Anda di halaman 1dari 14

NOTULEN DISKUSI

PRESENTASI KELOMPOK 1
MATA KULIAH ASKEB 1 KEHAMILAN

Hari, Tanggal diskusi : Kamis, 14 Mei 2020


Tempat diskusi : Kelas Online Grup B2 via WhatsApp
Waktu diskusi : 11.35-12-45
Tema diskusi :
Moderator : Gina sonia
Observer : Aisyah febriati
Notulen : Sugiarti
Peserta : Mahasiswi Kebidanan B2
Jumlah : 28 Orang
Uraian Pelaksanaan Diskusi :
1. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh moderator (Gina Sonia ) pada pukul 11.35 WIB.
2. Setelah diskusi dibuka, moderator mulai memperkenalkan anggota kelompok satu
persatu.
3. Kemudian moderator mempersilahkan peserta untuk membaca materi pada pukul
11.35 WIB.
4. Ketika peserta selesai membaca materi, moderator memberi kesempatan kepada
peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan pukul 11.41—12.10 WIB. Setiap
kelompok mengajukan pertanyaan kepada kelompok penyaji. Kelompok penyaji
mulai menjawab pertanyaan pada pukul 12.15-12-45.
5. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan dari peserta diskusi, moderator menutup
diskusi, kemudian observer memberikan penilaian pada pukul 12.50.
6. Penilaian observer untuk presentasi kelompok 1 adalah 90.
Sesi Tanya Jawab :
PERTANYAAN
1. Kelompok 2 ( Devi ayu aprilia : kehamilan diluar nikah pada ibu yang masih dibawah
unur apakah berpengaruh pada janin ?
2. Kelompok 3 (Putriherianti ): jelaskan saja factor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan fisik pada remaja sampai ke anak balita ?
3. Kelompok 4 (Ainul latifa fausia) : gaya hidup seperti apa yang dibutuhkan ibu dalam
kelangsungan bayinya ?
4. Kelompok 5 (Agustina ): jelaskan tentang gaya hidup yaitu substance abuse ?
JAWABAN
1. Sugiarti menjawab Kelompok 2 ( Devi ayu aprilia ): - gangguan kehamilan , pada usia
remaja, pertumbuhan san perkembangan anak masih berlangsung. Remaja
memerlukan asupan gizi yang seimbnag untuk mencapai tumbuh kembang yang
optimal. Kehamilan remaja dapat menggangu tumbuh kembang sang ibu dan
menyebabkan terjadinya anemia, kekurangan gizi, dan rensahnya daya tahan tubuh. –
gangguan persalinan kehamilan remaja, khususnya yang berusia dibawah umur 17
tahun, meningkatjan resiko komplikasih medis seperti pendarahan persalinan, begitu
juga dengan proses aborsi tidak aman. Kehamilan dan komplikasi medis juga
merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada anak usia 15-19 tahun. Tidak
hanya usia dini juga meningkatkan resiko bayi lahir mati atau lahir sekarat. – kanke
payudara remajan yang melahirkan memiliki kemungkinan besar untuk tidak
menyusui bayinya karena alas an melanjutkan sekolah. Padahal, ibu yang tidak
menyusui berisiko untuk mengalami kakner payudara, kanker Rahim, kanker idung
telur, karena menyusui sangata bermanfaat mengatur siklus hormone dengan baik. –
penyakit menular seksual kehamilan remaja yang diikuti oleh pernikahan
memungkinkan remaja menjadi seksual aktif diusia dini. Mukosa ( lapisan paling luar
dari alat kelamin ) dan organ reproduksi remaja belum siap untuk aktivitas seksual
sehingga akan lebih mudah terluka. – masalah kesehatan mental remaja yang hamil
diluar nikah renta mengalami stress dan depresi karena rasa malu, dikucilkan dari
lingkungan pergaulan, maupun hambatan merahi citi-cita. Secara psikologis, anak
belum siap untuk menjadi ibu. Kehamilan usia dini dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian mereka. – dampak social ekonomi kehamilan remaja juga
dapat menimbulkan resiko social ekonomi. Pada kasus keluarga kurang mampu,
dimana keluarga tidak sanggup memberikan support system bagi remaja untuk
meneruskan pendidikan ( baik bantuan mengurus bayi maupun memperkerjakan
pengasuh ), maka mereka cendrung meninggalkan sekolah sehingga memiliki
kesempatan kerja yang lebih rendah, ketergantungan ekonomi pada pasangan, yang
dapat menyebabkan KDRT.
2. Sugiarti menjawab Kelompok 2 (putri herianti ):
1. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap bebagai
aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosial. Kondisi dan tata cara kehidupan
yang kondusif bagi sosialisai anak.
2. Kematangan anak perubahan yang terjadi pada setiap individu secara teratur berdasarkan
genetika yang sudah mencapai kemasakan atau usia masak.

