Anda di halaman 1dari 108

KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Disusun Oleh:

Grasylia Stephanie 19.307010.32

Nirmala Nurvivian N 19.307010.34

Nurdiana 19.307010.24

Miftahul Jannah 19.307010.10

Ainul Latifa F 19.307010.26

Aisyah 19.307010.30

JURUSAN KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

TARAKAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kebutuhan
dasar ibu hamil

Adapun makalah Kebutuhan dasar ibu hamil ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Kebutuhan dasar ibu
hamil

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
1.1 Faktor-Faktor Fisik...................................................................................................6
1.2 FAKTOR PSIKOLOGIS..........................................................................................8
1.3 FAKTOR LINGKUNGAN, SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI.............................9
1.4 Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III................................................12
1.5 Kebutuhan psikologi pada ibu hamil trimester I,II dan III................................41
1.6 Pengertian Evidance Based Dalam Asuhan Kehamilan......................................43
1.7 Tujuan Evidance Based Dalam Asuhan Kehamilan............................................44
1.8 Faktor Penunjang Dan Penghambat Evidance Based Dalam Asuhan
Kehamilan...........................................................................................................................44
BAB III....................................................................................................................................46
PENUTUP...............................................................................................................................46
1.1. Kesimpulan..............................................................................................................46
1.2. SARAN.....................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................48
LAMPIRAN:..........................................................................................................................49

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan dibagi menjadi tiga buah Trimester yaitu Kehamilan Trimester I, Kehamilan
Trimester II dan Kehamilan Trimester III. Dalam setiap kehamilannya banyak ibu hamil
yang mengalami permasalahan kehamilan di tiap masa kehamilan yang berbeda, tetapi
lepas dari hal tersebut semua ibu hamil memiliki kebutuhan dasar yang sama dan harus
dipenuhi.
Masa awal kehamilan biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman. Contohnya,
timbulnya rasa mual dan kelelahan yang sangat, biasanya adalah gejala yang sangat
umum terjadi. Gejala lain, seperti mimisan dan infeksi kandung kemih, sangat jarang
terjadi. Segera setelah ibu mengalami kehamilan, tubuh ibu mulai mengadakan beberapa
perubahan besar yang membuatnya dapat menerima kehadiran janin selama 37 minggu
yang penuh dengan pertumbuhan dan perubahan. Kelenjar-kelenjar pada sistem endokrin
dan plasenta meningkatkan produksi hormonnya. Volume darah bertambah dan rahim
membesar. Pada bulan keempat kehamilan, ibu akan merasa jauh lebih baik, biasanya
karena tubuh telah beradaptasi dengan perubahan besar yang terjadi. Sampai saat ini tiba
ibu boleh merasa tenang, karena gejala-gejala yang dirasakan pada trimester pertama
berarti ibu menjalani kehamilan yang normal yang akan berakhir dengan baik pula. Mual
pada pagi hari dan gejala lain yang ibu rasakan pada saat ini biasanya akan dapat dihadapi
dengan baik.
Ibu hamil hendaknya mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan
baik dan body mekanik (sikap tubuh yang baik), ini diinstruksikan kepada wanita hamil
karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama
kehamilan. Dengan meningkatnya pengetahuan akan kesehatan, kini kaum wanita mulai
memiliki kesadaran akan pentingnya kebutuhan-kebutuhan dasar yang dia butuhkan
selama masa kehamiannya. Ini bukan berarti hanya berlaku pada ibu hamil saja tetapi ini
juga termasuk kesadaran suami, keluarga bahkan lingkungan sekitar untuk memenuhi
kebutuhan yang diperlukan untuk ibu hamil demi kelancaran dan keselamatan ibu hamil
dan bayi yang dikandungnya.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang mempengaruhi faktor fisik pada kehamilan?
2. Apakah yang mempengaruhi faktor pesikologis pada kehamilan?
3. Apakah yang mempengaruhi faktor sosial pada kehamilan?
4. Apa saja kebutuhan fisik ibu hamil Trimester 1, 2 dan 3?
5. Apa saja kebutuhan psikologi ibu hamil Trimester 1, 2 dan 3?
6. Apa pengertian dari Evidence Base dalam Asuhan Kebidanan?
7. Apa tujuan dari Evidence Base dalam Asuhan Kehamilan?
8. Apa faktor-faktor penunjang dan penghambat pada Evidence Base dalam Asuhan
Kehamilan?

C. Tujuan
1. Untuk menegetahui apa yang mempengeruhi faktor fisik pada kehamilan.
2. Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi faktor psikologis pada kehamilan.
3. Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi faktor sosial pada kehamilan.
4. Untuk mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil Trimester 1, 2 dan 3.
5. Untuk mengetahui kebutuhan psikologi ibu hamil Trimester 1, 2 dan 3.
6. Untuk mengetahui pengertian dari Evidance Base dalam Asuhan Kebidanan.
7. Untuk mengetahui tujuan Evidence Base dalam Asuhan Kehamilan.
8. Untuk mengetahui faktor-faktor penunjang dan penghambat pada Evidence Base
dalam Asuhan Kehamilan

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Faktor-Faktor Fisik.


Status Kesehatan
1. Kehamilan pada usia tua
- Segi negatif kehamilan diusia tua
 Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
menentukan proses kelahirannya. Hal ini akan mempengaruhi kondisi janin
 Pada proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia in sudah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada wanita dengan usia repsoduksi sehat
(25-35 tahun). Jika proses ini mengalami gangguan maka akan berdampak
terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin seperti IUGR yang
berakibat BBLR
 Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu
mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua maka keadaan ini
harus benar-benar diwaspadai.
-Segi Positif hamil diusia tua
 Kepuasan peran sebagai ibu
 Merasa lebih siap
 Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
 Mampu mengambil keputusan
 Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
 Periode menyusui lebih lama
 Toleransi pada kelahiran lebih besar
2. Kehamilan multiple
Pada kasus kehamilan multiple biasanya kondisi ibu lemah. Ini disebabkan adanya
bebab ganda yang harus ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain.
Biasanya kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses
persalinannya, sehingga persalinan operatif lebih dipertimbangakan.
3. Kehamilan dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat rentan
terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkinan akan ditransfer

6
melalui plasenta kedalam tubuh bayi pada penderita HIV dalam proses perjalanannya
penyakitnya akan mengalami penurunan kondisi tubuh jika tidak mendapatkan penanganan
dan pemantauan yang adekuat dari tenaga kesehatan. terlebih pada penderita HIV yang
sedang menjalani proses kehamilan, karena pada kondisi tersebut banyak terjadi perubahan
pada sistem tubuhnya.
Riwayat kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh
penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Penyakit Jantung
3. Diabete Melitus
4. Anemia
5. Penyakit Menular Seksual

STATUS GIZI
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhan oleh ibu hamil
agar kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dapat
terpenuhi. Sehingga ibu mempunyai persiapan fisik yang kuat untuk dapat menghadapi
persalinan.
Pemenuhan gizi seimbang selama kehamilan akan meningkatkan kondisi kesehatan
bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusun.

GAYA HIDUP
Terdapat beberapa gaya hidup yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil
seperti kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan kendaraan bermotor, dan lain-lain. Gaya
hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang di kandungnya karna kebutuhan istirahat
mutlak harus dipenuhi.
Perokok / alkoholik
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan dirinya dan bayinya. Bayi akan
kekurangan oksigen dan racun yang diisap melalui rokok dapat ditransfer lewat plasenta
kedalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan merokok berat kita harus waspada akan risiko
keguguran, kelahiran prematur, BBLR, bahkan kematian janin.
HAMIL DILUAR NIKAH/ Kehamilan yang tidak diinginkan

7
Kehamilan yang tidak diinginkan akan berdampak terhadap perkembangan dan
pertumbuhan janin, ibu akan sangat membenci kehamilannya yang mengakibatkan ibu tidak
berkenan melakukan kegiatan-kegiatan positif untuk menugkatakan kesehatan bayinya
1.2 FAKTOR PSIKOLOGIS
Stresor Internal dan Eksternal
Stressor internal
Stressor internal meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu hamil yang bersal dari diri
ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan
gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak
akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baaik, brgantung pada
kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental,
autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan.
Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan.

Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya masalah
ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan ( respon
negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang
lain.

Support keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik
maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana
sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.
Dalam menjalani proses ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari
keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.

Subrainstormingtan Abuse ( substance abuse)


Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil dimasa kecil akan sangat membekas dan
sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena klien yang mengalami
riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai teman
atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan.
klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.

8
Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah
wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus
selalu di waspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan
membahayakan ibu dan bayinya. efek psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan
nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

1.3 FAKTOR LINGKUNGAN, SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI


Permasalahan pokok kesejahteraan ibu pada simposium nasional kesejahteraan ibu
antara lain sebagai berikut:
1. kesejahteraan ibu besar pegaruhnya terhadap angka kematian maternal dan angka
kematian prinatal
2. kesejahteraan ibu merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat
3. berdasarkan ilmu obstetri sosial dengan landasan utama meningkatkan kesjahteraan
ibu, dikemukakan bahwa banyak faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan ibu dapat dikendalikan sehingga “ kesejahteraan ibu” dapat ditingkatkan.
Faktor yang mempengaruhi keejahteraan ibu adalah:
a. Faktor pendidikan dan kemiskinan
 Kurang gizi menyebabkan sekitar 70% wanita hamil dalam keadaan anemia
ringan dan sekitar 4% sampai 5% anemia berat.
 Kurangnya pendidikan sehingga tetap berorientasi pada pengobatan dan
pelayanan tradisional.
 Pelayanan kesehatan modern belum terjangakau
 Kurang kemampuan untuk membiayai transportasi
b. Sistem pelayanan yang masih lemah
 Belum mampu memberikan pelayanan menyeluruh dan bermutu dengan
cakupan perawatan antenatal sekitar 45% samapai 50%.
 Sistem rujukan masi belum memadai.
 Persediaan obat yang vital belum mencukupi.

