Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

“MEDIA PROMOSI KESEHATAN”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah semester IV Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : M. Irwan Katili, S.Pd., M.Kes.

Disusun oleh:
KELOMPOK 3 / 2A
1. Arya Syafaromania Rachma (P1337430118007)
2. Rindayana (P1337430118011)
3. Dhea Noorly Nofela (P1337430118012)
4. Sekar Ayu Wijayanti (P1337430118024)
5. Bayu Aji Setyo Nugroho (P1337430118027)
6. M. Faiz Umar Faruq (P1337430118031)
7. Rha Tanca Dewana (P1337430118041)
8. Rr. Larasati (P1337430118044)
9. Rani Sita Pratiwi (P1337430118051)

PRODI D-III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan dan Promosi Kesehatan
tentang Media Promosi Kesehatan. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah banyak
mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak
lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak M. Irwan Katili, S.Pd., M.Kes. selaku dosen pengampu Pendidikan dan
Promosi Kesehatan Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik
Kesehatan Semarang.
2. Keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa dengan
tulus.
3. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang.
4. Semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan laporan ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca.

Semarang, 11 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................ 1
D. Manfaat...................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................3
A. Kesehatan ..................................................................................................................3
B. Promosi Kesehatan....................................................................................................4
C. Media ........................................................................................................................6
D. Metode dan Media Promosi Kesehatan......................................................................7
BAB III
PENUTUP................................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun
sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Kesehatan merupakan salah satu
hal yang paling penting dalam kehidupan, makadariitu kesehatan sangat harus
diperhatikan, baik oleh individu, kelompok atau golongan, masyarakat dan pemerintah.
Selain dengan adanya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat juga harus faham
tentang fungi dari pelayanan-pelayanan kesahatan.
Saat ini banyak masyarakat yan kurang faham dengan pentingnya kesehatan, dan
beberapa pelayanan kesehatan yang sudah disediakan oleh beberapa golongan maupun
pemerintah, sehingga dibutuhkan suatu tempat atau sarana untuk menyalurkan suatu
pendidikan atau penyuluhan tentang kesehatan, khususnya dalam kasus yang sering
terjadi di lingkungan masyarakat tersebut. Sehingga masyarakat dapat meningkatakan
kesehatan mereka, keluarga dan lingkungan sekitar mereka.
Media merupkan alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan suatu maksud
atau tujuan. Dalam pendidikan atau penyuluhan kesehatan sangat membutuhkan suatu
media untuk menyampaikan materi supaya lebih mudah diterima oleh kalangan
masyarakat pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud tentang kesehatan?
2. Apa yang dimaksud tentang promosi kesehatan?
3. Apa yang dimaksud tentang media?
4. Apa saja metode dan media yang digunakan dalam promosi kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang kesehatan
2. Untuk mengetahui tentang promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui tentang media
4. Untuk mengetahui metode dan media yang digunakan dalam promosi kesehatan?
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang promosi
kesehatan secara umum, dan memahami media dan metode yang digunakan dalam
promosi kesehatan, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam masyarakat.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap individu. Menurut
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 kesehatan adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Menurut WHO kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental,
maupun sosial, dan tidak hanya, bebas dari penyakit dan cacat.
Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan
sosial saja, tapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau
mempunyai kegiatan yang dapat menghasilkan suatu hal yang bermanfaat dimasa
depan.
Wujud atau indikator dari masing masing aspek tersebut dalam kesehatan individu
antaralain sebagai berikut :
1. Kesehatan fisik
Dapat terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis
tidak sakit. Semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau tidak ada
gangguan fungsi pada organ tubuh.
2. Kesehatan mental atau jiwa
Mencakup 3 komponen :
a. Pikiran
Pikiran yang sehat tercermin dari cara berfikir seseorag, yakni mampu
berfikir logis atau berfikir secara runtun.
b. Emosional
Tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya
c. Spiritual
Tercermin dari cara seseorang dlm mengekspresikan rasa syukur, pujian,
atau penyembuhan terhadap Sang Pencipta. Dapat dilihat dari praktek
agamanya atau kepercayaannya, serta perbuatan baik.

