Anda di halaman 1dari 1

Pandemi Covid-19, DBD di Denpasar Tembus Angka 832

Kasus
merdeka.com/peristiwa/pandemi-covid-19-dbd-di-denpasar-tembus-angka-832-kasus.html

ilustrasi demam berdarah. ©2016 Merdeka.com


Merdeka.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Denpasar mengalami
peningkatan yakni sekarang sudah menyentuh angka 832 kasus. Data tersebut per
tanggal 22 April milik Pemkot Denpasar.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. IB
Eka Putra saat menerangkan bahwa DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue. Beberapa jenis nyamuk menularkan atau menyebarkan virus dengue.

"Iya walaupun saat ini kita sedang masa pencegahan dan penanganan Covid-19, kita juga
wajib mewaspadai penyakit DBD, ada peningkatan kasus Tahun 2020 ini dibanding
dengan jumlah kasus di Bulan Januari (hingga) April 2019, saat ini per 22 April ini sudah
tercatat 832 kasus," kata Eka Putra saat dihubungi, Sabtu (25/4).

Ia menambahkan, guna meminimalisir adanya kasus DBD di Kota Denpasar, fogging


serentak telah dilaksanakan secara masif dan menyeluruh.

Namun demikian, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar


secara mandiri. Hal ini dapat dilaksanakan dengan Pemantauan Jentik Nyamuk Secara
Berkala dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri.

"Fogging hanya membasmi nyamuk dewasanya saja, sedangkan jentik-jentik nyamuknya


tidak terbunuh, dan fogging membasmi nyamuk hanya pada saat hari itu saja, besoknya
bila ada nyamuk baru yang lahir dari jentik tidak akan terbunuh," jelasnya

"Dengan melaksanakan secara mandiri gerakan 3 M Plus, yakni menguras, menutup,


menyingkirkan atau mendaur ulang, dan menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate)
pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Hal ini dapat dilaksanakan secara
rutin minimal seminggu sekali secara mandiri, sedangkan untuk fogging masal sudah
dilaksanakan oleh Pemerintah Desa atau Kelurahan," imbuhnya.

Eka Putra juga berharap masyarakat juga secara aktif untuk menjaga kebersihan
lingkungan serta menghindari adanya genangan di rumah atau pun wilayah sekitar
rumah. Sehingga perkembangan nyamuk dapat diminimalisir.

"Mari bersama mencegah DBD, selain juga waspada penyebaran Covid-19," ujar Eka
Putra . [rhm]

1/1

Anda mungkin juga menyukai