9
 Sekitar 80% pertolongan persalinan didaerah pedesaan masih ditolongdukun
dengan berbagai komplokasinya.
 Pelaksanaan supervisi pelayanan masih belum merata.
c. Faktor biologis dan budaya dalam masyarakat
 Kawin, hamil, dan bersalin dalam usia muda kurang dari 20 tahun sebanyak
14%
 Hamil dan bersalin diatas umur 35 tahun 14.5%
 Grandemulti para sekitar 25%
 Masih banyak kebiasaan yang bertentangan dengan upaya kesehatan modern.
d. Faktor gawat darurat dalam kebidanan dan perinatal
 Kematian karena “trias klasik” berkisar antara 68-100%
 Kematian perinatal yang meliputi: asfiksia, infeksi, dan prematuritas/BBLR
921.75%).
Dalam keadaan ini menunjukkan lemahnya tatalaksana pertolongan, kenyataan ini
mencerminkan aspek sosial budaya yang didasari oleh kemiskinan dan rendahnya pendidikan
masyarakat merupakan faktor penting.
Dengan memperhatikan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa upaya meningkatkan
“kesejahteraan ibu” meliputi:
1. Upaya umum yang bersifat nasional
a. Kesepakatan politik
 Mendorong semua jajaran terkait untuk memperlihatkan kesejahteraan
ibu dengan makin meningkatkan “kiss” (koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, dan simplifikasi).
 Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengentaskan
kemiskinan
 Meningkatkan pendidikan masyarakat sehingga makin dapat menerima
KIE dan KIM dalam bidang kesehatan.
b. Meratakan pelayanan obstetri ke pelososk tanah air

10
2. Meningkatkan upaya kesehatan
 Meratakan pelayanan obstetri ke pedesaan melalui penyebaran bidan yang
mengelola “ pondok bersalin desa” (polindes)
 Meningkatkan upaya perawatan antenatal sehingga dapat melakukan deteksi
dini terhadap kehamilan dengan resiko tinggi, penyulit kehamilan, komplikasi
kehamilan, dan penyakit yang menyertai kehamilan.
 Meningkatkan vaksinasi ibu hamil dan bayinya
 Meningkatkan gizi untuk mengurangi anemia hamil dengan pemberian
preparaat Fe.
 Meningkatkan supervisi dan sistem rujukan.
 Meningkatakan pelayanan gawat darurat obstetri
 Mengupayakan standar pelayanan obstetri terpadu.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat.
Dengan dicanangkannya konsep “pelayanan kesehatan utama” yang mengandung
lima prinsip pokok:
1. Memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
2. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kesehatan
3. Mengutamakan konsep pencegahan dalam pelayanan kesehatan
4. Mengusahakan teknologi tepat guna dan berhasil guna bagi masyarakat
5. Pendekatan pelayanan kesehatan sehingga merupakan kebutuhan vital masyarakat
Melalui pelayanan kesehatan utama telah terjadi revolusi dalam bidang kesehatan
dengan penekanan utama pada:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan KISS dalam pelayanan kesehatan
3. Dikembangkan aspek sosial kesehatan pada semua spesialisasi
4. Perlu peranan aktif pemerintah untuk meningkatkan KISS
5. Meningkatkan fasilitas kesehatan masyarakat

11
1.4 Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III
1. Oksigen
Kebutuhan oksigen wanita hamil meningkat kira-kira 20% sehingga untuk
memenuhi kebutuhannya itu,wanita hamil selalu bernapasa lebih dalam dan
bagian bawah toraksnya juga melekat ke sisi. Pada kehamilan 32 atau lebih , usus-
usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma sehingga diafragma
sulit bergerak. akbiatnya, tidak jarang wanita hamil mengeluh sesak dan pendek
napas. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen ini, dapat dilakukan senam
pernapasan seperti yang disajikan dalam dalam kotak 2-1
KOTAK 2-1 Cara senam pernapasan

Dengan posisi berdiri sambil berjalan-jalan

 Mulut tertutup
 Tarik napas sedalam mungkin dan mengeluarkannya secara perlahan-
lahan
 Otot pernapasan yang dilatih adalah otot diafragma dengan
mengendorkan dan mengencangkan dinding abdomen dan melakukan
kontraksi dan relaksasi tulag iga
 Lakukan senam pernapassan ini beberapa kali sehingga dapat tercapai
kesegaran jasmani yang optimal
2. Nutrisi
Dalam masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi meningkat. Hal ini diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu,
dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Kekurangan nutris dapat
mengakibatkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri, perdarahan pasca
persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. Kelebihan nutrisi dianggap untuk 2
orang dapat berakibat kegemukan, preeklamsia, janin besar dan lain-lain.
Selama kehamilan, terjadi peningkatan kalori sekitar 80.000 kilokalori
sehingga dibutuhkan penambahan kalori sebanyak 3000 kilokalori/hari.

12
Penambahan kalori ini dihitung melalui protein,lemak yang ada pada janin, lemak
pada ibu, dan konsumsi O2 selama 9 bulan
a. Metabolisme Basal
Metabolisme basal meningkat 15-20% karena hal-hal berikut
1. Pertumbuhan janin, plasenta, jaringan pada tubuhh
2. Peningkatan aktivitas kelenjar-kelenjar endokrin
3. Keaktifan jaringan protoplasma janin sehingga meningkatkan kebutuhan
kalori
b. Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat ibu hami sangat kompleks, karena terddapat
kecenderungan peningkatan eksresi dextrose dalam urine. Hal ini ditunjukkan
oleh frekuensi gluksaria ibu hamil yang relative tinggi dan adanya gluksaria
pada kebanyakann wanita hamil setelah mendapat 100 gram dextrose per oral.
Normalnya, pada wanita hamil tidak terdapat glukosaria. Kebutuhan
karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori sehingga perlu penambahan.
c. Protein
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, ueterus, payudara,
hormon, penambahan cairah darah ibu, dan persiapan laktasi. Kebutuhan
protein adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari protein hewani mempunyai nilai
biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus adalah 925 gram selam 9 bulan.
Efesiensi protein adalah 70% . Terdapat protein loss di urine+30%
d. Lemak
Selama hami, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan
terjadi mulai bulan ke 3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui,
namun kemungkinan dibutuhkan untuk proses laktasi yang akan dating
e. Mineral
a. Ferum (Fe)
1. Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi
2. Pemasukan harus sekuat adekuat selama hamil untuk mencegah
anemia
3. Wanita hamil memerlukan 800 mg atau 30-50 gram/hari
4. Anjuran maksimal : penambahan mulai awal kehamilan, karena
pemberian yang hanya pada trimester III tidak dapat mengejar
kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus

13
b. Kalsium (Ca)
1. Diperlukan untuk prtumbuhan tulang dan gigi
2. Vitaminn D membantu penyerapan kalsium
3. Kebutuhan 30-40gr/hari untuk janin
4. Wanitta hamil perlu tambahan 600 mg/hari
5. Total kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari
c. Natrium (Na)
1. Natrium bersifat mengikat cairan sehingga akan mempengaruhi
keseimbangan cairan tubuh
2. Ibu hamil normal kadar natrium nya bertambah 1,6-88 gr/minggu
sehingga cenderung akan timbul edema
3. Dianjurkan ibu hamil mengurangi makanan yang mengandung
natrium
d. Vitamin
a. Vitamin A
Untuk kesehatan kulit, membaran mukosa, membantu penglihatan
pada malam hari dan menyiapkan vitamin A bagi bayi
b. Vitamin D
Untuk absorpsi dan metabolisme kalsium dan fosfor
c. Vitamin E
Dibutuhkan penambahan 10 mg
d. Vitamin K
Untuk pembentukan protombin
e. Vitamin B kompleks
Untuk pembentukan enzim yang diperlukan dalam metabolisme
karbohidrat
f. Vitamin C
Untuk pembentukann kolagen dan darah yang membantu
penyerapan Fe
g. Asam folat
Untuk pembentukan sel-sel darah, untuk sintesis DNA, serta untuk
pertumbuhan janin dan plasenta
e. Air

14
Bertambah 7 L, untuk volume dan sirkulasi darah bertambah ±25%
sehingga dengan demikian fungsi jantung dan alat-alat lain akan meningkat.
Peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan dipergunakan anatra
lain untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, mamae yang
membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Kenaikan berat badan
wanita hamil, rata-rata 6,5-16 kg. Jika berat badan naik leih dari semestinya,
anjurkan unntuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak
jangan dikurangi, apalagi sayur mayur, dan buah-buahan. Jika berat badan
tetap saja atau menurun, semua makanan dianjurkan terutama yang
mengandung protein dan besi. Jika terdapat edema kaki, sedangkan kenaikan
berat badan sesuai dengan kehamilan, anjurkan tidak memakan makanan yang
mengandung garam atau makanana yang kaya ion natrium dan klorida. Hal
yang penting diperhatikan adalah cara mengatur menu dan cara pengolaan
menu makananan.
3. Personal Hygiene
a) Mandi
Mandi diperlukan untuk menjaga kebrsihan/hygiene terrutama perawatan
kulit., karena fungsi eksresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan
sabun lembut atau ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Tidak mandi air panas
2. Tidak mandi air dingin
3. Pilih antara shower dan bak mandi sesuai dengan keadaan personal
4. Pda kehamilan lanjut, shower lebih aman daripada bak mandi (bath tub)
b) Perawatan gigi
Saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan
emesishiperesimesis gravidarum, hipersalivasi dapat menimbulkan timbunan
kalsium di sekitar gigi. Memeriksakan gigi saat hamil diperlukan untuk
mencari kerusakan gigi yang dapat menjadi sumber infeksi
c) Pakaian
Pakaian yang dikenakan harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan
yang ketat pada daerah perut. Selain itu, wanita dianjurkan mengenakan bra
yang menyokong payudara dan memakai sepatu dengan hak yang tidak terlalu
tinggi, karena titik berat wanita hamil berubah. Pakaian dalam yang dikenakan

15
harus selalu bersih dan menyerap keringat. Dianjurkan pula memakai pakaian
dan pakaian dalam dari bahan kattun yang dapat menerap keringat. Pakaian
dalamm harus selalu kering dan harus sering diganti.