3. Status ekonomi keluarga adalah kemampuan perekonomian suatu keluarga dalam


memenuhi setiap kebutuhan hidup seluruh anggota keluarga

4. Tingkat pendidikan adalah suatu kondisi jenjang pendidikan yang di miliki oleh seseorang
melalui pendidikan formal.

5. Kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi adalah merupakan suatu kemampuan
mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional. Emosi snagat memegang peranan
penting dalam kehidupan individu.

6. Gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh,pertumbuhan,pemeliharaan kesehatan.

7. Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk,sifat,dan fungsi biologi laki-laki dan perempuan
yang menentukan perbedaan peran mereka dalam menyelenggarakan upaya meneruskan garis
keturunan.

8. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonimis.

3. Nanda vrezia menjawab Kelompok 4 (Ainul latifa fausia) : Ibu harus selalu
memberikan asi yang cukup, memberikan makanan dengan gizi seimbang, selalu mengecek
keadaan bayi
, ibu harus selalu melakukan olahraga ringan, menjaga kesehatan agar dapat merawat bayi
nya dngn keadaan sehat, selalu menghindari makanan dari bahan kimia, dan istirahat atau
tidur dengan cukup dan berkualitas.

4. Mezuin menjawab kelompok 5 ( Agustina ): Substance Abuse, didefinisikan sebagai pola


psikoaktif dari penggunaan zat/bahan yang beresiko bagi kesehatan. Pola psikoaktif dapat
berupa, terkadang hanya mencoba-coba penyalahgunaan pemakaian obat, ataupun gejala
adiksi (ketergantungan).
Zat / bahannya dapat berupa kafein, tembaku, alkohol dan obat-obatan terlarang (marijuana,
kokain, oplate/narkotik, ampetamin, heroin

Moderator, Notulis,
Gina Sonia Sugiarti
NOTULEN DISKUSI
PRESENTASI KELOMPOK 2
MATA KULIAH ASKEB 1 KEHAMILAN

Hari, Tanggal diskusi : Senin, 11 Mei 2020


Tempat diskusi : Kelas Online Grup B2 via WhatsApp
Waktu diskusi : 11.15-12.42 WITA
Tema diskusi :
Moderator : saparina emilda
Observer : Grasylia stephanie
Notulen : Eriyanni Prasmudiantika
Peserta : Mahasiswi Kebidanan B2
Jumlah : 28 Orang
Uraian Pelaksanaan Diskusi :
1. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh moderator (sapaarina emilda) pada pukul 11.15
WITA
2. Setelah diskusi dibuka, moderator mulai memperkenalkan anggota kelompok satu
persatu.
3. Kemudian moderator mempersilahkan peserta untuk membaca materi pada pukul
11.20 WITA.
4. Ketika peserta selesai membaca materi, moderator memberi kesempatan kepada
peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan pukul 11.20-11.40 WITA. Setiap
kelompok mengajukan pertanyaan kepada kelompok penyaji. Kelompok penyaji
mulai menjawab pertanyaan pada pukul 11.40-11.55 WITA.
5. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan dari peserta diskusi, moderator menutup
diskusi, kemudian observer memberikan penilaian pada pukul 12.42Penilaian
observer untuk presentasi kelompok 2 adalah 80
Sesi Tanya Jawab :
PERTANYAAN
2. Kelompok 3 ( Hasnawia ) : pada trauma dan kerusakan fisik pada ibu dan bayi
misalnya solution,plasenta,fraktur tulang,ruptur uteri dan perdarahan. sebagai seorang
bidan bagai mana cara kita untuk mencegah terjadinya?
3. Kelompok 4 ( Grasylia Stephanie ) : Bagaimana cara kita sebagai seorang bidan
menghadapi ibu hamil yang mengalami kekerasan atau partner abuse? Bagaiamana
cara kita membantu si ibu agar psikologis nya tidak memburuk akibat partner abuse?

