Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TIO WEMPY PERDANA

NIM : 041817809

TUGAS 2
1. Pengertian moral, budi pekerti, akhlak, etika, dan hubungan diantara semuanya
Moral
moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang yg dalam hal sipat, perangai, kehendak
pendapat, atau perbuatan yg secara layak dapat di katakan benar atau salah, baik atau
buruk./ tindakan yg umum sesuai dengan dan diterima oleh lingkungan tertentu atau
kesatuan sosial tertentu.

Budi pekerti
perpaduan dari hasil akal dan rasa yg berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia.

Akhlak
ahlak adalah suatu keadaa yg tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yg melahirkan
perbuatan-perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan pemikiran
lebih lanjut.
 
Etika
Secara istilah etika adalah ilmu yg membicarakan tentang tingkah laku manusia/ etika
sebagaitingkah laku perbuatan manusia di pandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yg
dapat di tentukan akal.

Hubungan..
etika bersumber pada rasio sedangkn akhlak bersumber pada Al qur'an dan hadis
sementara rasio adalah pendukung terhadap apa yg telah di kemukakan oleh al qur'an dan
hadist. sementara moral dan susila atau budi pekerti pada umumnya berdasarkan pada
ketentuan atau kebiasaan umum yg berlaku di masyarakat. selain itu, etika (ilmu akhlak)
bersifat teoretis sementara moral, susila, akhlak lebih bersipat praktis, artinya moral itu
berbicara soal mna yg baik dan mna yg buruk, susila berbicara mna yg tabu dan mna yg
tidak tabu. akhlak berbicara soal baik buruk, benar salah, layak tidak layak. sementara
etika lebih berbicara kenapa perbuatan itu di katakn baik atau kenapa perbuatan itu di
katakn buruk. etika menyelidiki memikirkan dan mempertimbangkn tentang yg baik dan
buruk, moral menyatakan ukuran yg baik tentang tindakan itu dalam kesatuaan sosial
tertentu. akhlak bersumber pd wahyu mka  ia tidak bisa berubah, akhlak dlm islam
bersipat tetap tidak bisa di ubah-ubah oleh pemikiran manusia. apa yg di katakan baik
oleh al qur'an dan apa yg di katakan buruk oleh hadis mka sampai kpnpun akn tetap
berlaku. meskipun demikian, karena ayat-ayat al Qur'an terbatas dan hadist juga terbatas
pula sedangkan kehidupan manusia terus berubah  dan terus berkembang, maka tidak
setiap apa yg di temukan dalam masyarakat secara otomatis langsung ada jawabannya di
dalam al Qur'an atau hadist. 
meskipun akhlak dan islam bersumber kepada al Qur'an dan sunnah , sementara Etika ,
moral, dll bersumber pd akal atau budaya setempat, tetap saja bahwa semuanya
mempunyai keterkaitan yg sangat erat.

2.   Tasamuh merupakan sikap terpuji untuk saling berperilaku baik, lemah lembut,
toleransi, dan saling memaafkan di dalam pergaulan agar terciptanya hubungan yang
saling menghargai antar sesama manusia. Dalilnya :
a.    ‫اج ِرينَ فِي َسبِي ِل هَّللا ِ ۖ َو ْليَ ْعفُوا‬ ِ َ‫َواَل يَأْت َِل أُولُو ْالفَضْ ِل ِم ْن ُك ْم َوال َّس َع ِة أَ ْن ي ُْؤتُوا أُولِي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْال َم َسا ِكينَ َو ْال ُمه‬
‫َو ْليَصْ فَحُوا ۗ أَاَل تُ ِحبُّونَ أَ ْن يَ ْغفِ َر هَّللا ُ لَ ُك ْم ۗ َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu
bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya),
orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan
hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa
Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (QS
An-Nur : 22)

b.    “Tidak halal apabila seorang Muslim menjauhi kawannya lebih dari tiga hari.
Apabila telah lewat waktu tiga hari tersebut maka berbicaralah dengannya dan beri
salam. Jika ia menjawab salam maka keduanya akan mendapat pahala dan jika ia tidak
membalasnya maka sungguhlah dia kembali dengan membawa dosanya, sementara orang
yang memberi salah akan keluar dari dosa.” (HR. Muslim)

            Ta’awun merupakan sikap terpuji untuk saling berperilaku tolong menolong dalam
hal kebaikan tanpa mengharapkan imbalan atas apa yang telah diperbuat.