4. Eliminasi
Wanita dianjurkan untuk defekasii teratur dengan menkonsumsi makan yang
banyak mengandung serat seperti sayuran. Selain itu, perawatan perenium dan
vagina dilakukan setelah BAK/BAB dengan cara membersihkan dari depan ke
belakang, menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, sering mengganti
pakaian dalam, dan tidak melakukan douching/pembilasan
5. Seksual
Berdasarkan bebrapa penelitian, terdapat perbedaan respn fisiologis terhadap
seks antara ibu hamil dan wanita tidak hamil. Terdapat 4 fase selama siklus respon
seksual, antara lain :
1. Fase gairah seksual
Labia mayora
 Nulipara/tidak hamil : pembesaran labia mayora sama
 Multipara : labia mayora lebih membesar daripada nulipara
Labia minora : nulipara dan multipara sama dan terjadi pembesaran 2-

2. Fase plateau
Lanjutan dari fase gairah seksual menuju orgasme
 Terjadi perubahan warna kulit labia minora dari merah muda menjadi
merah sekali bersamaan orgasme
 Umumnya, wanita hamil dan tidak hamil sama pada fase ini
3. Fase orgasmus
 Merupakan puncak dari respoons seksual
 Pada wanita hamil, terjadi konraksi 1/3 distal dari vagina dan uterus
 Selama trimester III, khususnya pada minggu ke 4 terakhir kehamilan,
uterus mengalami spasme tnik, disamping ritme kontraksi yang teratur
4. Fase resolusi

16
 Umumnya pada ibu hamil, kembalinya darah tidak seluruhnya karena
tingkat ketengangan seksual ibu hamil lebih tinggi dibandingkan
wanita tidak hamil
 Perasaan bahagia tidak mengurangi ketegangan untuk beberapa waktu
Hubungan seksual tidak dilarang selama kehamilan, kecuali pada
keadaan-keadaan tertentu, seperti :
1. Terdapat tanda-tanda infeksi (nyeri,panas)
2. Sering terjadi abortus/premature
3. Terjadi perdarahan pervaginam pada saat koitus
4. Pengeluaran cairan (air ketuban) yang mendadak
Sebaiknya koius dihindari pada kehamilan muda sebelum kehamilan
16 minggu dan pada ibu hamil tua, karena kana merrangsang kontraksi
6. Mobilisasi dan bodi mekanik
Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis,
guna mempertahankan kemandirian. Sementara itu, mekanik tubuh (body
mechanic) adalah usaha koordinasi diri musculoskeletal dan system saraf untuk
mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh merupakan bagiaj
dari aktivitas manusia
Dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuain
fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang jelas adalah tulung
punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang
dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Secara anatomi, ligament sendi putar
dapat meningkatkan pelebaran/pembesaran Rahim pada ruang abdomen. Nyeri
pada ligament ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada ligament karena
adanya pembesaran Rahim. Nyeri pada ligament ini merupakan suatu
ketidaknyamanan pada ibu hamil. Itulah sebabnya ibu hamil perlu memperhatikan
beberapa sikap tubuh :
1. Duduk
Duduk dengan posisi punggung tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian
atas kepala seperti ketika ibu berdiri
2. Bangun dari duduk
Pijakkan kaki mantap. Majukan badan ke depan, bangun dengan pelan,
kedua lutut jangan bertemu dan doronglah tubuh, jika perlu dengan tangan.

17
Pusatkan pikiran ke bagian atas tubuh dittarik ke atas dengan benang yang
diikat kepala. Bayangan itu membuat gerakan akan terasa lebih ringan.
3. Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil di saat berat
janin semakin bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama.
Berdiri dengan menggunakan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus dari
telinga sampai ke tumit kaki. Berdiri tegak, perut jangan menarik punggung ke
depan dan bahu tertarik ke belakang sehingga membentuk lengkungan. Jika
berdiri terlalu lama, angkat satu kaki dan letakkan kursi agar tidak cepat lelah
dan menghindari tegangan di dsar punggung. Lakukan bergantian dengan kaki
yang lain
4. Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu ber-hak tinggi atau
tanpa hak. Hindari juga sepatu bertumit runcing karena mudah menghilangkan
keseimbangan
5. Posisi tidur
Ibu hamil boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun tekuklah
sebelah kaki dan pakailah guling, supaya ada ruangan bagi bayi. Posisi miring
juga menyenangkan, namun jangan lupa memakai guling untuk menopang
berat Rahim. Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bulan, hindari tidur terlentan,
karena tekanan Rahim pada pembuluh darahutama dapat menyebabkan
pingsan. Tidur denga kedua kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi
rasa lelah.
6. Bangun dari berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat
tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan,
putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu. Diamlah dulu dalam posisi duduk
beberapa saat sebelum berdiri. Lakukan setiap kali ibu bangun dari berbaring
7. Membungkuk dan mengangkat barang
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunkanan tot kaki untuk tegak
kembali. Hindari membungkuk yang dapat membuat pungggung tegang,
termasuk untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun. Jika mengambil
sesuatu di lantai berjongkoklahh. Ketika berdiri, pertahankan agar punggung
tetap tegak. Hati-hati mengangkat barang agak berat. Bawa dengan dipeluk,

18
bukan dijinjing dengan sebelah tangan. Membawa benda di punggung (di tas
ransel) lebih baik daripada tangan
7. Exercise/senam hamil
Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal.
Manfaat gerak badan selama hamil adalah sirkulasi darah lebih lancer, nafsu
makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak
badan yang melelahkan dilarang saat hamil
Senam hamil ditujukan bagi wanita hamil tanpa kelainan atau tidak
terdapat penyakit yang menertai kehamilan, seperti penyakit jantung, penyakit
ginjal, penyakit pernapasan, penyulit kehamilann (hamil dengan perdarahan,
hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), riwayat abortus berulang,
dan kehamilan disertai anemia. Adapun syarat mengikuti senam hami :
a. Ibu hamil cukup sehat
b. Kehamilan tidak ada komplikasi ( seperti abortus berulang, kehamilan
dengan perdarahan)
c. Tidak boleh latihan degan menahan nafas
d. Lakukan latihan secara teratur dengan instruktur senam hamil
e. Senam hamil dimulainpada umur kehamilan 24-28 minggu
1. Langkah-langkah senam hamil
a. Jalan-jalan saat hamil
Jalan-jalan saat hamil pada pagi hari mempunyai arti penting untuk
dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar. Selain itu dapat
menguatkan otot panggul, dapat mempercepar turunnya kepala bayi ke
dalam posisi optimal atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi
persalinan
b. Senam pernafasan
Bertujuan untuk meningkatkan pertukaran CO2 dan O2 dalm paru dan
melatih otot dinding perut dan diafragma, sehingga lebih berfungsi saat
persalinan
c. Senam kaki
Wanita hamil sering mengalami kram kaki karena kekurangan
beberapa vitamin dan elektrolit serta peredaran darah kurang lancer akibat
kekurangan kalsium. Di samping dapat diberikan vitamin dan elektrolit,

19
senam kaki dapat melancarkan peredaran darah dengan teknik sebagai
berikut
1) Duduk di kursi dengan kaki bebas tergantung atau berbaring dengan
kaki ditekukkan pada lutut. Regangkan dan kendrkan pergelangan
kaki. Bengkokkan dan renggangkan jari kaki
2) Putar pergelangan kaki ke luar dan ke dalam. Teganggkan dan
kendorkan ke depan, ke belakan dan samping, sehingga otot betis dapat
berkontraksi dan relaksasi. Lakukan pergerakan beberapa kali,
sehingga peredaran darah kaki berjalan lanccar dengan tujuan agar sisa
metabolisme dapat dialirkan menuju tempat pembuangan
d. Senam relaksasi
Tujuan senan relaksasi adalah melancarkan peredaran darah di seluruh
tubuh dan yang menuju Rahim, menghilangkan ketengangan mental
sebagai persiapan persalinan, dan melatih otot Rahim adagr dapat bekerja
dengan bebas. Selain itu,senam relaksasi dimaksudkan untuk
membebaskan Rahim yang menekan tulang belakang dan berada di
samping ibu hamil yang tidur miring. Hal yang dilakukan saat senam
relaksasi antara lain :
1) Tidur miring di tempat tidur atau lantaI, sehingga Rahim bebas dari
menekan tulang punggung dan pembuluh darah
2) Lengan dan tangan belakang di daerah punggung dengan sedikit di
tekuk pada persendiaan siku
3) Lengan dan tangan depan berada di depan tangan ditekukkan pada
persendian siku
4) Satu kaki berada di depan dan ditekukkan pada persendiaan lutut
5) Kaki belakang sedikit ditekuk pada persendiaan lutut
6) Tidur terlentang dengan menggunakan satu bantal di kepala, satu
bantal di bokong, dua bantal di lutut, lengan dan tangan samping
badan. Lalu gerakan silih berganti ekstremitas kanan dan kiri,
relaksasi, dan diteganggkan, sehingga peredaran darah berlangsung
dengan lancar. Kemudian duduk di kursi dengan bantal di kepala,
kedua lengan dan tangan di sandaran kursi, podisi badan tegak dan
kaki tergantung
e. Jongkok dan bangun di tepi tempat tidur

20
Jongkok adalah posisi bersalin yang dilakukan secara tradisional.
Situasi jongkok menyebabkan pelebaran jalan lahir. Posisi jongkok tetap
dilakukan hanya saat posisi tidur dengan jalan merangkul kedua kaki
dengan tangan ke atas badan, melengkukan badan, sehingga resultasi
semua kekuatan menuju jalan lahir, sambil memanfaatkan semaksimal
mungkin otot dinding perut dan diafragma
f. Mengepel lantai
Mengepel lantai degan tangan berguna untuk melatih otot dasar
panggul dan diafragma. Disamping itu, mengepel lantau dengan tangan
menyebabkan dinding perut dan diafragma menekan fundus uteri,
sehingga bagian terendah pintu atas panggul berarti menghilangkan
perkiraan kesempitan panggul
g. Melatih konraksi dan relaksasi otot dasar panggul
Melatih otot dasar panggul snagat penting artinya sehingga pada saat
bersalin tidak mengalami kesulitan karena otot dasar panggul memegang
peranan penting. Latihan otot ddasar panggul antara lain :
1) Mengkontraksikan orot lubang anus beberapa kali, yang dilanjutkan
menuju otot lubang vagina
2) Mengejan seperti BAB otot dinding perut dan diafragma akan
membantu memperlancar proses persalinan
3) Dinding perut ditarik ke atas sperti menghindari pengosongan kandung
kemih
h. Senam panggul
Tujuan senam panggul adalah melatih panggul yang berperan penting
saat persalinan. Cara untuk melatih punggul antara lain tidur terlentang
dengan satu kaki lurus, sedangkan kaki lainnya di tekukkan
padapersendiaan lutut. Miringkan panggul kea rah kaki yang lurus,
ebebrapa kali sampai mencapai sudut maksimal. Setelah itu lakukan cara
yang sama dengan posisi bergantian. Senam panggul disebut juga senam
rotasi pinggang. Otot panggul dapat dilatiih dengan cara :
1) Meengkontraksikan dan merelaksasikan otot lubang anus beberapa kali
2) Otot dinding perut bagian bokong dikontraksikan, sehingga tulang
punggung makin menempel pada tempat tidur

