Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

Disusun Oleh :
Nama : Devy Arum Sari

NPM : A1D017029

Kelompok : 4 (Empat)

Dosen Pengampu : 1. Dra. Kasrina, M.Si


2. Dewi Jumiarni, M.Si

Asisten Praktikum : 1. Oktaria silviani (A1D016010)


2. Vira Liza Putri P (A1D016011)
3. Silvia Rani (A1D016018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Jamur pada Media Nasi di Tiga
Tempat (Kulkas, Dapur, dan Luar Rumah)

Devy Arum Sari


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
devyarum24@gmail.com

Abstrak
Mikroorganisme tidak dapat sepenuhnya menguasai faktor-faktor lingkungan sehingga
untuk hidupnya sangat bergantung kepada lingkungan sekitar. Satu-satunya jalan untuk
menyelamatkan diri dari faktor lingkungan adalah dengan cara menyesuaikan diri (adaptasi)
kepada faktor dari luar. Metode yang digunakan adalah eksperimen menggunakan media
nasi dan pengamatan selama satu minggu. Diketahui pertumbuhan jamur yang paling cepat
terjadi di kamar dan pertumbuhan yang paling lambat terjadi di kulkas. Jamur yang terdapat
pada media nasi diantaranya, Rhizopus stolonifer, Trichoderma viride, dan Neurospora
sitophila. Hal ini berkaitan dengan suhu yang berbeda antar tempat. Suhu adalah faktor
yang terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan, multiplikasi dan kelangsungan hidup
dari semua organisme hidup.
Kata kunci: Lingkungan, Suhu, Jamur.

Abstract
Microorganisms cannot fully master the environmental factors so that their lives depend on
the surrounding environment. The only way to save yourself from environmental factors is
to adapt (adaptation) to external factors. The method used was an experiment using rice
media and observation for one week. It is known that the fastest fungus growth occurs in
the room and the slowest growth occurs in the refrigerator. Fungi found in rice media
include Rhizopus stolonifer, Trichoderma viride, and Neurospora sitophila. This is related to
the different temperatures between places. Temperature is the most important factor
affecting the growth, multiplication and survival of all living organisms.
Keywords: Environment, Temperature, Fungi.