ِ ‫اونُوا َعلَى اإْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن َواتَّقُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
a.    ٢ :‫ب ﴿المائدة‬ َ ‫اونُوا َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َو ٰى َواَل تَ َع‬
َ ‫﴾ َوتَ َع‬

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qs Al-Maidah : 2)

َ ْ‫ص ُرهُ ظَالِ ًما قَا َل تَأْ ُخ ُذ فَو‬


b.    ‫ق يَ َد ْي ِه‬ ْ ‫ًُُرهُ َم‬Œً ‫ص‬
ُ ‫ظلُو ًما فَ َك ْيفَ نَ ْن‬ ُ ‫ك ظَالِ ًما أَوْ َمظلُو ًما قَالُوا يَا َرسُو َل هَّللا ِ هَ َذا نَن‬
َ ‫ا ْنصُر أَ َخا‬

Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya.
Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya.
Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab: “Dengan
menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya.” (HR. Al-
Bukhari)
            Musawwah merupakan sikap terpuji dimana memandang bahwa setiap manusia
memiliki harkat dan martabat yang sama tanpa membedakan ras, suku bangsa, warna
kulit, maupun jenis kelamin sebagai bentuk penghargaan.

a.    ُ‫وا هُ َو أَ ْق َرب‬ ْ ُ‫وا ا ْع ِدل‬ ْ ُ‫ْط َوالَ يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشنَآنُ قَوْ ٍم َعلَى أَالَّ تَ ْع ِدل‬
ِ ‫وا قَوَّا ِمينَ هّلِل ِ ُشهَدَاء بِ ْالقِس‬
ْ ُ‫وا ُكون‬
ْ ُ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن‬
َ‫وا هّللا َ إِ َّن هّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬
ْ ُ‫لِلتَّ ْق َوى َواتَّق‬

Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang
tegak membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil.
Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil.
Berbuat adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah
kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS
al-Maidah:18)

b.    Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu berkata: Bersabda Rasulullah
Shalallahu‘alaihi wassalam: Sesungguhnya mereka-mereka yang berbuat adil di sisi
Allah Ta’ala, kelak mereka akan berada di atas mimbar dari cahaya, dari tangan kanan
Allah ArRahman ‘Azza wa Jalla. Dan kedua tangan Allah Ta’ala adalah kanan. Mereka
adalah orang-orang yang adil dalam menghukumi sesuatu bahkan terhadap keluarga
mereka sendiri, juga terhadap orang-orang yang mereka pimpin. (HR. Imam Muslim)

3. Perwujudan akhlak terhadap alam,


a. Tidak membuang sampah sembarangan dan senantiasa menjaga kebersihan sebab salah
satu cabang iman dalam islam adalah kebersihan.
b. Tidak menebang pohon sembarangan. Akhlak ini bahkan dicontohkan langsung
Rasulullah SAW.
c. Mengasihi semua makhluk Allah SWT termasuk binatang dan tumbuhan. Binatang dan
tumbuhan sendiri penting bagi manusia sebab menjadi penjaga keseimbangan alam.
d. Rajin menanam pohon dan tumbuhan hijau, dalam islam menanam pohon ini bahkan
disebutkan sebagai perbuatan yang mendatangkan pahala.
e. Memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana tidak dengan tamak dan merusak.
Tindaka merusak ini adalah dzalim kepada alam dan tamak adalah ciri mereka yang
tetipu nafsu dunia, dan masih banyak lagi lainnya.

Manusia adalah KHALIFAH di atas bumi dan tugasnya selain beribadah kepada Allah SWT
juga untuk MENJAGA, MELESTARIKAN dan MEMAKMURKAN bumi.
4. Klasifikasi Agama
    Didalam Bukunya "Living Religion Of The World", Ahmad Abdullah membagi tiga
klasifikai yaitu :
  1. Revealed and non-revealed
 Revealed Religion adalah agama  wahyu yang menghendaki imam kepada Tuhan, taat
kepada rasul-rasul-Nya, kitab-kitabnya, serta pesan-pesannya untuk disebarkan kepada
umat manusia contohnya Islam, Kristen, dan Yudaisme.
 Non-Revealed adalah agama yang tidak memandang esensial penyerahan manusia
kepada tata aturan Ilahi, contohnya agama Budha, Konfotsu, Tao, Hindu dan lain-lain.

  2. Agama Missionaris dan Non-Missionary


 Agama missionary adalah agama yang memiliki aturan mutlak yang berisikan dakwah
yang berdasarkan pada perintah Tuhan. Al-Madhosi mengelompokkan agama Islam dan
Kristen sebagai agama misionary.
 Agama non-Misionari seperti Brahmanisme, Zoroasterianisme serta Yudaisme.

3. Klasifikasi Agama Rasial Geografikal.


1. Agama semitik: Agama yahudi, Nasrani dan Islam
2. Agama Arya/non-semitik: Hinduisme, jinisme, sikisme.
3. Agama Mongolia: Confucianisme, Taoisme, sintoisme.

Antara pendapat Thomas Worl Anorld dengan Al-Madhosi agak berbeda terutama dalam
mengklasifikasikan agama misionari yaitu ada yang mengelompokkan Budhaisme dan
Yudaisme ke dalam agama misionari (Anorld). sedangkan al-Madhosi mengelompokkan
agama misionari. Atau Islam tersuk agama samawi dan dialah termasuk satu-satunya
agama yang bersumber dari wahyu Allah SWT.

5. fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga
memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang
baik, yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral)
kearifan yg menjiwi langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara
bertahap sehingga membuat orang bisa memperbaiki kesalahan (bertaubat kepada
Tuhan).

Anda mungkin juga menyukai