21
3) Dinding perut dikontraksikan dan dikendorkan, sehingga dapat
berfungsi saat persalinan berlangsung. Langkah ini dapat dilakukan
bersama-sama dengan memiringkan tubuh berkali-kali
i. Sikap tegak senam panggul
Berdiri tegak dengan telapak kaki sejajar di lantai dan berat badan
tertumpu pada telapak kaki. Setelaah itu lakukan langkah berikut :
1) Panggul digerakkan ke atas dan kebawah beberapa kali
2) Dada dilebarkan, sehingga payudara terdorong ke atas/depan dan nafas
dikeluarkan perlahan-lahan
3) Pejankan (kontrasikan) beberapa kali otot liang dubur dan lepaskan
(relaksasikan) beberapa kali
4) Kepala diangkat ke atas dan otot leher ditegangkan dan dilepaskan
beberapa kali
8. Istirahat/tidur
Di mulai pada awal kehamilan, banyak wanita yang mengalami kelelahan dan
memerlukan lebih banyak tidur. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek mengantuk
dari progesterone. Selain itu, efisiensi tidur berkurang karena tisur REM
berkurang dan tidur non-REM memanjang (Pien dan Schwab 2004). Rasa lelah
dan tidur yang tidak lelap dapat diperparah oleh morning sickness. Pada akhir
trimester ke II, durasi tidur malam berkurang dan wanita yang bersangkutan
biasanya mulai mengeluh gangguan tidur. Pada trimester III hamper semua waita
hamil mengalami gangguan tidur. Meskipun waktu tidur malam total serupa
dengan keadaan sebelum hamil, namaun efisiensi tidur terganggu karena tidur
REM berkurang
9. Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang
sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Tujuan dari diberikannya suatu
imunitas dari imunitas adalah mengurangi angka penderita suatu penyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada
penderitanya
Vaksin adalah cara terbaik untuk melakukan kekebalan bagi manusia.
Pemberian vaksin selama kehamilan harus mempertimbangkan resiko dari
vaksinasi dengan keuntungan perlindungan pada situasi tertentu, walaupun vaksin

22
aktif atau tidak aktif yang digunakan. Beberapa jenis vaksin yang diberikan
selama kehamilan yaitu :
1) Imunisasi TT
 Injeksi 1 : TT caten (paling baik diberikan pada usia kanak-kanan, tapi
dapat diberikan pada usia berapa pun)
 Injeksi ke 2 : 4 minggu setelah injeksi pertama
 Injeksi ke 3 : minimal 6 bulan
 Injeksi ke 4 : 1 hingga 3 tahun setelah injeksi ketiga
 Injeksi ke 5 : 1 hingga 5 tahun setelah injeksi keempat

Apabila jarak injeksi pertama dan kedua terlalu jauh, maka selama
kehamilan, ibu dapat diberikan injeksi TT sebanyak 2 kali, asalkan injeksi kedua
minimal 4 minggu sebelum akhir kehamilan

2) Influenza
Imunisasi influenza dengan virus yang tidak aktif ini bisa diberikan
pada ibu hamil, bila ada indikasi ibu hamil tersebut beresiko terkena flu dalam
kondisi parah, seperti yang terjadi di Amerika serikat
Secara umum, imunisasi ini aman diberikan pada ibu hami, bahkan
berdasarkan panduan pemberian imunisasi bagi wanita hamil dan menyususi
yang dikeluarkan Centers for disease control and prevention, sebuah studi
yang dilakukan terhadap 2.000 ibu hamil yang diimunisasai influenza,
menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap janin akibat imunisasai tersebut.
Hasil serupa diperleh terhadap 252 ibu yang mendapat imunisasi influenza
enam bulan setelah melahirkan
3) Hepatitis A dan B
Dalam Panduan Pemberian Imunisasi Bagi Wanita Hamil dan
Menyusui (dikeluarkan CDC) disebutkan, keamanan pemeberian imunisasi
hepatitis A masih belum bisa dipastikan. Namun, karena vaksin ini dibuat dari
virus mati atau tidak aktif, secara teoritis resiko janin terpengaruh sangat
rendai, Jadi, imunisasi ini diberikan pada ibu hamil, jika ada indikasi beresiko
tinggi terkena penyakit tersebut. Misalnya, memiliki kelainan hati, hidup
dilingkungan yang beresiko terinfeksi Hepatitis A, sering berada di tempat
penitipan anak (TPA), atau akan berpergian ke Negara di mana penyakit ini
menjadi endemis

23
Walau imunisasi ini dikatakan aman bagi ibu hamil, sebaiknya hanya
diberikan bila ia berisiko tinggi terjangkit Hepatitis B. Misalnya, ibu hamil
merupakan pekerja kesehatan yang punya kemungkinan terpapar atau
tertususk jarum suntik, yang bisa menularkan virus Hepatitis B dan lain-lain
4) Diptheria, Pertussis, dan Tetanus (DPT)
Ynag umum diberikan adalah imunisasi DT (Diphtheria Dan Tetanus
Toxid). Pemberian DPT bisa dipertimbangkan, jika ibu hamil memiliki
kemungkinan untuk terpapar penyakit pertussis atau batuk rejan. Misalnya,
pekerja kesehatan atau mereka yang bekerja di tempat pentitipan anak (TPA)
dimana terdapat banyak kasus pertussis
5) Meningoccal Polysaccharide Vaccine (MCV4)
Studi mengenai pemeberian imunisasai ini pada ibu hamil memang
belum pernah menunjukkan adanya efek merugikan bagi sang ibu maupun
bayinya. Jadi imunisasai ini bisa diberikan, terutama bagi ibu hamil yang
terindikasi akan terpapar virus tersebut. Misalnya, mereka yang berencana
melakukan perjalanan ke Negara-negara dengan resiko virus meningococcal.
Meski begitu, pemebrian imunisasai ini tetap harus didasarkan pada indikasi,
serta turut pula memperhitungkan factor resiko dan keuntungannya.

10. Travelling
Travelling atau perjalanan bagi wanita hamil sebaiknya tidakdilakukan pada
trimester pertama dan trimester ketiga karena rawan keguguran. Hal-hal yang
perlu diperhatikan saat travelling :
a) Sebelum berangkat
1. Ibu hamil menyampaikan rencana bepergian pada dokter. Misalnya, ke
mana, berapa lama, dan naik apa. Dokter akan memebrikan saran apakah
ibu hamil boleh bepergian atau tidak. Misalnya, ada kondisi dimana ibu
hamil tidak boleh naik pesawat terbang karena mengidap anemia berat,
sickle cell desease(kelainan sel darah merah), plasenta lemah dan
memeiliki riwayat penggumpalan darah
2. Ibu hamil yang memiliki kesehatan, berpergian dengan pesawat udara
tidak akan membahayakan kehamilan. Dianjurkan bahwa wanita hamil
melakukan tindakan pengamanna dalam bepergian melalui udara sperti
polusi, pergerakan periodic ekstremitas bawah, ambulasi paling tidak

24
setiap jam dan menggunakan sabuk pengaman ketika duduk. Risisko
penting pada berpergian, terutama ke luar mnegeri adalah terjangkitnya
infeksi atau mengalami hambatan ketika terjadi masalah dengan
kehamilan, terutama jika berada jauh dari lokasi fasilitas yang memadai
3. Jika naik pesawat terbang, ibu hamil memberitahukan usia kondisi
kehamilan saat membeli tiket atau check ini. Maskapaii penerbangan
memeliki aturan tertentu mengenai penumpang yang sedang hamil antara
lain :
1) Usia kehamilan hingga 27 minggu, boleh terbang tanpa surat
keterangan dokter. Ibu hamil harus menandatangani Limited Liability
Statement (Surat pernnyataan yang membebaskan perusahaan
penerbangan dari segala risisko yang terjadi pada ibu hamil akibat
menumpang pesawat terbang)
2) Usia kehamilan 28-34 minggu, harus menunjukkan surat keterangan
dokter yang menyebutkan usia kehamilan dan menyatakan ibu hamil
cukup sehat untuk terbangg. Surat keterangan bertanngal paling lama 7
hari sebelum tanggal penerbangan. Ibu hamil juga harus
menandatangani Limited Liability Statement
3) Usia kehamilan 35 minggu, tidak boleh terbang karena risiko
persalinan premature sangat tinggi
4. Saat pesawat mendarat (landing), ibu hamil harus sedikit mengangkat
tubuh dari kursi agar tiddak merasakan benturan
5. Jika naik mobil, wanita hamil dianjurkan untuk menggunaakan sabuk
pengaman tiga titik yang dipasang pada posisi yang benar. Bagian sabuk
pinggang perlu dipasang dibawah abdomen dan melintangi pada bagian
atas. Sabuk harus terpasang dengan erat, tetapi nyaman. Sabuk bahu juga
harus dipasang dengan erat dan nyaman diantara payudara
6. Jika naik mobil, ibu harus memilih jalan yang mulus dan tidak boleh
mengemudi. Ibu hamil juga harus berhenti setiap 2-3 jam untuk berjalan-
jalan
7. Jika sering mabuk perjalanan, iu hamil bisa menggunakan obat anti mabuk
yang aman bagi kehamilan atas saran dokter
8. Minta rekomendasi alamat dokter/rumaha sakit di tempat tujuan

25
9. Ibu hamil dilarang berpergian terlalu jauh hingga menempuh 18 jam
perjalanan. Selain risiko terkena jetlag, juga sangat melelahkan
10. Ibu hamil lebih baik menghindari pergi ke daerah endemic atau sumber
penyakit
11. ibu hamil wajib membawa vitamin dan obat yang dikonsumsi
b) Di perjalanan
1. Ibu hamil mengenakan baju yang nyaman dan menyerap kerinngat serta
sepatu hak datar
2. Ibu hamil harus menghindari berdesak-desakan atau berdiri lama
3. Di pesawat terbang, ibu hamil lebih baik duduk di kabin tengah karena
paling nyamann, tapi jangan dekat dengan pintu darurat. Di mobil, duduk
di kursi tengah karena guncangannya tidak sekeras di belakkang
4. Ibu hamil lebih baik duduk di kursi sebelah luar agar mudah keluar masuk
5. Mundurkan kursi agar ada tempat longgar untuk meluruskan kaki
6. Jangan duduk lama pada satu posisi karena menyebabkan pembekuan
pembuluh darah, mencetus kram, dan pegal. Ubah posisi stiap 2-3 jam
dengan berdiri, berjalan di lorng/gerbong sambil berpegangan, senam dan
strechig
7. Sering minum air agar tidak dehidrasi, khususnya karena kelebapan yang
rendah di kabin pesawat terbang, dapat menimbulkan efek dehidrasi.
Selain itu, ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan kecil misalnya
buah atau cemilan
c) Di tempat tujuan
1) Pilih aktivitas yang tidak terlalu melelahkan
2) Hindari wisata bersama kelompok tur karena jadwalnya yang ketat dan
biasanya terburu-buru
3) Kendalikan keinginan jajan atau mencoba makanan local. Pertimbangkan
kebersihan dan keamanannya bagi pencernaan.
4) Bawa bekal, air dalam kemasan
5) Gunakan air kemasan atau tisu basah saat BAK maupun BAB di tempat
umum
6) Sempatkan olahraga ringan, seperti jalan kaki atau berenang

11. Persiapan Laktasi


Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena
dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.