4. Kelompok 5 (Tuti Alawiyah) : Apa saja akibat yang dilakukan partner abuse terhadap
ibu hamil?
5. Kelompok 1 tidak ada pertanyaan.
JAWABAN
1. Depi ayu aprilia menjawab Kelompok 3 ( Hasnawia ) :Penanganan solusio plasenta
tergantung pada kondisi janin dan ibu hamil, usia kehamilan, dan tingkat keparahan
solusio plasenta. Plasenta yang sudah terlepas dari dinding rahim tidak bisa
ditempelkan kembali. Pengobatan lebih bertujuan untuk menyelamatkan nyawa ibu
hamil dan janin yang dikandungnya.
Jika abruptio plasenta atau solusio plasenta terjadi saat kehamilan belum mencapai 34
minggu, bidan atau dokter kandungan akan meminta ibu hamil dirawat di rumah sakit
agar kondisinya bisa diamati secara saksama. Jika detak jantung janin normal dan
perdarahan pada ibu hamil berhenti, berarti solusio plasenta tidak terlalu parah dan
ibu hamil bisa pulang.
Meski demikian, bidan atau dokter kandungan umumnya akan memberikan suntikan
kortikosteroid untuk mempercepat pertumbuhan paru-paru janin. Hal ini dilakukan
sebagai antisipasi jika kondisi lepasnya plasenta memburuk, sehingga persalinan
harus segera dilakukan meski belum memasuki waktunya.
Jika solusio plasenta terjadi saat usia kehamilan sudah lebih dari 34 minggu, dokter
akan mengupayakan proses persalinan yang tidak membahayakan ibu dan bayi. Jika
solusio plasenta tidak parah, ibu hamil masih dapat melahirkan normal. Namun jika
tidak memungkinkan, dokter kandungan akan melakukan operasi caesar.
2. Aisyah Febrianti menjawab kelompok 4 ( Grasylia Stephanie): Setiap bentuk
kekerasan harus diwaspadai. Tidak hanya kekerasan fisik. Selain itu kekerasan dalam
bentuk kata kata juga harus diwaspadai. Bidan dapat memberikan KIE pada
keluarganya. Jika suami tempramental, istri bisa mengajak saudara dekat untuk
berkonsultasi kepada bidan agar diberi solusi bagaimana agar saudaranya tersebut
dapat membantu. Atau istri dapat merayu suami secara perlaahan untuk menemani
pemeriksaan ke bidan agar suami sadar bahwa anak yang dikandungnya
membutuhkan perlindungan. Pada intinya seorang bidan harus melakukan pendekatan
kepada keluarga pasien.
3. Anggi Wira Saputri menjawab Kelompok 5 (Tuti Alawiyah) : Akibat yang akan
dapat terjadi terhadap ibu hamil atas tindakan patner abuse yaitu seperti ibu akan
mengalami trauma atas tindakan kekerasan selama kehamilan baik itu secara langsung
maupun secara tidak langsung,bentuk secara langsung yaitu seperti ibu mengalami
trauma dan kerusakan fisik pada ibu dan juga bayi yang ada dalam kandungan seperti
solosia plasenta(terlepasnya plasenta sebelum waktunya),fraktur tulang dll.
Sedangkan efek secara tidak langsung yaitu ibu akan mengalami kecemasan
berat,depresi dan juga rentan terhadap penyakit.
4. Kelompok 1 Tidak ada pertanyaan.
Moderator, Notulis,
Saparina emilda Eriyanni Prasmudiantika
NOTULEN DISKUSI
PRESENTASI KELOMPOK 3
MATA KULIAH ASKEB 1 KEHAMILAN