3
3. Kesehatan social
Terwujud apabila seseorng mampu berhubungan dengan orang lain secara baik
atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-
bedakan, saling menghargai dan toleransi
4. Kesehatan ekonomi
Terlihat dari produktivitas seseorg dalam arti mempunyai pekerjaan atau
kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya dan
keluarganya secara finansial atau kegiatan yang bermafaat baginya dan org lain
dimasa yang akan datang.

Dalam mewujudkan aspek aspek kesehatan diatas dibutuhkan upaya kesehatan


dengan menciptakan sarana kesehatan, baik berupa pelayanan kesehatan maupun
pendidikan (promosi) kesehatan. Sehingga dapat terwujud suatu pengetahuan yang
dimiliki masyarakat dan adanya pelayanan kesehatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, maupun dalam lingkungan
masyarakat.

B. Promosi Kesehatan
Lawrence Green (1984) promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi
pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan
organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan.
Ottawa Charter, 1986 promosi kesehatan adalah suatu proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu
untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial maka
masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkunganya (fisik, sosial budaya, dan sebagainya).
Green dan Ottoson, (1998) promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan pertaran perundangan untuk
perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.

4
Menurut WHO, 1984 promosi kesehatan adalah proses memuat orang mampu
meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi
kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, tetapi juga disertai upaya-
upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan
merupakan program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Pendidikan atau promosi kesehatan tidak terlepas dari perilaku, pendidikan
kesehatan selalu terkait dengan perilaku karena perilaku termasuk salah satu hal yang
dapat mempengaruhi kesehatan, dan faktor perilaku juga dapat mempengaruhi tiga
faktor laninya (lingkungan, pelayanan kesehatan, dan hereditas) yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Peran pendidikan kesehatan dalam faktor yang mempengaruhi kesehatan
1. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor lingkungan
Banyak fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah atau kelompok-kelompok
tertentu kepada masyarakat yang tidak digunakan secara maksimal. Supaya
sanitasi lingkungan dimanfaatkan dan dipelihara secara optimal, maka perlu
pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
2. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor perilaku
Pendidikan kesehatan bukan hanya melek kesehatan (kesadaran atau
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan) pada masyarakat saja, namun yang
lebih penting adalah mncapai perilaku kesehatan (healthy behaviour). Kesehatan
bukan hanya diketahui atau disadari (knowledge) dan disikapi (attitude),
melainkan harus dikerjakan atau dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari

5
(practice). Hal ini brarti tujuan akhir dari pendidikan kesehatan agar masyarakat
dapat mempraktikkan hidup sehat (healthy life style). Maka dari itu pendidikan
kesehatan sangat erat kaitannya dengan perilaku.

3. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor pelayanan kesehatan


Departmen kesehatan telah menyediakan fasilitas kesehatan masyarakat, dalam
bentuk puskesmas. Namun pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat belum
optimal atau masih rendah, sehingga dibutuhkan pendidikan kesehatan agar
masyarakat mempunyai pengetahuan tentang manfaat adanya puskesmas.
4. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor hereditas
Orangtua, khususnya ibu adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan
status kesehatan bagi anak-anaknya. Rendahnya kesehatan orang tua bukan
hanya sosial ekonominya rendah, tetapi sering juga disebabkan karena orang tua
atau ibu tidak mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatannya atau tidak
tahu makanan yang bergizi yang harus di makan. Oleh karena itu pendidikan
kesehatan sangat diperlukan.
C. Media
Secara umum, pengertian media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang
berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima
pesan. Secara etimologi kata “media”berasal dari bahasa latin, yaitu “medius” yang
artinya “tengah, perantara, atau pengantar”. Istilah “media”pada umumnya merujuk
pada sesuatu yang dijadikan sebagai wadah, alat, atau sarana untuk melakukan
komunikasi.
Secara umum, suatu media memilikifungsi yang sama, beberapa diantaranya adalah
1. Sebagai sarana informasi kepada masyarakat,
2. Membantu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,
3. Sebagai sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan gagasan kepada
khalayak,
4. Sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan, relaksasi, dan pengalihan perhatian
dari ketagangan sosial,

