verifikasi oleh
Langsung/Pejabat
(kecuali Irban Walikota/Bupati
yang berwenang
Kota/Kab)

Paling lambat tanggal 6


pada bulan berikutnya
Validasi Aktivitas Kerja

PASAL 7
Validator PNS

Pejabat Administrator, Pejabat Fungsional


Kepala PD/Biro Perencana, Widyaiswara, Satuan Pengawas
pada RSUD/RDKD

Pejabat Pengawas, Pejabat Fungsional


Pejabat Administrator
Auditor, P2UPD

Pejabat Pengawas Pejabat Pelaksana dan Fungsional


Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

PASAL 9
• Perhitungan capaian tindak lanjut pengaduan masyarakat sesuai
hasil penilaian yang tercatat pada Sistem Informasi Pengaduan
Masyarakat setiap bulan dalam angka persentase.
• Perhitungan dilakukan paling lambat pada tanggal 8 bulan
berikutnya.
PNS dan CPNS Yang Tidak Diberikan TPP

PASAL 17
1. PNS yang mengambil Masa Persiapan Pensiun;
2. PNS yang berstatus Penerima Uang Tunggu;
3. PNS yang berstatus sebagai pegawai titipan;
4. PNS dan Calon PNS yang berstatus tersangka dan ditahan oleh aparat
penegak hukum;
5. PNS dan Calon PNS yang berstatus terdakwa/terpidana;
6. PNS yang mengambil Cuti di Luar Tanggungan Negara;
7. PNS yang mengambil Cuti Besar;
8. PNS yang diberhentikan sementara dari PNS;
9. PNS yang ditugaskan di luar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kecuali
ditugaskan di Sekretariat Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur, SekretariatBadan Pengawas Pemilihan
Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil
Quran dan Lembaga Bahasa Ilmu Al-Quran; dan
10. PNS dan Calon PNS yang sakit atau cuti sakit lebih dari 3 bulan secara
berturut-turut kecuali sakit karena kecelakaan kerja.

*Terhadap PNS dan Calon PNS tersebut dikecualikan untuk melakukan input
AktivitasKerja
PEMOTONGAN TPP

PASAL 19
● Ketidakhadiran atau keterlambatan tiba dan/atau
kepulangan lebih cepat dari kantor/tempat tugas
memotong jumlah maksimal TPP yang diterima.
● Pemotongan jumlah maksimal TPP yang diterima
dilakukan dengan cara mengurangi total waktu efektif
aktivitas kerja per bulan.
● Pejabat Pengelola Kepegawaian Perangkat Daerah
wajib melakukan penginputan data kehadiran
pegawai setiap hari dan dilakukan paling lambat
tanggal 8 pada bulan berikutnya.
● Kepala Perangkat Daerah wajib menyediakan
perangkat absensi secara online dan realtime
PEMOTONGAN TPP

PASAL 19
● Pejabat Pengelola Kepegawaian pada Perangkat
Daerah wajib memeriksa dan memastikan pegawai
telah melaksanakan presensi setiap hari.
● Perhitungan keterlambatan tiba dikantor/tempat
tugas dan kepulangan cepat dari kantor/tempat tugas
dibuktikan dengan printout alat absensi elektronik.
● Dikecualikan apabila keterlambatan dan/atau cepat
pulang diakibatkan oleh keadaan darurat seperti
bencana alam, demonstrasi massal besar-besaran
dan kerusuhan massal berdasarkan pemberitahuan
oleh Sekretaris Daerah.
● Terhadap PNS dan Calon PNS yang tidak hadir karena
izin dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan
langsung.
Pengurangan Absensi

PASAL 20-25
Jenis Keterangan Kehadiran Pengurangan

Tanpa Keterangan (Alpa) 600 Menit

Izin 300 Menit


Sakit (Tanpa Surat Keterangan Dokter) 300 Menit
Sakit (Dengan Surat Keterangan Dokter) 240 Menit
Rawat Inap 150 Menit
Cuti Alasan Penting > 5 hari 300 Menit
Cuti Alasan Penting > 5 hari apabila istri
150 Menit
melahirkan
Cuti Persalinan Anak 1, 2 dan 3 150 Menit
Keterlambatan (tiba/pulang cepat) Menit Keterlambatan
Izin < 1 hari 150 Menit
Pengurangan Absensi