26
Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas bimbingan persiapan
menyusui (BPM).Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS,RB dan puskesmas
harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang
menunjang keberhasilan menyusui.
A. Pelayanan pada BPM terdiri atas:
1) Penyuluhan
✓ Keunggulan ASI
✓ Manfaat rawat gabung
✓ Perawatan puting susu
✓ Perawatan bayi
✓ Gizi ibu hamil dan menyusui
✓ Keluarga berencana
2) Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan
keyakinan dalam keberhasilan menyusui pada saat kehamilan sangat
berarti,karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjafi pada
saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya.Banyak ibu yang memiliki
masalah.Oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu tertarik dan
simpati.Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu
secara kejiwaan untuk menyusui adalah:
✓ Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam
menyusui bayinya.
✓ Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu formula
✓ Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
✓ Mengikut seratakan suami atau anggota keluarga lain yang
berperan.
✓ Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya
3) Pelayanan pemeriksaan payudara,perawatan puting susu dan senam ibu
hamil.
Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya
kelainan,sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum
persalinan.Pemeriksaan payudara dilakukan pada kunjungan pertama ibu,
dimulai dari inspeksi,palpasi.
Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan
puting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan cara:
✓ Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
✓ Cubit areola disisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk
✓ Dengan perlahan puting susu dan areola ditarik,untuk membentuk
“dot”,bila puting susu mudah ditarik,berarti lentur.Tertarik sedikit
berarti kurang lentur.Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam.
B. Puting susu dapat dikoreksi dengan:
 Gerakkan Hofman (sekarang tidak dianjurkan lagi)
 Penggunaan pompa puting

27
Bila pompa puting tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi
jarum suntik 10 cc,bagian ujung jarum dipotong kemudian
pendorong dimasukkan dari arah potongan tersebut.Kemudian tarik
puting perlahan sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama 30
detik sampai 1 menit.Lakukan beberapa kali dalam sehari.
C. Langkah-langkah menyusui yang benar
1) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan
pada puting susu.
2) Bayi diletakkan menghadap payudara
a. Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk
lebih baik menggunakan kursi yang rendah dan punggung
ibu bersandar pada kursi.
b. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan,
kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu ( kepala tidak
boleh menengadah, dan bokong menengadah, dan bokong
bayi ditahan dengan telapak tangan ).
c. Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu dan yang
satu didepan
d. Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi
sedikit melengkung sehingga dapat melingkari perut ibu,
tidak hanya membelokkan kepala bayi
e. Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
f. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain
menopang di bawahnya, jangan menekan puting susu atau
areolanya saja seperti memegang rokok.
4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara
menyentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan puting.
5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan
ke mulut bayi.
a. Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi,
sehingga puting susu berada di bawah langit – langit dan
lidah bayi akan menekan
b. Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama
perlahan namun kuat, maka payudara tak perlu dipegang
atau disangga.
6) Melepas isapan, Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan
biarkan bayi terus menghisap sebab udara akan masuk. Lepaskan
isapan dan ganti dengan payudara yang lain. Cara melepaskan
isapan bayi :
a. Jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut
mulut ata
b. Dagu bayi ditekan kebawah

28
7) Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan
pada puting susu

12. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi


Persalinan adalah saat yang menegangkan dan mengunggah emosi ibu dan
keluarganya.Bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi
ibu.Untuk meringankan kondisi tersebut pastikan setiap ibu mendapatkan asuhan
sayang ibu selama persalinan dan kelahiran.Pemenuhan kebutuhan fisik dan
psikologis pada ibu dan keluarga pada kala I,II,dan III sebagai berikut:
1) Pemenuhan kebutuhan fisik pada ibu kala I
Kala I merupakan waktu dimulainya persalinan.keadaan ini dimulainya
sejak terjadinya kontraksi uterus sejak pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap (10 cm).kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi kala I
antar lain:
a. Mengatur aktivitas dan posisi ibu
Mengatur aktivitas dan posisi ibu bisa dilakukan sambil menunggu
pembukaan lengkap.ibu masih diperbolehkan melakukan
aktivitas,namun harus sesuai dengan kesanggupan ibu agar ibu tidak
terasa jenuh dan rasa kecemasan yang dihadapi oleh ibu saat menjelang
persalinan dapat berkurang. Didalam kala I ini,ibu dapat mencoba
berbagai posisi yang nyaman selama persalinan dan kelahiran. Disini ibu
diperbolehkan berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring atau
merangkak. Posisi tegak seperti berjalan,berdiri atau jongkok dapat
membantu turunnya kepala bayi dan sering kali mempersingkat waktu
persalinan,perlu diingat bahwa jangan menganjurkan kepada ibu untuk
mengambil posisi terlentang. Sebab jika ibu berbaring terlentang maka
berat uterus,janin,cairan ketuban,dan plasenta akan menekan vena cava
inferior, hal ini akan menyebabkan turunnya aliran darah dari sirkulasi
ibu keplasenta. Kondisi ini dapat menyebabkan hipoksia(kekurangan
oksigen pada janin). Posisi terlentang juga dapat memperlambat proses
persalinan.
b. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his
His merupakan kontraksi pada uterus yang mana his ini termasuk tanda-
tanda persalinan yang mempunyai sifat intermitten,terasa sakit
terkoodinasi ,dan simetris serta terkadang dapat dipengaruhi dari luar
secara fisik dan psikis.Karena his sifatnya menimbukan rasa sakit,maka

29
ibu disaraankan menarik nafas panjang dan kemudian dianjurkan untuk
menahan nafas sebentar,lalu dilepaskan dengan cara meniup sewaktu ada
his.
c. Menjaga kebersihan ibu
Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih nya secara rutin
selama persalianan,ibu harus berkemih paling sedikit 2 jam atau lebih
atau jika ibu merasa ingin berkemih,jka ibu tidak berkemih dikamar
mandi maka ibu dapat diberikan penmpung urin apabila terjadi kandung
kemih yang penuh maka akan mengakibatkan:
✓ Memperlambat turunnya bagian terbawah janin dan
memungkinkan menyebabkan partus macet.
✓ Menyebabkan ibu tidak nyaman
✓ Meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan yang
disebabkan atonia uteri
✓ Menganggu penatalaksaan distisis bahu
✓ Meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pasca persalinan

Disaat persalinan berlangsung bidan tidak dianjurkan untuk


melakukan katerisasi kandung kemih secara rutin.Sebab katerisisasi
ini hanya dilakukan pada kandung kemih yang penuh dan ibu tidak
dapat berkemih sendiri.Katerisasi ini dapat menimbulkan masalah
seperti rasa sakit,menimbulkan resiko infeksi dan perlukaan melalui
kemih ibu.

d. Pemberian cairan dan nutrisi


Selama persalinan dan kelahiran bayi,karena fase aktif ibu hanya ingin
mengkonsumsi cairan.Maka bidan menganjurkan anggota keluarganya
untuk menawarkan ibu minum sesering mungkin dan makan ringan
selama persalianan,karena makanan ringan dan cairan yang cukup
selama persalinan berlangsung,akan memberikan lebih banyak energi
dan mencegah dehidrasi
2) Pemenuhan kebutuhan fisik pada ibu kala II
Kala II persalinan akan mengakibatkan suhu tubuh ibu meningkat dan saat ibu
mengejan selama kontraksi dapat membuat ibu menjadi kelelahan,maka ibu harus
memenuhi kebutruhan selama kala II yaitu:
30
 Menjaga kandung kemih tetap kososong
Menganjurkan ibu untuk berkemih sesering mungkin setiap 2 jam atau
bila ibu merasa kandung kemih sudah penuh,kandung kemih dapat
menghalangi penurunan kepala janin dalam rongga panggul,jika ibu
tidak dapat berjalan kekamar mandi,bantulah agar ibu dapat berkemih
dengan wadah penampung urine,disini bidan tidak dianjurkan untuk
melakukan katerisasi kandung kemih secara rutin sebelum atau sesudah
kelahiran bayi ataupun plasenta,katerisasi kandung kemih hanya
dilakukan bila terjadi retensi urine dan ibu tidak mampu berkemih
sendiri karena katerisasi akan mengakibatkan resiko infeksi dan trauma
atau perlukaan pada saluran kemih ibu.
 Menjaga kebersihan ibu
Ibu tetap dijaga kebersihan dirinya agar terhindar dari infeksi.Apabila
ada lendir darah atau cairan ketuban,segera dibersihkan untuk menjaga
alat gentalia ibu.
 Pemberian cairan
Menganjurkan ibu untuk minum selama kala II persalinan,dengan
cukupnya asupan cairan dapat mencegah ibu mengalami dehidrasi.
 Mengatur posisi ibu
Selama memimpin mengejan,bantu ibu memperoleh posisi yang paling
nyaman,ibu dapat berganti posisi secara teratur selama kala II
persalinan,perpindahan posisi yang sering dapat membantu
mempercepat kemajuan persalinan.Ada 4 posisi yang sering digunakan
dalam persalinan yaitu,jongkok,menungging,tidur miring,dan setengah
duduk.
Posisi jongkok atau berdiri dapat membantu mempercepat kemajuan
persalinan kala II dan posisi jongkoik juga akan mengurangi rasa nyeri
yang hebat.Posisi merangkak atau berbaring miring kekiri dipilih ibu
karena ibu merasa nyaman dan lebih efektifbaginya untuk
meneran.Posisi ini baik dipilih jika ada masalah bagi bayi yang akan
berputar keposisi occiput anterior,posisi merangkak atau berbaring
miring kekiri ini juga baik dipilih ibu yang mengalami nyeri punggung