6
5. Sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat secara umum, dan bagi siswa secara
khusus,
6. Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan atau kontrol sosial bagi
masyarakat.
Pada dasarnya jenis dan bentuk media ada banyak sekali. Menurut Rudi Brets
(Media Pembelajaran, 2008:52) bebrapa jenis media adalah sebagai berikut :
1. Media audio
Media audio merupakan media yang melibatkan indera pendengaran (telinga)
yang memanipulasi kemampuan suara. Pesan yang dapat disampaikan
dalammedia audio adalah pesan verbal (bahasa lisan dan kata-kata) dan pesan
non-verbal (musik, vokalisasi, dan bunyi-bunyian lainnya).
2. Media visual
Media visual adalah jenis media yang melibatkan indera pengelihatan (mata).
Beberapa media visual diantaranya :
a. Media visual verbal
Media visual verbal merupakan media visual yang berisi pesan verbal atau
pesan linguistik berbentuk tulisan.
b. Media visual grafis
Media visual grafis merupakan media visual yang berisi pesan non-verbal,
dimana pesan berupa simbol-simbol atau unsur-unsur grafis. Misalnya
sketsa, foto, gambar, diagram, peta, dan lainnya
c. Media visual non-cetak
Media visual non-cetak adalah media visual yang berisi pesan dalam bentuk
tiga dimensi.
3. Media audio visual
Media audio visual adalah jenis media yang melibatkan indera pendengaran dan
pengelihatan secara bersamaan dalam satu proses. Pesan yang disalurkan pada
kenis media ini bersifat verbal dan non-verbal.
Media promosi merupakan sarana yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu
produk atau jasa atau image atau perusahaan sataupun yang lain untuk dapat lebih

7
dikenal masyarakat lebih luas dengan harapan seseorang bisa mengetahui, mengakui,
memiliki, dan mengikatkan diri pada suatu hal yang dipromosikan.
D. Metode dan Media Promisi Kesehatan
Pendidikan atau promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau
usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, klompok, atau individu.
Dengan adanya pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu
dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik dan diharapkan dapat
merubah perilaku hidup masyarakat menjadi perilaku hidup yang lebih sehat.
Suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut, disamping faktor masukannya sendiri
juga faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang
melakukannya, dan alat-alat bantu atau peraga (media) pendidikan yang dipakai.
Beberapa metode pendidikan untuk individual, kelompok, dan masyarakat
1. Metode pendidikan individual (perorangan)
Metode pendidikan yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku
baru, atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai
masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan degan penerimaan atau
perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta
dapat membantunya makaperlu menggunakan metode ini. Bentuk pendekatan
ini, antara lain :
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)
b. Interview (wawancara)
2. Metode pendidikan kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus diingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang
besar metodenya akan lain dengan metode yang kecil. Efektifitas suatu metode
akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
a. Kelompok besar

8
Bisa dikatakan kelompok besar apabila peserta penyuluhan lebih dari 15
orang, metode yang baik digunakan pada kelompok besar yaitu ceramah dan
seminar.
b. Kelompok kecil
Dikatakan kelompok kecil apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang.
Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini, antara lain :
1) Diskusi kelompok
Seluruh anggota kelompok dapat bebas berpartisiasi dalam diskusi,
maka formasi duduk peserta diatur melingkar atau persegi. Untuk
memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang dapat berupa pertanyaan atau kasus sehubungan dengan
topik yang dibahas.
2) Curah pendapat (brain stroming)
Metode ini merupakan modifikasi dari diskusi kelompok, prinsipnya
sama, bedanya pada permulaannya pemimpin keloompok memancing
dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban
atau pendapat (curah pendapat)
3) Bola salju (snow balling)
Kelompok dibagi berpasang-pasangan kemudian dilontarkan suatu
pertanyaan atau masalah. Setelah berdiskusi selama 5 menit 2 pasang
digabung menjadi satu untuk mendiskusikan masalah tersebut, kemudian
bergabung 2 pasang (4 orang) lagi unruk mendiskusikan masalah
tersebut kembali, begitu seterusnya hingga membentuk diskusi seluruh
anggota kelompok.
4) Kelompok-kelompok kecil (buzz group)
Setelah dibagikelompok-kelompok kecil, kemudian diberi suatu
permasalahan yang sama atau berbeda antarr kelompok. Selanjutnya
hasil setiap kelompok didiskusikan dan dicari kesimpulannya.
5) Mamainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peran tertetu untuk memainkan peran. Dan mereka

9
memperagakan, misalnya bagaimana interaksi atau komunikasi efektif
terhadap pasien.
6) Permainan simulasi (simulation game)
Metode ini gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian sebagai narasumber.

