A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku sesorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, proses, cara, perbuatan pendidik”, (Departemen Pendidikan Nasional 2002:263).
Sedangkan menurut Buchori (dalam trianto,2011:5) bahwa “ pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para peserta didiknya unruk sesuatu profesi
atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari”.
Salah satu aspek yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep
matematika yang abstrak dan teoritis adalah dengan menggunakan alat peraga. Alat peraga
adalah alat bantu untuk menjelaskan atau mewujudkan konsep matematika di dalam
kegiatan mendidik atau mengajar supaya yang diajarkan mudah dimengerti anak didik
(Ruseffendi, 1992:141). Hal ini pun didukung oleh Bruner (dalam Ruseffendi, 1992:144)
yang mengatakan bahwa belajar aktif dalam lingkungan yang kaya dan menggunakan
benda-benda konkret untuk anak adalah sangat penting.
Alat peraga sebagai bagian dari sumber belajar hendaknya disediakan oleh guru
untuk mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa dalam mempelajari
matematika, sesuai dengan amanat kurikulum 2013 (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012). The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) juga
memberikan penekanan tentang pentingnya penggunaan alat peraga dan representasi
visual dalam pembelajaran matematika (NCTM, 2000), di samping teknologi lainnya. Alat
peraga merupakan media yang berkaitan langsung dengan penanaman konsep dan
meletakkan ide-ide dasar yang melandasi suatu konsep.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada peneliti ini yaitu, bagaimana kesulitan pemahaman konsep
matematika operasi hitung bilangan bulat siswa kelas VII SMP ?
C. Metodologi Penelitian
a. Instrumen penelitian
Metode pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini dilakukan dengan metode
observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi.
1. Observasi
Data yang diperoleh melalui observasi ini adalah tentang kesulitan pemahaman
konsep matematika siswa kelas VII pada materi bilangan bulat diantaranta dalam
hal sikap dan perilakunya. Adapun objek yang diamati yaitu siswa kelas VII dan.
Peneliti melakukan pengamatan pada semester 2.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru kelas VII seputar bentuk kesulitan pemahaman
konsep matematika operasi hitung bilangan bulat dan faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan pemahaman konsep matematika. Wawancara pada siswa
dilakukan dengan cara memilih siswa yang mengalami kesulitan pemahman
konsep matematikanya tinggi berdasarkan nilai hasil ulangan harian siswa pada
materi operasi bilangan bulat.
3. Dokumentasi
Dokumen yang dihimpun dalam penelitian ini digunakan untuk melihat catatan-
catatan arsip, atau dokumen siswa yang diteliti. Seperti daftar nilai hasil belajar
matematika siswa, hasil ulangan harian siswa pada materi operasi bilangan bulat,
prestasi siswa kelas VII dan perilaku siswa di dalam kelas selama proses
pembelajaran matematika.
c. Uji Keabsahan Data
keabsahan data dalam penelitian ini didasarkan pada empat kriteria yaitu uji
kredibilitas, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Penelitian ini
menggunakan uji kredibilitas untuk menguji keabsahan data. Uji kredibilitas dalam
penelitian ini dengan triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.