Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019/2020

Nama : Arianto
NIM : 1710119110002
Mata Kuliah : Manajemen Sekolah
Hari/Tanggal : Kamis / 07 Mei 2020

Analisis SWOT dari kasus tersebut, yaitu:


Strength (Kekuatan)
- Terdapat perusahaan yang cukup besar
- Mempunyai tenaga pendidik yang banyak yaitu sekitar 30 orang
- Terdapat beberapa tokoh masyarakat yang berpendidikan
- Terdapat puskesmas dan mesjid di lingkungan sekitar sekolah

Weakness (Kelemahan)
- Sarana dan prasarana di sekolah masih kurang
- Peralatan untuk UNBK khususnya laptop sangat kurang
- Buku di perpustakaan masih kurang lengkap
- Kurangnya jumlah LCD di sekolah
- Kurangnya alat laboratorium
- Rendahnya tingkat pengetahuan guru tentang K13 serta kemampuan dalam
membuat perangkat pembelajaran terbatas.
Oppurtunity (Peluang)
- Perlu mengadakan peningkatan kemampuan guru dengan cara pelatihan,
pendidikan lanjut dalam jabatan dan kemantapan karir guru.
- Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana
sekolah dengan cara mengajukan proposal ke pemerintah daerah tingkat I
dan II.
- Mengajukan kerjasama dengan tokoh tokoh masyarakat yang
berpendidikan yang katanya masih peduli dengan pendidikan.
- Mengajukan proposal terhadap perusahan besar yang ada di daerah
tersebut untuk Dukungan dalam penggalangan dana bantuan.

Threats (Ancaman)
- Kurangnya perhatian pemerintah terhadap kemajuan pendidikan
- Kurangnya sarana penunjang teknologi seperti tidak mencukupinya jumlah
komputer yang ada di sekolah tersebut.
- Pemerintah kurang maksimal dalam memberi kesejahteraan guru.

Jika saya diposisikan sebagai kepala sekolah di SMP tersebut, langkah


pertama yang saya lakukan adalah mengajak kerjasama dengan tokoh-tokoh
masyarakat yang berpendidikan serta membuka donasi bagi orang orang yang
ingin mendonasikan hartanya baik itu berupa uang, buku buku pelajaran, LCD,
komputer ataupun alat laboratorium dan target donatur yang paling saya tekankan
adalah pengajuan proposal bantuan terhadap perusahaan besar sebagai aksi pedui
terhadapa pendidikan yang ada di dekat perusahaan besar tersebut. Dikarenakan
guru-guru di sekolah tersebut tidak terlalu mengetahui dengan kurikulum 2013
yang sedang dijalankan, maka saya akan mengikut sertakan para guru di sekolah
ini dalam kegiatan pelatihan kurikulum, serta pelatihan pembuatan perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Karena guru
merupakan kunci utama dalam membentuk karakter peserta didik di sekolah. Jika
gurunya sudah terlatih dan memiliki kompetensi yang baik, maka insyaAllah
dalam mendidik dan membentuk karakter peserta didik akan lebih mudah pula.
Lalu langkah berikutnya adalah memperbaiki sarana prasarana sekolah
yang rusak dan melengkapi sedikit demi sedikit sarana prasarana sekolah yang
kurang. Untuk bangunan seperti mushola dan ruang kesehatan, saya akan
mengajak kerjasama bagi pihak mesjid dan puskesmas yang berada di lingkungan
sekolah untuk dijadikan sebagai sarana prasarana sekolah. Sehingga
memunculkan simbiosis mutualisme antar kedua belah pihak yaitu puskesmas
mendapat keuntungan disetiap pasien sekolah yang berkunjung ke sana, serta
jama’ah mesjid juga bertambah dengan peserta didik di SMP tersebut yang turut
melakukan sholat berjama’ah di sana.

Anda mungkin juga menyukai