Hari, Tanggal diskusi : Rabu, 13 Mei 2020


Tempat diskusi : Kelas Online Grup B2 via WhatsApp
Waktu diskusi : 14:00-15:40
Tema diskusi :
Moderator : Yurika Rahmadani
Observer : Amlina
Notulen : Hasnawia
Peserta : Mahasiswi Kebidanan B2
Jumlah : 28 Orang
Uraian Pelaksanaan Diskusi :
7. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh moderator (Yurika Rahmadani) pada pukul 14:00
WIB.
8. Setelah diskusi dibuka, moderator mulai memperkenalkan anggota kelompok satu
persatu.
9. Kemudian moderator mempersilahkan peserta untuk membaca materi pada pukul
14:00 WIB.
10. Ketika peserta selesai membaca materi, moderator memberi kesempatan kepada
peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan pukul 14:30-15:00 WIB. Setiap
kelompok mengajukan pertanyaan kepada kelompok penyaji. Kelompok penyaji
mulai menjawab pertanyaan pada pukul 15:00-15:15
11. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan dari peserta diskusi, moderator menutup
diskusi, kemudian observer memberikan penilaian pada pukul 15:15
12. Penilaian observer untuk presentasi kelompok 3 adalah 85.
Sesi Tanya Jawab :
PERTANYAAN
5. Kelompok 2 (Amlina): Apa saja kebutuhan fisik pada ibu hamil trimester 1,2 dan 3?
6. Kelompok 1 (Gina Sonia ): apa saja yang harus dipersiapkan dalam persiapan
sibling?
7. Kelompok 4 (Nirmala) : Bagaimana pemenuhan nutrisi untuk sebagian ibu yg
memiliki riwayat alergi?
8. Kelompok 5 (Siti Hadijah): Jika senam Hamil dimulai kurang dari 28 minggu apa
resiko yang dialami ibu Hamil?
JAWABAN
6. Reni Nurmadianingsih menjawab Kelompok 2(Amlina): kebutuhan fisik pada ibu
hamil trimester 1, 2, dan 3 yaitu
1. Oksigen
2. Nutrisi
3. Personal hygiene
4. Pakaian
5. Eliminasi
6. Seksual
7. Mobilitas
8. Exercise/Senam hamil
9. Istirahat
10. Imunisasi
11. Traveling
12. Persiapan laktasi
13. Persiapan persalinan
14. Pemantauan kesejahteraan janin
15. Kunjungan awal
16. Pekerjaan
17. Tanda bahaya dalam kehamilan
2.Mesy Enjelina menjawab Kelompok 1(Gina Sonia ):persiapan yang harus di persiapkan
diantaranya Jelaskan pada anak tentang posisinya(meskipun ada adiknya) ia tetap di sayang
oleh Ayah ibu , Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya , ajak anak untuk
berkomunikasi dengan baik sejak masih dalam kandungan , ajak anak untuk melihat benda
benda yg berhubungan dengan kelahiran bayi.
3.Putri Hariani menjawab Kelompok 4 (Nirmala): -menghindari zat pemicu alergi misalnya
jika anda mengalami alergi setelah makan telur maka di anjurkan untuk tidak mengonsumsi
telur dan makanan apapun yg mengandung telur
-jangan lupa untuk selalu membaca label kemasan produk makanan yg anda beli pastikan
makanan tersebut tidak mengandung protein pada makanan yg bisa memicu alergi anda
-Untuk ibu penderita alergi harus memperhatikan makanannya agar tidak kekurangan
nutrisi.Cari makanan pengganti dengan kandungan gizi dan porsih yg setara agar tetap
mendapat asupan gizi.
4. Sri Wahyuni menjawab kelompok 5(Siti Hadijah):pada usia dibawah 28 minggu kehamilan
ibu juga dapat mengikuti senam hamil, mengenai resikonya sebenarnya tidak ada resiko jika
mungikuti senam hamil sesuai instruksi,pada setiap usia kehamilan ada gerakan" tertentu.
Moderator, Notulen,
Yurika Rahmadani Hasnawia
NOTULEN DISKUSI
PRESENTASI KELOMPOK 4
MATA KULIAH ASKEB 1 KEHAMILAN