PASAL 26
Pengecualian pengurangan batas maksimal waktu efektif dan perhitungan
Aktivitas Kerja harian sebesar 300 menit per hari serta input Aktivitas Kerja
terhadap PNS dan Calon PNS :
Melaksanakan tugas sebagai petugas haji

Mengikuti Pendidikan dan pelatihan

Melakukan perjalanan dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

Menjalani cuti tahunan

Menjalani cuti alasan penting selama1 sampai dengan 5 hari

Menjalani cuti sakit karena kecelakaan kerja


Pengurangan Absensi

PASAL 26
Pemberian cuti sakit karena kecelakaan kerja
berdasarkan persetujuan kepala BKD melalui
Kepala Bidang Kesejahteraan dan Pensiun BKD.
Pemotongan TPP Karena Hukuman Disiplin

PASAL 33
PNS dan Calon PNS yang dijatuhi hukuman disiplin, diberikan TKD:
a. Hukuman disiplin tingkat ringan berupa:
1. Teguran lisan, dipotong TKD sebesar 20% dari jumlah TKD bersih yang akan
diterima selama 1 bulan;
2. Teguran tertulis, dipotong TKD sebesar 20% dari jumlah TKD bersih yang
akan diterima selama 2 bulan;
3. Pernyataan tidak puas secara tertulis, dipotong TKD sebesar 20% dari jumlah
TKD bersih yang akan diterima selama 3 bulan.
b. Hukuman disiplin tingkat sedang berupa:
1. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun, dipotong TKD sebesar 30%
dari jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 6 bulan;
2. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun, dipotong TKD sebesar 30%
dari jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 9 bulan;
3. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun, dipotong TKD
sebesar 30% dari jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 12 bulan.
Pemotongan TPP Karena Hukuman Disiplin

PASAL 33
c. Hukuman disiplin tingkat berat berupa:
1. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun, dipotong TKD
sebesar 40% dari jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 15 bulan;
2. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah,
dipotong TKD sebesar 40% dari jumlah TKD bersih yang akan diterima selama
18 bulan;
3. Pembebasan dari jabatan, dipotong TKD sebesar 40% dari jumlah TKD bersih
yang diterima selama 24 bulan.

✓ Keputusan penjatuhan hukuman displin paling lambat 14hari terhitung


mulai hukuman disiplinditetapkan sebagai dasar pemberian TPP oleh
BKD.
✓ Apabila lebih dari waktu yang ditentukan maka atasan langsung
mendapat hukuman displin ringan.
Mekanisme Pembayaran TPP

PASAL 34
Pembayaran Kelebihan dan Kekurangan TPP

PASAL 36
Pembayaran kekurangan dan pengembalian kelebihan TPP dilakukan apabila :

✓ Terjadi kegagalan/gangguan sistem informasi TPP.


✓ Terjadi bencana atau keadaan diluar kemampuan manusia
✓ Terjadi kelalaian atasan langsung atau pejabat yang berwenang untuk
melakukan validasi kinerja, tidak memvalidasi kinerja bawahannya

Pembayaran kekurangan dan pengembalian kelebihan TPP dilakukan pada


bulan berikutnya tahun anggaran berkenaan atau tahun anggaran
berikutnya sesuai dengan alokasi dalam penganggaran dan dilakukan
setelah melalui proses verifikasi yang dilakukan oleh BKD Bersama
Diskominfotik.
Pembayaran TPP bagi PNS yang Pindah, Berhenti
dan Diangkat dalam jabatan