31
pada saat persalinan,posisi ini juga dapat membantu mencegah
laserasi.Adapun cara-cara meneran yang baik bagi ibu diantaranya:
✓ Menganjurkan ibu untuk meneran sesuai dorongan alamiah
selama kontraksi.
✓ Jangan anjurkan ibu untuk menahan nafas pada saat menaran.
✓ Menganjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat
diantara kontraksi
✓ Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk,ibu mungkin
merasa lebih mudah untuk meneran,jika ia menarik lutut kearah
dada dan menempelkan dagu kearah dada.
✓ Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat panatat saat meneran.
✓ Tenaga kesehatan (bidan) tidak dianjurkan untuk melakukan
dorongan pada fundus dapat meningkatkan distosia bahu dan
rapture uteri.
3) Pemenuhan kebutuhan fisik pada ibu kala I-III
Kala III merupakan kala pengeluaran urin atau pengeluaran
plasenta.Pemenuhan kebutuhan pada ibu dikala III diantaranya:
 Menjaga kebersihan
Ibu harus tetap dijaga kebersihan pada daerah vulva karena untuk
menghindari infeksi. Untuk menghindari infeksi besarangnya bakteri
pada daerah vulva dan perinium.Cara pemsersihan perinium dan vulva
yaitu dengan menggunakan air matang (disenfeksi tingkat tinggi) dan
dengan menggunakan kapas atau kassa yang bersih.Usapkan dari atas
kebawah mulai dari bagian anterior vulva kearah rectum untuk
mencegah kontaminasi tinja,kemudian menganjurkan ibu untuk
mengganti pembalut sudah basah( tidak mungkin dipakai lagi).Jangan
lupa menganjurkan ibu untuk mengeringkan bagian perineum dan vulva.
 Pemberian cairan dan nutrisi
Memberikan asupan nutrisi (makanan ringan dan minuman)setelah
persalinan,karena ibu telah banyak mengeluarkan tenaga selama
kelahiran bayi.Dengan pemenuhan asupan nutrisi ini diharapkan agar
ibu tidak kehilangan energi.
 Kebutuhan istirahat

32
Setelah janin dan plasenta lahir kemudian ibu sudah dibersihkan, ibu
dianjurkan untuk istirahat ibu dapat membantu mengembalikan alat-alat
reproduksi dan meminimalisasikan trauma pada saat persalinan.
4) Pemenuhan kebutuhan psikologis kala I,II,III
Untuk mengurangi rasa sakit terhadap ibu dikala I,II,III yaitu dengan cara
psikologis,dengan cara psikologis,dengan mengurangi perhatian ibu yang penuh
terhadap rasa sakit.Adapun usaha-usaha yang dilakukan yaitu dengan cara:
 Sugesti
Sugesti adalah memberi pengaruh pada ibu dengan pemikiran yang
diterima secara logis.Menurut psikologis sosial individu ytang keadaan
psikisnya labil akan lebih mudah dipengaruh dan mudah mendapat
sugesti. Demikian juga pada wanita yang yang keadaan psikisnya kurang
stabil,lebih-lebih dalam masa persalinan,mudah sekali menerima sugesti
yang bersifat positif.Misalnya ketika hamil,pada waktu memeriksa
dikatakn bahwa kehamilan normal, persalinan nanti akan berjalan normal
pula.Pada waktu persalinan pun juga diberi sugesti bahwa persalinan nya
akan berlangsung dengan baik seperti ibu-ibu yang lain yang tidak
mengalami kesulitan walaupun telah beberapa kali melahirkan,keramah-
tamahan dan sikap yang menyenangkan akan menambah besarnya
sugesti yang telah diberikan.
 Mengalihkan perhatian
Perasaan sakit akan bertambah bila perhatian dikhususkan pada rasa
sakit itu,misalnya ibu merasa sakit,penolong memperhatikan terus-
menerus,menaruh belas kasihan yang spontan akan menambah rasa
sakit.Perasaan sakit itu dapat dikurangi dengan mengurangi perhatian
pada ibu,usaha yang dilakukan misalnya mengajak bercerita,sedikit
bersunda gurau,kalau ibu masih kuat berilah buku bacaan yang
menarik,walaupun perhatian terhadap rasa sakit ibu dikurangi oleh
bidan,tetapi mereka harus waspada mengamati keadaan
ibu,perkembangan persalinan.
 Kepercayaan
Diusahakan agar ibu memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri bahwa ia
mampu melahirkan anak normal seperti wanita-wanita lainnya,percaya

33
bahwa persalinan yang dihadapi akan lancar pula seperti wanita yang
lainnya.Disamping itu,ibu harus mempunyai kepercayaan pada bidan
atau orang yang menolongnya.Percaya bahwa penolong mempunyai
pengetahguan dasar yang cukup,mempunyai pengalaman yang
banyak,mempunyai kecepatan,keterampilan dalam menolong
persalinan,maka dengan demikian ibu akan merasa aman.
13. Memantau kesejahteraan janin
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara
menghitung gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap
trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.
14. Ketidaknyamanan dan cara mengatasi
a) Sering buang air kecil atau nocturia
 Penjelasan mengenai sebab terjadinya
 Kosongkan saat terasa dorongan BAK
 Perbanya minum pada siang hari
 Jangan kurangi minum pada malam hari
 Batasi minum bahan diuretik seperti kopi,teh,cola dengan kafein
 Tidur dalam posisi miring,kaki ditinggikan untuk meningkatkan
diuresis
 Jelaskan tentang tanda Urinarius Traktus Infections
b) Garis-garis diperut
 Gunakan anti pruritic jika ada indikasinya
 Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen
c) Chloasma/perubahan warna areola
 Hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan
 Gunakan bahan pelindung non alergis
d) Diare
 Cairan pengganti rehidrasi oral
 Hindari makanan berserat
 Makan sedikit tapi sering
e) Edema
 posisi berbaring terlentang
 Hindari Hindari posisi berdirti dalam waktu yang lama

34
 Tinggikan kaki,miring kekiri
 Hindari kaos kaki yang ketat
 Lakukan senam secara teratur
f) Gatal-gatal
 Gunakan kompres,dingin mandi berendam
g) Gusi berdarah
 Berkumur dengan air hangat
 Memeriksakan gigi secara teratur
 Jaga kebersihan gigi,menggosok gigi dan flossing
h) Hemmoroid (wasir)
 Hindari konstipasi
 Makan makanan yang berserat tinggi
 Gunakan kompres hangat
 Dengan perlahan masukkan kembali kedalam rektum
i) Insomnia
 Gunakan tekhnik relaksasi
 Mandi air hangat,minum-minuman hangat(susu)
j) Kelelahan
 Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
 Dorong ibu untuk sering beristirahat
 Hindari istirahat yang berlebihan
k) Keputihan
 Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
 Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya
serapnya
 Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari bahan nilon
l) Keringat bertambah
 Pilihllah pakaian yang longgar dan tipis
 Tingkatkan intake cairan
m) Konstipasi
 Tingkatkan intake cairan,serat didalam diet
 Istirahat cukup

35
 Senam
 Membiasakan BAB teratur
 BAB setelah ada dorongan
n) Kram pada kaki
 Kurangi konsumsi susu(kandungan fosfor tinggi)
 Berlatih dorsofleksi pada kaki
 Gunakan penghangat
o) Mengidam
 Jelaskan tentang bahaya makan yang tidak benar
 Makan-makanan yang bergizi
p) Perut kembung
 Hindari makanan yang mengandung gas
 Mengunyah makanan secara sempurna
 Lakukan senam secara teratur
q) Pusing
 Bangun secara perlahan dan posisi istirahat
 Hindari berdiri terlalu lama
 Hindari berbaring dalam posisi terlentang
r) Rasa mual atau muntah-muntah
 Hindari bau atau faktor-faktor penyebab
 Makan biskuit kering atau roti bakar
 Makan sedikit-sedikit tapi sering
 Duduk tegak setiap kali makan
 Hindari makanan yang berminyak dan bumbu
 Bangun tidur secara perlahan-lahan,hindari gerakan secara tiba-
tiba.
15. Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah mendeteksi komplikasi-komplikasinya ,
mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik
yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil:
(1) Riwayat kehamilan sekarang
 Gerak janin

36
 Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
 Keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan
 Kekhawatiran-kekhawatiran lain
(2) Pemeriksaan fisik
 Berat badan
 Tekanan darah
 Pengukuran tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 12 minggu dengan
palpasi,setelah kehamilan 22 minggu dengan pita ukuran).
 Maneuver leopold untuk seleksi kedudukan abnormal (setelah
kehamilan 36 minggu).
 Menghitung taksiran berat badan janin
(3) Pemeriksaan laboratorium
 Khusunya terhadap protein dan urin.
 Pemeriksaan laboratorium lainnya,bila ada indikasi
16. Pekerjaan
Banyak ibu hamil merupakan wanita yang bekerja.Tanpa banyak
hambatan,sebagian besar wanita dapat terus bekerja sampai persalinan
dimulai.Namun beberapa jenis pekerjaan mungkin meningkatkan resiko yang
menghambat kehamilan,menurut penelitian Mozurkewich dkk(2000)pada
pekerjaan yang membutuhkan tenaga,wanita memperlihatkan 20-60 %
peningkatan angka persalinan kurang bulan,hambatan pertumbuhan janin atau
hipertensi gestasional.Hignis dkk(2002),menyatakan bahwa wanita yang bekerja
mengalami peningkatan lima kali lipat resiko prekelamsia.
Dengan demikian,semua pekerjaan yang mengakibatkan wanita hamil mengalami
tekanan fisik berat perlu dihindari.Selainitu wanita hamil sebaiknya menghindari
pekerjaan yang berhubungan dengan radiasi atau bahan kimia,terutama pada usia
kehamilan muda,idealnya wanita hamil tidak bekerja dan bermain yang
menyebabkan kelelahan,perlu waktu istirahat yang cukup.