Hari, Tanggal diskusi : Rabu, 13 Mei 2020


Tempat diskusi : Kelas Online Grup B2 via WhatsApp
Waktu diskusi : 15:33-16:27
Tema diskusi :
Moderator : Grasylia Stephanie
Observer : Eriyanni Pramusdiantika
Notulen : Aisyah
Peserta : Mahasiswi Kebidanan B2
Jumlah : 28 Orang
Uraian Pelaksanaan Diskusi :
1. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh moderator (Grasylia Stephanie) pada pukul 15:33
WIB.
2. Setelah diskusi dibuka, moderator mulai memperkenalkan anggota kelompok satu
persatu.
3. Kemudian moderator mempersilahkan peserta untuk membaca materi pada pukul
15:33 WIB.
4. Ketika peserta selesai membaca materi, moderator memberi kesempatan kepada
peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan pukul 15:33-15:41 WIB. Setiap
kelompok mengajukan pertanyaan kepada kelompok penyaji. Kelompok penyaji
mulai menjawab pertanyaan pada pukul 16:05-16:17
5. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan dari peserta diskusi, moderator menutup
diskusi, kemudian observer memberikan penilaian pada pukul 16:27.
6. Penilaian observer untuk presentasi kelompok 4 adalah 90.
Sesi Tanya Jawab :
PERTANYAAN
1. Kelompok 3 (Reni Nurmadianingsih): apa dampak yang akan ditimbulkan jika
kebutuhan psikologis pada ibu hamil tidak terpenuhi?
2. Kelompok 5 (Agustina) : apa saja perubahan psikologis pada ibu hamil?
3. Kelompok 2 (Anggi wira saputri) : faktor apa yang bisa menyebabkan ibu merasa
tidak nyaman atas kehamilan nya lalu tindakan seperti apa yg bidan lakukan dalam
melakukan support kepada pasien dan juga apakah bidan boleh menceritakan
pengalaman nya dalam menangani pasien ketika memberikan support kepada ibu?
JAWABAN
1. Nirmala menjawab Kelompok 3 (Reni Nurmadianingsih): Jika kebutuhan psikologis
ibu tidah terpenuhi maka dapat menimbulkan stres. Stres yang terjadi pada ibu hamil
dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Stres dapat berpengaruh fatal pada
proses pembentukan organ bayi, tidak berkembangnya janin hingga bayi lahir
prematur.
2. Miftahul Jannah menjawab Kelompok 5 (Agustina) : Bentuk perubahan psikologis
pada masa kehamilan ialah perubahann mood seperti menangis,lekas marah, dan
sering sedih atau cepat berubah senang, merupakan manifestasi dari emosi yang labil.
Selain itu, bentuk perubahan psikologis pada ibu hamil lainnya seperti perasaan
senang/gembira dikarenakan buah hati yang di tunggu akan segera hadir, merasa
khawatir dikarenakan takut tidak mampu atau belum siap menjalankan perannya
sebagai orang tua.
3. Ainul Latifa menjawab Kelompok 2 (Anggi Wira Saputri) : Faktor psikologisnya
seperti mudah lelah, kehilangan gairah untuk melakukan hal-hal yang tadinya
dianggap menyenangkan.maka dari itu bidan memberikan support edukasi
pengetahuan kepada ibu terutama tentang perubahan yang terjadi selama kehamilan
dan diharapkan bisa beradaptasi pada faktor psikologis tersebut.

Moderator, Notulis,
Grasylia Stephanie Aisyah
NOTULEN DISKUSI
PRESENTASI KELOMPOK 5
MATA KULIAH ASKEB 1 KEHAMILAN