3. Metode pendidikan massa


Metode pendidikan massa diterapkan untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada masyarakat. Sehingga pesan-pesan kesehatan yang akan
disampaikan harus dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh massa
tersebut. Biasanya metode ini disampaikan melalui media massa.

Dalam melakukan promosi atau pendidikan membutuhkan suatu alat peraga atau
media untuk membantu dan memperagakan sesuatu didalam proses pendidikan atau
pengajaran. Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam, dan sekaligus
menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut dalam sebuah kerucut.

Dari kerucut tersebut dapat diartikan bahwa dalam proses pendidikan, benda asli
mempunyai intesitas yang paling tinggi untuk mempersepsikan bahan pendidikan atau
promosi. Sedangkan penyampaian dengan kata-kata saja sangat kurang efektif.

Pada garis besarnya hanya ada tiga macam alat bantu pendidikan ataupromosi :

1. Alat bantu lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu menstimulasi
indera mata pada waktu proses pendidikan, alat bantu ini ada dua bentuk

10
a. Alat yang diproyeksikan, misalkan slide, film, film strip, dan sebagainya
b. Alat yang tidak diproyeksikan
1) Dua dimensi, misalnya gambar peta, bagan, dan sebagainya
2) Tiga dimensi, misalnya bola dunia, boneka, dan sebagainya
2. Alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang dapat membantu untuk
menstimulasikan indera pendengar pada waktu proses penyampaian bahan
pendidikan. Misalnya, piring hitam, radio, pita suara, dan sebagainya.
3. Alat bantu lihat-dengar, seperti televisi dan video kaset. Alat-alat bantu
pendidikan ini lebihdikenal dengan Audio Visual Aids (AVA)

Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi dua
macam menurut pembuatannya dan penggunaannya.

1. Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, film strip slide, dan
sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.
2. Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri, dengan bahan-bahan
setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kaleng, kertas koran,
dan sebagainya.

Yang dimaksud dengan media pendidika kesehatan pada hakikatnya adalah alat
bantu pendidikan (AVA). Disebut pendidikan kesehatan karena alat-alat tersebut merupakan
saluran (channel) untuk menyampaikan informasi kesehatan dan karena alat-alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagimasyarakat.
Sebagai fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi tiga

1. Media cetak
a. Booklet
b. Leaflet
c. Flyer (selebaran)
d. Flif chart (lembar balik)
e. Rubrik
f. Poster
g. Foto
2. Media elektronik

11
a. Televisi
b. Radio
c. Video
d. Slide
e. Film strip
3. Media papan (billboard)
Papan atau billboard yang dipasang di tempat-tempat umum dapat diisi dengan
pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media papan disini juga
mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada
kendaraan umum (bus dan taksi)

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan sangat penting bagi seluruh kalangan. Dalam mengetahui
pemeliharaan kesehatan dengan baik dibutuhkan suatu pendidikan atau promosi
kesehatan, sehingga seluruh kalangan faham dengan adanya pelayanan
kesehatan yang ada dan bagaimana cara memelihara kesehatan dengan baik.
Dalam promosi kesehatan dibutuhkan suatu media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan promosi kesehatan. Sehingga pesan-pesan yang
disampaikan dapat dengan mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat.
Media yang digunakan dapan berupa media cetak, media elektronik maupun
media papan.
B. Saran
1. Memberi bimbingan agar dapat mengetahui secara jelas, bagaimana cara
menyampaikan pesan dari promosi kesehatan.
2. Memberikan penjelasan tentang fungsi atau peran setiap media.

13
14
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. (2011). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka
Cipta

http://reyypare.blogspot.com/2010/11/media-promosi.html?m=1

https://www.kompasiana.com/rabiatuladawiah/5510844f813311aa39bc6594/promosi-
kesehatan-dan-peran-kesehatan-masyarakat

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-media.html

Anda mungkin juga menyukai