17. Tanda-tanda bahaya pada masa kehamilan


Tanda-tanda Penjelasan Pengumpulan data

37
bahaya
Bengkak Sebagian mengalami  Tanyakan pada ibu apakah
/oedema bengkak/oedema yang normal ia mengalami sakit kepala
Pada pada kaki,biasnya muncul pada atau masalah penglihatan
muka/tangan soreh hari dan hilang setelah  Periksa bengkak
istirahat atau menaikkan kaki  Ukur tekanan darah dan
lebih tinggi. protein urin
Bengkak bisa menunjukkan  Periksa hemoglobin(atau
adanya maslah serius jika warna konjungtiva/telapak
muncul pada muka dan tangan)dan tanyakan
tangan,tidak hilang setelah tanda/gejala lain dari
beristirahat dan diikuti dengan anemia.
keluhan fisik lainnya.Hal ini bisa
merupakan gejala anemi gagal
jantung dan preklamsia.
Nyeri abdomen Nyeri abdomen yang tidak  Tanyakan pada ibu
yang hebat berhubungan dengan persalinan karakteristik dan kapan
adalah tidak normal.Nyeri terjadi nyeri,seberapa
anbdomen yang dapat hebat,kapan mulai
mengancam jiwa adalah nyeri diraskan.
yang hebat,mnetap dan tidak  Tanyakan pada ibu apakah
hilang stelah istirahat.Hal ini bisa ada muntah,diare,demam
disebabkan karena  Ukur tekanan
appendicitis,kehamilan darah,suhu,nadi
ektopik,aborsi radang  Lakukan pemeriksaan
pelvis,persalinan pre- luar,pemeriksaan
term,gastritis,penyakit kandung dalam,raba nyeri abdomen
empedu,iritasi uterus,abrupsi atau
plasenta,infeksi saluran kemih. reboundtendernees,periksa
nyeri sudut costovertebral
 Periksa protein urine
Berkurangnya  Ibu mulai merasakan Jika bayi tidak bergerak tanyakan
gerak janin gerakan bvayinya mulai pada ibu:
bulan ke-5 atau ke-6 1) Kapan terakhir bayi

38
kadang lebih awal bergerak?
 Pada saat bayi tidur 2) Raba gerakkan bayi
gerakannya akan 3) Dengarkan denyut jantung
melemah bayi
 Bayi harus bergerak 4) Anjurkan ibu untuk
paling sedikit 3 kali memeriksa gerakan setiap
dalam 3 jam hari mulai dari kehamilan
 Gerakan bayi akan lebih 32 minggu sampai saat
mudah terasa bila ibu persalinan.
berbaring atau 5) Bila gerakan berkurang
beristirahat dan jika ibu selama 2 hari berturut-
makan atau minum turut segera periksa.
dengan baik
Perdarhan Perdarahan pervaginam dalam  Minta ibu menyebutkan
pervaginam kehamilan cukup normal, pada karakteristik
masa awal kehamilan ibu perdarahannya kapan
mungkin akan mengalami mulai,bagaimana
perdarahan atau spotting. warnanya,apakah
Perdarahan ini adalah perdarahan bergumpal,dll
implantasi,dan merupakan  Tanyakan pada ibu apakh
keadaan normal. ia merasa nyeri atau sakit
Pada waktu lain dalam ketika mengalami
kehamilan,perdarahan kecil perdarahan tersebut.
mungkin tanda dari’friable  Periksa tekanan
cervix.Perdarahan semacam ini darah,suhu,nadi,dan
bisa normal atau mungkin suatu denyut jantung janin.
tanda adanya infeks.  Lakukan pemeriksaan
Pada awal kehamilan perdarahan eksternal,raba apakah
yang tidak normal adalah yang nyeri abdomen bagian
merah,perdarahan yang bawah,lakukan
bnayak,atau perdarahan yang pemeriksaan
sangat menyakitkan,perdarahan psekulum(jika
ini bisa karena aborsi,kehamilan memungkinkan)
molar,atau kehamilan ektopik.

39
Pada akhir kehamilan perdarahan  Jangan melakukan
yang tidak normal adalah pemeriksaan vagina pada
perdarahan yang perdarahan trimester 3.
merah,jumlahnya banyak dan
kadang-kadang tetapi tidak
selalu, disertai dengan rasa
nyeri,perdarahan semacam itu
bisa disebabkan karena plasenta
previa atau abrupsi plasenta.
Sakit kepala Sakit kepala selama kehamilan  Tanyakan pada ibu apakah
hebat merupakan hal yang ia mengalami edema pada
umum,seringkali merupakan muka/tangan atau masalah
keluhan yang normal dalam penglihatan.
kehamilan.Sakit kepala yang  Periksa tekanan
menunjukkan suatu maslah yang darah,protein urine,refleks
serius adalah sakit kepala hebat dan edema/bengkak.
yang menetap dan tidak hilang  Periksa suhu dan jika
dengan beristirahat.Kadang- tinggi,pikirkan untuk
kadang dengan sakit kepala yang melakukan pemeriksaan
hebat tersebut,ibu dapat darah guna mengetahui
menemukan penglihatannya adanaya parasit malaria.
menjadi kabur atau berbayangan.
Sakit kepala hebat dalam
kehamilan merupakan gejala dan
preklamsia.
Penglihatan Karena pengaruh Periksa tekanan darah,protein
kabur hormonal,ketajaman penglihatan urine,refleks dan edema.
ibu dapat berubah dalam
kehamilan,perubahan yang kecil
adalah normal.Maslah
penglihatan yang menunjukkan
keadaan yang mengancam jiwa
adalah perubahan penglihtan
yang mendadak,misalnya

40
pandangan kabur atau
berbayang/berbintik-
bintik.perubahan peglihatan ini
mungkin disertai dengan sakit
kepala hebat,perubahan
penglihtan mendadak mungkin
merupakan sesuatu tanda
prekelamsia.
1.5 Kebutuhan psikologi pada ibu hamil trimester I,II dan III
1) Support keluarga
Memberikan dukungan berbentuk perhatian,pengertian kasih sayang pada
wanita dari ibu,terutama dari suami,anak jika sudah punya anak dan keluarga-
keluarga lainnya serta kerabat.untuk membantu ketenangan jiwa ibu hamil.
2) Support tenaga kesehatan
Memberikan pendidikan,pengetahuan dari awal kehamilan sampai akhir
kehamilan yang berbentuk konseling penyuluhan, dan pelayanan-pelayanan
kesehatan lainnya. Contoh: keluhan mual dan muntah,bidan akan menyarankan
sering makan tapi porsi sedikit,konsumsi biskuit pada malam hari,sesuatu yang
manis(permen,jus buah)hindari makanan yang beraroma tajam,yakinkan bahwa
situasi ini akan berakhir pada saat bulan ke-4
3) Rasa aman dan nyaman
Situasi atau keadaan dimana pasien atau wanita hamil,mendapatkan hak
reproduksinya,untuk kebulatan tekad,melengkapi informasi,aktif berpatisifasi.
Keadaan wanita setelah bebas dari ketidaknyamanan pada kehamilan(mual lelah
dll)atau menurunkan masalahnya.
4) Persiapan menjadi orang tua
Menghadiri/mendapatkan pendidikan yang penting selama kehamilan:
 Bagaimana menghadapi ketidaknyamanan
 Perisapan menyusui,perawatan bayi dll.Harus diketahaui apalagi bagi
wanita baru pertama kali melahirkan itu semua bisa kita dapatkan dari
konseling bidan atau pengalaman-pengalaman orang lain.
5) Persiapan Sibling
Sibling Rivalry adalah rasa persaingan antara saudara kandung akibat
kelahiran anak berikutnya. Sibling ditunjukkan dengan penolakan terhadap

41
kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari
ibunya atau melakukan kekerasan terhadap adiknya. Usia dan tingkat
perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh karena itu, persiapan
harus memenuhi kebutuhan setiap anak. Persiapan bagi anak mencakup penjelasan
yang dilihat dan didengar.
Kenyataannya semua anak merasa teraancam oleh kedatangan seorang bayi
baru, meskipun dengan derajat yang berbeda-beda, baik selama kehamilan
maupun setelah kelahiran dan perlu diyakini bahwa ibu masih mencintai mereka.
Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima kehadiran adiknya dapat
dilakukan dengan cara :
 Ceritakan mengenai calon adik yang disesuaikan dengan usia dan
kemampuannya untuk memahami, tapi tidak pada usia kehamilan muda
karena anak akan cepat bosan
 Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari orang lain
 Biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi jantung adiknya
 Gunakan gambar-gambar mengenai cara perawatan bayi
 Sediakan buku yang menjelaskan dengan mudah tentang kehamilan,
persalinan dan perawatan bayi
 Menunjukkan foto anak semasa bayi, sehingga dapat membantunya
membayangkan kecilnya tubuh adiknya.
 Mengajaknya menengok teman yang sedang memiliki bayi, sehingga anak
dapat menyentuhnya dan melihat bagaimana bayi disusui, diganti
pakaiannya dan dimandikan. Baik anak laki-laki atau perempuan dapat
menggunakan boneka untuk memperagakannya di rumah.
 Biarkan sang kakak membantu menyiapkan kamar dan pakaian calon
adiknya
 Bila akan menggunakan kamar sang kakak, siapkan beberapa bulan
sebelumnya agar tidak merasa tersisihkan
 Yakinkan bahwa ibu tetap mencintainya setelah adiknya lahir
 Apabila bayi kembar atau cacat maka persiapkan sedinimungkin sang
kakak untuk lebih mandiri

42
 Bila anak sudah cukup besar ajarkan cara memakai dan melepas baju
sendiri, makan ataupun membantu untuk membawakan sesuatu agar anak
mandiri ketika bersalin
 Memperkenalkan pengasuh
 Beri kesempatan suami untuk turut mengurusinya agar anak sadar bahwa
bukan hanya ibu yang dapat menyiapkan makanannya atau menemani
tidurnya tetapi ayah juga bisa.
 Perlihatkan cinta pada anak tertua
 Apabila sang kakak mengatakan ketidaksukaan pada sang adik, maka
jangan panic
 Tidak boleh memberikan kesan bahwa ada hal yang mungkin anak rasakan
tapi tidak dapat dibicarakan
 Tetapkan jadwal mandi dan waktu tidur bersama-sama dengan anak
beberapa bulan sebelum tiba saat melahirkan sehingga anak terbiasa
dengan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan
 Jika punya kesempatan mulailah menempatkan anak dalam kelompok
bermain sebelum bayi lahir
 Upayakan waktu berjauhan dengan anak sesingkat mungkin agar anak
merasa tidak diabaikan
 Ajaklah anak untuk mengunjingi adiknya di RS dengan memastikan
bahwa ibu tidak sedang menyusui tetapi biarkan bayi tetap di boksnya
 Ketika anak mengunjungi adiknya di RS tunjukkanlah perhatian pada anak
dan katakanlah bahwa ibu sangat rindu padanya atau berikan hadiah kecil
dari adiknya.
1.6 Pengertian Evidance Based Dalam Asuhan Kehamilan

EBM didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat
profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis.
RCM Bidan Jurnal telah dipublikasikan dalam satu bentuk sejak 1887 (Rivers, 1987),
dan telah lama berisi bukti yang telah menyumbang untuk kebidanan pengetahuan dan
praktek. Pada awal abad ini, peningkatan jumlah bidan terlibat dalam penelitian, dan
dalam membuka kedua atas dan mengeksploitasi baru kesempatan untuk kemajuan
akademik. Sebuah kebutuhan yang berkembang diakui untuk platform yang paling ketat
dilakukan dan melaporkan penelitian. Ada juga keinginan untuk ini ditulis oleh dan
untuk bidan. EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk
penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun

43
2003 (Hemmings et al, 2003). Itu dirancang 'untuk membantu bidan dalam mendorong
maju yang terikat pengetahuan kebidanan dengan tujuan utama meningkatkan perawatan
untuk ibu dan bayi '(Silverton, 2003).

EBM mengakui nilai yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada praktek
dan profesi kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup aktif serta sebagai penelitian
kuantitatif, analisis filosofis dan konsep serta tinjauan pustaka terstruktur, tinjauan
sistematis, kohort studi, terstruktur, logis dan transparan, sehingga bidan benar dapat
menilai arti dan implikasi untuk praktek, pendidikan dan penelitian lebih lanjut.

Menurut sackett et al. Evidance Based (EB) adalah suatu pendekatan medic yang
berdasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan
penderita. Dengan demikian, dalam prakteknya, EB memadukan antara kemampuan dan
pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.
Pengertian lain dari evidence based adalah proses yang digunakan secara sistematik
untuk menemukan, menelaah/me-riview, dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai
dasar dari pengamilan keputusan klinik. Jadi secara lebih rinci lagi, EB merupakan
perpaduan antara:

1. Bukti-bukti ilmiah, yang berasal dari studi yang terpercaya (best research
evidence)
2. Keahlian klinis (clinical expertise)
3. Nilai-nilai yang ada pada masyarakat (patient values)

1.7 Tujuan Evidance Based Dalam Asuhan Kehamilan


EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian
murni bukti pada konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003
(Hemmings et al, 2003). Itu dirancang 'untuk membantu bidan dalam mendorong maju
yang terikat pengetahuan kebidanan dengan tujuan utama meningkatkan perawatan
untuk ibu dan bayi '(Silverton, 2003). EBM mengakui nilai yang berbeda jenis bukti
harus berkontribusi pada praktek dan profesi kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup
aktif serta sebagai penelitian kuantitatif, analisis filosofis dan konsep serta tinjauan
pustaka terstruktur, tinjauan sistematis, kohort studi, terstruktur, logis dan transparan,
sehingga bidan benar dapat menilai arti dan implikasi untuk praktek, pendidikan dan
penelitian lebih lanjut. 
Pulikasi ilmiah adalah suatu pempublikasian hasil penelitian atau sebuah hasil
pemikiran yang telah ditelaah dan disetujui dengan beberapa pertimbangan baik dari
accountable aspek metodologi maupun accountable aspek ilmiah yang berupa jurnal,
artikel, e-book atau buku yang diakui.
Penggunaan kebijakan dari bukti-bukti terbaik yang tersedia sehingga tenaga
kesehatan (bidan) dan pasien mencapai keputusan yang terbaik, mengambil data yang
diperlukan dan pada akhirnya dapat menilai pasien secara menyeluruh dalam
memberikan pelayanan kehamilan (Gray, 1997).

44
Tujuan EBP adalah memberi alat, berdasarkan bukti-bukti-bukti terbaik yang
ada, untuk mencegah, mendeteksi dan menangani gangguan kesehatan dan kepribadian
(Stout & Hayes, 2005 & Haynes, 1998). Artinya bahwa dalam memilih suatu
pendekatan pengobatan dan kepribadian, kita hendaknya secara empiris melihat-lihat
kajian penelitian yang telah divalidasikan secara empiris yang menunjukkan
keefektifan suatu pendekatan terapi tertentu pada diri individu tertentu.

1.8 Faktor Penunjang Dan Penghambat Evidance Based Dalam Asuhan Kehamilan

1. Faktor pendukung Evidence-Based Practice


Pendukung dari EBP dalam praktek profesional adalah:
a) Helper dan klien bersama-sama memperoleh pengetahuan dan informasi
sebanyak-banyaknya terhadap suatu penyakit atau masalah yang dialami klien,
sehingga akan membantu klien dalam membuat keputusan alternatif dari
sejumlah pilihan penaganan masalah atau penyakit (Stout & Hayes, 2005).
b) Dengan EBP memungkinkan praktisi (a) mengembangkan pedoman praktis yang
bermutu yang bisa diterapkan pada diri klien, (b) mengidentifikasi literatur yang
cocok yang bisa dijadikan bahan diskusi bersama klien, (c) berkomunikasi
dengan para profesional lain dari kerangka acuan atas panduan pengetahuan dan
(d) meneruskan proses pembelajaran diri sendiri sehingga dihasilkan
kemungkinan pengobatan terbaik bagi klien (Hines, 2000).

Selain itu menurut Straus dan Sackett (1998) EBP cukup berhasil di latar
psikiatris dan medis umum dan bahwa para praktisi membaca penelitian itu secara
akurat dan membuat keputusan yang benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 53% pasien mengakui kalau dirinya mendapat penanganan primer yang
telah dilaksanakan dengan randomized controlled trials (RCT) atau percobaan
terkendali secara acak dan hasilnya sangat efektif.
Adapun factor pendukung lainnya meliputi perubahan yang terlihat baik sesuai
norma dan melibatkan individu dalam perencanaan dan perubahan.

2. Faktor Penghambat Evidence-Based Practice


Penghamat EBP dalam praktek profesional adalah:

45
a) Keterbatasan ekonomi dan dorongan yang kontra produktif bersaing dengan
sejumlah bukti yang berfungsi sebagai faktor penentu keputusan (Burns, 1999).
b) Literatur yang relevan mungkin tidak dapat diakses. Waktunya tidak cukup untuk
melakukan tinjauan yang cermat terhadap bukti-bukti yang ada (mungkin sangat
banyak jumlahnya) yang relevan dengan masalah klinis yang mendesak (Americal
Medical Assosiation atau disingkat AMA, 1992).
Adapun faktor penghambat lainnya adalah faktor fasilitas, kurang material,
dukungan social yang kurang, pengetahuan kurang, motivasi kurang,
keterampilan.kurang.

BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan
sosial.
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangan meliputi : nutrisi, oksigen,
personal hygiene, pakaian, eliminasi, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil,
istirahat/tidur, imunisasi, traveling, seksualitas, ativitas dalam dan luar rumah.
Asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil meliputi kalori, asam folat, protein, kalsium
dan zat besi.Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai
berikut : Bersih dan Segar, tidak berpolusi dan kotor dan tidak bau.
Personal hygine yang perlu diperhatikan adalah Perawatan rambut, Perawatan gigi, Mandi
untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi, Perawatan payudara dan Perawatan vulva
dan vagina.
Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat,
mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan dibagian perut atau pergelangan tangan,
pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh
sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.
Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil adalah sebagai berikut: Trimester I Frekuensi BAK
menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal

46
konsistensi lunak; Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar
dari rongga panggul; Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala
bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.
Rentang dalam mobilisasi adalah : rentang garak aktif,rentang garak pasif dan rentang garak
fungsional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik adalah sebagai berikut : status kesehatan,
pengetahuan, situasi dan kebiasaan, gaya hidup, emosi dan nutrisi.
Manfaat senam hamil bagi ibu hamil adalah sebagai berikut :Memperkuat dan
mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam
proses persalinan;Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan keluhan-keluhan
seperti sakit;Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat
menjalani persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-
baiknya sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat;Membuat tubuh lebih
rileks(membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his ketika bersalin.
ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam
setiap rentang 3 hingga 4 jam.
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus.
Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa
jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan.
Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada
kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus membatasi untuk melakukan hubungan
seksual selama kehamilan. Kasus-kasus kehamilan tersebut antara lain: riwayat kelahiran
premature, ancaman keguguran, keluar cairan dari vagina yang tidak diketahui penyebnya,
penyakit menular seksual,plasenta previa,dan lain-lain. Oleh karena itu hubungan seks waktu
hamil, bukan merupakan halangan. Seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus
berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai
diri sendiri atau janinnya.
Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan. Kurangilah
bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih
lantai,pestisida tanaman,dan obat serangga lainnya, Wanita hamil juga boleh melakukan
pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di pabrik asal bersifat ringan.
1.2. SARAN

47
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini penulis jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

DAFTAR PUSTAKA
- Buku asuhan pada kehamilan karya Andina Vita Sutanto Amd.Keb.,
SKM., MPH dan Yuni Fitriana, S.ST., M.H. Kes.
- https://id.scribd.com/doc/38960684/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-trimester-1-2-
3.
- https://books.google.co.id/books?
id=2_cGIfwdgtsC&printsec=frontcover&dq=kebutuhan+dasar+ibu+hamil&hl
=id&sa=X&ved=0ahUKEwjv-
anAs5HpAhVv63MBHaGBBZUQ6wEICjAA#v=onepage&q=kebutuhan
%20dasar%20ibu%20hamil&f=false
- https://books.google.com/books/about/Panduan_Belajar_Asuhan_Kebidanan_I
.html?hl=id&id=8_1ECQAAQBAJ
- Buku asuhan pada kehamilan karya Andina Vita Sutanto Amd.Keb.,
SKM., MPH dan Yuni Fitriana, S.ST., M.H. Kes.
- https://id.scribd.com/doc/38960684/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-trimester-1-2-
3.
- https://books.google.co.id/books?
id=2_cGIfwdgtsC&printsec=frontcover&dq=kebutuhan+dasar+ibu+hamil&hl
=id&sa=X&ved=0ahUKEwjv-
anAs5HpAhVv63MBHaGBBZUQ6wEICjAA#v=onepage&q=kebutuhan
%20dasar%20ibu%20hamil&f=false

48
- https://books.google.com/books/about/Panduan_Belajar_Asuhan_Kebidanan_I
.html?hl=id&id=8_1ECQAAQBAJ
- https://books.google.co.id/books?
id=TiGZDwAAQBAJ&pg=PA11&dq=evidence+based+dalam+asuhan+kehamilan&hl=i
d&sa=X&ved=0ahUKEwizotTcgZLpAhXEILcAHQVQDFQQ6AEIRjAE#v=onepage&q&f=f
alse
- https://baixardoc.com/documents/makalah-evidence-based-kebidanan-dalam-
asuhan-persalinan-5dc32d7a19466
- http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8658%2Fcourse
%2Foverviewfiles%2FKonsep%20Kebidanan
%28%29.pdf&forcedownload=1
- https://www.academia.edu/13334678/EVIDENCE_BASED_PRACTICE_DAN_MIDWIFE
RY_BASED
- https://www.academia.edu/29968703/MAKALAH_Evidence_Based

LAMPIRAN:

49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107

Anda mungkin juga menyukai