Hari, Tanggal diskusi : Kamis, 14 Mei 2020


Tempat diskusi : Kelas Online Grup B2 via WhatsApp
Waktu diskusi : 10:30-11:29
Tema diskusi :
Moderator : Agustina
Observer : Miftahul jannah
Notulen : Tuti Alawiyah
Peserta : Mahasiswi Kebidanan B2
Jumlah : 28 Orang
Uraian Pelaksanaan Diskusi :
13. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh moderator (Agustina) pada pukul 10:30 WIB.
14. Setelah diskusi dibuka, moderator mulai memperkenalkan anggota kelompok satu
persatu.
15. Kemudian moderator mempersilahkan peserta untuk membaca materi pada pukul
10:30 WIB.
16. Ketika peserta selesai membaca materi, moderator memberi kesempatan kepada
peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan pukul 10:33-10:53 WIB. Setiap
kelompok mengajukan pertanyaan kepada kelompok penyaji. Kelompok penyaji
mulai menjawab pertanyaan pada pukul 11:10-11:17
17. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan dari peserta diskusi, moderator menutup
diskusi, kemudian observer memberikan penilaian pada pukul 11:27.
18. Penilaian observer untuk presentasi kelompok 5 adalah 88.
Sesi Tanya Jawab :
PERTANYAAN
9. Kelompok 2 (Aisyah febrianti): pada faktor penunjang evidence base dalam asuhan
kehamilan kapan kunjungan ANC secara rutin harus dilakukan?
10. Kelompok 4 (Grasylia stephanie ): bagaimana jika ada dua peneliti yang membahas
satu masalah, dan memiliki perbedaan dalam pembahasannya. Sedangkan evidance
base adalah melakukan praktik berdasarkan penelitian yang telah terbukti. Nah
bagaimana kita menyikapi dua perbedaan penelitian tersebut yang mana yang dapat
kita gunakan sebagai acuan dalam melaksanakan praktik?
11. Kelompok 3 (yurika rahmadani) : bagaimana cara mendeteksi. komplikasi dini
dan cara menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakan serta komplikasi
12. Kelompok 1( Nanda vreiza marcella): dari materi yang saya baca faktor penghambat
memiliki beberapa faktor seperti faktor resiko tidak sapat memperkirakan komplikasi
dan juga bahwa setiap ibu hamil beresiko mengalami komplikasi. Komplikasi seperti
apa yang dimaksud dalam materi tersebut, dan asuhan apa yang dapat kita berikan
pada ibu saat komplikasi itu terjadi?
JAWABAN
7. Deslena sangi menjawab Kelompok 1 ( Aisyah febrianti): Jadi ibu hamil begitu
diketahui hamil disarankan sedini mungkin segera melakukan kunjungan ANC.
Esensi dari asuhan antenatal adalah pendidikan dan promosi kesehatan serta upaya
deteksi, sehingga begitu ada kelainan segera diketemukan dan dilakukan upaya
penatalaksanaan.Berdasarkanstandar WHO, ibu hamil disarankan untuk melakukan
kunjungan ANC minimal 4 kali selama kehamilan; dengan komposisi waktu
kunjungan satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada
trimester III. Menurut standar pelayanan kebidanan, jadwal kunjungan ANC, adalah
sebagai berikut; satu kali setiap bulan pada trimester I, satu kali setiap 2 minggu pada
trimester II, dan satu kali setiap minggu pada tri semester 3.
8. Wahyu cristieren menjawab Kelompok 4 (Grasylia stephanie ):Menurut sayaa
tergantung dari cara kita masing masing. kita harus mengklarifikasi pernyataan dari
dua peneliti tersebut apakah sudah mempunyai pernyataan atau bukti fakta dan data
yang jelas. Jika ada, diantara dua peneliti tersebut sudah memenuhi kriteria tersebut.
Maka kita akan mengikuti acuan praktik diantara peneliti tersebut yang memang
sudah terpercaya karna sudah ada bukti fakta dan data yang jelas.
9. Femi dwi cahyanti menjawab Kelompok 3 (yurika rahmadani) : Asuhan yang
tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang memunculkan asumsi bahwa sebagian
besar komplikasi obstetri yang mengancam jiwa sebenarnya bisa diprediksi atau
dicegah. Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang
dikenal antenatal care merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh bidan dalam
membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil hingga persiapan
persalinannya. Dengan memberikan asuhan antenatal yang baik akan menjadi salah
satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Anda perlu memahami bahwa dengan
adanya evidence based practice maka praktik asuhan antenatal menjadi lebih terfokus
pada pilihan praktik yang terbukti menguntungkan klien (refocusing antenatal).
Deteksi Dini Komplikasi Pada Kehamilan
6. Perlu dilakukan penilaian risiko yang mungkin dimiliki ibu. Penilaian risiko dapat
dilihat dari riwayat obstetrik dan riwayat penyakit yang dimiliki ibu serta usia ibu.
7. Dilakukan pemeriksaan ultrasound dan fetal nuchal translucency thickness
8. Pemeriksaan biomarker berupa free β-hCG, PAPP-A dan PGIF pada darah ibu
Bila terdapat kemungkinan risiko atau kelainan pada janin, ibu dianjurkan untuk
melakukan tes kromosom untuk mengetahui ada/tidaknya kelainan genetic pada
janin
4. Siti hadijah menjawab kelompok 1(Nanda vreiza mircella): Preeklampsia bisa
mengganggu kehamilan dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Jika tidak diobati,
preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti eklampsia (kejang), gagal
ginjal, dan, kadang-kadang bahkan kematian pada ibu dan janin.
Asuhan yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan KIE berupa pentingnya:
a) Perbanyak istirahat dan cara berbaring yang benar adalah ke sisi kiri untuk mengambil
beban dari bayi.
b) Lebih sering untuk memeriksa kehamilan.
c) mengonsumsi makanan dengan garam yang sedikit.
d) Minum air putih paling tidak 8 gelas per hari.
Lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan protein

Moderator, Notulis,
agustinah Tuti Alawiyah

Anda mungkin juga menyukai