PENDAHULUAN faktor dari luar. Penyesuaian


Semua makhluk hidup sangat bergantung mikroorganisme terhadap faktor
pada lingkungan sekitar, begitupun lingkungan dapat terjadi secara cepat dan
mikroorganisme. Mikroorganisme tidak ada yang bersifat sementara tetapi ada
dapat sepenuhnya menguasai faktor- juga perubahan itu bersifat permanen
faktor lingkungan sehingga untuk sehingga mempengaruhi bentuk morfologi
hidupnya sangat bergantung kepada serta sifat-sifat fisiologik secara turun
lingkungan sekitar. Satu-satunya jalan temurun.
untuk menyelamatkan diri dari faktor Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan
lingkungan adalah dengan cara biologis yang terjadi pada makhluk hidup
menyesuaikan diri (adaptasi) kepada karena perubahan ukuran yang bersifat
irreversible yakni tidak dapat berubah pada suhu 5°C sampai 10°C. Beberapa
kembali ke asal karena adanya jamur juga bersifat termofilik yaitu dapat
penambahan substansi dan perubahan tumbuh pada suhu tinggi (Gandjar, 2006).
bentuk yangterjadi saat proses Nasi juga mengandung karbohidrat sangat
pertumbuhan. Dalam pertumbuhan tinggi, nasi putih memiliki kadar glukosa
terjadi penambahan ukuran, volume, sebesar 31,76% sedangkan nasi jagung
panjang (tinggi) dan pertambahan massa.
memiliki kadar glukosa sebesar 42,28%.
Pengaruh lingkungan dapat
Sangat memungkinkan untuk
mempengaruhi pertumbuhan
pertumbuhan jamur dan bakteri (Nurliana
mikroorganisme. Pengaruh lingkungan
& Anggraini, 2018).
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
Jamur Rhizopus stolonifer sp ini biasanya
mikroorganisme diantaranya abiotik dan
disebut sebagai jamur kapang hitam roti,
biotik. Pengaruh biotik meliputi pengaruh
karena spora yang dibentuknya berwarna
suhu, pengaruh pH, pengaruh cahaya,
hitam dan sering tumbuh pada roti
pengaruh kimia, pengaruh logam
(Natawijaya, 2015).
sedangkan pengaruh biotik berasal dari
Nama Neoruspora Sitophila berasal dari
mikroorganisme itu sendiri (Pelczar,
kata neuron (sel saraf) karena
2006).
guratanguratan pada sporanya
Suhu adalah faktor yang terpenting yang
menyerupai bentuk akson. Jamur
mempengaruhi pertumbuhan, multiplikasi
neurospora ini berwarna jingga dan sering
dan kelangsungan hidup dari semua
tumbuh di tempat-tempat yang baru
organisme hidup. Suhu yang rendah
dibakar dan pertumbuhannya amat cepat
umumya memperlambat metabolisme
tetapi askosporanya membutuhkan
seluler, sedangkan suhu yang lebih tinggi
perlakuan khusus, temperatur, dan
meningkatkan taraf kegiatan sel. Tetapi
kondisi lingkungan yang tepat untuk
tiap organisme memiliki batas suhu
tumbuh sebagaimana dilakukan jamur
terendah, batas-batas terhentinya
sejenis lainnya (Sarwono, 2009).
tumbuh, dan suhu optimum untuk
Jamur Trichoderma memiliki ciri berupa
pertumbuhan dan reproduksi. Ketiga suhu
koloni berwarna kehijauan. Trichoderma
ini dinamakan suhu kardinal (titik kardinal)
memiliki bentuk koloni yang melingkar
yakni meliputi suhu pertumbuhan
dengan batas yang jelas. Trichoderma spp.
minimum, suhu pertumbuhan optimum
memiliki konidiofora, fialid yang pendek,
dan suhu pertumbuhan maksimum
dan konidia bulat berwarna hijau.
(Hadioetomo, 1993).
Trichoderma memiliki fialid yang
Pertumbuhan jamur bersifat mesofilik,
bercabang-cabang dengan konidia
yaitu tumbuh baik pada suhu kamar. Suhu
berwarna hijau (Santi, dkk, 2019).
optimum pertumbuhan untuk kebanyakan
jamur adalah sekitar 25 - 30°C, tetapi METODE
beberapa dapat tumbuh pada suhu 35 - Waktu dan Tempat
37°C atau lebih tinggi. Beberapa jamur Praktikum ini dilaksanakan secara mandiri
bersifat psikotropik yaitu dapat tumbuh pada Kamis, 16 April 2020 pukul 15.00
baik pada suhu almari es dan beberapa WIB sampai 7 hari ke depan di kediaman
bahkan masih dapat tumbuh lambat pada Thasya, Tiara, dan Bella.
suhu dibawah suhu permukaan, misalkan
(4) gambar dan identifikasi morfologi
Alat dan Bahan jamur yang tumbuh.
Alat yang digunakan diantaranya piring, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
sendok, kulkas. Sedangkan bahan yang Teknik mengumpulkan data pada
digunakan adalah nasi matang. penelitian ini yaitu dengan eksperimen
Cara Kerja dan dokumentasi. Untuk mengetahui
Adapun langkah kerja dari praktikum ini Menganalisis pengaruh faktor fisik dan
yakni sebagai berikut (1) letakkan 2 kimia terhadap pertumbuhan
sendok nasi matang dalam 3 buah piring, mikroorganisme Mengidentifikasi
(2) letakkan piring di tempat yang karakteristik jamur yang tumbuh di nasi.
berbeda, yaitu : di dalam kulkas, di Pengamatan yang dilakukan adalah
dapur / kamar dan di luar rumah (terkena mengamati pertumbuhan mikroorganisme
cahaya matahari tapi jangan sampai (jamur) yang tumbuh di nasi selama 1
terkena air hujan) dalam keadaan tanpa minggu. Analisis data dilakukan secara
ditutup, (3) amati dan catat pertumbuhan deskriptif kualitatif yang menggambarkan
jamur setiap hari selama 7 hari, dan kondisi dari data yang dikumpulkan
berupa hasil pengamatan yang dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengamatan pertumbuhan jamur pada nasi

Hari Pertumbuhan Jamur


Tanggal
ke-
Pengamatan
Kulkas Kamar Luar Rumah

Kamis,
1
16 April 2020

Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya


pertumbuhan jamur pertumbuhan jamur pertumbuhan jamur

Jumat,
2
17 April 2020

Tidak terlihat adanya Tidak ada jamur, mulai Tidak terlihat adanya
pertumbuhan jamur mongering pertumbuhan jamur

Sabtu,
3
18 April 2020
Tidak terlihat adanya Jamur Rhizopus Tidak terlihat adanya
pertumbuhan jamur stolonifer dan pertumbuhan jamur
Trichoderma viride mulai namun permukaan
terlihat mengering
Minggu, Tidak terlihat adanya Jamur Neurospora Jamur Rhizopus
4
19 April 2020 pertumbuhan jamur sitophila, Rhizopus stolonifer dan
stolonifer dan Trichoderma viride
Trichoderma viride mulai mulai terlihat
terlihat

Senin,
5
20 April 2020
Tidak terlihat adanya Jamur Neurospora Jamur Rhizopus
pertumbuhan jamur sitophila, Rhizopus stolonifer dan
stolonifer dan Trichoderma viride mulai
Trichoderma viride tumbuh banyak
tumbuh banyak

Selasa,
6
21 April 2020 Tidak terlihat adanya Jamur Rhizopus
pertumbuhan jamur Jamur Neurospora stolonifer dan
sitophila, Rhizopus Trichoderma viride mulai
stolonifer dan tumbuh semakin banyak
Trichoderma viride
tumbuh semakin banyak

Rabu,
7 Tidak terlihat adanya Jamur Neurospora Jamur Rhizopus
22 April 2020
pertumbuhan jamur sitophila, Rhizopus stolonifer dan
stolonifer dan Trichoderma viride
Trichoderma viride mulai tumbuh semakin
tumbuh semakin bertambah banyak
bertambah banyak

Praktikum kali ini dilakukan oleh 3 orang kemudian diletakkan di tiga tempat
dalam anggota kelomopok yaitu Thasya, berbeda, yaitu kulkas, kamar, dan luar
Tiara dan Bella di kediaman rumah rumah. Hal ini bertujuan untuk melihat
masing-masing. Praktikum ini dilakukan pertumbuhan mikroorganisme apa yang
dengan cara menaruh nasi diatas piring terjadi dan pengaruh dari faktor
lingkungan yang meliputi faktor abiotik Namun ternyata suhu yang berada di luar
dan faktor biotik. Adapun menurut Pelczar rumah juga termasuk baik untuk
(2006) menjelaskan bahwa Pengaruh pertumbuhan jamur karena adanya
lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur yang terjadi di media
pertumbuhan mikroorganisme. Pengaruh nasi.
lingkungan yang dapat mempengaruhi Sedangkan untuk tempat yang paling
pertumbuhan mikroorganisme lambat dalam pertumbuhan jamur adalah
diantaranya abiotik dan biotik. Pengaruh di kulkas. Nasi yang dimasukkan ke dalam
biotik meliputi pengaruh suhu, pengaruh kulkas tidak ditumbuhi jamur, melainkan
pH, pengaruh cahaya, pengaruh kimia, malah nasi tersebut menjadi keras. Hal ini
pengaruh logam sedangkan pengaruh sesuai dengan pernyataan Gandjar (2006),
biotik berasal dari mikroorganisme itu beberapa jamur bersifat psikotropik yaitu
sendiri. dapat tumbuh baik pada suhu almari es
Dari ketiga tempat ini akan terlihat dan beberapa bahkan masih dapat
dimana tempat yang paling baik bagi tumbuh lambat pada suhu dibawah suhu
pertumbuhan jamur dan apa yang permukaan, misalkan pada suhu 5°C
mempengaruhinya. Perbedaan dari ketiga sampai 10°C. Dan juga tambahan
tempat ini yang paling menonjol adalah pernyataan dari Hadioetomo (1993) yang
suhu atau temperatur. Karena kita ketahui menyatakan suhu yang rendah umumya
bahwa suhu kamar cenderung lebih memperlambat metabolisme seluler,
normal, suhu pada kulkas lebih rendah sedangkan suhu yang lebih tinggi
atau lebih dingin, dan suhu di luar rumah meningkatkan taraf kegiatan sel.
tidak menentu, bisa suhunya lebih panas Dalam praktikum ini suhu atau
atau lebih dingin. temperatur sangat berperan dalam
Setelah dilakukan pengamatan selama 7 pertumbuhan mikroorganisme termasuk
hari, ditemukan tiga jenis jamur yang jamur. Menurut Hadioetomo (1993), suhu
tumbuh pada media nasi. Jamur-jamur adalah faktor yang terpenting yang
tersebut diantaranya, Rhizopus stolonifer, mempengaruhi pertumbuhan, multiplikasi
Trichoderma viride, dan Neurospora dan kelangsungan hidup dari semua
sitophila. Ketiga jamur ini ditemukan pada organisme hidup.
media nasi yang diletakkan di kamar dan Digunakannya nasi sebagai media
juga luar rumah. Berdasarkan pengamatan pertumbuhan jamur adalah karena nasi
yang dilakukan tempat yang paling baik mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme.
untuk pertumbuhan jamur adalah di Pernyataan Nurliana & Anggraini, (2018)
kamar. Hal ini diperkuat dengan menjelaskan bahwa nasi juga
pernyataan Gandjar (2006), bahwa mengandung karbohidrat sangat tinggi,
pertumbuhan jamur bersifat mesofilik, sehingga sangat memungkinkan untuk
yaitu tumbuh baik pada suhu kamar. Suhu pertumbuhan jamur dan bakteri.
optimum pertumbuhan untuk kebanyakan Dari hasil pengamatan yang terlihat pada
jamur adalah sekitar 25 - 30°C, tetapi media nasi, ketiga jamur memiliki warna
beberapa dapat tumbuh pada suhu 35 - yang berbeda, yaitu warna hitam
37°C atau lebih tinggi. Seperti yang telah merupakan jamur Rhizopus stolonifer,
disebutkan bahwa suhu di kamar lebih warna hijau merupakan jamur
normal dibandingkan dua tempat lainnya. Trichoderma viride, dan warna oren
merupakan jamur Neurospora sitophila. PENUTUP
Ketiga jamur ini memiliki karakteristik Simpulan
yang berbeda satu sama lain. Untuk jamur Pada praktikum ini pengaruh faktor
Rhizopus stolonifer terlihat paling banyak lingkungan yang paling berpengaruh
dibandingkan kedua jenis jamur yang lain. terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Menurut Natawijaya (2015), jamur terutama jamur adalah suhu atau
Rhizopus stolonifer sp ini biasanya disebut temperatur. Karena suhu adalah faktor
sebagai jamur kapang hitam roti, karena yang terpenting yang mempengaruhi
spora yang dibentuknya berwarna hitam pertumbuhan, multiplikasi dan
dan sering tumbuh pada roti. kelangsungan hidup dari semua
Sedangkan pada jamur Trichoderma viride organisme hidup. Suhu yang rendah
berwarna hijau dan terlihat agak banyak. umumya memperlambat metabolisme
Menurut Santi, dkk, (2019), jamur seluler, sedangkan suhu yang lebih tinggi
Trichoderma memiliki ciri berupa koloni meningkatkan taraf kegiatan sel.
berwarna kehijauan. Trichoderma Dari percobaan yang dilakukan diketahui
memiliki bentuk koloni yang melingkar pertumbuhan jamur yang paling cepat
dengan batas yang jelas. Trichoderma spp. terjadi di kamar dan pertumbuhan yang
memiliki konidiofora, fialid yang pendek, paling lambat terjadi di kulkas. Hal ini
dan konidia bulat berwarna hijau. berkaitan dengan suhu yang berbeda
Trichoderma memiliki fialid yang antar tempat. Pertumbuhan jamur
bercabang-cabang dengan konidia bersifat mesofilik, yaitu tumbuh baik pada
berwarna hijau. Dan jamur yang ketiga suhu kamar. Sedangkan jamur bersifat
yaitu Neurospora sitophila ini jamur yang psikotropik yaitu dapat tumbuh baik pada
berwarna oren atau jingga yang biasa suhu almari es. Jamur yang terdapat pada
digunakan untuk pembuatan oncom. Hal media nasi diantaranya, Rhizopus
ini sesuai dengan pernyataan Sarwono stolonifer, Trichoderma viride, dan
(2009), nama Neoruspora Sitophila berasal Neurospora sitophila.
dari kata neuron (sel saraf) karena
guratanguratan pada sporanya Saran
menyerupai bentuk akson. Jamur Sebaiknya dalam praktikum ini dilakukan
neurospora ini berwarna jingga dan sering pengamatan dengan teliti dan dilakukan
tumbuh di tempat-tempat yang baru oleh setiap individu agar hasil yang
dibakar dan pertumbuhannya amat cepat didapatkan lebih banyak dan jelas.
tetapi askosporanya membutuhkan
perlakuan khusus, temperatur, dan DAFTAR PUSTAKA
kondisi lingkungan yang tepat untuk
tumbuh sebagaimana dilakukan jamur Gandjar, Indrawati., W. Sjamsuridzal., A.
Oetari. 2006. Mikologi Dasar dan
sejenis lainnya. Ketiga jamur ini dapat
Terapan. Jakarta: Yayasan Obor
tumbuh karena media yang digunakan
Indonesia
sangat baik bagi pertumbuhan jamur dan
tempat yang dilakukan percobaan
memungkinkan terjadinya pertumbuhan Hadioetomo, R.S. 1993. Teknik dan
mikroorganisme terutama jamur. Prosedur Dasar Laboratorium
Mikrobiologi. Jakarta: Gramedia
Natawijaya, D., Saepudin, A., & Pangesti, Universitas Muhammadiyah
D. (2015). Uji Kecepatan Tapanuli Selatan, 2(2), 41-44.
Pertumbuhan Jamur Rhizopus Pelczar, Michel J., 2006. Dasar-Dasar
Stolonifer dan Aspergillus niger Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
yang Diinokulasikan Pada
Beberapa Jenis Buah Lokal. Jurnal Santi, W. P., Defiani, M. R., & Proborini,
Siliwangi Seri Sains dan M. W. (2019). Potensi Inokulasi
Teknologi, 1(1). Jamur Trichoderma viride dan
Glomus sp. Terhadap
Produktivitas Capsicum annuum
Nurliana, N., & Anggraini, N. (2018).
L. Jurnal Mikologi Indonesia, 3(2),
EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI
95-103.
Trichoderma sp LOKAL DARI
RIZOSFER BAMBU DENGAN
Sarwono. Bambang. 2009. Usaha
METODE PERANGKAP MEDIA
membuat Tempe dan Oncom.
NASI. Jurnal AGROHITA: Jurnal
Jakarta: Penebar Swadaya.
Agroteknologi Fakultas Pertanian

Anda mungkin juga menyukai