PASAL 37-38
• PNS yang diangkat, dilantik, atau diberhentikan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi,
Administrator atau Pengawas yang pelantikannya pada tanggal 1 atau tanggal 2 apabila tanggal 1
bulan yang bersangkutan adalah hari libur, pemberian TPP sesuai dengan Jabatan yang terhitung
mulai tanggal pelantikan.
• PNS yang diangkat, dilantik, atau diberhentikan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi,
Administrator atau pengawas yang pelantikannya setelah tanggal 2, pemberian TPP sesuai dengan
jabatan terhitung mulai bulan berikutnya dan kepada yang bersangkutan diberikan TPP sesuai
jabatan sebelumnya.
• PNS dan Calon PNS yang menduduki Jabatan Pelaksana atau Fungsional yang diangkat,
dipindahkan atau diberhentikan dari dan dalam Jabatan Pelaksana atau Fungsional dalam dan di
luar Perangkat Daerah, pada tanggal 1 atau tanggal 2 apabila tanggal 1 bulan yang bersangkutan
adalah hari libur, pemberian TPP sesuai dengan jabatan mulai saat ditetapkan.
• PNS dan Calon PNS yang menduduki Jabatan Pelaksana atau Fungsional yang diangkat,
dipindahkan atau diberhentikan dari dan dalam Jabatan Pelaksana atau Fungsional dalam dan
diluar Perangkat Daerah yang ditetapkan setelah tanggal 2, pemberian TPP sesuai dengan jabatan
mulai bulan berikutnya dan kepada yang bersangkutan diberikanTPPsesuai jabatan sebelumnya.
Pembayaran TPP bagi PNS yang Dibebaskan
Sementara dari Jabatan

PASAL 39
PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator, dan
Jabatan Pengawas yang dikenakan pembebasan sementara dari tugas
jabatannya karena diduga melakukan pelanggaran disiplin dan kemungkinan
akan dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat diberikan TPP sebesar peringkat
jabatan terendah pada Jabatan Pelaksana.
Pengurangan Absensi

PASAL 42-43
Pembayaran TPP bagi PNS dan Calon PNS dapat ditunda apabila:

Serapan anggaran Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah kurang


dari 90%.
Jika serapan anggran < 90% dari SPS, maka pembayaran TPP ditunda sebesar
20% dari jumlah TPP yang diterima.

Penyelesaian asset bermasalah pada Perangkat Daerah/Unit Kerja pada


Perangkat Daerah tidak sesuai dengan target.
*Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Keputusan Inspektur

Adanya penyelesaian tugas atau kebijakan khusus.


*Ketentuan lebih lanjut ditetapkan dengan keputusan Gubernur
Pengecualian Penundaan Pembayaran TPP

PASAL 43
Pemberian TPP bagi PNS Pindahan

PASAL 48
PNS pindahan dari luar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berdasarkan
permintaan Pemprov DKI Jakarta, diberikan TPP terhitung mulai tanggal
melaksanakan tugas di Pemprov DKI Jakarta secara proporsional.

PNS pindahan dari luar Pemprov DKI Jakarta atas permintaan sendiri diberikan
TPP setelah melaksanakan tugas selama 3 bulan di Pemprov DKI Jakarta pada
awal bulan keempat.

PNS pindahan dari luar Pemprov DKI Jakarta atas pemintaan sendiri tetap
berkewajiban melakukan input aktivitas kerja.
Tambahan TPP bagi Pelaksana Tugas

PASAL 48
PNS yang diberikan tugas sebagai Plt dengan jangka waktu menjabat paling singkat selama
1 bulan kalender, diberikan TPP :
• Pejabat yang merangkap Plt diberikan tambahan TPP sebesar 50% dari TPP Jabatan
yang dirangkapnya;
• Plt yang merangkap lebih dari satu jabatan, hanya diberikan tambahan TPP pada
jabatan rangkap yang paling tinggi;
• Plt yang ditugaskan pada tanggal 1 atau tanggal 2 apabila tanggal 1 bulan yang
bersangkutan adalah hari libur, TPP tambahan terhitung mulai saat ditetapkan
sebagai Plt;
• Plt yang ditugaskan setelah tanggal 2, pemberian TPP tambahan terhitung mulai
bulan berikutnya.

➢ Plt dengan jangka waktu menjabat kurang dari 1 bulan kalender, tidak berhak
mendapatkan pembayaran TPP.
➢ Surat perintah menjalankan tugas sebagai Plt disampaikan kepada Kepala BKD melalui
Kepala Pusdatin Kepegawaian BKD.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai